Sepertinya Guest Post kali ini ditujukan kepada saya pribadi nih. Mentang-mentang berat saya. 😀 Eh tapi memang kalau bicara soal diet, banyak sekali jenisnya sekarang. Mulai diet mayo, diet ocd, dan berbagai jenis diet sehat lainnya. Tapi…. Apakah semua program diet itu baik? Ternyata setidaknya ada 5 diet yang harus dihindari menurut tulisan Mbak Ranny ini.
***
Naiknya berat badan adalah momok bagi kaum perempuan pun laki-laki.
Gimana tidak, pakaian menjadi sempit, napas ngos-ngos-an, pipi tambah chubby, lemak tertimbun di beberapa bagian tubuh bikin percaya diri merosot. Bener nggak, teman?
Bagi sebagian orang, naiknya berat badan itu nggak masalah apalagi yang agak susah naikin berat. Jarum timbangan bergeser ke kanan, bagi mereka itu ada surga! Tapi, jangan tanyakan hal ini pada orang yang beratnya di atas normal. Jarum ke kanan sedikit saja, udah sibuk susun jadwal diet, olahraga di gym atau puasa! Fenomena takut-berat-badan-naik ini dialami banyak orang, termasuk saya. Hehehe…
FebriyanlukitoCom: Saya juga gitu kok mbak. 😀 Takut banget, apalagi jarang olahraga
Baca juga: Manfaat Lari Mundur Untuk Kesehatan
Mengatur Pola Makan – Diet Sehat
Mengatasi berat badan yang naik salah satunya dengan mengatur pola makan. Tapi, ada juga yang menempuh dengan cara diet. Entah itu diet yang dilakukan artis favorit, diet yang dibaca dari majalah ataupun diet ala-ala.
Febriyan: Banyak ya yang ikutan diet OCD terus diet mayo dan diet sehat lainnya.
Saya pernah melakukan diet. Pagi harinya, saya hanya memakan telur dan kentang. Siang, kurangi porsi nasi, perbanyak lauk. Malam, makan buah saja. Hasilnya selama sebulan memang jarum timbangan bergeser ke kiri, sayangnya di sisi lain kolesterol dan asam urat naik!
Nah lho kok bisa? Ternyata diet ala-ala saya ini nggak memerhatikan keseimbangan menu! Otomatis saya mengalami protein dan serat yang berlebih.
Baca juga: Buah Segar di Jakarta, Tinggal Gojek aja
Beranjak dari pengalaman tersebut, saya meyakini bahwa pola diet yang keliru nggak hanya bikin saya sulit mempertahankan penurunan berat badan jangka panjang, juga beresiko menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. It’s so creepy dear!
5 Diet yang Harus Dihindari alias Diet Terlarang
Biar kamu nggak diet ‘salah jalan’ seperti saya, ada baiknya mengetahui 5 diet terlarang ini!
Febriyan: langsung bengong baca diet terlarang ini.
1. Diet Selektif
Ini adalah jenis diet yang hanya memberikan lampu hijau kepada jenis makanan yang terbatas, serta sama sekali melarang satu kelompok makanan tertentu – biasanya jenis makanan berlemak dan bercita rasa manis.
“Hati-hati terhadap jenis diet seperti ini. Pasalnya, kita sebenarnya membutuhkan banyak jenis zat gizi yang bisa diperoleh dengan cara mengonsumsi jenis makanan yang bervariasi,” ujar pakar nutrisi sekaligus juru bicara ADA (American Dietetic Assiciation), Andre Giancoli, MPH, RD.
Sedangkan menurut David Katz, MD, penulis buku The Flavor Point Diet serta staf pengajar di Fakultas Kedokteran Harvard University, jenis diet ini tidak bisa dilakukan dalam jangka panjang.
“Memang benar berat badan Anda bisa susut dengan hanya makan sup kubis, Tapi, sampai berapa lama sih Anda tahan hanya makan satu jenis makanan saja setiap hari? Cepat atau lambat, Anda akan bosan dan kembali mencari makanan favorit. Akibatnya, berat badan akan kembali naik,” ujar Katz.
