Eh… eh saya ini lagi mau bahas apa ya? Yang enak itu apa ya kira-kira? Nah kalau kalian mendengar “Yang Enak” atau mungkin kita tambahkan menjadi “Yang Enak-enak”, kira-kira terpikir apa? Kata pertama yang terlintas ya, mohon ditulis di kolom komentar di bawah. Nanti yang menarik akan dikasih balasan komen *dijitak ramai-ramai*. Okay… okay. Saya bilang deh, yang saya mau tulis di sini soal makan.
Dalam hal makan, saya punya kecenderungan, save the best for last. Yang enak paling belakangan saya makan. Biasanya saya akan lihat-lihat dulu nih pas pesen makanan. Kira-kira yang enak yang mana ya, dari semua makanan yang saya pesan. Nah… abis itu, saya akan nikmati yang lain dulu, walau kadang-kadang sih colek juga yang enak itu. Tapi lebih sering saya simpan dulu. Kalau dah selesai yang lain baru deh saya makan yang enaknya itu.
Apa? Kalian mau contohnya? Okay paling gampang kalau makan fried chicken, gak usah sebut merk ya. Pesan satu potong dada ayam misalnya, biasanya sih saya dada mentok (yang mau traktir saya, monggo cukup ini kok). Nah yang paling enak dari satu potong ayam goreng model-model fast food itu kan kulitnya tuh (walau itu paling berlemak). Jadi saya sisihkan dulu kulitnya. Nikmati dagingnya dulu. Setelah selesai baru deh. Kulitnya yang diserbu. Kriuk… kriuk… *duh saya lapar jadinya*. Enak kan ya… Jadi kayak lagi menikmati alunan musik klasik, dari tempo pelan hingga naik, naik, naik dan akhirnya mencapai klimaks.
Uidihhh klimaks, bisa loh. Gak percaya google yang namanya foodgasm atau kalau gak, klik ini aja dah. Nah itulah enaknya kalau makan dengan save the best for last. Klimaksnya berasa. Nah gimana kalau dikaitkan dengan kehidupan atau kerja misalnya? Yang terlintas dalam benak saya adalah satu. Bahwa Yang Maha Kuasa juga menerapkan hal ini kepada kita.
Misalnya saja, sekarang ini kalian sedang merasa dalam kegalauan dalam hal kehilangan, entah itu kehilangan barang yang penuh kenangan, kehilangan pekerjaan (baca: resign atau dipaksa resign), kehilangan cinta (baca: diputusin pacar) atau mungkin kehilangan teman terdekat kalian. Setiap orang pasti mengalaminya kan. Saya juga pernah.
Semua kehilangan di atas saya pernah mengalaminya kok. Dan saat mengalami yang seperti ini, yang saya ingat adalah satu. Bahwa semua terjadi karena suatu alasan. Dan juga bahwa akan ada pelangi setelah hujan #loh? Maksud saya adalah bahwa akan ada yang lebih indah untuk kita setelah kehilangan itu. Yang Kuasa memiliki rencana yang indah kok untuk kita.
Gak percaya. Saya share dikit ya. Tahun 2007 lalu, saya masih bekerja di salah satu anak perusahaan Farmasi di Jakarta. Dan kemudian saya ditawarkan untuk bekerja di rumah sakit, namun di Cirebon. Di saat yang sama sebenarnya saya juga sedang apply untuk Pertamina. Dan ternyata, di saat hari pertama saya ke Cirebon, pengumuman saya dapatkan bahwa saya lolos untuk seleksi awal di Pertamina. Kaget? Iya. Bingung? Iya. Tapi akhirnya saya memutuskan kalau saya tidak melanjutkan yang Pertamina. Saya putuskan tetap di Cirebon. Kehilangan sebuah kesempatan emas bekerja di industri nomor satu itu.
Lalu… apa yang terjadi. Di Cirebon, saya diberikan banyak ilmu baru, terutama berkaitan dengan manajemen perusahaan. Dan kemudian, sekian tahun berikutnya, tepatnya 2013 kemarin, saya berkesempatan bekerja di luar negeri. Ini yang saya anggap anugerah dariNya. Bahwa dia memberikan yang indah setelah kehilangan itu.
