Febriyan Writing about life and anything that happen in life is one of my to do things. That's the reason blog Blog Review, Tips & Inspirasi by Febriyan Lukito born. Now I also admins for: Tempat Nongkrong Seru Pikiran Random Tulisan Blogger Indonesia

Tips Mengatasi Hutang Kartu Kredit

4 min read

Tips Mengatasi Hutang Kartu Kredit 1

Berikut ini sebenarnya post lama, cuma saya update lagi. Tidak sedikit pengguna kartu kredit berakhir dengan jeratan hutang yang melilit. Semua karena seakan lupa bahwa Kartu Kredit Adalah Hutang.

Jadi saya share dalam tulisan ini adalah tips mengatasi hutang kartu kredit, berdasarkan pengalaman saya dan juga beberapa tips tentang kartu kredit dari teman blogger lainnya.

Baca juga: Tips Menggunakan Kartu Kredit Dengan Bijak

tips mengatasi hutang kartu kredit
Salah satu godaan dalam hidup… yang akhirnya harus bergulat dengan hutang kartu kredit – biasanya.

Ilustrasi dari Kehidupan Nyata:

Puluhan wajah sumringah memenuhi salah satu mall yang sedang menggelar acara Late Night Sale di bilangan Sudirman Jumat kemarin. Beragam busana, aksesoris, parfum, gadget dan masih banyak lagi tersenyum menyapa.

Sepertinya tahu bahwa hari itu adalah waktu yang tepat memanjakan mereka dengan daya tarik mereka. Satu per satu para pengunjung mall itu mulai memasuki ruangan-ruangan dan sibuk memilih mana yang akan dibelinya.

Bagi para pengunjung, THR baru saja cair jadi tidaklah masalah. Jadi waktunya memanjakan diri. Let’s have a good time. Gitulah kira-kira yang tampak di mall itu Jumat kemarin. Sale hingga hari Minggu itu sepertinya memang ditujukan untuk memanjakan mereka yang baru saja mendapatkan THR.

Nah… yang jadi masalah adalah setelah berbelanja itu, tak sedikit yang kemudian mengeluhkan: ‘THR-nya kurang.’ Apakah kamu termasuk di dalam yang mengeluh itu?

Mungkin gak kalau, sebenarnya bukanlah THR-nya yang kurang, karena diberi berapapun THR itu, hasilnya akan tetap sama saja.

Dirasakan kurang, termasuk juga gaji bulanan, bonus tahunan, dan pendapatan lainnya yang diterima selama ini.

Apa Masalah Utama dalam Keuangan?

Pengelolaan Keuangan – inilah yang menjadi kendala sebagian besar orang. Tidak sedikit yang tidak berhasil dalam melakukan pengelolaan keuangan yang baik.

Berapa banyak dari kalian yang memiliki tabungan yang cukup untuk masa depan kalian dan keluarga?

Apakah gaji yang diterima selama ini sudah dialokasikan dengan baik?

tips mengelola keuangan - menghadapi hutang kartu kredit
Banyak tawaran menarik loh dari Kartu Kredit Platinum

Kalau kalian termasuk yang menjawab tidak (seperti saya), artinya masih salah dalam mengelola keuangan yang baik. Saya sendiri bukan ahli keuangan ataupun financial planner yang keren itu, tapi saya mengalami dan paham kesulitan dalam mengelola keuangan.

Along Came Kartu Kredit

Ditambah lagi dengan adanya kartu kredit dan kemudahannya – yang seharusnya membantu orang dalam mengelola keuangan namun seringkali menjadi batu pemberat, seperti yang pernah saya alami.

Yup… saya pernah mengalami masalah dengan kartu kredit yang bukannya menolong, malah menambah beban keuangan saya dari waktu ke waktu. Pernah dong punya kartu kredit bank A, dan kemudian ditawari bank B, bank C, dan seterusnya.

Hingga rasanya kok dompet itu kurang kalau tidak koleksi semua bank yang ada, apalagi dengan promo masing-masing bank yang berbeda-beda.

Ada yang seperti saya kah?

Satu yang saya ingin katakan di sini…

Kartu kredit hanya untuk mereka yang MAMPU mengendalikan diri untuk belanja dan MAMPU mengelola uangnya dengan baik. Kalau setuju, klik dan share ya… #TipsKeuangan Share on X

Karena pada dasarnya kartu kredit hanyalah sebuah alat untuk menambah beban jika kita tak pintar dalam menggunakannya.

