Sedikit Soal Fotografi 101

tourist spots in jakarta indonesia

Sedikit Soal Fotografi 101

Siapa yang suka fotografi? Saya suka. Tapi saya mah fotonya masih foto abal-abal. Masih belajar. Nah kebetulan ada kenalan nih di path. Sering dia share hasil fotonya dia. Foto pre-wed, foto jalanan alias street photography dan lainnya.

Foto-foto sharing dia ini, apalagi pas foto pre-wed itu bagus banget. Sederhana dan kadang nyeleneh tapi esensinya dapat. Kalau kata iklan dulu sih ekspresinya dapatlah.

Saya pun akhirnya tanya-tanya deh sama dia. Minta tips fotografi dasar gitu deh. Hehehe. Untungnya dia pun bersedia menjawab beberapa pertanyaan dari saya yang masih abal-abal ini.

Jangan anggap ini sebagai tips fotografi untuk pemula ya, karena ini sih lebih ke hal-hal yang perlu diketahui untuk fotografi. Dasar memulai fotografi versi dia selama ini.

Dasar Memulai Fotografi – Apa saja yang diperlukan

Nah, dari pengalaman dia selama ini, ada beberapa tips yang bisa dia sampaikan. Dasar memulai fotografi ini benar-benar basic.

1. Alat untuk Fotografi

Yang paling penting menurut dia ya perlu punya alat. Masa mau foto gak punya alat untuk fotonya. Kamera. Gak harus yang pro kok. Kamera biasa bahkan kamera handphone pun bisa. Setidaknya ya punya alatnya dulu ya. Pinjem dulu juga gak apa sih *ini dari saya pribadi sih….*

Tapi dia juga mengingatkan kalau alat itu ya cuma alat. Jangan berharap alat akan memberikan hasil yang bagus hanya karena alatnya bermerk bagus atau harganya sekian puluh juta.

[Tweet “The most important thing about photography is the man behind the tools – the man behind camera.”]

Saya sendiri lebih banyak menggunakan kamera handphone – ada yang pakai iphone dan sekarang ditambah pakai coolpad max saya. Kalau di IG, saya tandakan dengan #iphonesia dan #coolpadmax antara keduanya.

2. Objek Foto

dasar memulai fotografi
Yand diperlukan untuk dasar memulai fotografi adalah objek fotonya dongs… 

Hal penting yang kedua untuk memulai fotografi adalah ada objek yang mau difoto. Ya iyalah Yan…. kalau gak ada yang mau difoto, lo mau foto apaan. Tul gak? Objek foto itu apa aja? Menurut teman saya ini, bisa apa saja.

Bisa saja orang di sekitar kita. Atau benda-benda di sekitar kita. Misalnya aja foto makanan – ini kayaknya mah orang Indonesia sudah wajib lakukan ya. Nah nanti kalau sudah mau yang lebih, bisa deh tuh mulai foto para modelnya.

Intinya sih menurut dia, objek itu penting tapi harus dipelajari. Jangan berharap kalau baru memulai fotografi itu sudah langsung ingin foto pre-wed.

Baca juga: Tips Food Fotografi dari Workshop IDFB

3. Emosi dalam Foto

dasar memulai fotografi
Red Wall of Toko Merah (Red Store) – Jakarta – Kalau yang ini berhasil nangkap emosinya gak ya? hmm… kayaknya gagal nih dalam dasar memulai fotografi

Yang juga termasuk dalam dasar memulai fotografi menurut teman saya itu adalah menemukan emosi. Emosi dalam fotografi. Bingung? Saya juga. Terus dijelaskan kalau emosi di sini itu adalah soal menikmati mengambil foto.

Enjoy. Itu penting katanya. Karena foto itu pada dasarnya adalah masalah seni. Bagaimana si orang di balik kamera mampu menerjemahkan apa yang dilihatnya menjadi sesuatu yang wow bagi yang melihatnya. #tsah

[Tweet “Dasar fotografi atau #Fotografi101 – Bisa memunculkan emosi dalam setiap foto”]

Saya setuju sih. Kalau dah gak enjoy melakukan sesuatu, hasilnya gak akan baik. Malah membuat depresi. Kalau kita enjoy melakukannya, hasilnya terlihat jauh lebih baik. Kayak nulis atau ngeblog juga lah kalau menurut saya. Menikmati apa yang dilakukannya mungkin seperti ngomongin passion ya.

