Tough times won’t last but tough people does.
Kutipan yang saya baca di instagram seseorang. Menarik. Tapi memang benar adanya (menurut saya loh ya…).
Kehidupan kita ini mungkin tak selalu berjalan baik seperti keinginan kita. Dan rasanya kalau mengalami seperti itu… nyesek banget ya.
Bisa saja kita mengumpat. Mencaci. Mengutuk.
Siapa yang pernah seperti itu? Jangan malu mengakuinya. Manusiawi kok.
Di saat kesusahan menghampiri, memang yang akan kita ingat biasanya adalah buruknya hidup. Tapi sebaliknya. Di saat yang baik-baik datang, kita melupakan Dia.
Well, memang wajar seperti itu. Tapi bukan berarti harus begitu terus kan?
Cobalah ingat kutipan di atas saat kesusahan datang. Di saat-saat sulit hadir, sebenarnya kita sedang dipersiapkanNya untuk sesuatu yang lebih baik lagi.
Kita sedang ditantang untuk lebih baik lagi. Untuk SIAP mendapatkan yang lebih besar lagi. Itulah yang sebenarnya terjadi.
Coba kembalikan pikiran ke masa lalu yang sulit. Kalau saat ini kita menghadapi masalah yang sama, kita akan dapat berkata : “I’ve met the worst” ya kan?
Jadi…
Sekarang, apakah masa sulit akan kita habiskan dengan gerutu? Kenapa tidak kita isi dengan syukur. Bahwa kita masih diberikan kesempatan untuk berkembang lebih baik lagi.
Fill the life with love and make the best of it… just like the flower in the picture. Still beauty even its time has come.
Wah, kalau mengumpat-umpat saat kenyataan nggak sesuai dengan harapan, saya sering banget mas. *malu
Semoga catatan ini bisa jadi bahan pelajaran saya 😀
Makasih mas.
Seperti pohon buah Mas Ryan…yang selalu berbuah meski setiap kali berbuah selalu diambil buahnya alias dipanen oleh siapa saja yang memanennya. Tapi dia tidak kapok tuh untuk berbuah 😀
Analogi yang keren mas. Love it.
saat-saat sulit, sebenarnya adalah ujian kesabaran bagi kita…..
iya mas.
di saat itu mungkin belum merasakannya tapi saat dah tenang… kita menyadarinya.
Iya ya mas. karena kesulitan selalu diapit oleh dua kemudahan, hanya harus bersyukur untuk menikmatinya 🙂
setuju mba… 🙂
menikmati kesulitan… 😀
Tangguh itu keren
*toss*
apapun susahnya kita, yang penting dinikmati..
Iya mba.
Terima kasih Ryan diingatkan bahwa kesulitan ada untuk menggenapi kemudahan. Salam
Makasih jg mba. Maaf blm smpt bw.
Cuaca tak selamanya mendung. Kalau emang cuaca lagi mendung, tak salah jika kita tetap mensyukurinya, toh akan berlalu juga. Menggerutu tak menyelesaikan masalah, jutru menambah masalah
setuju mba.
mendung kan juga nikmat. bikin semriwing gimana gitu… 😀
jika mau berpikir lebih dalam…. sebenarnya…. kesusahan itu lebih sedikit dibandingkan dengan kemudahan hidup
Ke tkp.
hehe…..
kalau nggak ada foto itu,belum tentu diklik dari reader…wkwkwkwk….
kalau mas ngoreksi GA saya pasti ngerti deh :p
yup.bersyukur2…
kaya lagu saya masih kecil
“bersukacita selalu,berdoa senantiasa,ucapkanlah syukur…dalam segala perkara” 🙂
Judulnya apa tuh?
Wah… ada apa dengan GAnya nih?
apa ya? nggak tahu… lupa…
tapi ntar dinyanyiin deh buat mas Ryan…wkwkwkwk
ya dibaca atuh mas Ryan…. udah susah payah ikutan GAnya mas Ryan masa nggak dibaca 😀
Iya.. nanti dibaca.
aaa….suka fotonya…
frangipani 🙂
Hahaha. Lebih ke foto ya.
hehehe…cuman pas lagi susah2 gitu langsung sebel 🙁
btw…mau nanya negeri para bedebah itu asik yaaa RYan?? * komen oot*
Hahaha. Pastilah sebel Non.
Yang negeri para bedebah dah pernah review non. Ada di http://ryanfilelibrary.wordpress.com
Utk pertanyaannya: asik bacanya. Apalagi ditemani kopi di pinggir danau *lirik instagram seseorang yang semingguan di danau*
Waktu terus bergerak seperti air, seperti pasang surut ombak di lautan. Kita tak punya kendali atasnya. Tapi kita punya kendali atas diri kita sendiri. 🙂
Tul mas. Setuju. Kita yang memegang kendali.
Betul Mas, kadang dibalik kesusahan itu ada hikmahnya yang baru kita sadari setelah kesusahan itu berlalu.
*toss*
Tapi kita aja ya mas yg suka gak sabaran. 😀
yakin kalo Sang Sutradara hidup kita ini punya skenarion terindah untuk hamba-Nya 🙂
Betull… pasti ada yang indah.
tergantung dari sudut pandang mana kita ngeliatnya mas
Jadi harusnya kita lihat dmn? Dari atas? Bawah? Kanan? Atau kiri?
dari mana aja boleh mas, asalah bahagia, ikhlas sama seneng. haha
Hahaha. Ikhlas kok
bersyukur….
alhamdulillah 🙂
Mari bersyukur