I love food. Tapi kalau diminta untuk masak, sebenarnya saya agak berpikir ulang. Pernah masak kue bareng food blogger dan merasakan susahnya. Lebih enak makan hasilnya aja langsung. Hehehe. Eh tapi, kalau disuruh dateng ke pameran food and beverages seperti SIAL Interfood 2016, saya mau deh dateng lagi.
Minggu lalu itu adalah kali pertama saya datang ke pameran dan melihat seperti apa pameran industri makanan dan minuman terbesar itu. Eh saya pun dapat resep dari Bungasari di SIAL Interfood 2016 dan bisa icip-icip makanan di sini. Ada apa aja sih di booth Bungasari SIAL Interfood 2016 kemarin?
O iya… Saya pun belajar soal ngeblog di pameran ini. Seriusan.
Tentang SIAL Interfood 2016
Sebelum bahas yang ada di booth Bungasari, saya mau bahas sekilas tentang SIAL Interfood 2016 dulu ya. Untuk Interfood sendiri, saya belum pernah hadir walau banyak dibicarakan oleh para anggota Indonesian Food Blogger sejak saya join groupnya. Padahal dulu kerjanya di Jiexpo – tempat diselenggarakannya pameran industri ini.
Interfood sendiri adalah International Food and Beverages Industry Exhibition, yang sudah berjalan cukup lama – kurang lebih 14 tahun. Namun di tahun 2016 ini, berkolaborasi dengan SIAL GROUP, grup yang memang bermain di pameran industri food and beverages ternama di dunia (hampir 50 tahun euy).
Karenanya pameran Interfood ke 15 ini menjadi SIAL Interfood 2016.
Apakah kerjasama ini akan berakhir? Sepertinya gak dan akan terus berlanjut karena di website Interfood sendiri sudah disiapkan tanggal SIAL Interfood 2017, yaitu 22 – 25 November 2017. O iya, bocoran untuk ke pameran ini tahun depan nih.
Saya sendiri baru tahu soal entry fee nya. 150rb kalau langsung datang dan gak daftar sebelumnya. Tapi berhubung sudah daftar sebelumnya, saya tinggal antri (yang cukup lama karena masalah komputer) untuk cetak free pass.
Yang ada di SIAL Interfood 2016
Exhibitor di pameran ini sendiri ada 465 peserta dari berbagai negara seperti Indonesia, Cina, India, Spanyol dan masih banyak lagi yang lainnya. Memang pameran industri makanan dan minuman yang satu ini cukup pantas disebut pameran Internasional. (Sumber: Website Interfood)
Di pameran ini sendiri, saya menemukan beragam jenis usaha di industri food and beverages. Mulai dari penyedia makanan, supplier alat untuk restoran ataupun juga distributor makanan. Ada juga booth untuk penyedia aplikasi industri food and beverages asli Indonesia – Moka dan juga penyedia training untuk para pelaku di industri hospitality ini. Bahkan ada juga booth yang bisa ngurusin Trademark.
Tips ke Interfood: Cari tahu dulu siapa saja yang ikutan dan pikirkan dulu mau ke mana dulu. Kalau gak, keliling seharian gak akan cukup.
Booth Bungasari di SIAL Interfood 2016
Nah, tujuan utama saya ke pameran ini kan sebenarnya ke booth Bungasari, yes untuk liputan dan sekalian mau menuntaskan rasa penasaran saya sama yang namanya pameran ini. Booth Bungasari di SIAL Interfood 2016 ini sendiri letaknya di Hall D. Sebenarnya dekat dengan loket saya cetak free pass, tapi kemarin muter dulu karena ndak tahu.
Saya ke sana janjian dengan travel blogger yang femes itu, mbak Katerina. Dia sudah mencetak free pass, sedangkan pas saya kena masalah komputer. Setelah nunggu sekitar 15 menitan (apa lebih ya??), akhirnya kami berdua masuk dan mencari booth Bungasari ini.
Setelah agak memutar, akhirnya kami menemukan booth Bungasari di SIAL Interfood 2016 ini juga. Booth Bungasari ini cukup besar dan megah di antara booth lainnya. Serta unik. Karena nuansa Jepang di booth ini terasa banget. Di booth ini ada beberapa usher dengan nuansa Kimono Sakura. Cantik-cantik euy… 😀 (Lihat gallery di bagian bawah ya)
Demo Masak dan Mendapatkan 3 Resep dari Bungasari di SIAL Interfood 2016
Selain booth yang super unik dan menarik, Booth Bungasari di SIAL Interfood 2016 ini juga menyediakan beragam demo masak sejak hari pertama dengan berbagai chef ternama. Pas saya datang itu kan hari pertama, demo masaknya oleh Chef Achen (Nyonya Liem) yang jauh-jauh datang dari Bandung.
Demo masak yang diberikan Chef Achen pagi hari itu ada 3 masakan, yaitu Es Teler Cake, Lumpia Menado dan Paster Ulir.
Dan enaknya adalah…. pengunjung bisa icip semuanya dan nanya-nanya. Saya gak bosan menunggu di depan booth dan melihat demo masaknya. Selain seru, icip-icipnya itu loh. Hehehe. Saya sendiri paling suka yang Pastel Ulir. Sambalnya itu enak banget. Mbak Rien pun juga sepertinya suka banget. Lihat aja deh wajah mbak Rien menikmatinya.
Masing-masing resep itu menggunakan tepung terigu Bungasari yang berbeda. Disesuaikan dengan fungsi dari tepung terigunya sendiri. Ini saya tahu pas ikut cooking class Bungasari beberapa bulan lalu, ternyata masing-masing tepung terigu punya kegunaan berbeda.
