Romantis tidak perlu diucapkan… dalam perbuatan sederhana pun akan terlihat – jika didorong oleh hati yang tulus.
Sebagai penutup tahun 2012, film terakhir yang saya tonton adalah film Habibie & Ainun, berbeda dengan tahun baru saat saya masih sekolah dulu yang biasanya nonton film Bond.
Kenapa film ini? Karena penasaran dengan film ini setelah membaca review di salah satu blog yang saya ikuti. Dan juga kisah seorang Habibie memang membuat saya penasaran. Saya tidak akan panjang lebar dengan review filmnya. Karena sudah banyak yang mereview kok… (gak percaya? googling aja deh)
Yang menarik dari film ini ada beberapa hal, yaitu:
1. Acting Reza Rahardian sebagai Habibie sangat patut diacungi jempol. Saat film tak lama berlangsung, teman saya berkata, Rezanya keren. Dia mampu menghidupkan Habibie dalam sosoknya. Kita benar-benar seakan melihat Habibie dalam film itu.
2. Tidak bertele-tele. Ini yang saya acungi jempol. Tidak seperti sinetron yang panjang kali lebarnya gak selesai-selesai. Film ini langsung mengangkat yang memang perlu saja. Dan ini sangat menarik. Karena banyak moment-moment di dalam kehidupan Habibie dan Ainun yang membuat kita bisa tercengang atau tercengeng-cengeng.
3. Pemaksaan Iklan… ini sih keburukannya ya.. tapi cukup menarik karena disinilah bedanya sineas Indonesia dengan luar. Kalau film luar, mereka sudah pintar sekali menyembunyikan iklan di dalam filmnya. Pas… sampai-sampai kita yang menonton tidak menyadarinya. Coba saja lirik film Bond. Hampir semuanya itu ada iklan. Tapi kita tidak menyadarinya. Kalau di film ini, yang mana menurut saya sangat disayangkan, adalah iklannya memaksa. Dalam hal ini adalah produk makanan ringan yang dibintangi Nikita. Sepertinya tidak sesuai sekali tiba-tiba muncul di meja, yang sebenarnya saat itu sedang dengan setting tahun 1960-an (ataukah memang sudah dari dulu ada ya???)
Secara keseluruhan, film ini adalah salah satu film yang patut ditonton.
Kisah percintaan dan saling melengkapi Habibie & Ainun dalam mengarungi rumah tangga ini perlu diacungi jempol. Adegan paling mengena di saya adalah bagaimana Habibie selalu mencium kening, kedua pelopak mata dan kemudian bibir Ainun untuk menggambarkan cintanya. Seperti quote saya di atas. Tidak perlu ucapan… perbuatan kecil pun dapat membuat kita merasakan besarnya cinta di antara keduanya.
Ketulusan cinta antara Habibie & Ainun sangat terlihat dan mutual. Membuat saya merasakan penuh cinta keduanya (sebenarnya juga termasuk cinta Habibie terhadap negeri ini).
So…
Jelang 2013 dengan ketulusan cinta yuk..
Cinta pada Negeri, Pekerjaan, Pasangan, Orangtua, Saudara, Teman, semuanya…
Ryan
020113 1024
kapan aku bisa nonton filmnya ya
sekarang aja mba
Emang mantep banget yaa filmnya,…
salam kenal
salam kenal juga…
banget itu filmnya… patut ditontonlah di antara film-film Indo yang …
Iyupppp film penutup tahun yang masih booming smpe tahun berikutnya
Iya. bersama dengan 5 cm.
Wah, udah ditonton ya berarti Habibie & Ainun, dan I assumed you’re pretty impressed with this movie like me
Setuju banget, gesture-gesture kecil yg dilakukan keduanya justru yang paling bikin nangis kejer paling nangis setiap kali liat Ainun ngelapin tangan dan kaki Bapak, bentuk pengabdian yang bener-bener bikin salut
Iya…
sweet but memorable…
Panutan layaknya Romeo & Juliet di dunia nyata.
aku belum nonton filmnya nih …
Tapi Habibie itu salah satu tokoh yg ku kagumi …
makasih reviewnya …
ayo ditonton… nanti saya kasih link review2 filmnya dari sisi berbeda semua..
setuju banget sama quotenya ^_^
makasih…
dah nonton filmnya belum?
udah dong.
udh saya posting juga loh
^^
Tidak perlu ucapan… perbuatan kecil pun dapat membuat kita merasakan besarnya cinta di antara keduanya. <—- seneng sekali membacanya.
Saya sekalipun belum pernah mendengar "Kakek nenek dan ibu bapak" mengucapkan kata cinta, namun perjalanan hidup anak anaknya membuktikan ada "cinta luar biasa" dalam diri mereka.
Nah…
Kalau jaman sekarang lebih indah dengan kata-kata ya mas… :d
Sepertinya begitu, walau mungkin beberapa diantaranya palsu.
Hehe… Manis di depan n mulut saja… Sad but true
mari kita selalu belajar mencintai
Mari.. mencintai dengan ketulusan..