Memang sih gak langsung begitu saja pengganti yang lebih indah itu saya dapatkan. Butuh waktu yang cukup lama – sekitar 6 tahun. Tapi inilah cara Dia kan? Misterius tapi begitulah adanya. Jadi buat teman yang sedang galau, tetaplah bersabar menjalaninya, terus berusaha dan juga terus berdoa. Kalau kata orang, kehilangan memang menyakitkan tapi pada akhirnya, waktu akan menjawab semuanya. These too shall pass.
Kalau kalian gimana? Ada pengalaman gak mengenai ini? Atau mungkin juga mau share pengalaman makan yang unik? Share aja yuk… Saya lagi gak mau bahas yang berat-berat kok. Besok aja yang cukup beratnya. 😀
Updates:
Ini sharing dari Mba Puji tentang pengalamannya yang mengatakan “Yang Indah Akan Datang”
Yang indah pada akhirnya…. Oh adaaaa 😀 Jadi ceritanya, sebelum kerja di tempat sekarang. Saya kekeuh banget mau resign (sampe nangis2, karena hati udah ga mau kerja disitu). Tapi sama suami disuruh tahan karena dia ga mau liat aku nyerah sama keadaan 🙁. Saat itu mikir ini suami jahat dan tega banget suruh saya bertahan disitu :p tapi terusss dapat interview kerja dan diterima ditempat sekarang. Yang semuanya lebih baik dan lebih dihargai🙂 Kalo aja dulu resign dan jadi IRT, kayanya udah males cari kerjaan dan ga akan nemu tempat kerjaan sekarang yang ngasih banyak ilmu baru hehe… Thanks to Mas Suami pastinya ya 😀
Ada juga Ami yang berkisah mengenai kisah Pekerjaan Pertamanya – Her First Job. Baca di sini, dia menuliskannya dalam satu post di blognya sendiri.
kalau makan fried chicken, saya malah makan kulitnya duluan, mas 😀
kalau soal pekerjaan…. saya nggak pindah2 dari awal, tetep di instansi yang sama
Kulit ayam harus jadi yang terakhir buat dimakan ajahahaha. Itu yang merah2 telur apa si Ryan?
Hahaha. Sama ya ternyata. Tapi seperti saya dan yang lain gak? Dah sisain. Trs diambil org. Beteee.
Yang merah telur burung puyuh.
Ohhh itu puyuh ahahahhaha pikir daging Diapain gitu. Malah yg coklat itu aku pikir puyuh.
Hahahaha. Bukan. Yang coklat bakso ikan.
Klo ttg kulit ayam,, aku jd bingung save the best or the worst? Hahaha.. Secaraa kata sinshe makanan yg begitu akan membantai energi vital kita.. Huaaaa… TT
Maap klo komentar eke anti-mainstream… :p
Haha… Jd dimakan gak Nit?
Aduh! Apa ya Yan? Hahahhahaaa
Kalo soal makan, seringnya yang enak2 yang dimakan duluan, sisanya dihabiskan juga sih, tapi ya gitu … jadi nambah lauk #Ups #Keceplosan
Aduh mba. Seriusan itu nambah lauk? Mba… bagi rahasia biar gak gemuk dong. hahahaha.
ayo mba, sharing masalah Yang Indah akan Datang – pada akhirnya. Kayaknya kalo traveler kan banyak ya mba. cape daki, dpt sunrise. 😀
Foto sunsetnya keren 😀
Hm, kalau saya mungkin pas pengalaman lulus-lulusan SMA, ya. Bingung milih sekolah sampai akhirnya menjatuhkan pilihan yang menyebabkan saya ada di Jakarta buat kerja saat ini.
Saya bohong kalau saya tidak dibilang menyesal, karena dulu pas lulus SMA saya memutuskan buat melepas pilihan terbaik yang saya punya saat itu, untuk pilihan yang ada saat ini. Tapi yah, saya sudah memutuskan, sih. Moga-moga saja saya cepat sadar kalau sebenarnya ini yang menurut Tuhan terbaik bagi saya.
Dijalani saja, pasti nanti kelihatan jalannya :hehe
Terima kasih, ya 😀
Thanks Gara buat komen fotonya.
