If you want to be known, focus on your content, because content is the king
Istilah “Content is the king” sendiri sebenarnya sudah lama beredar, tahukah siapa yang mengatakan hal ini? Saya baru tahu loh kalau yang mengatakannya adalah Bill Gates di tahun 1996.
Sudah lama ya, tapi isi perkataannya kala itu masih sangat relevan (bahkan lebih relevan) saat ini, apalagi bagi yang berkecimpung dalam dunia blogging. Kalau penasaran, bisa dibaca di tulisan Craig Bailey tentang ini.
Beberapa waktu lalu seorang kembaran Tulus yang juga member Blog English Club, pernah tanya via WA ke saya masalah konten yang bagus untuk ditulis dalam blog itu apa.
Nah loh…. saya pun langsung bingung karena selama ini pun saya menulis ya yang saya suka aja.
Tapi saya coba share apa yang saya tahu saja ya. Beberapa kali saya coba perhatikan, baik di blog yang saya follow ataupun tulisan di media lainnya. Dari sana ada beberapa ciri yang bisa ditarik kesamaannya, untuk yang diminati oleh pembaca.
Yang saya maksudkan di sini bukanlah masalah traffic ya tapi saya melihat dari sisi komentar ataupun yang kalau di twitter, paling banyak dibaca orang.
Content is the King – Tapi Faktor Apa yang Menarik Orang Membaca?
Ada beberapa faktor yang membuat seseorang tertarik membaca sebuah tulisan. Dari yang saya perhatikan selama ini, ada beberapa hal yang membuat seseorang jadi membaca, yaitu:
#1. Judul yang menarik
Salah satu hal yang membuat orang tertarik membaca adalah judul dari tulisan itu sendiri. Judul yang eye-catching itu penting banget setidaknya untuk first impression.
Update 22 Juni 2016: Dalam beberapa blog luar yang saya baca, ini dikenal dengan copy writing – menggunakan judul yang viral dan juga gambar yang menarik, coba cek tulisan tentang viral ini:
Contoh misalnya membaca kumpulan cerpen, Filosofi Kopi – Dewi Lestari. Saya sendiri tertarik ya karena judulnya. Apa sih yang dimaksud filosofi kopi itu? Seperti apa sih? Dan lainnya, hingga akhirnya memutuskan membelinya (ditambah dengan teaser sinopsis di belakangnya).
Contoh blogger yang sering membuat konten yang judulnya menarik, versi saya ya:
Dani – Menulis tentang blogging aja dia bisa kasih judul seperti ini: Blog What I Love
Mbak Noni (NyonyaSepatu) – Apalagi kalau soal kebodohan-kebodohan, ini judul yang sangat menarik saya untuk baca.
#2. Isi Tulisan – Ingat: Content is the King
Nah setelah memancing orang dengan judul yang menarik, berikutnya adalah isi tulisan itu sendiri yang bisa menarik orang untuk membaca. Isi tulisan yang nyambung dengan judul pastinya sangat diharapkan.
Jangan sampai judulnya adalah Tips Mengatasi Jenuh, tapi isinya malah tentang curhat atas kejenuhan si penulis itu sendiri. Malesin banget kan yak?
Update 26 Juni 2016: Dalam hal judul ini, saya baru saja mengalami di mana saya klik karena judulnya terkait blogging dan menarik buat saya – tapi baca sampai akhir gak ada bahasan yang disebut di judul. Yang seperti ini bikin kesel.
Nah soal isi tulisan ini nanti saya bahas lebih detail di bawah ya.
#3. Faktor yang Membuat Orang Membaca Tulisan adalah si Penulis
Satu hal lain lagi yang juga jadi faktor, di luar content is the king ya, adalah nama si penulis itu sendiri. Kalau kita misalnya sebagai blogger, yang namanya BW juga kan penting ya, seperti yang dibilang Mbak Nella dalam tulisannya soal Cara Membuat Blog Cepat Terkenal kemarin.
BW ini salah satu caranya. Dari BW ini lama-lama kita jadi tahu deh, apa yang dinantikan dari masing-masing, seperti ya Mbak Nella ini, saya selalu nunggu tulisannya soal berkebunnya.
Bisa aja sih tulisan di blognya itu random banget seperti Knick_Knacks ataupun dengan Niche khusus tentang ransel ataupun random dengan keunikan seorang dokter, semua sih bisa jadi. Tapi kalau sudah ada yang menjadi ciri khasnya masing-masing, penulis itu akan dinantikan kan?
Isi Tulisan yang Menarik Orang Membaca
Sebagai salah satu faktor yang menarik orang untuk membaca, isi dari tulisan itu sendiri juga memiliki ciri yang kira-kira diminati oleh pembaca. Isi konten yang disebut-sebut sebagai content is the king ini berdasarkan pengamatan saya selama ini ya.
