Beberapa hari lalu, salah satu akun twitter yang saya ikuti, mas Fachry Ali, share tentang konsep Googling penyakit. Behind the scene mesin pencari terbesar di dunia ini.
Dalam threadnya itu dia menjelaskan bagaimana rata-rata pencarian soal penyakit ini berujung pada konklusi kanker.
Dalam thread itu mas Fachry juga menjelaskan penyebab tulisan-tulisan yang mengarah ke kanker itu muncul. Salah satunya adalah karena pemain Adsense.
Mereka memanfaatkan mesin pencari ini untuk mendulang uang dari Adsense. Ya memang ini benar kok. Kenapa? Karena traffic dari sana tinggi. Mesin pencari dan blogger pun juga seharusnya gitu. Bersahabat – apalagi mereka yang butuh traffic tinggi.
Di artikel ini, saya hanya ingin mengeluarkan unek-unek saya terkait mesin pencari, blogger dan adsense. Bahwa, kita itu ndak boleh menyalahkan Google dan mesin pencari lainnya. Juga menyalahkan mereka yang bermain Adsense gitu aja.
Terus apa juga yang bisa dilakukan oleh blogger terkait masalah hasil pencarian yang seperti ditemukan temannya Mas Fachry?
Behind The Scene Googling – Thread dari Mas Fachry Ali
Buat yang ingin membaca threadnya, bisa langsung klik aja ya:
https://twitter.com/fbajri/status/1018131395082719233
Gak bisa dipungkiri sih bahwa apa yang dikatakan oleh mas Fachry itu memang benar adanya. Diawali dengan Google itu bukan dokter, mas Fachry mengajak kita memahami lebih dalam tentang pencarian dan seluk beluk di dalamnya.
Dan memang benar juga kalau menempatkan artikel di page one adalah target pemain Adsense.
Logikanya adalah semakin tinggi traffic dari SEO, semakin besar peluang iklan di blog mereka dibaca dan menghasilkan uang. Kemudian kalikan dengan jumlah blog yang mereka punya (yang melakukan farming blog).
Eh, tapi… bukan berarti semua pemain Adsense itu semuanya jelek ya. Bukan berarti mereka hanya mengutamakan uang yang dihasilkannya saja.
Adsense, walau gimana pun adalah salah satu jenis monetasi blog atau situs yang paling umum dilakukan (selain sponsored post ya).
Baca juga: Cara Menulis Review Produk (Artikel Bahasa Inggris)
Selain itu, jangan juga salahin Google nya (kayak menyalahkan Tumblr karena kontennya itu loh). Karena pada dasarnya:
Google itu Aggregator Saja – Bukan Ahli…
Ini kenyataannya kok. Google dan semua mesin pencari itu hanyalah aggregator apa yang ada. Mereka ini hanya mencari dan menampilkan apa yang sudah ada di dunia maya.
Jadi kalau menganggap Google, Bing atau mesin pencari lainnya itu dokter ya salah besar.
Yang ditampilkan oleh Google itu adalah artikel-artikel yang sudah ditulis oleh media online, blogger dan pelaku dunia digital lainnya.
Google akan membaca intisari artikel (dengan bantuan kata kunci) dan menampilkan artikel-artikel yang kira-kira menjawab kueri user tadi.
Kalau artikel dari media online dan blogger gak ada, dia akan mencari sosial media seperti twitter, facebook, google plus, pinterest dan lainnya.
Jadi… jangan sekali-kali menyalahkan Google dan mesin pencari lain ya untuk hasil yang gak bagus. Karena yang menyediakan artikelnya.
Sama seperti ketika bicara menggunakan gambar di blog yang didapat dari googling – jangan sekali-kali menulis sumber foto: Google. Gambar itu pun bukan Google yang bikin.
Well… setidaknya itu sih yang selalu saya ingatkan kalau kasih pelatihan SEO.
Permasalahan dengan Pencarian
Nah… permasalahan muncul, seperti yang dituliskan mas Fachry, adalah ketika kita googling sesuatu dan saat kita baca hasil kueri.
Ternyata, hasil kuerinya menampilkan artikel yang menyimpulkan kalau penyakit kanker. Atau artikel-artikel lain yang gak kalah bikin kita muter bola mata.
Apalagi ketika algoritma Google belum seperti sekarang ini – yang mengutamakan kualitas konten. Dulu, kalau kita googling apapun, yang dibaca hanyalah kata kunci.
Jadilah artikel dengan keywords density (pengulangan kata kunci) tertinggi akan muncul di halaman pertama.
Inilah yang dimanfaatkan para pemain Adsense dan SEO – dulu – agar artikel mereka muncul di halaman satu Google dan mesin pencari lainnya. Gak peduli isi artikel itu bener apa gak.
Saya pribadi juga dulu sempat benci sama yang namanya SEO karena hal itu kok. Karena menampilkan artikel yang gak banget kayak gitu. Hanya kata kunci yang gak jelas dan juga KENTANG kalau kata mbak Carra.
