Satu hal yang sering saya sesalkan setelah kerja belasan tahun selama ini, dengan gaji yang boleh dibilang gak dikit, adalah tidak melakukan investasi. Dana yang saya terima dari gaji setiap bulannya, bahkan bonus beberapa kali, boleh dibilang menghilang gitu aja.
Emang sih ada dalam bentuk rumah yang saya tempati sekarang ini. Tapi kok rasanya masih saja merasa gagal. Beberapa kali juga ngobrol santai sama teman blogger yang emang finance blogger itu, langsung merasa malu. Umur sama, tapi doi lebih kenceng dalam hal investasi. Makanya tulisan kali ini ingin mengenalkan dikit tentang investasi yang bagi saya sih harus dimiliki tiap orang.
Tentang Investasi – Pengertian dan Jenis Investasi
Investasi sendiri seringkali dikaitkan dengan keuangan dan ekonomi. Merupakan akumulasi suatu bentuk aktiva atau asset atau harta yang kita punya dengan harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan (Sumber: Wikipedia).
Saya pribadi menekankan pada keuntungan masa depannya. Yes, pentingnya investasi itu ya memang untuk masa depan. Kita melakukan investasi itu dengan harapan di masa depan, asset kita bertambah atau memiliki nilai tambah.
Dari sumber yang sama alias si om Wiki, jenis investasi atau mungkin disebut di sana sebagai bentuk investasi itu ada beberapa, seperti properti, pendidikan, saham dan mata uang asing. Tapi kalau dilihat dari jangka waktunya, jenis investasi dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu:
A. Investasi Jangka Pendek
Investasi ini berguna untuk mereka yang membutuhkan waktu singkat untuk menikmati hasil investasinya. Dalam dunia akuntansi yang saya geluti, jangka pendek selalu ditandai sebagai 1 tahun atau 1 periode akuntansi.
Jenis investasi Jangka Pendek ini cocok untuk dana cadangan untuk kebutuhan jangka pendek. Beberapa yang bisa dimasukkan dalam jenis investasi jangka pendek ini antara lain:
1. Tabungan
2. Deposito
3. Saham
4. Forex
Semua jenis investasi di atas memungkinkan kita mendapatkan keuntungan lebih cepat. Tapi mungkin hasilnya gak sebesar kalau investasi jangka panjang.
B. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang biasanya digunakan oleh mereka yang menginginkan keuntungan untuk jangka waktu lebih lama, biasanya lebih dari 1 tahun – rata-rata sih 5 tahun ke depan.
Yang termasuk dalam jenis investasi jangka panjang ini antara lain:
1. Emas
2. Tanah dan Bangunan
3. Asuransi
4. Reksa Dana
Investasi jangka panjang ini cocok untuk mereka yang menginginkan hasil di masa depan nanti, bukan untuk kebutuhan sehari-hari. Biasanya ditujukan untuk masa depan keluarga.
Resiko Dan Investasi, Dua Hal Yang Gak Bisa Dipisahkan
Yep, selalu ada resiko dalam hidup. Termasuk juga kalau kita berinvestasi. Resiko pun tidak bisa dihindari. Saya ingat kalau investasi ini sebenarnya ditujukan untuk mengatasi resiko yang kita alami dalam hidup – ketidakpastian dalam masa depan kita.
Tapi dalam melakukan investasi itu sendiri, resiko pun tetap muncul. Misalnya saja nih, kita memilih investasi saham. Kita punya resiko pada saat kita memutuskan untuk membeli alias berbisnis saham tersebut pada harga tertentu – kecuali kalau kita dapat bonus saham dari perusahaan ya (jadi inget gak merasakan bonus saham ini… hiks).
Kita beli di harga X rupiah dengan harapan akan naik. Namun setelah beli, ternyata harga saham tersebut malah turun.
Itu adalah resiko yang kita punya kalau kita melakukan investasi – dalam bentuk apapun. Bahkan investasi jangka panjang sekalipun – rumah misalnya, juga punya resiko. Misalnya resiko perumahan yang kita beli memiliki masalah ijin dan lainnya.