Kartu kredit hanyalah menunda pembayaran yang seharusnya dilakukan di bulan ini ke bulan berikutnya.

Hanya itu… bukanlah penghapus beban pembayaran. Ini yang harus diingat semua yang memilikinya. Jangan kayak salah yang gak seperti ini sampai terlilit hutang kartu kredit banyak.

Baca juga: Syarat & Ketentuan Berlaku

Pengalaman Pribadi Terbelit Hutang Kartu Kredit

Bagi yang sudah memiliki dan mendapatkan masalah dengan kartu kredit ini, saya akan bagi pengalaman untuk memperbaiki yang ada. Saya memiliki 4 rekening kartu kredit saat itu.

Masing-masing memiliki limit yang tidak sedikit. Dan memegangnya membuat saya gesek, gesek, gesek dan gesek tanpa berpikir mengenai pembayarannya nanti.

Inilah kesalahan pertama saya. Hingga akhirnya tagihan membengkak ke limit tertingginya.

Nah di sinilah masalah keuangan saya mulai tumbuh. Setiap bulannya saya membayar hanya sebesar tagihan minimumwhich is only about 5 – 10% of the total, jadi kapan akan selesai semua tagihan itu? Nah, seperti yang saya tuliskan di tips menggunakan kartu kredit dengan bijak, jangan pernah membayar minimum payment only.

tips mengatasi hutang kartu kredit
Salah satu cara mengatasi hutang kartu kredit – gunting kartu kreditnya dan minta bank untuk tutup.

Adakah yang mengalaminya juga? Sekarang? Saya sudah bebas dari 3 kartu, saya hanya menyimpan 1 kartu yang memberi saya kelebihan karena diskon saat membeli buku (tetep ya…).

Tips Mengatasi Hutang Kartu Kredit – 5 Cara Mengatasinya

Ok… ini tips mengatasi hutang kartu kredit dari saya untuk yang mungkin sedang mengalaminya:

1. Gak Usah Bawa Kartu Kredit di Dompet

Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah: keluarkan semua kartu kredit dari dompet kamu… sekarang juga. Jangan pernah bawa kartu kredit lagi dan kalau bisa potong semua.

Terutama buat yang sudah memiliki banyak hutang kartu kredit ya. Segera tinggalkan dan gunting saja kartu kreditnya. Ini langkah awal paling mujarab sih, biar tangan gak gatel lagi buat belanja.

2. Telepon Customer Service dan Restrukturisasi Hutang Kartu Kredit Kamu

Telepon customer service kartu kredit yang kamu punya dan ajukan restrukturisasi (ceilah istilahnya) hutangmu. Jadikan semua cicilan tetap selama jangka waktu yang kamu mampu bayar.

Tapi ingat. Di sini butuh komitmen! Setiap bank yang menerbitkan kartu kredit, restrukturisasi hutang kartu kredit ini pasti ada dan bagi mereka, hal ini lebih ok daripada hutang kita tidak dibayarkan sama sekali. Jadi teleponlah sekarang juga.

Sebenarnya, setiap bank penerbit kartu kredit punya kebijakan soal restrukturisasi hutang kartu kredit kok. Gunakan itu, tapi harus #Komitmen ya. #TipsKeuangan Share on X

3. Set Prioritas dalam Berbelanja

Mulailah memilah semua kebutuhan bulanan dan kebutuhan tambahan. Bayar secara tunai. Untuk kebutuhan tambahan (non pokok, seperti gadget, liburan, dan lainnya), menabung.

Baca juga: Manajemen Waktu

Jika memang kamu termasuk orang yang susah menabung, cicilan kartu kredit diperbolehkan tapi selalu hitung seberapa kemampuanmu setiap bulan. Jangan pernah sekali pun mengeluarkan uang lebih dari 1/3 gajimu.

4. Pinjam Kartu Kredit Teman

Cicillah barang yang kamu mau menggunakan kartu kredit temanmu. Kalau kamu menggunakan kartu kredit temanmu, tanpa kamu sadari, kamu akan berusaha untuk tidak menunggak kan?

jadi teman yang baik
jadi teman yang baik itu seperti apa?

