Emosi
Setinggi-tingginya manusia, emosi yang akan menghidupkannya dan juga membunuhnya.
Setidaknya itu pendapat saya. Emosi itu pada dasarnya baik dan dibutuhkan dalam hidup. Karena emosi ini membuat seseorang lebih hidup. Emosi yang seperti ini adalah emosi positif.
Emosi positif ini sangat baik untuk disadari dan dikembangkan dalam hidup kita sehari-hari karena akan memberikan energi positif dalam diri kita maupun sekitar kita. Misalnya… Salurkan emosi positifmu seperti semangat ke hobimu. Jika hobimu menulis, lakukanlah dengan semangat. Berbagilah dengan tulisanmu. Saya yakin banyak yang akan mendapat manfaatnya selain dirimu sendiri.
Namun, di sisi lain, emosi negatif juga ada. Emosi negatif ini bisa timbul karena melaksanakan emosi positif yang terlalu berlebih atau memang adanya keadaan di sekitar yang mendorongnya menjadi negatif.
Menyadari adanya emosi negatif ini dalam diri kita tentunya akan membuat kita lebih baik dalam hidup. Emosi negatif ini perlu dikendalikan. Jangan dikekang. Karena sama seperti kita, yang kalau dilarang semakin menjadi, emosi negatif ini pun juga demikian. Jadi… Kendalikanlah. Arahkan emosi negatifmu ke arah lain. Hindari luapan-luapan melalui perkataan dan tulisan yang dapat menyakiti orang lain.
Hal inilah yang saya alami selama seminggu kemarin. Dan kalau saya perhatikan hal ini juga dialami beberapa kawan saya juga. Karena itulah saya mengangkat Emosi sebagai tulisan minggu ini.
LUAPAN
Menahan semua emosi negative sekeras mungkin dalam hidup. Itulah yang saya lakukan selama ini. Selalu berusaha untuk positive di mata keluarga, rekan, sahabat. Itu yang saya lakukan.
Selalu berusaha ada saat semua membutuhkan. Dan berusaha menutup diri atas semua masalah dalam diri sendiri, itu yang selama ini saya pelajari dalam hidup. Namun…
Ada saatnya, sekuat apapun seseorang, membutuhkan orang lain dalam hidupnya hanya untuk mendengarkannya, memeluknya dan mengatakan semua akan baik-baik saja.
Itulah yang terjadi. Minggu lalu saya, bagaikan dam yang diisi terus menerus tanpa ada penyaluran keluar, saya pun meluap. Emosi negatif saya meluap.
I need some help.. But nobody there. Itulah yang ada dalam pikiran saya. Selama ini sebenarnya semua ada di dalam saya dan saya menyadarinya, namun saya berusaha menekannya dan berusaha tampak baik. Setidaknya di hadapan yang saya sayangi, keluarga, rekan, sahabat.
Tapi.. Batasnya ternyata sudah lewat dan akhirnya semua keluar. Saya tidaklah sehebat itu ternyata. Saya membutuhkan orang lain untuk mendengarkan. Saya membutuhkan orang lain….
EGO
Dan satu yang saya pelajari selama seminggu ini juga adalah masalah EGO. Ego saya telah memperburuk keadaan. Emosi negatif + Ego adalah kombinasi buruk kawan. Jangan sekali-sekali menggunakan keduanya.
Keduanya jika tidak disadari akan membawa kita melakukan sesuatu ataupun mengucapkan sesuatu yang akan kita sesali.
Karena itu…
Put down your ego.. Especially when you are in negative situation. Ketika emosi negatifmu muncul.. Jauhkanlah egomu. Jangan sampai sesal hadir. Karena sesal selalu di belakang.
PELAJARAN
Dalam hidup kita belajar…
Dan selama seminggu ini, saya belajar bahwa:
1. Life is a roller coaster. Up and down. Tapi bisa jadi fun kalau kita enjoy atau jadi memuakkan jika kita benci.
- Sekuat apapun – kita butuh orang lain. Menjadi kuat dan independen.. Mungkin banyak yang inginkan ini. Tapi… Sadarlah kawan. We cannot do by ourself all task. We need others. Just to chat. Just to sit beside you and accompanying you. Never hold yourself and say when you need someone.
Emosi adalah bagian hidup. Tapi kitalah penguasanya… Bawa ke positif. Hasilnya positif. Tapi jangan tekan emosi negatif or it will blow. Melainkan… Kendalikanlah ke arah baik. Luapkan… And let go.
Ego. Kadang ego menjadi penyebab emosi negatif juga. Kendalikan egomu dan jangan lakukan/ucapkan sesuatu yang akan disesali.
Being somebody doesn’t mean doesn’t need anybody. Being somebody is welcoming anybody into your life and be the best with them.
FLO
28/03/2011
Be humble, be human, be YOU!
YOU ARE the #BEST