Artikel – 110113 – Memulai itu Mudah
To begin is easy.. to maintain is hard
Eits sebelum marah – marah dan bilang saya ngaco, biar saya jelaskan dulu maksud saya ya. Dari pengalaman pribadi saya sendiri, kalau kita ingin memulai sesuatu itu biasanya mudah. Contohnya dalam menulis. Saya sudah memulainya. Karena dulu ingin menulis setiap hari, akhirnya saya pun mulai deh menulis setiap hari. It’s easy kok mulai menulisnya. Nah… pas mulai menjaganya. Duh… susah banget. Rasanya ada aja yang jadi penghalang.
Sama seperti dalam kehidupan kita. Terkadang memang agak berat memulai sesuatu, seperti ingin berwirausaha. Berat di awalnya itu karena kita sudah berpikir cam – macam. Mulai dari modalnya lah. Terus gimana manajemennya. Terus … terus… terus… sampai akhirnya kebanyakan tuh ‘terus’nya. Dan akhirnya hanya dalam ‘keinginan’ memulai saja.
JUST DO
Beberapa buku motivasi atau inspirasi ataupun baca twit – twit tokoh idola, banyak yang mengatakan. Untuk memulai itu mudah. Syaratnya hanya satu. JUST DO.
Awali dengan niat dan kemudian LAKUKAN. Itu saja katanya. Kalau sampai nanti menemukan masalah di dalam perjalanannya, ya lakukan perbaikan.
Nah tentunya bagi yang memahami pentingnya perencanaan, menganggap hal ini sebagai bencana karena tanpa perencanaan matang, apa yang kita mulai lakukan, dapat bergerak bebas tanpa bisa kendalikan. Tidak ada tolok ukur katanya.
Tapi saya kembali ingat quotes yang mengatakan:
Planning without action is futile – unknown.
Pendapat saya, sebagus apapun perencanaan itu, kalau tidak ada DO ya… sama juga bohong.
Pengalaman saya (lagi) adalah dalam menyusun rencana, pada saat yang sama, kita menyusun ketakutan-ketakutan kita. Hingga akhirnya semua itu tidak jadi dijalankan. Ini yang terjadi pada saya dengan teman-teman kuliah saya. Ingin membuka usaha bersama. Memikirkan semua. Mulai dari modal, pasar yang dituju, tempat buka usaha, dan lain-lainnya. Akhirnya semua sama-sama menyerah karena rasanya kok semakin dipikirkan jadi semakin banyak yang membuat pusing dan resiko.
Dari pengalaman itu, yang terpikir oleh saya, kita berencana boleh saja. Tapi kalau tak pernah dilaksanakan, hasilnya ya akan NOL besar. Jadi ya… JUST DO.
LAKUKAN – Setelah itu?
Kalau sudah melakukannya, setelah itu bagaimana? Apakah sudah seperti itu saja? Semudah itu? Kenyataannya adalah tidak seperti itu kawan. Pasti. Sekali lagi saya katakana: PASTI akan menemui kendala. Tapi apa artinya kendala bila kita sudah berpegang teguh pada mimpi kita dan bagaimana mewujudkannya?
Percayalah. Semua kendala itu pasti akan ada jalan keluarnya. Perlahan mungkin, tapi pasti kita kan menemukan jalan keluarnya. Kuncinya hanya satu: “BELAJAR”. Yup. Belajarlah terus dari segala yang kita hadapi. karena kita kan dapatkan yang terbaik dari sana.
Sebenarnya yang saya ingin utarakan adalah bagaimana susahnya memulai suatu kegiatan rutin itu bukanlah how to start it but how to maintain it.
MAINTAIN
Punya peralatan listrik di rumah? Atau mungkin kendaraan. Memilikinya boleh dibilang sekarang ini (agak) mudah, fasilitas kredit ada di mana-mana. Tapi yang susah bukan memilikinya. Tapi menjaganya untuk tetap bagus untuk digunakan kan? Apalagi kita yang kurang mengerti mesin.
Pengalaman saya dalam menulis setiap hari, dan saya yakin banyak juga yang mengalaminya. Memulai dengan sebuah niatan teguh di hati untuk menulis setiap hari itu agak mudah dilakukan. Tinggal memantapkan niatan tersebut. Mengambil tema dan mulai menuliskannya.
Seperti #TGFTD yang saya buat setiap harinya. Tulisan #TGFTD ini saya buat sejak 2010 akhir. Berjalan terus menerus hingga sekarang. Tapi bukannya tanpa kendala. Di pertengahan tahun 2011, saya sempat berhenti menulis #TGFTD tersebut. Ada beberapa alasan mengenai hal ini. Yaitu saat itu saya sedang mengalami masalah pribadi yang cukup mengganggu diri saya. Saya berusaha untuk menulis terus, namun akhirnya menyerah karena masalah ini ternyata membutuhkan perhatian lebih besar. Sehingga saya putuskan untuk berhenti dulu dan melanjutkannya setelah membereskan masalah ini.
Kendala lainnya adalah saya merasa sedih karena tulisan saya itu seperti tak dihargai. Saya menggunakan BBM untuk broadcast dan juga email. Beberapa kali tanggapan yang diterima adalah: ‘ngapain sih ngirim gituan? Gak guna’. Jujur saat itulah saya merasa down sekali dan ingin berhenti menulis saat itu juga.
Inilah kenyataannya. Sama seperti keinginan lainnya, memulai itu cukup mudah dilakukan jika memang kita sudah memantapkan diri kita untuk itu. Tapi menjaganya untuk terus menerus berjalan dan terus berkualitas, itulah yang agak sulit untuk dilakukan.
HOW?
Kalau begitu bagaimana cara menjaganya?
Dari kisah pengalaman saya itu, saya kembalikan diri saya ke awal keinginan memulai menulis dan membagikan tulisan itu. Apa tujuan awal saya. Dari sana, saya mengingatkan diri saya sendiri dan membangkitkan kembali semua gairah yang dulu ada saat ingin memulainya. Bagi yang pernah mengalami, keinginan memulai sesuatu. Saat itu, gairah kita seakan memuncak. Menggebu-gebu. Itulah yang saya alami.
Saya mengingat kembali tujuan awal dari #TGFTD itu. Bahwa saya ingin sharing kepada yang lainnya, dan berharap menjadi manfaat bagi semua yang mendapatkannya. Dari sanalah saya mulai menyadari. Bahwa di saat ada yang terganggu dengan tulisan saya itu, ada juga yang menantikannya. Itulah kenyataannya dan menumbuhkan lagi semangat saya.
Jadi, kalau menurut saya, jika kita mengalami hambatan di dalam melakukan sesuatu yang kita impikan, cara termudah adalah: ‘INGAT KEMBALI TUJUANMU.’ Kenapa sampai kita melakukan itu. Jika memang keinginan itu cukup besar, kita akan mendapatkan semangat kembali.
Ryan
220113 – 11:20