Pagi ini saya melihat serombongan semut di pagar dekat rumah saya. Semut ini bergerak sepanjang besi pagar dari arah kanan ke kiri.
Perjalanan ini berjalan lancar dan tanpa hambatan. Sampai saya meletakkan kotak di tengah-tengahnya (iseng ya?). Semut-semut ini mulai kebingungan. Jalan mereka yang mulus mulai tak seperti biasanya.
Mulailah mereka berpencaran. Ada yang balik ke arah semula dan ada yang belok tapi akhirnya kembali lagi ke tempat asal tadi. Semua bingung saat saya meletakkan kotak itu.
Semua ke arah kiri seperti biasanya. Namun, sampai di tempat kotak saya letakkan, semut-semut itu bingung. Ada yang kembali lagi. Ada yang lewat jalan samping mencari jalan lain. Ada yang terus lewat bawah. Tapi banyak juga yang kembali lagi – termasuk yang lewat bawah dan berhasil, namun kembali lagi.
HIDUP KITA
U know… Saat saya mengamati semut-semut itu, saya merasa kok hidup saya seperti itu ya? Bagaimana dengan rekan sekalian?
Dalam hidup, termasuk hidup saya, pasti pernah mengalami yang diwakilkan oleh ‘Kotak’ tadi. Rintangan…. Masalah…. Apapun namanya, kita semua pernah mengalaminya. Dan seperti semut-semut tadi, kita juga melakukan hal-hal yang sama seperti mereka saat ‘Kotak’ dijatuhkan.
1. Bingung
Kita semua pasti bingung saat kita dihadapkan dengan ‘Kotak’ kita. Kotak di sini bisa dari mana saja, siapa saja, kapan saja. Tak pernah kita tahu. Baik di rumah, lingkungan pertemanan, lingkungan pekerjaan, dan lainnya.
Kotak ini pasti akan ada. Dan saat kita sedang asik-asiknya menikmati hidup kita yang sekarang, seperti halnya semut-semut tadi – jalan lurus tadi, BAMM… Kotak ditaruh di hadapan kita.
Kita yang sedang leyeh-leyeh… Tiba-tiba disadarkan dan diingatkan kalau ada sesuatu di depan kita. Kaget? Pastinya… Terus? Bingung… Itulah reaksi kita di awal. Sama seperti si semut. Mereka langsung tunggang langgang. Tidak beraturan.
Wajar? Menurut saya sih wajar. Yang tidak wajar adalah bingungnya terlampau lama. Jadi kalau sedang ada masalah dan kita jadi bingung, jangan merasa salah karena memang wajar untuk bingung.
2. Kembali Ke Asal
Apa yang selanjutnya dilakukan oleh kita? Yah… Sama seperti si semut, beberapa dari kita mungkin akan ‘take a step back to leap forward’. Kita kembali sejenak ke belakang. Perlahan untuk merekoleksi diri dan memahami masalah yang ada.
Tidak semua lakukan ini – mungkin hanya beberapa saja. Dan masing-masing punya caranya masing-masing. Seperti semut, tak semua kembali ke kanan kok. Hanya beberapa. Ada beberapa yang kembali. Ada yang tetap berpencaran.
Kalau saya pribadi lebih suka step back. Tarik nafas panjang dan melihat situasi dengan lebih luas. Tidak hanya dengan kondisi kotak di hadapan saja. Tapi, apakah ada yang lainnya, dan apakah ada jalan lainnya pula?
Dan setiap kejadian seperti ini muncul, adalah kesempatan bagi saya untuk refleksi diri sejenak. Ada apakah? Kenapa semua terjadi dalam hidup saya.
Take a deep breath… Think it clearly… Then… Make a move.
3. Mencoba Terobos Tapi…
Jika saya lebih cenderung untuk take a little step back first, beberapa mungkin cenderung langsung take action. Tidak ada yang salah dari kedua tindakan tadi. Kembali ke masing-masing orangnya saja.
Nah… Si semut juga seperti itu loh. Dia kembali ke asal dulu… Terus dia kembali lagi. Lihat lagi kotaknya. Cari jalan di sampingnya. Di kanan. Kiri. Seluruh arah.
