Sebenarnya sudah ada dua request dari temen blogger yang ingin saya menuliskan tentang Liberia. Tapi saya sendiri entah kenapa hingga saat ini masih enggan menuliskannya. Maaf ya Ejie dan Sulung. Belum bisa memenuhi permintaan.
Yang ada sekarang ini saya malah ingin nulis tentang dance. Kenapa? Karena barusan dengerin lagu Loose Yourself to Dance-nya Daft Punk and Pharrell Williams (bener gak nulis namanya yak?). Eits tapi jangan salah… yang saya mau tulis bukan tentang jenis-jenis tarian, apalagi tarian daerah, yang saya gak paham. Melainkan…
I can’t dance
Yup… inilah saya. Saya selalu bilang saya gak bisa nari. Tapi saya suka nari. Loh??? iya. saya suka melihat orang menari. Dance. Entah itu Salsa, Tango, Waltz, Streetdance – apapun itu. Energi yang dikeluarkan oleh mereka itu sangat memukau diri saya. Tapi saya sendiri… tidak bisa menari.
Dulu pernah, di perusahaan lama (beberapa perusahaan yang lalu), saya bersama teman-teman manajemen lainnya diajak untuk ke Jakarta (kantor saya ini di Cirebon) untuk meeting manajemen di kediaman bos. Dan ternyata… di sana selain meeting, bos mengajak tim manajemennya untuk rileks sejenak.
Dia mengundang salah satu ahli… apa ya sebutannya, saya juga lupa. Intinya si ahli ini mengajak kita untuk rileks dengan melepas stress. Caranya… beberapa. Dengan teriak ke bantal sekeras mungkin. Jadi kita diminta memikirkan hal yang paling kita sebal dan orang yang ingin kita teriaki. Lalu teriak sekeras-kerasnya di bantal yang sudah disediakan. Kalau perlu sampai suara serak.
Tapi memang efektif sih, bagi saya. Melepaskan emosi melalui teriakan itu membuat sepertiga emosi negatif saya saat itu lepas. Beban serasa hilang. Kemudian cara kedua adalah dengan terapi ketawa. Kita diminta ketawa sekeras-kerasnya, selepas mungkin, selama 10 menit.
Jadilah selama 10 menit, ruang tamu kediaman bos saya itu ramai dengan tawa. Kami tertawa… membayangkan hal lucu yang pernah kami alami dan tertawa lepas… bahkan sampai ada yang menangis karena tertawa.
Dan kemudian terapi lainnya adalah dengan menari….
Nah… inilah yang saya takutkan. Saya ini memang gak bisa nari. Hanya berandai-andai saya bisa nari. Tapi di saat itu kami diminta nari. Bebas… inti sebenarnya adalah menggerakkan badan kita selepas mungkin mengikuti lagu yang dipasang. Bebas….
Mungkin kalau di kelas khusus, sudah akan ramai dengan orang-orang yang seperti kesurupan. Dan rupa-rupanya, bos memperhatikan saya. Dia datang menghampiri dan bilang: “Lepasin aja… jangan ditahan”
Saya memang hanya menggerakkan tangan saja saat itu… ingat Mr Bean kalau menari? Kurang lebih kayak gitu cuma bayangkan yang jadi Mr Bean kali itu adalah orang dengan bobot 80kg. Hahahaha.
Perlahan saya diam sejenak… mendengarkan irama lagu itu. Tutup mata… saya lupakan sekeliling dan di mana saya saat itu. Dan kemudian biarkan badan saya bergerak sendiri. Hasilnya…. lega… Entah apa yang sebenarnya terjadi dalam terapi ini, tapi benar-benar lega rasanya. Saya merasa bebas.
But still… I can’t dance.
Lagu yang barusan saya dengar kan artinya Hilangkan diri dalam lagu dan menarilah… nah makanya saya ingat kejadian ini. Dan beneran… ini hanyalah random posting. Saya sendiri gak tahu kenapa saya posting ini. hahaha… belakangan ini saya memang lebih banyak posting random ya.
O iya… jadi ingat juga… beberapa hari lalu saya juga post di Path saya, yang saya link ke FB dan twitter seperti ini (masih tentang dance)
i can’t dance… but with you, i feel like dancing all the time
Dan komen teman di FB banyak dong… hahahaha. Memangnya kalau saya post seperti itu artinya saya sedang jatuh cinta ya??? Ah ini bener-bener random posting.
Ryan
Grand Kru, Liberia 150714
dance like no one is watching.. 😀
just dance…
g ada foto lagi nge-dance nya mas?pengen liat
HHahaha. No.
hahaha.. mas Ryan pelit mah 😛
saya juga nggak bisa nari…. paling goyangin jempol doank 😀
Hahaha. Toss mas.
menari memang menghilangkan stress kok. Enak! Beneran! Coba lagiiiiiiiii yuuuukkk 😀
Hahahaha. Masih kaku kalau dance.
bisaaaaaaaaaaaaaaaaaa….
Hahahaha. Malu
mulai dari kamar mandi sendir aja…kan ga perlu malu :p
Hahaha. Liat diri sendiri aja malu. Wkwkwkwk.