Update 22 Juni 2016: dalam workshop bersama Trivia.id, dijelaskan elemen konten viral itu apa aja. Bisa cek infografis berikut ini loh.
#1. Tips and Trick
Coba kita posisikan diri kita sebagai calon pembaca, seberapa sering pikiran tentang bagaimana sih cara bikin xxx beredar dalam benak kita? Nah ini sebenarnya yang membuat banyak orang membuka google dan mencari How to be xxx atau Tips Mengatasi Masuk Angin atau mungkin juga Tips Mengatasi Iphone Mati, dan lain sebagainya.
Kadang kala, di saat kehabisan ide atau mengalami writer’s block, menuliskan tips mengatasinya justru membantu loh. Ini terjadi pada saya kok sebelumnya. Jadi bukan hanya membantu orang lain yang sedang mencari, tapi juga membantu diri sendiri – setidaknya nanti pas baca-baca lagi juga jadi inget lagi kan?
Baca juga masalah writer’s block.
#2. Passion
Menulis soal passion itu menyenangkan saya sebenarnya, namun di sisi lain, ternyata banyak orang yang sebenarnya juga mencari tahu soal passion itu sendiri apa. Dan menuliskan hal ini ternyata membantu mereka menemukan solusi bagi mereka.
Berbagi pengetahuan tentang satu hal yang kita cintai gak akan membuat diri kita jadi kekurangan. Itu adalah kenyataan. Nah menulis soal passion ini yang juga dilakukan oleh Mbak Nella saat menulis soal berkebun. Ataupun Mbak Yo dengan blog makanannya itu.
Misalnya juga yang dilakukan oleh Billy Boen, Rene CC, Ollie Salsaabela, mereka adalah segelintir yang suka menuliskan tentang passion yang juga banyak diminati oleh orang banyak.
Baca juga: Inspirasi: Menjadi Pahlawan dengan Arisan Mapan
#3. Perjalanan
Perjalanan di sini bisa saja perjalanan hidup atau pengalaman hidup ya ataupun pengalaman pada saat jalan-jalan. Misalnya saja pengalaman hidup di negeri seberang, seperti yang ditulis oleh Ko Arman tentang kehidupan di Amerika atau Mbak Mikan tentang mahalnya negeri tetangga sebelah kanan kita itu.
Perjalanan itu memang selalu menyenangkan untuk dibaca. Saya pribadi sih suka karena memang jadi bisa tahu deh soal berbagai tempat yang belum pernah saya kunjungi, kayak Tanjung Karang Donggala atau Gunung Api Purba.
#4. Curhatan Random
Nah ini, semua orang suka curhat kok. Siapa aja, bahkan para pemimpin pun juga suka curhat. Bedanya, ada yang blak-blakan suka curhat di media sosial ada juga yang better keep to themselves. Kalau curhatnya di media sosial, ya siap-siap aja dikepoin sama banyak orang.
Siapa tahu ada yang mirip-mirip pengalamannya jadi kan bisa belajar. Nah yang suka curhat online, hati-hati ya, katanya HRD sekarang suka browsing kalau terima CV.
Baca juga: Managing Your Online Presence
#5. Kontroversi
Bisa aja sih menulis hal-hal yang sedang jadi berita hangat sekarang ini. Sudah pasti banyak yang akan cari, misalnya kemarin soal Ahok dan DPRD, kalau tulis itu pasti akan banyak yang baca. Ataupun misalnya kontroversi dalam sisi agama, apapun topik yang dipilih untuk ditulis ya.
Sudah pasti akan banyak yang baca. Tapi saya pribadi sih enggan menulis soal ini. Karena kok kayaknya gak enak aja ya, lebih banyak mengundang orang untuk debat kusir daripada sharing hal berguna yang menjadi tujuan awal blogging ini. Memang dalam content is the king gak dijelaskan mengenai kontroversi ini, tapi dirimu sendiri maunya gimana?
Kesimpulan tentang Content is the King
Nah itu sih pemikiran saya pribadi untuk isi tulisan yang menarik orang untuk baca. Yang saya sarankan untuk semua adalah kembali pada tujuan awal menulis di blog masing-masing, lakukan jika kiranya memang sesuai untuk kalian. Jangan paksakan mengikuti apa yang menarik orang tapi merubah diri sendiri pada akhirnya.
Be yourself in your writings – that is the true power of writing
NB: Sebelumnya saya sendiri pernah menulis soal konten blogging juga, tapi dalam konteks yang berbeda – mengenai panjang atau pendeknya isi tulisan dan pentingnya konten blog untuk SEO. Jadi, apakah content is the king ini memang diperlukan dalam ngeblog?