Buku ini juga merupakan buku indie. Diterbitkan oleh Mozaik Publishing, atas tulisan-tulisan yang dikirimkan dalam lomba yang diadakan oleh penerbit ini. Kisah tentang perjalanan sepertinya tidak akan pernah berakhir. Banyak buku yang kini mengangkat tema ini, seperti Titik Nol, Life Travellers, dan masih banyak lagi yang membahas hal ini.
Dan buku kompilasi ini pun juga menampilkan para pengelana kehidupan dalam mencari hal-hal yang mereka inginkan dalam hidup. Mulai dari mencari cinta, mencari tujuan hidup, mencari pertemanan, dan lain sebagainya. Petualangan demi petualangan yang dialami para penulis dalam buku ini menarik untuk dibaca. Kisah tentang menemukan cinta dalam hidupnya, menemukan persahabatan baru, petualangan baru, mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Semua ada di sini.
Sebuah perjalanan itu sangat indah untuk dinikmati. Secara garis besar, itulah yang saya tangkap dari keseluruhan cerita yang disuguhkan. Ada satu yang seperti saya, dalam perjalanan menuju kantor, suka foto-foto keadaan di sekitarnya (belakangan sih saya sudah mulai jarang seperti ini).
Kemudian, ada yang melakukan perjalanan karena tugas. Dan ada juga yang menggunakan perjalanan sebagai pelarian dari rutinitas yang mulai menggerogoti diri mereka. Mereka ingin lepas sementara waktu sembari menikmati alam yang ada. Para petualang pun bermacam-macam. Ada yang menyukai gunung dan ada yang menyukai pantai (saya termasuk kategori kedua).
Jika bicara perjalanan, saya pribadi lebih menyukai jika melakukannya bersama seseorang. Namun tak menutup kemungkinan bagi saya untuk melakukannya seorang diri. Melakukan perjalanan bersama seseorang tidak menjamin perjalanan itu akan menjadi menyenangkan, jika diri kita sendiri sudah tidak menyukai perjalanan itu sendiri.
Dalam perjalanan liburan saya bersama keluarga bulan September 2012 kemarin, saya beberapa kali menyendiri di pantai. Semua saya lakukan bukan karena saya tidak menyukai keberadaan keluarga saya. Tapi ada saatnya saya hanya ingin seorang diri, bertukar pikiran dengan diri sendiri di pantai sambil memandang senja yang mulai mewarnai langit.
Dan saya sendiri juga suka mengamati. Dalam perjalanan ini saya beberapa kali hanya terduduk di pantai dan berakhir dengan mengamati orang di sekitar saya. Secara langsung ataupun dari balik lensa kamera yang standby di tangan saya. Dan pikiran saya seringkali berkeliaran menceritakan kembali keadaan yang dialami sosok yang sedang saya amati dengan kalimat saya. Yah… itu sih saya ya.
Saat membaca buku ini, entah kenapa saya selalu mengkaitkan perjalanan ini dengan hidup. Bahwa sebenarnya jika kita bicara tentang hidup, bahwa hidup ini juga adalah perjalanan. Dan adalah pilihan kita untuk menjadikan perjalanan hidup kita ini menyenangkan atau menyedihkan. Dan inti dari semua perjalanan bukanlah mencapai tujuan akhirnya tapi menikmati proses perjalanan itu sendiri.
Bagaimana dengan kalian? Apakah menginginkan sebuah perjalanan hidup yang nyaman?
Ada beberapa kutipan yang saya sukai dari buku ini, seperti biasa saya tampilkan dalam foto berikut.
Makasih Mas, atas reviewnya. Saya Mr.Moz kebetulan owner Mozaik sekaligus salah satu penulisnya. Saya tahu blog Mas dari resensi di GR yang nyempil sendirian he3 ga campur sama resensi2 yang lain.
makasih juga mas.
iya. saya jadi malu. pas kemarin mau posting resensinya, saya cari buku itu gak ketemu. ya sudah saya add book. eh setelah resensinya diposting malah ketemu. 🙁
bisa gak sih kalau dihapus mas?
Bisa kok, Mas, dihapus. Nanti dipindah aja review Mas di thread yang sudah eksis ya. Terima kasih atas ulasannya. 🙂
Coba nanti saya cek hapusnya mas. Makasih ya.
Sip..
Saya paling suka perjalanan mba Helen Koloway. Rasanya jadi pengen Explore negeri tercinta kita 😀
Kumpulin receh dulu deh biar bisa around Indonesia and the World ^^
Salam dari Nukus.
salam juga.
moga bisa mewujudkan mimpinya secepat mungkin.
saya juga ingin sekali keliling Indonesia. 🙂
Mas mau tanya dong gimana sih bikin halaman tapi isinya berdasarkan kategori itu?
maksudnya yang gimana?
misalnya sya klik halaman 7 habbits, nah tulisan@ di halaman itu kan berdasarkan kategori 7 habbits,, kalo saya bikin halaman yang ada malah cuman halam begitu saja kayak profil, bukan tulisan berdasarkan kategori tertentu mas
ooo kamu add category yang kamu buat sebagai menu di header.
bisa kasih tutornya yang lengkap ga mas?
Lagi disiapkan. Nanti aku kabari ya. Emailmu apa
oke mas, siip
email saya yoon_jihoo@ovi.com
Barusan coba tes dl ya
makasih mas tutornya, tapi theme saya nggak support mas kyaknya, solanya nggak mirip tampilannya, yang tulisan pages ada, tapi pas di scroll nggak ada categories,,
sekali lagi makasih ya mas
ooo gitu. pakai themes apa? coba tak lihat dulu. gimana>?
tema nuntius mas
Dah cek blog yang saya masukkan gak?
sudah dicoba barusan. themenya Nuntius kan?
bisa cek:
http://tulisyotulis.wordpress.com/
ketemu mas, ternyata kategorinya ke hide di menu optionnya
Nahh. Seeplah kalau gitu.