Dengan demikian kartu kreditmu aman dan kamu selalu membayar cicilanmu. Ingat sekali lagi, bahwa cicilan rutinmu itu harusnya jangan melebih 1/3 gajimu.

5. Gunakan Hanya untuk Darurat

Kartu kredit hanya digunakan untuk kebutuhan darurat. Ini yang penting. Contohnya untuk biaya rumah sakit. Jangan gunakan kartu kreditmu jika memang tidak diperlukan. Kembali ke nomor 3 – pilah kebutuhanmu.

Mudah-mudahan tips dari saya di atas dapat membantu mengatasi hutang kartu kreditmu. Jujur, saya gak bangga kok pernah terlibat dengan hutang kartu kredit.

Tapi sekarang, saya lebih tenang dan senang dalam menjalani hidup ini dengan gaji saya. Setidaknya lebih tenang menjalaninya.

Mau tips keuangan lainnya? Tunggu ya… mudah-mudahan bisa posting lagi dalam waktu dekat. O iya… kalau ada yang mau berbagi tips tentang kartu kredit ini – monggo, ditunggu komennya.

Update – Tips Mengatasi Kartu Kredit dari Pembaca dan Teman

1. Berikut ini tips dari Indah

Nabung, memposting masing-masing pengeluaran. Belajar me-manage keuangan. Tapi ini juga gak mudah sih, mas. Saya pun gak pernah bisa nabung rutin tiap bulannya. Adaaa aja yang dipake buat macam-macam.

Sekarang sih pola pikir aja yang diubah, mindsetnya yang mesti diganti. Saya mulai bikin skala prioritas, hal-hal apa yang mesti didahulukan. Barang apa yang memang penting dan harus dibeli terlebih dahulu.

Gak mudah sih karena akan ada suara kecil yang bilang “duh, sayang kalo gak beli, diskonnya gede banget” tapi, ya, lagi-lagi diri sendiri harus kejam buat bilang “Gak bisa”. It’s hard but hey, it’s work for me.

Karena kalo gak kejam, bulan depan akan ada pengeluaran untuk menutupi kelebihan pengeluaran bulan sebelumnya. Duh, sayang banget.

Jadi bijaksanalah dengan uangmu. Jangan terlalu konsumtif. Kelilit hutang itu bikin gak bisa tidur. *curhat*

2. Tips dari Jonas:

Gini, utang itu wajar. Pebisnis besar pun utangnya juga miliaran, semua orang punya utang. Yang perlu diperhatikan adalah cara bayarnya musti elegan. Jangan semua gaji dipake bayar utang, salah satunya ya nelpon callcenternya minta diubah jadi cicilan tetap.

Trus pake CC satu aja usahakan diterbitkan oleh bank yg sama, misalnya punya rekening BCA ya udah pake CC BCA aja, jangan pakai mandiri dll supaya bisa autodebet bayar tagihannya. Dengan begitu kita bisa disiplin.

3. Tips dari Mas Teguh:

Untuk hal-hal yang berbau konsumtif, seperti pembelian gadget atau yang sejenis. Boleh dibilang pengeluaran yang dikeluarkannya bisa jadi jauh lebih besar, apalagi di saat memiliki kartu tanpa batas – kredit. 

Sulit memang mas, karena me-manage uang agar pemasukan dan pengeluarannya tertata baik itu susah-susah gampang. Hehe.

Bagusnya sepertinya memang untuk barang-barang tertentu, instead of buying it with card, we save at least 10% of our income, and buy it when we have enough number to get that. 

Febriyan Writing about life and anything that happen in life is one of my to do things. That's the reason blog Blog Review, Tips & Inspirasi by Febriyan Lukito born. Now I also admins for: Tempat Nongkrong Seru Pikiran Random Tulisan Blogger Indonesia

147 Replies to “Tips Mengatasi Hutang Kartu Kredit”

  1. Ya ampyun, gw br engeh ini post edisi jadul ternyata. Thn 2013, bow. Haha. Tapi gak apa2, tips keuangan slalu bguna dan tak lekang dimakan waktu.

