Buat yang mau cari kerja, apa yang sering jadi beban dalam pikiran? Perusahaan yang di-apply atau CV yang menarik, yang bakalan bikin perusahaan memilih kita? Ayo… apa yang biasanya kalian pikirkan?
Kalau saya sih CV yang menarik. Kenapa? Karena perusahaan yang di-apply kita bisa pastikan, itu kan pilihan kita yak. Tapi CV… Saingan banyak bok Pernah pakai website pencari kerja gak dan apply langsung. Di sana kan bisa lihat tuh berapa banyak yang apply.
Update: Kalau ada yang mau dibantu pengecekan soal CV, bisa kontak saya. Nanti saya dan teman yang memberikan masukan soal CV ini siap membantu.
Saingan mencari kerja itu banyak. Apalagi kalau kamu adalah fresh graduate – untuk posisi staff atau supervisor. Tadi itu hanya yang di website, yang kirim manual by mail gimana? Lebih banyak lagi loh. Pas saya jadi bagian membantu HRD pas di perusahaan dulu, saya baru tahu.
Satu lowongan kerja itu bisa mendapatkan CV sebanyak 50-100 lebih 200 – 300 lamaran kalau perusahaannya adalah perusahaan yang menarik. Kebayang pusingnya HRD kan kalau baca segitu banyak lamaran untuk satu posisi lowong aja.
Karena banyaknya CV yang masuk, jadi dibuat filter deh untuk memilah. Setiap HRD pasti punya cara masing-masing. Ini sih sharing dari seorang teman yang pernah mengalami ya. Saran dia sih yang utama satu: “Be Different” – jadi yang berbeda dari yang lain. Tapi ingat ya, lihat juga posisi yang kalian lamar.
Baca juga: Tips agar Lolos Wawancara Kerja
Tips Membuat CV Yang Menarik
1. Bedakan Packaging dan Isi
Bayangkan berapa banyak lamaran yang masuk ke department HRD setiap perusahaan untuk satu posisi lowong? Dan bayangkan kalau semua lamaran dalam packaging yang sama alias dalam amplop coklat semua. Pusing gak kalau kamu yang jadi orang HRDnya?
Nah tiba-tiba, di antara semua orang botak kamu melihat yang berambut atau sebaliknya, mata pasti akan ke sana kan liriknya. Unik. Itu juga yang disarankan oleh teman saya ini. Buat packaging yang menarik. Beda dari yang lain. Pakai amplop warna lain gak pernah jadi masalah kok.
Asal jangan pakai warna menantang seperti merah membara aja. Nah eye-catchy kalau menurut dia itu sudah nilai plus karena dia akan lihat lebih dahulu dibandingkan yang lainnya. Berani beda gak jadinya? Bisa pakai amplop warna putih atau warna yang calm lainnya – bikin sendiri bisa loh.
Nah lain lagi soal isi CVnya. Misalnya semua surat lamaran sudah ditelanjangi. Gak pakai baju coklat lagi nih. Kertas putih dengan outline akan muncul kan? Tapi bayangkan juga kalau kamu pakai kertas warna lain. Unik kan? Sekali lagi jangan warna menantang si petugas ya. 😀
Warna kertas yang digunakan membuat orang HRD akan membaca CVmu lebih dahulu dibandingkan yang lainnya. Terus tambahan juga dari teman HRD saya yang lain, perhatikan warna font yang digunakan. Jangan yang bikin susah dibaca.
Terus gimana dengan isi apa saja yang perlu ada di dalam CV? Dia jelaskan dalam point berikutnya.
2. Background Pendidikan Gak Penting
Jangan terkecoh dengan judul nomor dua ini ya. Menurut dia, background pendidikan itu gak penting untuk dituliskan semua. Gak perlu itu ditulis TK kamu di mana, SD – SMP juga gak terlalu penting. Tuliskan pendidikan formal sejak SMA saja. Yang TK – SMP nanti saja kalau ditanya pas wawancara. Kasihan HRDnya harus baca panjang lebar.
Urutan pekerjaan, menurutnya cobalah urutkan dari yang terakhir. Baginya pengalaman terakhir jauh lebih penting untuk diketahui. Apa yang dicapai dalam pekerjaan terakhir itu dan juga peranan dalam pengalaman terakhir itu. At least 2 pengalaman terakhir perlu dijelaskan.
Dan jangan hanya menuliskan dalam point pun juga diperkenankan. Misalnya menceritakan dalam CV hal-hal yang pernah dilakukan dalam pekerjaan sebelumnya.
