no act of kindness, no matter how small, is wasted
Dapat kutipan di atas dari salah satu Display Picture di BBM. Langsung… Kena di hati *kenanya di sini*
Bukan maksud menggurui atau apa. Tapi kutipan itu memang bagus. Tak jarang dari kita, termasuk saya, merasa kalau semua yang dilakukan sia-sia.
untuk apa sih nolong dia. Dia mah gak tahu diri. Nanti yang ada sakit hati doang.
Siapa yang pernah setidaknya membatin dalam hatinya seperti di atas? Ya gak perlu sama. Tapi mirip lah intinya.
Kata orang, saat membantu orang lain, kita harus ikhlas. Nah kalau sudah memiliki pikiran seperti di atas, dah gak ikhlas namanya. Ya kan?
Misalnya lagi adalah saat seseorang posting tentang sebuah kegiatan amal di media sosial yang kamu follow. Kamu berpikir: bener gak ya? Nanti dibawa kabur lagi uangnya, dll.
Saat itu juga, imho, lupakan keinginan membantu. Karena ketidakikhlasan sudah muncul. Jika memang ingin membantu, yo wes. Kalaupun sampai nanti terjadi yang ditakutkan, anggap kamu menyumbang juga.
Terus ada mungkin kondisi lain lagi, seperti yang saya alami sendiri. Mau sih bantu. Tapi nanti aja deh kalau dah lebih kaya. Kalau saya punya lebih lagi.
Hey…
stop thinking like that
Lakukan aja. Sekecil apapun bantuan yang diberikan, dalam bentuk apapun, bisa dalam uang, waktu, tenaga, dll sangat berarti. Dan akan lebih berarti lagi kalau DILAKUKAN.
So???
Kenapa menunda??
Act Now – no matter how small it is. Act of kindness will make the change
dimulai dari yang kecil emang bg
Bener banget Win.
Eh win. Ikutan yang #GAWisataDaerahmu gak?
nggak bg
Knp gak. Gak pk post di blog kok
Yes selalu apa yang kamu tulis….and act now, Mamakkeeee.. 🙂 #batinRyan
Yes apa mba??? Hehehehe.
Yes Mamakkeeee.
Butuh keikhlasan, mas. setuju.
kalau memberi dan ujung-ujungnya memiliki pikiran seperti itu, jatohnya malah gak dapat pahala.
Betul. Lepaskan aja ya.
Wah mantap, mari aksi sekarang. Yuk mulai berbuat kebaikan dengan kecil sekalipun.
Makasih mas komennya yang memberi semangat.
Ayo mas… kita mulai. 😀
benar sekali mas, lakukan mulai dari yang kecil dulu 🙂
Betul mas. Mulainya yang kadang “malas” ya. 😀
Ikhlas memang terdengar simple tp klo berhasil dipraktekkan itu baru namanya luar biasa.. krn terkadang teori dan praktek berbeda, tp jika hati ini berbuat apapun demi kebaikan yg tujuannya dijadikan ladang ibadah, insya Allah ikhlas dtg dengan sendirinya..
Iya mba. Mudah dikatakan tapi susah prakteknya.
bicara ikhlas mas,… saya pernah punya pengalaman waktu mengurus surat pindah sekolah anak saya, nah urusnya itu di kantor diknas, ada beberapa lembar yang akan di ketik di bagian administrasi lalu di tanda tangani oleh bapak yang berwenang, nah disitu ada sedikit kejadian yang lucu, pas selesai surat pindah tersebut di ketik, entah apa pegawai di bagian admin itu di gaji atau tidak yang sebenarnya mereka itu adalah pns, minta duit entah untuk apa, tapi mintanya tidak secara langsung, saya bisa lihat dari bahasa tubuh dan perkataannya yang mengarah kesana sekalipun tidak spesifik menyebut minta duit, dalam hati membatin, kayaknya pungli nih, padahal mereka sudah di gaji oleh pemerintah, tapi tetap juga saya kasih beberapa lembar duit 20 ribuan, sekitar 4 kayaknya, lalu sang admin ini bilang, “ikhlas ini pak ?”, maksudnya bertanya sama saya kalau duit yang saya kasih itu apakah ikhlas saya kesih ke dia atau tidak, maka saya jawab “tentu saja saya tidak ikhlas, karena anda itu sudah di gaji, kenapa lagi harus minta duit”, akhirnya duit itu tidak jadi dia ambil.
