‘Adakah terang jika tak ada gelap?‘
Siapa sih yang tak ingin melihat keindahan dalam hidupnya? Yang tak ingin merasakan kebahagiaan? Yang tak ingin menikmati indahnya cinta? Pasti semuanya ingin kan?
Namun…
Seringkali kita lupa dan terfokus pada keinginan kita untuk melihat yang baik-baik saja sehingga menghindari yang buruk-buruknya. Padahal, tanpa adanya yang buruk-buruknya tadi, Akankah ada yang baik?
Keindahan ada karena kita pernah melihat hal-hal yang tak indah sama sekali. Kebaikan ada karena kita pernah melihat/mengalami keburukan. Terang dapat kita rasakan karena kita telah merasakan gelap.
Jadi… Kenapa kita hindari yang buruknya?
Cinta
Semua ingin merasakan indahnya jatuh cinta… tapi berapa yang siap dengan patah hatinya? Berapa yang siap dengan ‘keburukan’ dari cinta itu?
Posesif – salah satu keburukan dari cinta. Sangat cintanya seseorang terhadap sesuatu atau orang lain, membuatnya menjaganya dengan erat sehingga terkadang membuat orang lain itu merasa terkekang.
Patah hati – salah satunya juga. Kalau kita berani mencinta, kita juga harus siap dengan patah hati. Sakit? Memang… tapi kenyataan seperti itu kok. Akan ada hal-hal yang membuat kita sakit untuk dapat merasakan kebahagiaan.
Dua Sisi
Kalau dikatakan akan selalu ada dua sisi di dunia ini, Yin dan Yang, saya setuju. Karena keduanya sangat dibutuhkan di dunia ini, agar kita selalu merasakan keseimbangannya.
Agar kita dapat menikmati satu sisinya dengan membandingkan dengan sisi lainnya. Jangan hindari sisi buruknya dan hanya ingin menikmati sisi baiknya saja. Karena, jika kita seperti itu, kita hanya akan merasakan hampa dan tak menikmatinya. Kita tak tahu apa yang kita rasakan jika kita tak tahu rasa satunya.
Nikmatilah hidup apa adanya…
Dan kau akan menyadari betapa indahnya hidupmu selama ini…
Ryan
100912 0750
Jika tak ada gelap, dapatkah kau mengatakan betapa terangnya jalan ini?
Jika tak ada duka, dapatkah kau merasakan suka?
Jika tak ada keburukan, dapatkah kau merasakan ada kebaikan?‘Di bawah langit, setiap orang tahu, bahwa adanya kecantikan tergantung pada adanya kejelekan. Setiap orang tahu, kapasitas kebaikan tergantung pada adanya ketidakbaikan. Keberadaan dan ketiadaan sama-sama dilahirkan. Kesulitan dan kemudahan melengkapi satu sama lain. – Lao Tzu’
Artikel menarik yang saya baca di buku Secangkir Kopi Tanpa Kafein – Rose Kusumaning R, Bab 7 – Hanya Separuh Bulan Saja yang Terlihat.