Baca juga: Skill yang Dibutuhkan oleh Karyawan
3. Pengalaman Kerja Yang Sesuai
Nah selain urutan tadi, dia juga menekankan pentingnya pengalaman kerja yang sesuai dengan yang diapply. Tapi bukan berarti bahwa orang dengan pengalaman yang totally berbeda tidak akan berhasil. Ada banyak faktor yang menentukan.
Pengalaman dirinya sendiri adalah bahwa dia direkruit bukan untuk hal yang memang menjadi bidang studinya. Tapi dalam CV dia menunjukkan kalau dirinya teliti, rapi dan rajin dalam mengerjakan sesuatu. Hal yang dicari oleh perusahaan untuk admin.
Jadi menurutnya jangan pernah berkecil hati untuk mengajukan lamaran yang memang diinginkan, hanya karena background pendidikan atau pengalaman kerja tidak sesuai. Tunjukkan dalam CV kalau kamu adalah orang yang pantas untuk posisi yang dicari.
4. Pengalaman Organisasi
Lalu mengenai sertifikasi ataupun pengalaman organisasi. Menurutnya, lebih penting untuknya adalah pengalaman organisasi daripada membaca deretan sertifikat yang dimiliki. Tapi ini kembali lagi ke masing-masing HRD ya. Gak semua menerapkan hal yang sama.
Misalnya saja memang sudah disyaratkan dalam iklan kalau perlu sertifikasi tertentu, maka sertifikat ini perlu disebut dong. Soal pengalaman organisasi sendiri yang diperlukan bukanlah jabatannya saja. Tapi besaran organisasi, peran dirimu dalam organisasi, apa yang sudah dicapai selama dalam organisasi.
Tips Pengiriman CV Yang Menarik
Selain membuat CV yang menarik, dia juga mengingatkan untuk masalah pengiriman CV. Ada banyak yang sering tidak memperhatikan hal ini – salah satunya ternyata saat mengirimkan CV hanya perlu CV dan resume saja – sertifikat akan diminta jika memang diperlukan.
Mengirimkan CV via Email
Dalam hal ini, badan email itu harus diisi dengan kata pengantar dan penjelasan singkat. Jangan kosong. Jika dia menerima yang seperti ini, akan diabaikan dulu bahkan mungkin delete kalau kebanyakan email. Walau judulnya ada Lamaran atau CV atas nama Bla Bla.
Baginya adalah tidak sopan mengirimkan email tanpa isi di badan email itu. Lampiran hanyalah lampiran. Jelaskan dulu siapa dirimu, kenapa mengirimkan email dan sampaikan bahwa terlampir adalah CV kamu. Gitu aja kok. Gak perlu yang panjang kali lebar kali dalam kali luas seperti gali sumur.
Terus perhatikan alamat emailmu. Email ala alay memang lucu tapi menunjukkan tidak profesional. Jarang ada yang mau menganggap serius jadinya. Cobalah buat email yang memang menunjukkan profesionalitas kamu.
Kepada di Surat
Nah ini sih pengalaman saya juga nih. Pernah menerima lamaran dan ditulis nama seseorang yang tidak ada di kantor. Mencari tahu siapa yang dituju dan akhirnya semua bingung. Mau buka atau tidak. Nah kalau dibuka dan dibaca ketahuan isinya lamaran. Kalau orangnya langsung buang gimana?
Kalau memang tidak tahu nama orang di HRD yang dituju, tulis saja kepada Bagian Rekrutmen PT XXX. Cukup kok. Gak perlu sebut apa-apa lagi. Orang juga akan langsung meneruskannya ke bagian dimaksud. Dan rata-rata juga sudah tahu kalau itu adalah untuk lamaran kerja.
Foto Pelamar
Penting gak menurut kalian? Ternyata foto adalah sangat penting. Pakailah foto terakhir – secara spesifik kisaran 2 tahun terakhir. Jangan bikin kaget staff HRD karena lihat orang yang berbeda sama sekali. Terus juga jangan pakai foto selfie atau alay gitu. Apalagi foto jaman TK or SD.
Kira-kira sih itu yang dapat dishare di sini hari ini, mungkin nanti akan bisa share lagi di kemudian hari tentang hal-hal lainnya ya. Moga bermanfaat.
Kalau kalian ada pengalaman gak untuk membuat CV yang menarik ini? Terus pendapat kalian kalau menulis CV dalam Bahasa Inggris gimana? Sharing di sini yuk.
Terima kasih tipsnya Mas Febriyan, akan saya coba,,
Sama2 mbak Irma.
Lagi ngubek-ngubek blog mas febriyan kok nemu ini..Kebetulan sudah lama ga bikin CV..