Kalau mang enjoy, memulai fotografi seberat apapun bakalan dijabanin. Belajar dan belajar sampai bisa. Sampai skill terasah habiezzz dan dipercaya deh sebagai fotografer.

Nah itu sih rangkuman dari teman saya yang gak mau disebut sebagai fotografer. Dia lebih suka dipanggil orang yang suka foto. The man who loves taking pictures. Setidaknya taktik dia dengan mengatakan hal ini cukup berhasil buat dia. Membuat dia enjoy melakukan yang dikerjakannya.

Terus saat ditanya suka dukanya, dia lebih suka mengatakan pengalaman sukanya. Pas klien bilang bagus dan berhasil menggambarkan apa yang diinginkan klien. Uihhhh bagi dia itu adalah penghargaan terbesar – tapi tetap sih minta bayaran (untuk hidup katanya).

Objek Foto Yang Menarik di Jakarta – Kawasan Kota Tua

Nah kan tadi dia sempat bilang soal objek foto tuh. Menurut dia, gak perlu juga objek yang wah dan terkenal. Foto di Bali dah pasti akan bagus menurut dia. Karena memang spotnya sudah bagus. Demikian juga kalau Raja Ampat. Tapi justru yang hebat menurut dia adalah yang bisa merubah objek biasa jadi gak biasa.

Baca juga: 15 Pantai Indah di Indonesia

Objek yang sama saja bisa jadi beda kalau ambilnya dari sudut yang berbeda. Jadi kepikir kan saya. Apalagi abis baca postingan teman blogger. Jalan tol aja jadi objek menarik. Pengen cari objek yang menarik tapi yang biasa aja cuma mau pakai sudut berbeda.

Terus saya ingat dong postingan saya sebelumnya soal 5 tourist spots di Jakarta minggu lalu. Salah satunya kan di Kawasan Kota Tua. Di sana banyak banget objek yang bisa difoto. Dan jadi pengen foto di sana lagi – pakai dslr. Dah lama juga DSLR saya gak pakai.

dasar memulai fotografi
Dapat orang lompat di pelataran Museum Fatahillah

Memang bukan kali pertama sih hunting foto di kawasan sana. Beberapa kali malah. Terakhir kali ke sana dapat foto atraksi kuda lumping juga. Terus kawasan Kota Tua ini sendiri kan luas ya. Dari halaman depan Museum Fatahillah kita bisa jalan keliling ke arah Pelabuhan Sunda Kelapa. Banyak spot bagus.

Kalau aja ada mobil yang bisa akomodasi saya ke sana kayaknya asik yak. Gak usah mobil gede, yang penting muat bawa kamera dan diri sendiri aja. Ya plus beberapa bekal lainnya sih, kayak minum, baju ganti – siapa tahu ada model yang mau difoto – lirik teman kost lagi.

Bisa juga pakai ojek online dan keliling Kota Tua. Sempet kepikir mau pakai layanan UberPool untuk keliling Kota Tua dan hunting di sana. Sayangnya belum kejadian – kredit Uber saya sudah habis. Atau pakai mobil murah bergaya seperti Sigra.

Baca juga: Review Aplikasi Go Jek

Kesimpulan

Dalam mempelajari fotografi, banyak hal dan tips fotografi 101 yang bisa kita baca, termasuk di dalamnya mengenali aperture, diafragma dan lainnya. Tapi yang dibahas di dasar memulai fotografi ini gak masuk ke sana. Bagi saya terlalu teknis banget sih.

Satu yang saya ingat setiap mengambil foto adalah 9 kotak untuk panduan pengambilan. Walau kadang suka lupa juga sih. Hahaha. Terus suka diomelin temen karena kalau ambil foto, saya biasa agak miring.

Ini foto saya sebelum belajar dari teman. Beberapa pakai iphone beberapa pakai DSLR saya.

Kalau kamu, suka fotografi gak? Adakah tips dasar memulai fotografi ala kamu? Share dong…

50 Comments

  • foto2 mu itu juga udah keren2 lho Ryan

    • Ah mbak Monda…. Makasih mbak.
      Masih banyak belajar buat teknis foto.
      Eh fotomu juga bagus2 Mbak.

  • mesti sering latian juga ya kalo mau fotonya bagus 🙂

    • Iya ko. Bener banget. Skill tanpa latihan juga percuma kan

  • “The most important thing about photography is the man behind the tools – the man behind camera.”
    Setuju!