Ada yang mencari jalan ke kanan, and kembali. Cari jalan ke kiri, kembali. Jalan ke bawah, kembali.
Yah… Seperti itulah kita juga. Menghadapi masalah. Mencoba jalan lain untuk mengatasinya. Namun, baru setengah jalan, walau kadang ada yang sudah mau melewatinya, sudah kembali. Karena kita tak melihat adanya hasil.
Kita kecenderungan untuk menginginkan hasil yang instant sehingga baru sebentar saja sudah menyerah dan kembali. Again and again and again.
Tanpa kita sadari sebenarnya kita sudah melewati rintangan tadi. Karena kita merasa tak ada hasilnya, ya kita balik saja. Dan akhirnya usaha-usaha kita seperti sia-sia dan merasa letih tanpa hasil yang sesuai harapan. 4. Mencari Hingga Berhasil
Namun… Yang saya kagumi dari semut-semut tadi adalah… Mereka tak menyerah. Walaupun mereka kembali ke asal setelah mereka mencari jalan alternatif, mereka akan kembali lagi mencari jalan lagi.
Dan mereka kembali lagi berusaha lagi. Bagaimanapun juga saya harus melewati ini – mungkin itu yang dipikirkan si semut. Salut.
Never GIVE UP.
Dan satu hal lagi… Saat ada semut yang berhasil, kecenderungan mereka kembali ke asal mereka dulu dan kemudian mengajak beberapa semut lainnya untuk melewatinya. Not selfish ya ternyata. 🙂
Kita terkadang suka mengejar kesuksesan kita dengan segala cara dan tak sadar bahwa sebenarnya kesuksesan itu adalah saat kita bisa bersama-sama menikmatinya.
Sungguh sebenarnya kita bisa belajar banyak dari sekitar kita. Dari semut….. Kalau saja mereka akhirnya bisa melewati rintangan mereka, kenapa kita tidak?
Dari semut, saya belajar bahwa…
AKAN selalu ADA jalan untuk setiap masalah. Jangan MENYERAH!
Seperti lagu D’Masiv – Jangan Menyerah kawan. Semua masalah hidup akan dapat diselesaikan. These too will pass.
Ryan
280112 1112
waaahhh keren logikanya tapi emang bener sih kalau ada masalah kadang kita memilih mundur sejenak dalam artian meregangkan otot yg kencang selebihnya kita akan berusaha mencobanya lagi utk hasil yg lebih baik memang tak mudah yg peting tanamkan jangan menyerah hehe good luck mas Ryan, makasih utk artikelnya
kalau mundur sejenak untuk meregangkan otot dan kembali lagi gpp Laras… tapi kadang kita mundur dan keterusan mundurnya. 😀
sama-sama ya. makasih dah baca.
Terima kasih Ryan,
Pergilah belajar kepada semut, ……perhatikanlah kelakuannya dan jadilah bijaksana
Dan Ryan tidak hanya jadi bijaksana setelah belajar dari semut, sekaligus membagikan hasil belajarnya kepada kami pembaca.
Salam semut
makasih mba…
kebetulan aja sih mba. pas lagi mejeng di pager ada semut. 😀
u never fail, if you don’t give up
yes… we won’t
thank you mas.
I this article trully based on true event? keren uiii… dari hal kecil bisa dibuat tulisan penuh arti. *btw gak kasian lihat semut muter muter?* hi hi hi
ya gak lama2 juga kali Asmie… 🙂
di mana ada kemauan, di situ ada jalan
setuju
Iseng ya?
Hehe, pengamatan yang bagus.
Besok ikut iseng sama pendulum lebah ah.
eee… awas di gigit lebah nya lho… 🙂
haha.., iya. ada ada saja nih mengamati semut. Lebah lebih menantang.
hahahaha. rame ya.. 😀
kalau meneliti lebah… bisa disengat.
iya mas… rame rame kaburnya wk wk wk 😀
gak mau ah. sodorin Asmie aja biar gak kena sengatan… 😛 *kabooor*
wow aku aja yang tiap hari ketemu semut blom bisa mengerti arti dalam kehidupan semut salut dah bang
Nice, real and obvious…