Saya masih inget ketika temen saya yang seorang HR memberi nasehat pembuatan CV. Buat dia, yang penting CV itu to the point. Artinya apa background kita dan apa achievment kita. Dan seperti mas Feb katakan, ga perlu semua dari TK. Bahkan dari Universitas cukup. Oh iya, katanya lagi penting tu ditulis kelebihan kita di pembuka CV.
Bener juga tuh mas. Terakhir2 kl bikin CV saya rubah. Ksh pengalaman n kualifikasi dulu br data diri.
terimakasih tips nya, ternyata pengalaman kerja memang sangat penting 🙂
Pengalaman memang salah satu faktornya mas.
thanks mas, mantab tenan ,bisa untuk contoh ki hahaha
regards
sutopo blogger jogja
Sama sama mas.
Belasan tahun lalu ketika aku lulus kuliah dan email belum terlalu populer, aku pesen secara khusus 100 biji amplop warna biru muda untuk melamar pekerjaan. Sekarang, setelah punya banyak pengalaman nyortir lowongan kerjaan (walaupun aku bukan orang HRD), aku jadi belajar banyak tentang CV.
Soal pengalaman organisasi, untuk fresh graduate mendingan nulis pengalaman organisasi yang relevan dan jangan terlalu panjang. Ada kecenderungan fresh graduate itu pengennya punya CV panjang. Padahal, CV pendek itu lebih enak dibaca.
Btw, aku pernah nulis topik yang simiar, aku sharing juga disini ya, siapa tahu berguna: http://binibule.com/2013/09/03/cara-membuat-cv-dan-melamar-pekerjaan/. Kalau gak berkenan boleh dihapus kok Ryan 😉 *ada bbrp blogger yang gak suka ada link lain di komentarnya*
Ah saya malah sangat senang mbak kalau ada link yang mang selaras dengan topik saya. Ijin saya tambahkan ya Mbak di post langsung. Biar langsung kebaca.
Wah. Sampai pesan 100 amplop khusus mbak? Mantap.
Memang, sama spt saya juga Mbak. Pas awal maunya nulis panjang. Semua dituliskan. Takut dianggap gak wokeh sayanya.
aku bikin CV juga buat ngelamar siapa ya? hhmmm….
Lamar si dia aja mas. *jgn tanya siapa dia nya ya
seumur2 nggak pernah buat cv untuk ngelamar kerja Ryan, jadi tau deh banyak yg musti disiapin ya
Wahh. Mbak gak pernah ya?
O iya. Mbak juga lulusan yang sama kayak Nadia n Gara ya. Enak tuh mbak.
Ah, CVku dulu std banget. Di CV perlu juga ditulis hobi, apalagi kalo punya hobi yg unik. Pasti langsung dilirik tuh. Ini bocoran dari temenku yg dulu kerjanya periksa CV orang.
Hobi uniknya seperti apa Grant?
Dulu. Jd skrg dah gak std dong yak.
iya Ryan, skrg nggak std lg, apalagi sudah dpt tambahan resep dr artikelnya Ryan. 😀
waktu itu aku tulis hobiku main piano, ternyata bosnya suka banget dengerin musik klasik. kalo kata temenku, hobi yg standar misalnya membaca, kalo bisa ditulis spesifik bacanya baca apa, biar lebih greget.
I see. Gak kepikir sih. Bisa ngaruh juga ya hobi itu. Kepikir sih hobi kayak nulis artikel buat koran dll bisa nambah juga Grant. Atau berkebun – kl ini aku anggap krn yang suka berkebun biasanya sabar n telaten.
Ah kata2mu bikin wajahku bersemu merah
*pinjemin penghapus buat ilangin semu merahnya. 😀
Aduh. Jgn dihapus dong. Hehehe
Waah… Kreatif jg ya pelamar kerja jaman skrg, aku dulu mah bikin cv nya yaa… Gitu deh 😀
Sama Mbak. Aku pun ya std banget. Hahahaha. Kmrn pas tanya2 n browsing dah harus kreatif katanya. Biar peluangnya lbh
Dulu aku bikin CV juga standar banget hahahaa *gk niat* untungnya dulu CV kaya gitu masih dibaca.. coba sekarang :p.
Sekarang kantor ku udh nggak nampung CV hardcopy, kita nampung CV online jadi bisa langsung ke filter mana yang kita butuhkan dan data yg masuk akan tetap tersimpan untuk sewaktu2 ada bagian kosong jadi HRD bisa cari2 lagi sesuai dgn persyaratan.
AKu belum kepikiran mau buat CV lagi Kohh.. palingna sekarang mau buat CV buat Taaruf #lahh #gagalFocus hahahaa
Asikk. CV buat Taaruf. Perlu bantuan? Saya tanyakan teman nih. Yang masih jomblo. Hihi.