Tapi itu dulu… kalau sekarang?
Perubahan Algoritma Mesin Pencari Google
Dari tahun ke tahun, Google pun sebagai perusahaan penyedia data, terus melakukan analisa atas apa yang dilakukan oleh pelaku dunia digital.
Bagaimana para pelaku ini berperilaku dan memanfaatkan apa yang ada untuk memudahkan mereka meraup Adsense lebih.
Dari analisa itulah, Google pun melakukan perubahan algoritma pada mesin pencariannya. Sekarang, Google lebih menekankan artikel dengan konten yang berkualitas.
Alias konten yang memang memberi jawaban atas apa yang dibutuhkan user (beserta informasi-informasi terkait kata kunci utama tersebut). Ini setidaknya yang ditekankan pada algoritma Google – Pinguin.
Kalau kita perhatikan, sekarang ini sudah berubah banget. Kalau dulu kita lebih sering melihat artikel yang gak jelas dan gak ada makna selain kata kunci. Sekarang lebih banyak konten yang bagus dan bermanfaat – seperti cara masak ketupat ini mungkin (maksacom).
Namun…
Tanggung Jawab Isi Artikel di Mesin Pencari dan Blogger Sebagai Penyedia Konten
Sekalipun algoritma Google sudah berubah seperti itu, penyedia konten tetap bisa menemukan berbagai celah dan memanfaatkannya. Sehingga masih juga ditemukan konten yang bikin mata cuma muter doang – seperti yang ditemukan temannya mas Fachry ketika googling soal kesehatan itu.
Nah… di sinilah sebenarnya peranan blogger muncul. Selain peran blogger dalam gerakan anti hoax, blogger pun punya peranan dalam memberi konten yang baik. Yang bermanfaat.
Makanya saya senang banget kalau ada yang ingin belajar SEO. Kenapa? Karena kalau semakin banyak yang paham SEO, semakin banyak artikel tulisan blogger yang akan masuk di mesin pencarian.
[Tweet “Akhirnya, konten-konten negatif dan dengan jawaban aneh-aneh itu akan memudar. Setuju?”]
Sayangnya… Gak Semua Blogger Mau Akrab dengan Mesin Pencari
Ini kenyataannya sih. Gak jarang yang pada enggan membuka diri – mengosongkan cangkir – ketika mendengar kata SEO.
Alasannya sih sulitlah, bikin pusing dan lainnya. Padahal, memahami SEO dengan mudah itu pun ada caranya. Pahami yang basic dulu dan terapkan, ini yang saya lakukan di blog ini.
Tapi kemudian… ketika googling dan nemu tulisan aneh, dia marah-marah.
I mean…
[Tweet “Kalau memang gak suka kondisi hasil pencarian di Google yang seperti itu, kenapa gak coba belajar dan praktek #SEO.”]
Bikinlah tulisan kita nangkring di halaman pencarian itu. Menggantikan artikel yang aneh itu.
Bahkan, gak sedikit juga yang mempermasalahkan para Adsenser. Menurut beberapa orang, adsenser bersalah karena menggunakan artikel gak bermanfaat hanya demi uang semata.
Mesin Pencari dan Blogger serta Adsense
Adsense, sekali lagi sebagai salah satu cara mendapatkan uang secara online, memang pada dasarnya membutuhkan traffic. .
Dalam beberapa hal, memang ada kalanya yang dilakukan agak mengganggu. Merugikan blogger secara umum. Namun bukan berarti kita harus mencap Adsenser itu jelek kan? Dia hanya melakukan optimalisasi penghasilan dari Adsense itu.
Kalaupun kita bertemu dengan blogger nakal yang demi Adsense, kenapa kita gak ingatkan dia aja. Bagaimana seharusnya dia. Di sisi lain, kita pun juga harus bisa mengingatkan diri kita agar tidak kena sindrom kilau emas ya.
Mereka pun Lakukan – Hanya Saja Tidak Diumbar
Mengenai farming blog – seperti yang ditulis dalam thread mas Fachry. Percaya deh. Pasti ada blogger yang melakukan itu kok. Demi Adsense, mereka melakukan farming blog. Beli konten murah yang kualitasnya tahulah seperti apa dari harganya.
Bedanya… blogger ini (tidak jarang yang sudah senior dan seleb) diam saja. Tidak mengumbar bahwa mereka melakukan itu. Sekalipun blog utama mereka itu bersih dari Adsense, bukan berarti mereka tidak punya blog lain dengan adsense.
Akhirnya… Jangan Salahkan Mesin (Tools)
Pada akhirnya, curhatan yang agak panjang kali ini tentang mesin pencari dan blogger (serta Adsense) saya tutup di sini aja. Gantung? Memang kondisinya meenggantung kok. Saya pun gak tahu sampai kapan masalah ini akan hilang.