Pungli seperti ini sering terjadi dalam sistem kita, padahal mereka sudah di gaji dan itu adalah pekerjaan, dan mau tidak mau mereka harus kerjakan.
Bacanya agak sedih. Ngakak jadi satu nih. Memang ya agak kesel kalau dah digituin mas.
Pengalaman pas mau minta legalisir ijasah SMK dulu gitu. Dah kasih map. Dibiarkan aja. Kami, saya sama 5 org teman, akhirnya ambil kembali map itu dan selipkan amplop dg uang 20rb. Itu pas 2000. Dan kami semua anak lulusan SMK yang gak punya uang. Jadi besar juga lah bagi kami.
Menyedihkan mas. Tapi kenyataan.
Saya penasaran reaksi org itu mas blg gitu. Hehe.
Karena menunda itu bagian dari strategi setan untuk menjauhkan manusia dari kebaikan, jadi kalau bisa tunda terus 😀
Kok ditunda terus sih? Jadi pusing saya nih mas. 😀
Tunda pusingnya mas 😀
duh telat mas. dah pusing nih. 😀
setuju mas, ACT like my first post BEC hehe
Yes Ferdy. Like your 2015 word.
Btw, speaking of BEC Challenges, are you having difficulties Fer? Don’t hesitate to contact me personally if you like. Okay? I am always open for it.
kesulitan mah banyak mas, susah nyusun kalimat. udah lupa semua pelajaran b.inggris. taunya cuma kosakata aja.
Sama kok Fer. Saya juga gitu. Kalau ada yang mau diitanya jangan sungkan ya. Walau mungkin aku balasnya lama karena kerjaan, tapi akan aku balas kok.
Dan jangan menyerah ya.
oke mas. thanks mas ryan
sama2 Fer.
Dah baca postingan baruku blm? tetep promo. Soal film Di Balik 98. Postinganku ini kan postingan lama cuma aku jadikan sticky selama seminggu ke depan (ada 3 yang aku sticky)
belum mas, coba aku baca
mas riyaaaan. lama banget aku gak main ke sini.
ya perbuatan baik itu bakal jd perbuatan baik kalo udah dilakukan. sekecil apapun.
Selamat datang kembali ya
Sekecil apapun. Ke siapapun. Akan tetap jadi perbuatan baik ya
bantu dr yg paling kecil dulu.. kalo ga bisa bantu apa2, paling tidak kita bisa senyum.. senyum kan masuk ibadah 😀
Setuju. Senyuman juga menolong kok mba.
bantu orang terdekat dulu lalu binatang-binatang malang…. itu kalau saya. thanks for sharing….
Makasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak mba.
Memang. Akan lebih mudah memulai dari yang terdekat di sekitar kita ya mba.
Mungkin kurang lebih sama kasusnya kalau saya mau kasih uang ke pengemis di perempatan jalan.
Saat ada yg bilang pengemis itu jangan dikasih uang karena nggak mendidik, maka bila saya nggak jadi memberi, maka niat memberi saya belum ikhlas. ikhlas adalah ketika saya tetap memberinya uang meski dikomentari bahwa yg saya lakukan itu nggak mendidik 🙂
Iya mas. Kira2 seperti itulah. Balik ke niatan awal kita seperti apa.
Kalo saya prioritas yg kenal dulu, biarpun akhirnya dibohongi ya anggap bonus ajah..hehehe
Bisa juga mas kayak gitu. Biasanya juga mulai dari sekitar dulu kan
Mbak kali..hiks, musti ganti nama nih :p
Maaf mba…. Pas reply tadi juga lagi mikir salah apa gak ya
tapi hati-hati juga perlu kan, mas ?
Hati2 perlu sih mas. Saya juga setuju. Tapi jangan sampai kehati-hatian mengurangi niatan baik mas.
Yang penting niatnya. Betul begitu? 🙂
Mulai dari niat kan mas.
Kok pada pake mas-masan sih? x)))
Hahahaha. Deva. Itu komen Dani dulu banget. Post ini kan post lama. Gw jadiin sticky. Pertama kali kenal yang seleblog satu itu
Oh ini postingan lama x)))
Iya. Hahaha. Jaman gw blm tahu usia dia.
jadi berapa usia mas dani? *lupa mau komen apa malah kepo umur*
Hahahahaha. Seumuran aku ma dia. Hehehe.
Ayo mau komen apa.