Untuk resep Lumpia misalnya, menggunakan Tepung Bola Salju yang berprotein sedang. Es Teler Cake menggunakan 2 tepung, yaitu Tepung Terigu Bola Salju dan juga Tepung Terigu Golden Eagle. Dan Pastel Ulirnya menggunakan Tepung Bola Salju.
Promosi Tepung Terigu Bungasari di SIAL Interfood 2016
Saya ada upload di Instagram saya (@RyanLuki24) pas saya di sana bahwa lagi ada promosi selama pameran, promosi tepung terigu Bungasari. Kalau beli Tepung Bola Salju di sana, beli 3 ukuran @1kg harganya hanya Rp 20rb. Dapat promonya gak?
Nah ternyata, selain tepung terigu Bola Salju, Golden Eagle dan Hana Emas, Bungasari ada mengeluarkan lagi tepung terigu yang premium class. Tepung Terigu Kabuki. Saat ini memang masih dalam kemasan 25 kg. Untuk bikin roti, katanya tepung terigu Kabuki ini cocok banget dan hasilnya memuaskan – ini menurut yang ikutan cooking class – saya sendiri ndak ikutan pas yang ini.
Sayang Gagal Icip Mie dan Takoyaki
Nah, sebenarnya salah satu demo masak di booth Bungasari di SIAL Interfood 2016 ini adalah bikin mie dari 0. Dan kita bisa icip mienya. Sayangnya di hari pertama itu gagal icip. Tapi dari teman yang ke sana, pada sempat icip dan katanya ketagihan.
Saya sendiri baru ngeh ada counter di pojokan booth Bungasari di SIAL Interfood 2016 ini yang seharusnya menyediakan takoyaki. Nah saya pun ndak icip karena belum ada pas di hari pertama itu. Hiks. Tapi baca tulisan teman yang ke sana juga rasanya cukup bikin nangis. Berikut ini beberapa tulisan teman food blogger lainnya terkait booth Bungasari di SIAL Interfood 2016 ini.
- Day 1 – Mbak Rien
- Day 1 – Atika
- Day 1 – Mbak Yesi
- Day 2 – Koh Agung
- Day 2 – Mbak Sefa Firdaus
- Day 2 – Mbak Ningsih
- Day 2 – Mbak Memez
- Day 3 – GulanyaGulali
- Day 3 – Dion
- Day 3 – Ursula
- Day 3 – JajanBeken
- Day 4 – Mbak Tika
- Day 4 – Mbak Eliza
- Day 4 – Dita
- Day 4 – Adin
Moga sih jadi lengkap merasakan pengalaman di booth Bungasari di SIAL Interfood 2016 ini dari tulisan-tulisan itu. O iya, saya mau share yang saya pelajari tentang blogging dari pameran Interfood ini ya.
Belajar Tentang Blogging Sekilas dari SIAL Interfood 2016
Nah, seperti yang saya bilang di awal, saya jadi belajar satu hal terkait blogging. Aneh gak kalau belajar ini? Hehehe. Tapi ini nih pelajaran yang saya dapatkan Which is….
Kenapa?
Karena lihat aja mereka yang bermain di industri food and beverages ini. Ternyata begitu banyak yang bisa diambil dari yang namanya bisnis makanan dan minuman. Apakah mau fokus di distribusi peralatannya aja atau di penyedia bahan makanannya?
Atau mungkin penyedia jasa terkait dunia ini seperti PoS seperti Moka itu ataupun si penyedia training. Banyak banget. Salah satu ketakutan blogger untuk mengambil niche blog tertentu kan karena takut kekurangan bahan. Well… buktinya gak tuh.
Dan Bungasari, sebagai pemain di industri makanan pun, fokus di penyediaan bahan makanan – tepung terigu. Dan dia terus inovasi dengan menyediakan jenis tepung terigu yang dirasakan perlu serta edukasi melalui Baking Class mereka.
Bahkan semakin khusus yang mereka lakukan, mereka semakin dikenal di antara sedemikian banyak peserta pameran. Karena mereka fokus, mereka jadi dikenal dengan keahlian mereka di bidang itu. Demikian juga blogger. Semakin fokus pada satu topik, dia pun akan semakin dikenal karena kekhususannya itu. Dan job review pun akan semakin banyak yang datang dengan sendirinya.
Akhirnya Gak Nyesel
Kalau sebelumnya cuma mendengarkan cerita tentang pameran ini, akhirnya merasakan sendiri seperti apa dan melihat sendiri gimana banyak ibu-ibu datang ke pameran dengan bawa troly – kayak lagi ke bandara. Awalnya bingung tapi akhirnya paham. Mereka ngeborong bok.
Pokoknya akhirnya saya gak nyesel sama sekali ke pameran food and beverages kayak gini. Jadi dapat pengetahuan lebih tentang dunia industri makanan dan minuman. Apalagi Booth Bungasari di SIAL Interfood 2016 ini bikin betah. Emang gak ke lantai duanya dan ngopi santai sih. Siapa tahu tahun depan bisa ke sini lagi. Dan juga bisa belajar banyak tentang blogging juga.
Saya juga gak kebagian takoyaki sama cake es teler mas Febri :(.
Makasih ya udah di mention 🙂
belajar ngeblog kok udah jago gini 🙂
btw, masa sih gak kebagian takoyaki?
Kan belajar never ending process mbak Sefa.
Pas hari pertama ndak ada itu org yg urusin takoyaki hiks. Hanya stand di ujung isinya brosur.
Aku suka banget ke pameran kayak gini, selain bisa icip gratis #eh banyak produk baru dan produk yang promo *jiwa emak kumat 😀
Duuh coba ke SOLO dong pameran ini
Jiwa promo keluar ya mbak. hehehe.
Bisa jadi nect ada di daerah mbak, walau bukan internasional event. Amin.