Karena itulah, kita juga harus memikirkan bagaimana cara kita mengatasi resiko yang akan kita tanggung dari investasi yang kita lakukan itu. Seperti saat beli rumah untuk investasi, kita hendaknya juga mengasuransikan rumah kita itu.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan Tentang Investasi
Gak sedikit yang sudah melakukan investasi sekalipun ternyata tidak berhasil. Alias investasi mereka gagal atau terkena penipuan seperti investasi bodong. Karenanya kalau ingin investasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebagai berikut:
1. Tetapkan Tujuan Investasi
Sama seperti hidup berdasarkan visi, kita harus punya tujuan kalau ingin investasi. Tujuan investasi kita itu menentukan instrument investasi yang bisa kita pilih. Misalnya nih, kalau investasi kita itu hanya untuk menyimpan dana lebih sementara waktu, mungkin opsi investasi jangka pendek lebih cocok untuk kita.
Tapi sebaliknya, kalau kita ingin mempersiapkan masa depan NANTI – pertimbangan investasi jangka panjang mungkin lebih cocok.
Baca juga: Tujuan itu harus SMART
2. Kenali Resiko Investasi dan juga Risk Profile Kamu
Seperti yang saya tulis di atas, resiko akan selalu ada dalam setiap investasi yang kita pilih. Makanya kita perlu banget tahu soal resiko yang ada. Apakah kita bisa menerima resiko itu? Ataukah kita sudah memikirkan cara mengatasi resiko di atas?
Hal ini perlu kita lakukan agar investasi kita itu mencapai tujuannya. Sayang kan kalau gak. Selain itu, terkait dengan resiko, setiap orang itu memiliki risk profile alias cara kita memandang sebuah resiko itu sendiri.
Ada yang konservatif, moderat, agresif. Setiap risk profile yang ada memiliki cara pandang beda terhadap investasi dan resikonya itu. Kalau misalnya nih, saya sendiri cenderung termasuk yang konservatif moderat alias gak terlalu nyaman dengan resiko yang tinggi. Ya saya akan memilih jenis investasi yang resikonya juga gak tinggi.
Baca tulisan finance blogger Indonesia ini deh kalau mau tahu lebih detail soal risk profile dan kaitannya dengan investasi.
3. Tentukan Pilihan Jenis Investasi Kamu
Nah, sudah menetapkan tujuan investasi terus juga dah tahu resikonya apa saja serta sudut pandang kita sendiri terhadap resiko, artinya waktunya kita investasi. Eh tapi… jenis investasi sendiri kan banyak yak.
Investasi jangka pendek sendiri aja ada beberapa jenis. Mana yang kita akan pilih? Nah untuk itu, kita juga perlu bikin daftar nih. Jenis investasi yang cocok dengan tujuan investasi dan juga risk profile kita.
Kalau kata orang sih bikin daftar pro and cons dari masing-masing. Semua opsi kita telaah satu per satu dari berbagai aspek. Sama seperti yang saya lakukan saat memilih hosting – saya membuat tabel untuk ini dan menggunakan bobot – teknis banget yak. Hahaha.
4. Pilih, Pantau dan Lakukan
Dah membuat daftar dan akhirnya memutuskan memilih jenis investasi yang cocok untuk kita. Terus beres deh. Eits tunggu dulu. Gak segampang itu. Jangan sampai kita gak memantau investasi kita.
Saya sendiri pernah membeli reksa dana dan setelah beli saya lupakan. Sampai benar-benar lupa akhirnya. Dan ternyata hasilnya gak terlalu menguntungkan. Setelah 2 tahun simpan di sana (emang sih jumlahnya gak gede), hasilnya gak sebesar yang saya harapkan.
Kita kan sudah punya tujuan investasi kita nih, makanya setelah memilih jenis investasi yang kita inginkan, kita harus terus pantau. Ya gak harus pantau tiap detik juga sih. 😀 Setidaknya kalau dirasa keluar jalur, kita bisa langsung ambil tindakan agar tujuan investasi tetap tercapai.
Baca juga: Naik Kereta Api – Analogi Tujuan
Kesimpulan Tentang Investasi
Pada akhirnya, saya sih cuma mau bilang kalau investasi itu penting dan harus banget dilakukan oleh siapapun. Jangan sampai terlena kayak saya, pas dah kerja baru merasakan pentingnya investasi buat hidup kita. Nah terus, kalau ingin investasi, jangan lupakan hal-hal yang harus diperhatikan tentang investasi di atas. Kalau kamu sendiri gimana? Ada investasi gak?
oke bagus dah infonya, makasih iya.
Thank you ya.
Terima kasih pencerahannya mas, nguli dulu kumpulin modal
Semangat nguli… dan agak “Paksa” untuk investasi mas Martin. Jangan sampai kayak saya.