Kalau tidak suka dengan hasil pencarian yang aneh dan gak benar, sebagai blogger, kita perlu tahu gimana caranya bisa mengalahkan artikel itu dengan artikel yang baik. Yang benar. Kalau untuk mencapai itu perlu belajar lagi, ya kenapa gak?
Selain itu, janganlah salahkan semua adsenser ya. Banyak juga pemain Adsense yang biasa-biasa aja dan tidak melanggar. Sama halnya mereka tidak mempermasalahkan blog yang kayak media online – isinya event ke event.
Kalau menurut kalian sendiri, thread Mas Fachry gimana? Dan apa sih yang bisa dilakukan oleh kalian menghadapi artikel yang seperti itu? Sudah lakukan apa saja?
15 Comments
mungkin bukan enggan mengosongkan cangkir. Kalau saya sih lebih kenanya karena terlalu banyak stereotipe negatif soal SEO terutama yang black hat. Di awal-awal males banget pakai prinsip SEO. Tapi sekarang sih sudah bisa menerima.
Logikanya seperti nggak mau pakai pisau karena pisau banyak jadi alat membunuh… Padahal pisau juga punya banyak manfaat.
Ah… bisa jadi mas. Saya pun dulu jg berpikir gitu mas. ya karena penerapan yang gak banget itu. cuma semakin ke sini semakin paham sih. dan kepikir… kl memang kita gak suka sama yang spt itu, napa kita gak “do something”.
tp soal mengosongkan cangkir sih… ada bbrp yang spt itu mas. dia paham dan tahu manfaat seo ini tapi kemudian males aja. gak mau tahu kl dikasih tahu. prefer…”i already done this and this is who i am”
Terima kasih ya Mas atas penjabaran lebih lanjut dari thread yang saya buat.
Semoga gerakan anti-hoax yang coba kita gerakan bersama dengan blogger lain bisa mendorong perubahan. 🙂
Makasih juga mas sudah bikin thread kmrn.
Amin. Moga bisa mengurangi hoax2 ya mas.
yg saya suka dari seo dulu, simpel, gampang di tebak. Gak peduli isinya gimana, yang penting keyword muncul.
Hahahaha. Saking mudahnya ya jadi keywords doang isinya ya. Kl sekarang memang sering berubah, kitanya harus selalu updates
kalau ada blogger yang nakal, ya tinggal lapor aja ke mbah. biarkan polisi internet yang bertindak 😀
Hahahaha. bisa sih mas, bisa banget.
cuma kalau saya biasa akan kontak dulu. baru lapor kl ndak ada hasil setelah ngomong itu.
Aku tuh suka kezeel kalo sudah searching sesuatu, eh begitu di klik ternyata nggak ada informasi apapun di artikelnya, cuma keyword aja satu halaman penuh.
Hehehe. tapi skrg sudah lebih baik kok ci. Algonya Google udah ngurangin yg stuffing utk gak nongol di page 1.
1-2 tahun lalu pernah iseng pas ada booming salah satu diet tertentu yang oleh banyak pihak dikatakan gak bagus tapi pelakunya banyak. Setelah baca-baca, aku juga berpendapat diet itu gak bagus. Top 10 google pun isinya tulisan-tulisan yang menurutku kurang bertanggung jawab, kayanya ngejar trafik doang.
Lalu aku bikin artikel tentang diet itu di blogku, dibagus-bagusin pokoknya. Sampe nyari-nyari buku ensiklopedia diet buat referensi. Di dalam artikel itu kuselipin data dan terutama sejarah tentang diet itu dan link ke tulisan yang lebih lengkap.
Setelah optimasi on-page, aku nyari backlink mas, guest post ke beberapa blog. Salah satunya blog milik seorang dokter, buat ngetes juga isi artikelku udah bener gak. Beberapa bulan kemudian artikelku seingatku rangking 3 di google serp.
Setelah berhasil jadi semangat. Nyari keywords lain yang search volume tinggi tapi artikel yang top 10 jelek-jelek. Capek dan keluar duit lumayan tapi seneng.
Uihhh… Memang kenyataannya gitu sih mas. Sekarang pelaku pada makin pinter juga olah konten ya. Padahal kalau saja mereka juga kasih konten yang memang bagus hasilnya mungkin akan lebih baik ya.
Berapa bulan mas buat page 1?
Sudah berapa juga yang mas berhasil naikkan dan geser mas?
Sekitar 4-5 bulan. Lupa dulu berapa mas, blognya jg udah dihapus.
Kenapa dihapus mas?
salam pak..
Terimakasih, tambahan ilmu yang sangat manfaat..
dan baru ini saya menemukan penulis handal yang juga menggunakan kaca mata K Ion nano.
Salam kenal juga pak Munaji.
Terima kasih sudah berkunjung di blog saya ini.
Bapak menggunakan kacamata ion juga kah?