2. Diet Detoks
Banyak pakar menyarankan untuk mewaspadai jenis diet detoks semacam Master Cleanse Diet dan The Martha Vineyard Diet Detox.
“Pokoknya, segala jenis diet dengan cara membersihkan organ dalam tubuh,”ujar Pamela Peek, MD, ketua koresponden di bidag medis untuk Disvovery Helath Channel. Menurut Peeke, segala upaya membersihkan kotoran dari dalam tubuh ini sebenarnya tidak kita perlukan dan kurang dapat dipertanggungjawabkan secara klinis.
Tubuh sebenarnya telah dilengkapi dengan “perangkat pembersih” yang berperan menyingkirkan racun. Jadi, kamu nggak perlu lagi melakukan usaha pembersihan ekstra. Kalaupun diet ini mendatangkan hasil pada awalnya, itu bisa jadi karena kamu mengurangi prosi makanan berkalori tinggi dan menggantikannya dengan sayur serta buah-buahan.
3. Diet ‘Ramuan Ajaib’
Ini adalah jenis diet yang menyatakan bahwa dengan mengonsumsi satu jenis makanan tertentu – entah itu berupa suplemen, teh hijau, ataupun cuka apel, kamu bsia mengurangi berat badan secara drastis. Hingga sejauh ini, nggak ada satu ramuan ajaib pun di dunia ini yang mampu memberikan hasil seperti yang diimpikan banyak orang tersebut.
“Hadapi sajalah, supaya bisa langsing, Anda memang mesti mengeluarkan keringat dengan berolahraga dan menahan diri untuk tidak makan berlebihan,” ujar Peeke.
Makanya, ia menganjurkan kamu untuk berhati-hati sebelum tergiur mengikuti pola diet yang berpromosi bahwa jenis makanan atau obat tertentu mampu menyulap tubuh gempal menjadi singset!
Febriyan: Saya ngaku! Pernah melakukan diet yang harus dihindari alias diet terlarang ini. Hasilnya? Efek sampingnya itu yang gak tahan. Intinya sih gak ada yang namanya instan.
Baca juga: Semua Butuh Proses, Termasuk Membuat Blog Yang Terkenal
4. Puasa adalah diet
Skinny Vegan Diet, Hollywood Diet dan Master Cleanse, contoh pola diet yang berpantang makan yang mengandung kalori.
Sebenarnya berpuasa adalah tradisi spiritual dan budaya yang sudah dijalankan selama berabad-abad. Hanya saja, puasa dengan tujuan penurunan berat badan mahal bisa berakibat kontraproduktif.
Ketika mengonsumsi sedikit kalori, tubuh akan berpikir bahwa kamu sedang lapar, sehingga menyesuaikan ritme metabolismenya. Sayangnya, pada saat kamu kembali makan secara normal, metabolisme tubuh nggak menyesuaikan diri lagi.
Ditambah lagi berat badan yang turun ketika puasa adalah kombinasi lemak, cairan dan otot. Tapi, ketika berata badan naik lagi, itu biasanya disebabkan bertambahnya jumlah lemak.
5. Diet yang menyalahi aturan
Contoh diet ini di antaranya mengharuskan kamu minum air putih selama beberapa hari berturut-turut. Atau justru diet yang nggak mengizinkan kamu minum banyak air, dengan alasan biar tubuh nggak bengkak. Begitu pula dengan jenis diet yang hanya membolehkan kamu minum jus jeruk nipis untuk meluruhkan lemak.
Jika sejak awal sudah menemukan kejanggalan dalam aturan mainnya, dr. Katz menyarankan agar kamu segera berpaling dan mencari pola diet lain yang lebih masuk akal.
Pertanyaan terlintas, berapa banyak sih baiknya kita mengonsumsi air?
Menurut Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Parlindungan Siregar mengatakan, dalam aktivitas normal atau tanpa olahraga asupan cairan yang dianjurkan dalam satu hari yaitu sebanyak 2 liter air. Asupan 2 liter per hari untuk menghindari kekurangan dan kelebihan cairan dalam tubuh.