Hebat kamu ommmm! Masih banyak waktu buat baca. Saya waktunya buat bengong doang neh!
hahahaha… bengongnya diganti buat foto dan baca sambil denger lagu. 😀
lebih hebatan om-lah… foto2 mulu. pantai pulak… cuma bikin ane gigit jari.
Hiihihihihi! Asal jangan gigit jari sendiri aja. Gigit jari cewek sebelah:p
gak da orang di sebelah nih…
salut dengan semangat bacanya mas …
kenapa mas?
minggu lalu bisa menyelesaikan 3 buku … banyak betul mas … 😀
hehehehe. 4 sebenarnya mas. ketinggalan 1.
kalau lagi bener niatnya ya gitu mas. kalau gak sih… 1 aja gak beres2. 😀
nah, itu malah 4 buku … 😀
hehehehe. lagi bener mas akunya.
ryan gila baca atau kutu buku? 😛
hahahaha… saya gila baca, gila nulis, gila beli buku.
kalau saya kutu buku, gak bisa baca dong. cuma makanin bukunya doang. 😀
review terus nih, bikin kepo mulu 😛
hahahaha.
minggu lalu menyelesaikan 3 buku sih mba.
itu yang terakhir kok.
yang dua masih dibaca.
eh lupa mba. masih ada 1 buku – Coffee Memory yang belum direview. hihihihi
jadi mba El mau pinjam yang mana?
“hidup adalah perjalanan” betul banget tuch apa lagi saya yang suka jalan jalan hahahaha (^-^)
jalan jalan itu yang asik adalah perjalanannya bukan hasil perjalanannya kalo saya
setuju… menikmati perjalanannya asik. 😀
hasilnya sih nilai tambah deh.
Jadi pengen baca,reviewnya menarik..
ayo dibaca.
waaahh… keren ya buku ini, saya juga udah baca
iya mba.
yang paling saya suka ya covernya sih. 😀
Kalo tulisannya yg mana yg paling di suka ?
hampir semua mba. tapi yang berkesan kisah belajar diving. 😀 jadi pengen deh.
kalau mba yang mana?
Kalo aku sukanya yg “Cintaku Kandas di Menara Pemantau Banteng” 🙂
wah… kenapa suka yg itu mba?
Karena yg nulis itu aku hihihi.. narsis deh
oalah… mba… aku baru tahu loh. beneran deh.
*tutup muka – maluuu*
hihihi
dah jadi penulis juga toh si mba ini. 😀
kerennn
Baru 2 buku antologi aja Mas.. penulis abal2 hihi
wah dah 2? yang satunya yg mana mba?
yang satunya terbitan mozaik indie juga, yg puasa pertamax
ooo… nanti coba cari ah
ini buku hadiah loh.. keren banyak temenku jadi kontributor disana..
ya gpp kan mba.
ayo mana linknya
link apa?
link bukunya mba. 😀
di nulisbuku.com cari when you love your first love nomor 2.. warna merah.. itu buku antologi.. ku aja lupa kalu ga dikasih tahu temen..
yang ini ya mba?
http://nulisbuku.com/books/view_book/830/when-you-lost-your-first-love-2
kog nemu aja? iya buku itu.. udah lama banget, dan ku tahunya juga belakangan kalu jadi terbit.. 2 taon lalu boh.. apa 3 taon lalu ya..
hehehe. ketemu dong mba. 🙂
masuk budget bulan depan ah. 🙂
pembaca daku di empi dulu pasti tahu ceritanya..
“jangan tinggalkan apapun kecuali jejak kaki, …”
karena biasanya kita akan mendapat jejak kaki yang sama.. hehehe <— ngarep
salam kenal bung ryan
salam kenal mas.
mengharap jejak siapa ini? 😀
BigFoot mas… he he he
Gozilla biar gede 😀
aku suka buku ini. meski ada tulisan yang terlalu panjang dan ada juga yang nggak terlalu sesuai tema. heuheu
kisah mana yang paling disuka?
yang india sama yang ketemu jodoh di gunung kalo ga salah
oooo. 🙂
yang itu.
Saya punya buku Life Traveler! Kayaknya baru pertama kali itulah saya baca buku dengan tema perjalanan. Menarik juga ternyata 🙂
saya malah belum pernah baca yang itu. kalau Titik Nol dah baca dan dah bikin review juga.
Teman sih punya tuh buku Life Traveler tapi belum baca juga. hehehe.
Dan saya pun suka liburan di pantai.. 😀
*komen OOT ya?
*toss*
kalau pantai itu ada rasa gimana gitu ya mba?
Iya. Bisa maen air. Kalau gunung, saya bingung menahan hawa dinginnya..
*kethok ndesone iki*
😆
hahahaha.
saya malah jarang main air mba walau di pantai. biasa duduk di pinggir pantai sambil liat aja.
Saya main air dan pasir nemenin duo krucil. Entah mengapa anak-anak seakan terobsesi dengan air..
ada sesuatu tentang air mba.
kalau lagi berenang juga saya merasa bebas kok. 🙂
Iya.. Air bisa membuat bahagia dan segar juga.. 😀
*jadi pengen berenang.. 😛
iya nih. dah lama gak renang.