Saya yakin, tiap orang sudah memahami masalah sebab akibat dalam kehidupan. Walau mungkin suka lupa dan mengabaikannya. Kemudian teringat akan hal ini ketika ada suatu masalah. Wahh… ini sebab akibat yang dulu nih.
Kenyataannya sih memang gitu. Kita seringkali lupa akan adanya hukum sebab akibat (karma) atas apa yang kita perbuat dalam hidup. Hingga suatu masalah muncul dan kemudian:
Karma is a bit*h, bit*h!!!
seru manusia!
Dalam kegiatan ngeblog pun sebenarnya ada juga yang namanya sebab akibat ini. Percaya gak? Hukum sebab akibat dalam kehidupan ngeblog. Cie… kehidupan ngeblog cuy. Maksud saya, kehidupan ngeblog seorang blogger yang monetasi blog mereka untuk mendapatkan uang.
Masa sih ada?
Banget. Bahkan baru-baru ini pun masalah dunia perbloggingan Indonesia muncul karena adanya sebab akibat ini. Tulisan ini tuh cuma sekedar randoman saya aja sih. Sebuah curhat terkait apa yang terjadi dalam dunia blogging Indonesia sekarang ini.
Hukum Sebab Akibat dalam Kehidupan Ngeblog! Semua Karena Dirimu Sendiri!!!
Sebelum bahas terkait dunia ngeblog, saya mau share cerita dikit ya. Dulu tuh, pas saya usia 25 tahun, ada seorang teman kuliah yang lebih muda dari saya, pernah bilang gini.
Segala sesuatu yang lo alami sekarang, ujung-ujungnya karena lo juga.
Dulu mah gak kepikir sampai kayak gitu. Nah sekarang? Baru kepikir.
Keramaian soal Ngeblog
Ya, terpikir lagi tuh yang diucapkan sama temen karena keramaian soal ngeblog yang baru-baru ini aja sih. Pas saya buka Facebook dan Twitter, ternyata ada klien blogger yang mencantumkan syarat 3:1.
Di mana adanya tulisan nonsponsor di blog sebanyak 3 tulisan baru kemudian 1 tulisan sponsored.
3 in 1 inilah yang saya maksudkan dengan sebab akibat dalam kehidupan ngeblog
Ada yang bilang ribet lah. Ada juga yang oke-oke aja.
Kalian juga termasuk yang mendapat aturan ini gak?
Coba Pikir Lagi…. Kenapa Ada Syarat Gitu?
Saat baca soal persyaratan seperti itu oleh klien, yang terpikir oleh saya sih: kenapa ya klien sampai meminta gitu.
Pastinya klien – apalagi agency – menerapkan hal itu dengan pertimbangan khusus.
Rupa-rupanya, persyaratan itu dikarenakan…
Ulah blogger sendiri juga…. (Ya ya ya… gak semua blogger).
Ulah apa?
Karena tulisan di blog rata-rata isinya adalah sponsored post. Tidak ada lagi tulisan yang memang benar-benar ditulis oleh blogger karena ingin menulis.
Ibaratnya… blogger itu sudah bukan lagi “blogger jaman dulu.”
Blogger jaman now itu rata-rata isinya adalah tulisan titipan.
curhat ya kak…
Salah? Well… balik ke kalian saja sih. Tujuan ngeblog kalian apa.
Saya gak mempermasalahkan untuk yang memiliki tujuan mendapatkan uang dari blog. Gak sama sekali. Itu hak kalian.
Namun, pergeseran ngeblog itu pun bikin orang yang baca bisa berpikir ulang.
Jujur, kalau saya sendiri sih berpikir ulang kalau baca blog yang isinya semua titipan. Apalagi kalau dalam tulisannya itu gak ada opini mereka sebagai blogger sama sekali. Padahal, ini yang selalu saya cari dalam sebuah blog – dibandingkan terhadap sebuah media online.
Ujung-ujungnya, mungkin benar apa yang dikatakan teman kantor saya (agency) beberapa waktu lalu….
Blogger Indonesia pada akhirnya akan tidak dilirik lagi dalam beberapa tahun ke depan.
Bahkan celetukan blogger senior di TL bahwa: “Emang blogger masih oke ya?” Ataupun celetukan rekan kantor yang bilang: “masih efektif ya pakai blogger?” Bisa jadi kenyataan.
yang jadi dasar tulisan “sebab akibat dalam kehidupan ngeblog” ini juga…
Kalau sudah gini ya nantinya, apa mau menyalahkan orang lain? Atau cuma bisa gigit jari aja pada akhirnya?
Terus gimana?
Ya terserah kalian aja sih. Ntar kalau saya kasih tahu harus gini gitu dibilang sok tahu. Lagian tulisan ini sih lebih ke renungan random saya doang.
Apa kalian termasuk yang mengalami – kena 3:1 itu? Gimana kalian menyikapinya? Apakah kalian terima-terima aja atau kesel?