Sesal sih pasti ada sih. Kenapa sih gak gini aja dulu? Bener gak? Sering kok kayak gitu juga. 😀
Coba kalau memutuskan memilih yang satu lagi. Gak akan ketemu Gara saya. Mungkin ketemu dalam kondisi lain, mungkin gak nge-blog seperti sekarang dan saya gak tahu ada pantai2 keren di Aceh deh.
Amin. Moga segera menemukan jawabannya ya.
Iya, saya juga berpikirnya begitu. Dulu pernah baca, “Kalau saja kita tahu masa depan, mungkin kita nggak akan bertemu, mungkin kita bosan karena kita sudah tahu apa masa depan kita. Justru karena kita tidak tahu masa depan, kita bisa tetap hidup dengan harapan apa yang akan ada esok hari.”
Sekali lagi, terima kasih 😀
Nah bener tuh… ah Gara kau selalu memberi kutipan menarik dalam setiap komen. Saya yang makasih.
Waktu kecil, kalau makan bakso, pentolnya dimakan belakangan, tetapi saat ini, kalau makan Fried Chicken, justru kulitnya dimakan dulu buat menambah selera makan.
Wah gitu mas? Berbeda kita nih. Tapi setuju kan kalau itu bikin foodgasm juga. hahaha.
misahin daging dari kulit. makan dagingnya pelan-pelan sampai habis. bersiap menyantap kulit yang tergeletak di pinggiran piring. *SLAP* kulitnya disahut sama temen dan langsung diuntal. you: burn you b*tch BURN!!
Wkwkwkwkkw. Been there bro.
Bete abis yak. Dah sengaja gitu. Eh… Sialll. Haha.
Makasih Ami.
Sama-sama, Mas Ryan 🙂
Foto nya keren. Soal makanan aku jg sukanya happy ending
Foto yang mana Qied? Ada beberapa kan:d
Pengalaman sama dengan yang lain gak? kulit disisakan eh ternyata diambil orang atau jatuh.
Kalau pengalaman mengenai yang indah akan datang ada Qied? Pasti banyaklah… traveler rata2 pengalaman soal ini banyak.
Yg gelas
oooo. Thank you Aqied. Nunggunya lumayan tuh. hehehe. *money spent juga lumayan*
Sepadan. 😉
Yep it is.
banyak yg komen kulit ayam. Dulu temenku pernah bilang cowok yang mau berbagi kulit ayam kfc, layak dipacarin
Seriusan? Sampe segitunya…. hahahahaha. Kulit ayam satu itu punya pengaruh hebat juga ya… ckckckck.
Wah kalo pengalaman yang menyerupai pengalamannnya Om Ryan sih belom punya saya Om. Tapi saya juga percaya kalo sesuatu yang indah itu akan datang pada saat yang pas. Begitupun kulit ayam kaefsi.. Ihik..
yang kulit ayam belum ada pengalamankah Dan? Kayaknya sering deh makan di sana. :p
Dah punya kali Dan. Contohnya ya yang masalah voucher itu kan. 😛
Eh voucher yang mana? *hilang ingatan
Aku baca loh tadi postingan mase. Ituloh pengalaman ke luar negeriii.
Yang minggu lalu itu loh Dan yang…. *lupa ingatan juga*
Postingan mana nih Dan?
pelangi setelah hujan
*kayak lagu .. eh :p
Ah iyahkah mbak? Lagu apa nih?
Seperti Pelangi Sehabis Hujan
Itulah Janji Setia-Mu Tuhan
Di Balik Dukaku Telah Menanti
Harta Yang Tak Ternilai Dan Abadi
…
lagu PELANGI SEHABIS HUJAN – NIKITA (rohani) 😀
Ahhh. Kayaknya tahu nih lagunya saya.
Setuju bangeeeeeet, aku pernah kehilangan kesempatan, kehilangan barang, kehilangan pacar tapi hikmah yg bs diambil itu lho ya…sesuatuh sekalih hihihihi,,,,
Jadi inget dulu pernah nulis tentang yang terakhir tp masih di note fb, yaaaaa tapi ga sekeren ini bukan itu sih, uhuk.