    • Ih mas Aan jgn nyimak dong. Mas kan fotografer handal

  • Ciyeh ciyeh yg lg hunting foto.. Kpn2 barengan hunting nya 😀

    • Belum hunting. Baru mau Ye.
      Yukkk. Hunting. Dmn enaknya? Ajak Millie ya.

  • udah nulis komen panjang2, “post comment” nya hilang. di situ saya merasa geregetan. tapi kl komen pendek gini bisa

    • Waduh. Error ya mas. Hiks. Maafkan.

  • kl aku mungkin sudah malas untuk berlatih fotografi lagi, hehehe. dulu suka dimarahi teman karena foto yang aku ambil ga pernah bagus. moto horison lurus aja gabisa, haha. ini kayanya karena kecerdasan spasial yang ga begitu bagus

    sekarang aku lebih suka “mainan” caption. ternyata untuk “menggerakkan” orang, ga harus dari foto bagus. foto biasa aja, kl dikasih caption yang bagus, hasilnya bisa lebih dahsyat. iya sih ini udah beda konteks sama fotografi. yang 1 bermain di image, yang 1 bermain di kata2. tapi memang baiknya kita lebih fokus pada kekuatan aja kan?

    *maaf kl malah curhat, hehe

    • Iya mas. Setuju. Fokus pada kekuatan kita. Ya sambil perbaiki kekurangan bolehlah.

      Itu saya banget mas. Samalah kita. Kalau foto suka diomelin krn suka miring. Hahahaha. Tapi lama2 lihat lagi saya mang lbh suka yang miring mas. Hahaha. Jd lanjut aja terus sayanya.

  • Tampaknya seperti ini ya Mas salah satu contoh postingannya :hehe *masih belum bikin juga sampai detik ini, kayaknya bakalan telat, biarkanlah :haha*.
    Hunting foto di Kota Tua itu memang ritual banget bagi para fotografer! Soalnya spotnya banyak, semua spotnya bercerita, dan biayanya murah sekali untuk ke sana (paling tidak untuk fotografer Jakarta). Tapi negara kita memang banyak banget punya spot yang bagus dan sayang sekali kalau dilewatkan :hehe.

    Ajak-ajak kalau ke Oud Batavia, Mas! Meski tidak foto paling tidak saya bisa makan-makan di sana :haha.

    • Bener banget. Banyak spot fotografi. Bahkan sawah pun bisa jadi spot foto kok. 😀 Pernah foto di tengah sawah. keren juga. Atau di reruntuhan gedung juga bisa keren Gara.
      Ayolah jalan ke Kota Tua.

      • Tapi di kota tua tidak ada sawah Mas, bagaimana dong? :haha.

      • Hahaha. Bukan di Kota Tua… *jitak* *jitak lagi* *jitak lagi ah*.

        Di Majalengka….

      • Jadi ini kita ke Kota Tua atau Majalengka Mas? :haha.

      • Hahahaha. Ke mana ya. Solo aja dah

      • Lho kok Solo??

      • Oh, mau hadir di acara pernikahannya Gibran, ya? Bilang dong :p

      • Saya mah apa atuh.

      • Blogger.

      • Hahahaha

      • Jiah dia ketawa :p

  • wih keren dahh… 😀
    yang penting bagaimana sang fotografer melihat sisi2 menarik dan membuatnya jadi enak dilihat,
    terus berlatih dan mencoba 😀

    • Ajarin dong Dyaz. Hehehehe.
      Membuat foto enak dilihat.

      • sebenarnya setiap orang beda-beda sih mas.. pemahaman orang melihat foto beda-beda.. hihihi
        yang penting tadi terus motret.
        karena 10.000 frame pertama adalah foto belajar dan buruk. 😀

      • 10.000 frame. 10.000 jam. Hehehe. Sama ya Dyaz.

  • tambahan terpenting adalah “Segitiga Eksposur” (ISO, shutter speed, dan apperture),

    kemampuan dasar itu akan mengarahkan nalar kita untuk ambil gambar seperti apa 😀

    • Iya mas Ardi. Ketiga itu penting. Cuma saya memang meminta teman saya ini untuk share non teknis. hihihi…

  • D Sukmana Adi

    jangan lupa pencahayaan kak 🙂

    • Iya mas Adi, pencahayaan penting. Makasih ya…

  • Aku suka banget, walaupun gak tau banyak tentang teknik whatsoever. Aku pake smartphone tapi hahaha ? objeknya pun suka-suka. ?