    Btw, gw skarang berusaha disiplin nabung dengan buka tabungan rencana di tiap akun bank yg gw punya. Sedikit2 nabung biar bs punya kolam uang kayak paman gober 😀

    1. Iya. Post lama. Kmrn bongkar2 n update. Pdhl dah di hide pas update. Sepertinya gagal. Hahaha.

      Tabungan berencana cocok banget buat yang susah nabung kayak gw sih Rin.

      1. Lah..ngapain di update kalau terus di-hide?? Mending dibuat open-publik biar ilmunya bguna bwat yg lain 🙂
        Iya, tabungan rencana lumayan membantu krn langsung di debet dr rek setelah tgl gajian. Jd gak mungkin ada alasan lupa nabung! Hehe.

  2. Saya mungkin belum termasuk ‘manusia kekinian’ karena gak punya CC. Dan untuk saat ini blm tertarik punya CC :p
    Kalo lg jalan ama suami, dia sering bgt ditarik tarik buat ditawarin CC, cuma saya slalu nolak.
    Pernah sih, butuh suatu barang. Pinjem CC nya kakak. Dan bayarnya kudu tepat waktu, krn yg pny CC galak bener :)))

    1. Betul mas. Sebenarnya bagus sih kartu kredit. Bagi yang bisa manage dengan baik. Karena kan sebenarnya dg kartu kredit kita delayed payment free.

  3. Setujuuu. Kalo ada kartu kredit mah bawaannya pengen gesek terus aja. Alhasil pas udah butuh banget duit jadi stres sendiri. Hahaha.
    Anyway, baru pertama kali kesini nih. Salam kenal ya. :D/

  4. kartu kredit disimpan tapi masih ada kartu debet di dompet kayaknya efeknya sama aja *pengalaman pribadi. kalo saya lebih baik menghindari ke mall dan unfollow sementara beberapa akun yg promosi diskon. hehehe

    1. hahahaha. itu bener juga sih mas. 😀 menghindari mall memang dapat sangat-sangat mengurangi pengeluaran. 🙂

      kalau saya sih masih belum bisa mas tanpa kartu debitnya.

  5. Saya biasa pake VCC (Virtual Credit Card) aja, mas, lebih aman. Sudah komitmen soalnya .. untuk terbebas dari segala bentuk hutang. Kuatir kalo besok mati duluan sebelum dilunasi.

      1. Gak perlu, mas. Kita tinggal setor uang (misalnya) Rp 500ribu, maka kita bisa membelanjakan VCC tadi selayaknya CC.

        Saya bilang VCC lebih aman karena:
        (1) Bisa kontrol limit sesuai kemampuan belanja, sehingga gak mungkin besar pasak daripada tiang;
        (2) Saat ini banyak sekali kasus kejahatan CC, misalnya si pemilik CC gak pakai, tapi datang tagihan yg gede banget sampai mendekati limit. Teman kerja saya pernah ngalami, ia kaget, tiba – tiba ada datang tagihan di CC-nya atas pembelian buku di Amazon. Ia sendiri gak merasa beli/order. Mau mengelak, juga gak bisa, karena ada bukti transaksi.
        Biasanya pembobolan CC tsb melalui program malware yg menyelusup saat kita menjelajah internet, tanpa sadar malware tadi mencuri data-data rahasia kita.

      2. wah… dah separah itu ya ancaman malware-nya mas. saya belum pernah menduga sampai ke sana loh.
        berarti malware ini menyimpan data transaksi si pemilik saat online ya?

      3. Kronologi singkatnya gini:
        Ketika kita mengakses bank online atau melakukan transaksi pake CC via internet, kita akan memasukkan login & password. Virus Malware yg menyelusup ke komputer kita itu akan mencuri data2 penting spt login, password, no.rekening, dll. Itulah bahayanya malware/phising.

        Transaksi via internet harus dipastikan bahwa PC kita aman dari malware/phising, atau setiap selesai menggunakan itu di clear cache/history

      4. Bukan soal website transaksi-nya yg problem, tapi kelemahan PC/komputer user yg data di dalam memorinya bisa dicuri keluar saat aktif internet. Makanya pasang anti-malware itu penting sekali.