Makasih bu peri… saya dibilang keren *benerin hoodie jaket*
Semua kejadian bisa diambil hikmahnya ya Fien. Ya mungkin gak langsung saat itu juga sih. Tapi suatu saat nanti pas mikir lagi, menggali sel-sel kelabu, muncul deh. 😀
Iyaaaaaa, gitu juga dengan galau, semuanya pasti berlalu, apa yg mungkin sekarang bikin sedih suatu bisa jadi biasa aja atau bahkan bikin ketawa. halah…ini apa sih yaaaaaa….
Ini Ryan. Bukan Icha *dikeplak
Betul tuh bu peri. Galau pun pada akhirnya akan berakhir jadi ketidakgalauan atau semakin galau *apalagi ini
Hahahahaha SHLBK mingkin, ih amit amit amit, jauh jauh…
Wkwkwkwkwkwk… dia masih ingat sama SHLBK *saya sendiri lupa… apa ya?
Bu Peri kemarin itu komen SHBLK di postingan mana ya? wkwkwk
Di postingan how gadget affect our life. Semoga dijauhkan ya…amiiiin 😛
Amin.
Teman-teman semua, Mari kita berdoa bersama untuk Ibu Peri.
Kumpulin koin (emas) peduli ibu peri juga boleh, hahahahaha
Hahahahaha. Bu Peri matreeee
Aku juga nih, kalau makan, yang enak disisain untuk dimakan belakangan. Seringnya yang ditinggal belakangan itu berupa makanan kaya protein dan biasanya berlemak juga. Kadang dikira nggak suka sama telur atau kulit ayam krispi gara-gara kebiasaanku ini.
Dan Mas Ryan bisa aja mengaitkan yang enak-enak ini dengan kehidupan. Keren! d^^b
Hahaha. Kayaknya kebiasaan sama semua nih ya. 😀
Makasih Ami.
Ada pengalaman gak Ami terkait hidup yang itu tuh… sharing dong. 😛
Untuk makanan enak, saya biasanya makan terakhir juga. haha. Contohnya kulit ayam goreng yang garing apalagi kulit ayam goreng kiefsi 😀
*toss* sebenernya sih maksudnya yang itu juga. Cuma takut sebut merk ntar disangka promo lagi. hahahaha.
Memang yang satu itu enaknya belakangan ya. 😀
Kalau masalah yang indah akan datang pada akhirnya gimana? Ada pengalaman gak? 😛
Yang indah pada akhirnya…. Oh adaaaa 😀 Jadi ceritanya, sebelum kerja di tempat sekarang. Saya kekeuh banget mau resign (sampe nangis2, karena hati udah ga mau kerja disitu). Tapi sama suami disuruh tahan karena dia ga mau liat aku nyerah sama keadaan :(. Saat itu mikir ini suami jahat dan tega banget suruh saya bertahan disitu :p tapi terusss dapat interview kerja dan diterima ditempat sekarang. Yang semuanya lebih baik dan lebih dihargai 🙂 Kalo aja dulu resign dan jadi IRT, kayanya udah males cari kerjaan dan ga akan nemu tempat kerjaan sekarang yang ngasih banyak ilmu baru hehe… Thanks to Mas Suami pastinya ya 😀
Wahh. Bener tuh. Kadang juga gitu ya. Harus pikir baik2 ya. Kita sering emosional dan ambil keputusan buru2. Makasih sharingnya ya.
Iya, bener Mas. Jangan kebawa emosi. Sama – sama Mas Ryan 🙂
Ijin masukin sharenya ya di post nanti. Boleh? Kasih link kok.
Silakan Mas 🙂
Ga di link-in juga gapapa. Thanks anyway 😀
Hahahaha. Yakin nih?
Iya 😀
Baiklah.
Setuju… tapi kalo saya yg paling enak itu tidak harus satu item… misalnya ada kulit, trus ada telor dadar, ada french fries jg… nah, yg terakhir saya makan adalah gabungan ketiganya… dalam sekali lahapan… kalo msh ada sambelnya ya dicocol juga… I prefer enjoy every step of my experience, especially on the last bite…
Huahahahaha…. maruk juga Mbah. Sekaligus. hahaha.
Enjoying every step of experience, especially the last bite… new quote for me. thank you Mbah.