Wah. Dah gak minta hardcopy? Muantap. Semua sudah daftar online ya? Atau by email aja?
Boleh dong dibantu Kokohhh.. siapa tau kan kan kan.. hehehee…
Iya, biar Go Green gk numpuk kertas lagi 🙂
Semua sudah secara online Koh, jadi nggak bisa titip menitip lagi 🙁
Jadi semua harus daftar online via website ya. Lowongan juga lewat website doang dong ya.
Ok. Kriterianya gmn Ke?
Iya Koh, semua lewat website, atau suka di share di twitter @nutrifood. Kantorku kan anak sosmed banget Koh 😀
Aduuhh serius loh ditanya kriteria *muka merah nih* yang penting kerja tetap di Jakarta Koh *kapok LDR* hufftt..
Yang penting bukannya cowok yak Ke? *kaboooor*
Mantap deh nutrifood.
Belum pernah bikin CV. Dulu kuliah tidak aktif organisasi. Sekarang kayaknya kalau diminta bikin CV isinya cuma riwayat pendidikan doang :hiks.
Be creative and different, ya. Jadi kepengin buat CV nih. Hitung-hitung buat tahu apa yang bisa dijual dari diri ini :hehe :peace. Terima kasih ya buat tips CV-nya, Mas.
Masa blm prnh Gar? Eh iya km lulus lgs krj ya.
Hu’um, demikianlah Mas. Jadi ilmu ini masih baru sekalil
Moga bermanfaat. N temenku siap kalau ada yang mau dicek. Aku ada updet di post.
Oh, oke. Nanti saya mampir. Terima kasih!
Seeep
Hu’um, demikianlah Mas. Jadi ilmu ini masih baru sekali.
Pas jaman2nya baru lulus kuliah tuh galau bikin CV dari yang mulai dikotakin dll haha…
Yg fresh graduate harus banget nih baca ini hihi…
Nah itu dia mbak. Aku pun alamin. Contek abis punya kakak waktu itu. Hahaha.
aku nyontek punya siapa ya waktu itu… *hmmm….* 😀
Ayooo. Punya siapa yang dicontek?
hahhaa…kasih tau gak ya 😀
Kasih tahu dong. Hahaha
Thanks untuk tipsnya ya mas …
Ah sama2 Mbak Oline. *dikunjungi Mbak Oline ??
Langsung Praktek ahhh.. hihi
Moga menolong mas.
Pengalaman organisasi itu emang penting ya, setidaknya gak bikin gagap dalam menjalani prosedur kerja 🙂 Makanya pas jadi mahasiswa mesti aktif yak wkwkw
Iya Nad. Aku gak aktif banget dulu and nyesel juga jadinya. Hiks.
Betul, aku juga gak gt aktif. Cuma pernah jadi beberapa panitia acara kampus, tapi gak jadi anggota tetap suatu himpunan.
Untungnya sih karena gak perlu ngelamar kerja jadi gak gitu diperhatiin wkwkw
Tapi ini bagus bgt buat dibaca para adek biar lebih aktif di kegiatan kampus selain belajar^^
Ah beruntungnya dirimu Nad. Langsung penempatan ya. Eh kuliah di sana sama seperti kampus lainnya kah? Dengernya agak serem. Hahaha.
Iya Nad. Yang aku alami juga bikin CV ntu susah. Hiks. Gak diajarin pula yak.
Iya enaknya begitu. Menurutku kuliah di sana kayak SMA aja soalnya pake seragam, yg seremnya ya karena ada sistem DO untuk IP di bawah 2, 75 dan kalo ketauan nyontek langsung DO di tempat.
Iya bingung masukin apa di CV, yakali kayak ngisi biodata jaman SD hahaha
Aku pun kmrn masih masukin kok Nad. Hehehe. Dan pas tanya temen malah dia bilang buat apaan!!
Samalah kita ya. Di bawah 2,75 DO. Hihi.
Ada efek ke gaji gak IPK di sana Nad?
Hahaha mungkin gak gitu matters ya kalo SD. Kalo ke gaji gak ngefek, cuma bisa jadi ngefek ke penempatan di instansi 🙂
Ooo gitu. Efeknya ke instansi mananya ya.
Kalo itu random sih, tp untuk peringkat teratas biasanya pusat, kayak Gara gituu *ehemm* hahaha
Kalo instansinya yg ada di seluruh wilayah Indonesia, biasanya IPK rada sering buat dipake dasar penentuan kota.
Ooo gitu. Jadi Gara termasuk yang top dong. Gosip mode. Hahaha.
Dulu pengen sih daftar ke sana Nad. Tp gak jd. Takut
Hiihihi iya tuh dia valedictorian. huhuyy!! :star:
Ooo gitu. Mantappp.