      5. Betul, sebab virus/malware itu selalu update bentuknya, body serangannya, body pertahanannya.

        Kalo pemegang CC itu tidak pernah bersentuhan dg dunia online, maka akan lebih aman. Tapi dalam dunia tanpa batas sekat & waktu ini rasanya orang seperti itu sedikit sekali 🙂

  6. whuooo… jadi inget dulu mamah ku juga punya masalah sama kartu kredit. dan pada akhirnya, itu semua kartu kredit dibelah jadi dua. so, sekarang gak ada kartu kredit di keluarga ku 🙂

      1. karena aku ga suka ngutang…
        daripada ntar bikin pusing, begitu belanja mending langsung bayar kalau ga ada duit tinggal gesek pake kartu debit… gito loh
        eehh satu lagi … kalau ga ada uang mending ga belanja..

      1. Dulu pernah temen satu kost dikejar-kejar DC. Kebetulan yg tercatat no tlp rmh ibu kost, sampai akhirnya dia diusir dari kosan gara2 ibu kos keganggu tlp2 dr DC.

  7. Wah punya 4 kredit banyak banget Ryan 😀 . Banyak orang berpikir gpp bayar bunganya aja, pdhl utang lama-lama numpuk dan byk yg terbelit utang dan benar spt yg kamu bilang ko ga selesai-selesai?.

    Ryan aku mau nanya dong, entah di Indo begini atau tidak. Di Jerman bisa bebas biaya tahunan kartu kredit klo kartunya digunakan dalam 1 thn paling sedikit klo dirupiahkan 25 juta. Kira.kira oke ga nih penawaran dari kartu kreditnya? selama ini sih kita lebih prefer bayarnya cash, klo ga ada duit ya dirumah aja 😆 .

    1. iya mba… keblinger jadinya. Saya termasuk di dalamnya kan. Akhirnya ya saya rubah semua jadi cicilan dan selesaikan satu demi satu. Dengan pengajuan restrukturisasi ini, bunga dan pinalti bisa dihilangkan.

      Nah mengenai bebas biaya tahunan, pas awal penawaran, kita sering mendapatkan promo seperti itu mba. Misalnya: belanja di XXX (biasanya adalah supermarket yang satu group dengan bank penerbit kartu kreditnya) minimal Rp 250rb sebulan akan free biaya tahunan – tapi untuk tahun pertama saja.

      Nah…
      kalau pintar mengelolanya (alias tidak ada tunggakan) seperti teman kerja saya, untuk tahun-tahun berikutnya, banyak bank yang akan memberikan free biaya tahunan berikutnya setelah diancam untuk tutup rekening kartu kreditnya. Walau ada beberapa bank yang tidak peduli dengan ancaman seperti itu. 😀

    1. duh belum dapat THR??
      tapi pasti dapat kan? gpp kalau belum. jadi nanti pas yang lain dah gigit jari kehabisan, kamu masih punya banyak THR. 😀

      selain alasan kamu itu wanita yang tak tahan godaan (belanja) apa lagi alasannya Asmie gak punya kartu kredit?

      1. betul mas, yang lain sudah habis, asmie masih punya ha ha ha…. [eeiitss,,, dilarang pinjam] wk wk wk…

        perhitungan bunganya rumit [ssstt… soale asmie gak pintar itung2an 😆 ] . trus mending hidup apa adanya sajalah, rejeki sekian ya pintar ngaturnya biar “cuku” ada lebih ya di saving, basic nya sie I’m a simply women *cuit cuit…* 😉

  8. susah sih yaa… banyak teori2 soal CC ini yg ngasih tahu begin begitu, cuma kalo pas lagi butuh.. tetep aja gesek dan gesek.. masalahnya kudu dipikirin sejauh mana “butuhnya” 🙂
    TFS Mas Ryan

    1. masalahnya gampang sih mba… tinggal gesek doang. ditambah sekarang kemudahan dan gencarnya penerbit kartu kredit untuk menjual kartu kredit ini. 🙂

      setuju mba. harusnya berpikir soal BUTUH bukan INGIN. 🙂

  9. Kuncinya sebetulnya disiplin diri sih Mas. Kalau ini bisa dipegang, aku rasa punya kartu kredit justru menguntungkan karena banyak fasilitas yang bisa kita pakai, mulai dari discount sampai cicilan tanpa bunga. Yang selalu aku lakukan selama ini adalah memperlakukan credit card sebagai charge card, dengan demikian urusan tagihan selalu aman sesuai dengan kemampuan 🙂

    1. betul mas. jika memang dapat mengelolanya sih memang KK ini membantu.
      gimana mas caranya memperlakukannya sebagai charge card? gimana tuh maksudnya.