Btw kalau mau sharing soal semua yang indah akan datang pada akhirnya monggo loh Mbah.
Saya memang serakah… 😈
Ntar dulu deh kl udah stabil kegalauanku *stabil galau*
Wkwkwkwkwk….
ngakak dulu ah mbah.
Puk puk Mbah… 🙂
Nice
Thank you De.
Ada mau sharing pengalaman gak? Yuk…
jodoh pun gitu mas ryan. save the best for the last. mwahahaha 😀
Pengalaman nih kayaknya ya…
Sharing dong. *ambil popcorn – kayaknya bakalan seru nih*
seru bener doooong… tersanjung 7 aja mah lewat. (((tersanjung))) 😀
Apaaaa??? Sinetron terpanjang itu pun lewat??? *brb siapin popcorn lebih banyak lagi….*
Mulai deh Mba. Sambil nunggu popcorn gpp. hahaha:P
Masi mending Mbak Ira, dicomot temen kita bisa marah2 ama orangnya. Kalo aku jatoh dooongg, gak bisa nyalahin siapaaa2…hiks *nangis dipojokan* dari situ saya gak pernah gitu lagi deh, selalu lgsg dmakan dluan, pikirku karena kita gak tau apa yg ada didepan. *halah berats
Betul Mas, saya setuju sama rencana Tuhan yg misterius itu, tapi gak gampang ya kadang 🙂
Aduh… Nad. Kasihan banget sih. Jatuh. Kamu salahin lantainya aja Nad. Injek2. Tapi pernah sih kayak gitu jg. heheh. Cuma tetep aja maunya belakangan makannya. 😛
Lain lagi kalau sundae. Dah pelan2 makannya… eh tau2 tumpah kesenggol. Marahin orangnya juga gak bisa. hiks.
Iya Nad. Tuhan memang misterius ya. Kayaknya ada kejadian juga nih. Share dong Nad.
Gak tega nginjeknya hahaha Watir banget pasti ya muka kita kalo kayak gitu, meratap kaya anak kecil 😀
Pernahnya liat orang lain sih, kalo aku kayaknya malah lagi nunggu silver lining itu haha pamrih banget ya tapi, pake ditunggu 😛
Hahaha. masa gak tega Nad? Tiap hari kamu nginjek kan? Kalau gak nginjek, aku kabooor nih.
Moga dapat silver liningnya Nad. Kalau mau sharing gpp.
Kasian makanannya kalo diinjek tau 🙁
Aaamiin! yep, absolutely when the time’s come.
Amin.
saya juga punya kecenderungan yang sama, yang saya rasa paling enak akan dimakan terakhir. Awal-awal suami sering negur, “kok yang itu nggak dimakan”, selalu saya jawab “ntar”, lama-lama dia hapal dengan kebiasaan saya 🙂
Hahaha. *toss mba. Kayaknya banyakan seperti itu ya. Tapi suami gak ambil kan mba?
Btw Mba, ada cerita yang terkait judul di atas gak mba yang bisa dishare? Mau donggg
akupun kalau makan, yang enak itu dimakan terakhir, contohnya yaaa si kulit ayam itu mas Ryan *lalu lapar*
you right, these to shall pass 🙂
*toss Ira. Sebelnya kalau dah sisain itu. Eh diambil org. Hiks.
Tidurlah Ra kalau lapar #ehhh.
Ada pengalamankah Ra soal these to shall pass?
itu….bikin kesel mas Ryan 😆
aku pernah loh, nyisain si kuliat ayam crispy itu dan dicomot temen 😐
eh, tidur sih kalau ngantuk mas 😆
ada mas Ryan XD
Iya Ra. Sakitnya tuh di sini *tunjuk perut* rasanya gak puasss.
Sharing dong Ra.
iya….saat yang dinanti-nanti hadir di depan mata, terus kesamber orang lain gitu mas Ryan *masih soal si kulit ayam crispy*
aku share ceritanya via WA aja 😆
Mari kita nyanyi Ra. Ambil suaraaaa. *sakitnya tuh di sini….*
Hahaha. Baiklah. Ditunggu.
eh sekarangn yang lagi musim lagu yang Goyang Dumang Mas Ryan 😆
Ah saya mah anak jadul. Jadi masih itu aja.