Asupan cairaan harus bisa mengimbangi cairan yang keluar. Nah, biasanya nih cairan itu berasal dari air minum dan makanan. Asupan air pun nggak boleh berlebihan karena dalam keadaan normal, ginjal normal hanya mampu mengeluarkan 400-600 ml air per jam.
So, jika ada diet yang menganjurkan lebih dari 2 liter atau kurang dari itu, sebaiknya nggak dilakukan.
Lagipula kamu nggak pengin kan perut melilit hanya karena kebanyakan minum jerus nipis? Atau begah karena kebanyakan minum air putih.
Baca juga: Pentingnya Kesehatan dan Minum Air Putih
Kesimpulan
Hidup sehat itu adalah impian semua orang. Dan kita harus bisa memilih pola apa yang cocok untuk diterapkan. Jangan hanya karena si A berhasil di diet X, terus langsung mau diterapkan di tubuh kita. Don’t do it! Karena tubuh kita berbeda dengan tubuh si A.
Sebelum memutuskan memilih satu diet, ada baiknya membaca jelas aturan mainnya, menu apa saja yang bisa dimakan atau tidak, kalau perlu konsultasikan dengan ahli gizi. Kalau kamu memutuskan untuk diet, ada baiknya juga melakukan olahraga rutin setiap minggunya.
Agar berat badannya turun di angka yang stabil, nggak langsung drastis. Kalo kamu merasa repot dan nggak cukup waktu ke gym, lakukan saja olahraga ringan di rumah seperti senam, sit up, push up, ataupun jogging. Murah meriah tapi bikin tubuh sehat!
Singkatnya nih, pola makan teratur dan sehat terus diimbangi olahraga, dipastikan tubuh ini akan lebih bugar, sehat, berat badan pun bisa turun. Yakin deh! (Febriyan: cek deh diet quote di atas…)
Yuk, hidup sehat sejak sekarang.
—
Sumber : http://health.kompas.com/read/2015/03/09/080000923/Jangan.Berlebihan.Berapa.Banyak.Seharusnya.Konsumsi.Air.
Tentang Penulis
Ranny Afandi, adalah seorang emak blogger yang telah menerbitkan buku fiksi dan berfokus pada keluarga sekarang ini. Blognya, Hujan Pelangi, bercerita tentang Food, Healty and Life. Beliau juga kontributor dan editor di RockingMama.
Terima kasih mbak Ranny untuk daftar diet yang harus dihindari alias diet terlarang ini. Moga bermanfaat bagi semua.
Terkadang diet memang sangat sulit dilakukan, apa lagi kalau kita tidak konsisten.
Dear Bunda Serunidotid, makasih komentarnya. Namun link hidup di komentar saya hapus.
Tapi hampir semua diet yang sedang “in” sekarang ini berkonsep detoks alami lho. Gimana tuh?
Sebenarnya sih spt yang ditulis Mbak. Tubuh punya mekanisme alami untuk detoks. Cuma kalau sudah ada satu yang gak berjalan, detoks ini jadi tersendat. Kalau konsep dietnya detoks dalam artian menyeimbangkan kembali, harusnya gak apa.
Tapi lebih baik sebelum memulai diet sehat apapun, ada baiknya konsul dulu. Atau cek sana sini dulu.
Ini sedikit panjang penjelasan 😀 *salim masry
Disebutkan di atas diet detox semacam master cleanse diet dan the martha’s vineyard diet detox.
Benang merah dari kedua diet detox ini adalah ketika kamu lapar maka minumlah jus atau perasan jeruk. Lebih khusus untuk master cleanse, kalau lapar minum perasan jeruk/lemon. Untuk martha’s vineyard, lapar kamu minum jus hijau atau berry, lalu makan pure sup dan pure sayuran.
Sebelum lanjut, diet detox ini dapat berupa puasa, menghindari lemak atau karbohidrat, hanya mengonsumsi makanan/minuman tertentu (seperti buah-buahan, sayuran, jus, atau air) atau makanan dengan kandungan serat tinggi, serta menghindari makanan olahan. Ada pula yang menganjurkan menggunakan ramuan herba dan suplemen lainnya untuk mengosongkan usus.