      1. Maksudnya setiap tagihan datang langsung dibayar full sebesar tagihannya, Mas. Memang untuk demikian kitanya harus teliti + disiplin dalam penggunaan. Jadi fungsi credit card betul-betul untuk mempermudah pembayaran saja.

    1. dipikir baik2 sebelum apply ya. 😀
      beneran deh. pikirnya masak2… *sambil masak ayam goreng, kupat sayur juga boleh*

      1. Mbak e… mending gak punya seperti asmie aman, damai, sentosa *haalaah*.. 🙂

        soal e kita khan wanita jujur saja suka gak tahan klo lihat barang bagus dikit, klo punya kartu kredit wadeew… bisa repot *versi asmie sie*, mending apa adanya punya duit dibeli gak punya ya ngiler dikit gak papa sie he he he…

      1. Gini, utang itu wajar. Pebisnis besar pun utangnya juga miliaran, semua orang punya utang. Yang perlu diperhatikan adalah cara bayarnya musti elegan. Jangan semua gaji dipake bayar utang, salah satunya ya nelpon callcenternya minta diubah jadi cicilan tetap.
        Trus pake CC satu aja usahakan diterbitkan oleh bank yg sama, misalnya punya rekening BCA ya udah pake CC BCA aja, jangan pakai mandiri dll supaya bisa autodebet bayar tagihannya. Dengan begitu kita bisa disiplin.

      2. bener bro. utang wajar selama kita mampu membayarnya ya.

        Keren nih tips-nya. jadi sekarang ini pakai autodebet ya?

  10. all the points is true..

    kembali ke pasal 3 ini mirip dengan pasal 1 senior selalu benar 😀

    cara yang paling aman sih ga usah punya kartu kredit karna gimanapun juga kartu kredit itu hutang,bahasa inggrisnya yah credit card biar keren 😀

    like me i never have credit cards dont like it…

    just save the money,and buy what i have to buy..tapi bisa kalap klo uda di toko buku *tutupmuka*

    1. huahahahaha… yang terakhir sama tuh. suka kalap memang kalau dah di toko buku. 😀

      memang lebih baik sih jangan pakai kartu kredit, ataupun KTA-KTA-an, walau kalau bagi yang benar-benar dapat mengelola dengan baik, keduanya benar-benar bermanfaat. Tapi bagi yang pola konsumtif – lebih baik menjauhhhhh.

      Kalau ada yang iming2i kartu kredit dengan diskon buku sampai 50% gimana? 😀

      1. aah no way tetep ga mau cuma disc 50% doang maah.. ogaaah say no way for credits card :mrgreen:

        ato bisa juga ambil dulu trus beli bukunya abis itu close that CC bilang aja sory i cant use it so i will close it, bisa kan?

      2. hahahaha…
        ada cara lain… cari yang punya kartu kredit tersebut, pinjam aja. kasih tunai ke orang itu… gak pusing kan. 😀

      3. ogaah aah..thats better wait the book until discount 😛

        intinya ga akan pernah pake CC never ever..so bli dengan tunai aja,untuk buku tahan sampe ada IBF 😆

  11. Saya pernah dan itu memang memalukan yah. Hiks. Ini pas masa-masa setahun kerja, khilaf, anak muda pengen seneng-senengnya aja. Eh gak sadar malah menumpuk hutang dan masalah. Ya, karena pemakaian cc yg tidak bijak sama sekali. Alhamdulillah sekarang udah selesai semua. Sudah sekitar 3-4 tahun ini saya gak pakai dan belum minat lagi untuk apply CC. Masih sedikit trauma dengan habit sendiri.
    Saya mesti belajar mengendalikan kebiasaan diri sendiri dalam masalah keuangan, karena itu masih jadi masalah besar buat saya. Sering khilaf. 😛

    1. nah itu… sama tuh sama saya. gak bangga sih tapi setidaknya mengalami mengajarkan ya.
      sekarang juga mulai menata dikit-dikit. mulai lebih lega kok setelah kartu kreditnya ditutup satu per satu.

      ada tips lain gak untuk yang lain agar gak pakai kartu kredit?