    • Toss lah kita. 😀 Saya juga seringan pake hape aja. Sekarang lagi pengen explore hape android nih. Kalau ada tips fotografi untuk kamera hape mau ndak?

  • ikut dong kalau hunting foto, secara masih belajar juga ini.

    • Hahaha… kl hunting sama gw sih yang ada gak belajar Lin. 😀 Gw orangnya suka-suka dewe. hahaha.

  • Akooohh sukak heheheh hanya masih seputaran ponsel sama camdig hiks belum ke mirror sama dslr 🙁 jadi belum tau bener sama iso, exposure endebre endebre lainnya.
    Kalo aku sih tiap motret objek, selalu mikir apa yang bisa aku bagiin ke orang lain tentang objek ini *ih rempong. Kadang, tergantung momen juga sih, kayak foto lagi mendung, nunggu awannya menggumpal terus foto #eaaa

    Tapi setuju banget sama kalimat yang man behind camera 😉

    Happy weekend masry!

    • Hahaha.. rempong tapi itu yang memang kayaknya “wajib” mbak. Rata2 sudah punya pemikiran itu saat mengambil. Makanya saya hanya jadi hobbyist aja untuk fotografi – gak jadi fotografer.

  • Bagus-bagus banget fotonya.
    bagaimana bila menggunakan kamera phone biasa ya?
    bukan kamera phone yang bagus Mas, apa hasilnya bisa sebagus itu ya
    Bagaimana caranya?
    terima kasih dan salam kenal

    • Rata-rata foto yang saya tampilkan dalam postingan hanya foto dari kamera hape kok mas Wadiyo.
      Saya sudah mintakan ybs untuk share tips fotografi menggunakan kamera ya. Mohon sabar nanti saya update.

  • Doa Sehari-hari

    wah klo sy sih jadi penikmat foto aja mas,
    kurang pandai foto 🙂 😀

    • Kurang pandai artinya bisa dong.

  • wah ternya abang blogger yang satu ini juga iseng terjun ke dunia fotografi. Yah sebetulnya biar jago dalam fotografi itu prosesnya sama seperti ingin jago matematika.
    harus rajin belajar dan berlatih.
    kalau dasar sih paling mengenal kamera sendiri dulu bang, terus biasanya ke komposisi, pencahyaan, dan terakhir eksposur.
    kalau dijabarin di sini panjang bener dah.
    udah lumayan banyak juga kok web dan blog fotografi yang lumayan hehe.
    kalau berkenan mampir deh bang ke blog ane, baru bikin tuh untuk pembelajaran dasar fotografi.

    • Setuju mas, memang harus banyak berlatih. Makasih tips fotografi yang mas sampaikan. Saya sendiri bukan fotografer sih, hanya hobi kalau fotografi. Ini adalah tulisan dari teman saya yang memang fotografer.

  • Thanks banget tulisannya mas, sangat bermanfaat tentunya
    Wow saya suka banget dengan kutipan dipoint pertama “The most important thing about photography is the man behind the tools – the man behind the gun – eh salah the man behind the camera.”

    • Saya sendiri berpendapat sama mas Alvi, yang penting orang di baliknya. Kalau memang sudah cakap dalam foto, alat yg spt apapun bisa dipakai dengan maksimal. gak kayak saya. masih auto semua. hehe

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Digital Life

[Adv] 5 Hal Penting Saat Nongkrong

Siapa yang suka nongkrong dengan teman? Rasanya sih hampir semua suka nongkrong seru bareng ya? Apalagi pas weekend. Tempatnya? Di...

Cari Makanan Korea Jadi Mudah

Welcome to KOREA!!!! Ayo ngaku siapa penggemar drama Korea? Dan siapa yang ngiler ingin makan makanan Korea tapi gak tahu...

Artikel Lainnya
pantai lovina bali - lovina beach bali

Lovina

Membaca postingan dari Mas Mount Malang (bacanya dah lama banget sih dan post ini ada...

Di Atas Masih Ada

Di atas gedung tertinggi pun masih ada yang lebih tinggi lagi. Langit. Kalo kata pepatah:...

gak ada waktu

Gak Ada Waktu…

Entah kapan terakhir mendedikasikan waktu khusus untuk menulis. Postingan sebelum ini adalah postingan lemparan dari...

subscribe now

Daftarkan email kamu dan dapatkan update terbaru di email.

Subscription Form