(Penjelasan ini sama seperti dua macam diet yang di atas)
Lanjut,
Beberapa orang percaya bahwa mencerna makanan dapat membuat tubuh mengalami ‘stres’. Diet detoksifikasi seperti hanya minum air putih atau jus diyakini dapat menghilangkan stres semacam itu dan memungkinkan tubuh untuk beristirahat. Sedangkan diet detoks tinggi serat diklaim dapat membakar lemak yang terkumpul di dalam tubuh untuk akhirnya dikeluarkan bersama toksin lemak melalui kulit, darah, urin, feses, dan napas. << Ini yang dipercaya betul di kalangan masyarakat kita, yes?
Lalu, perlu nggak sih diet detoks?
Tidak perlu. Tidak perlu melakukan diet detoks untuk detoksifikasi tubuh atau “membersihkan” sistem pencernaan. Mengapa? Tubuh sudah ahli dalam menyingkirkan racun secara alami sepanjang waktu. (sudah dijelaskan di poin postingan)
Racun tidak akan mengendap di hati, ginjal, atau bagian tubuh lainnya. Hati, kulit, saluran kemih, dan saluran pencernaan terus-menerus membersihkan tubuh melalui feses, urine, dan keringat. Apalagi bila ada yang menjanjikan detoksifikasi hati dengan suplemen tertentu. Nggak tidak perlu mempercayainya.
Menjaga tubuh agar bekerja secara optimal dalam membersihkan secara alami bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan kaya serat seperti buah-buahan dan sayuran, minum banyak air putih, serta menghindari makanan manis, olahan, kemasan, dan tinggi lemak. Tidak ada informasi ilmiah yang dapat diandalkan yang menyatakan bahwa diet detoks bermanfaat untuk tujuan apa pun.
—
Semoga jelas penjelasannku.
Karena dari diet detoks ini memang berat badan ini turun cepat dalam kurun waktu yang terbilang singkat, a couple of weeks! Gila memang dan ini yang dicari kebanyakan kaum perempuan *tunjuk diri sendiri* heheheh dan diet yang bikin berat turun drastis dalam waktu singkat nggak baik untuk kesehatan.
Nah, itu mengapa kembali lagi, baiknya kita mengatur pola makan, apa yang diasup oleh tubuh dan penting banget diimbangi dengan olahraga.
^^
Eh ada Ranny di siniii ^_^
Dadh-dadah
Anw, aku biasa minum hampir 3 liter air sehari. Kebiasaan aja.
Gimana ya? 😐
Mbak Eka : *dadah dadah hehehhe dari beberapa referensi yang kubaca ada baiknya sehari 2Liter. Karena yang masuk ke dalam tubuh nggak hanya dari minuman saja tapi makanan. Selama mbak Eka nggak merasa sakit atau gimana-gimana, it’s okay. Barangkali, aktivitas mbak Eka itu membutuhkan banyak asupan mineral jadi minum 3L, tubuh terasa baik-baik aja.
Sudah disampaikan sama empunya artikel. 😀
Kalau mnrt saya sih selama pengeluarang dan pemasukan seimbang gpp mbak.
Nah setuju nih ama diet2 di atas sebaiknya memang jgn dilakukan.. banyak tuh temen2ku yg ngelakuin diet aneh2, mulai dr minum jeruk nipis doang, diet ga mau makan karbo, hadeuuh aku aja serem sendiri liat cara mereka. Buatku sih ya, diet itu mengatur makan dan olahraga. Udh itu tok.. baru berat bdn akn stabil 🙂
Nah itu Mbak Fanny. Diet sehat itu sebenarnya cukup kontrol makanan dan olahraga kan ya. 😀 jangan sampai lakukan diet yang harus dihindari itu
Fannyy ketemu di mari (lagi) hihiih
Bener Fan, banyak yang salah kaprah soal diet-diet gini. Jadinya, kacau tu metabolisme tubuh.
Mbak Ran, coba itu dibalas pertanyaan Mbak Anne 😀