      1. Nabung, memposting masing-masing pengeluaran. Belajar me-manage keuangan. Tapi ini juga gak mudah sih, mas. Saya pun gak pernah bisa nabung rutin tiap bulannya. Adaaa aja yang dipake buat macam-macam.

        Sekarang sih pola pikir aja yang diubah, mindsetnya yang mesti diganti. Saya mulai bikin skala prioritas, hal-hal apa yang mesti didahulukan. Barang apa yang memang penting dan harus dibeli terlebih dahulu. Gak mudah sih karena akan ada suara kecil yang bilang “duh, sayang kalo gak beli, diskonnya gede banget” tapi, ya, lagi-lagi diri sendiri harus kejam buat bilang “Gak bisa”. It’s hard but hey, it’s work for me.

        Karena kalo gak kejam, bulan depan akan ada pengeluaran untuk menutupi kelebihan pengeluaran bulan sebelumnya. Duh, sayang banget.
        Jadi bijaksanalah dengan uangmu. Jangan terlalu konsumtif. Kelilit hutang itu bikin gak bisa tidur. *curhat*

      2. mantap nih tipsnya… boleh dimasukkan ke dalam postingannya gak?

        setuju tuh. harus kejam. kalau gak kita sendiri kan yang celaka nantinya. 😀

  12. Untuk hal-hal yang berbau konsumtif, seperti pembelian gadget atau yang sejenis. Boleh dibilang pengeluaran yang dikeluarkannya bisa jadi jauh lebih besar, apalagi di saat memiliki kartu tanpa batas – kredit. 😀

    Sulit memang mas, karena me-manage uang agar pemasukan dan pengeluarannya tertata baik itu susah-susah gampang. Hehe.

    Bagusnya sepertinya memang untuk barang-barang tertentu, instead of buying it with card, we save at least 10% of our income, and buy it when we have enough number to get that. 😀

    1. agree mas.
      kenyataannya memang orang cenderung konsumtif – karena juga kita diajarkan tanpa sadar untuk konsumtif melalui iklan, sale dan lainnya.

      Makanya sekarang sih lebih baik mengurangi kartu kredit. Inginnya bereskan yang satu juga biar gak pakai sama sekali. 😀

      Tips dari mas boleh tuh… 10% of our income.

      1. Iya, mas. Kemudahan yang ditawarkan itu bisa jadi senjata makan tuan. Salah pakai kita juga yang celaka. Hehe

        Saya pribadi masih ngotot pingin punya dslr mas, cuma kalau sistemnya bayar pakai kredit. Barangnya memang terbeli, tapi ‘beban’ dan ‘tanggungan’-nya terkadang malah jauh lebih besar. Hehe. Padahal kan kalau bisa sabar dikit, kan itu memudahkan kita juga nantinya. 😀

      2. hahaha…
        sama dengan nasib saya ya mas. salah satu yang dibeli ya dslr juga sih. 😀
        tapi memang sih masih bisa bilang – ada bentuk barang yang berguna dari kk itu.

        tapi mas… baru teringat. yang mas bilang mengenai nabung – untuk barang2 elektronik, mungkin akan agak sulit bagi mereka yang gila teknologi terbaru (walaupun sebenarnya beli hanya karena gengsi daripada fungsi). Bagi mereka mungkin menabung 10% tidak akan menjawab keinginan (bukan kebutuhan) mereka akan gadget terbaru. Menurut mas gimana?

      3. Ada sebagian yang memang melihatnya dari segi fungsi dan memang ada juga yang dari sisi gengsi.

        Kalau dslr untuk saya pribadi masih saya pilih karena fungsinya yang ‘menjawab’ beberapa kebutuhan saya.

        Nah, untuk masalah yang membeli karena gengsi, saya pikir jatuhnya malah jadi sia-sia saja mas. Pun kalau akhirnya mereka merasa yakin kk bisa membantu mereka, di kemudian hari mereka akan kerepotan lagi mas. Gali lubang tutup lubang lagi jadinya. Meskipun income besar, kalau pengeluarannya menjadi tiga kali lipat, bunuh diri itu mas namanya. Hehehe.

      4. setuju mas. itu yang terjadi sama saya kemarin-kemarin. belanjanya gak kekontrol.

        mas, ijin post tips-nya di postingannya ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *