Tips Menggunakan Foto dalam Dunia Blogging
Setelah membaca artikel-artikel terkait tentang foto dan hak cipta ini, ada baiknya jika kita memperhatikan beberapa tips yang saya dapatkan dari Mas Andi Sucirta tentang post sebuah kita dengan aman di internet berikut ini dan juga tips tambahan dari saya pribadi.
Dalam blognya, Mas Andi Sucirta menuliskan bahwa untuk membuat postingan sebuah foto dengan aman, bisa dengan beberapa langkah berikut:
1. Publikasikan foto dalam resolusi kecil
Publikasi foto di internet biasanya hanya membutuhkan resolusi sebesar 72 dpi. Dengan resolusi ini, foto akan terlihat baik di monitor namun akan berkualitas buruk jika dicetak atau diperbesar sehingga mengurangi nilai jualnya jika dicuri. (copas dari post terkait)
2. Memberi watermark pada foto
Teknik memberikan watermark ini, yang mudah dapat menggunakan tips yang saya tuliskan dalam posting saya tentang tools untuk mengedit foto.
3. Memilih tempat dan waktu yang tepat untuk publikasi foto
Secara singkat, mas Andi Sucirta mengatakan bahwa kita harus lebih jeli dalam membaca Term & Condition sebuah website yang kita gunakan untuk upload foto kita.
Dan di sini saya ingin menambahkan beberapa point untuk kita perhatikan bersama dalam hal blogging dan karya cipta kita yaitu:
- Jangan lupa pasang Ketentuan Larangan (Disclaimer) mengenai foto, media lainnya dan juga isi postingan kita di blog (mengingat Mas Hadi juga mengalami pelanggaran untuk isi blognya di copas tanpa ijin)
- Hindari penggunaan foto/media milik orang lain yang dapat mengakibatkan kita terlibat dalam masalah Hak Cipta (coba baca link yang di atas, ada bahasan mengenai pinterest dan hak cipta).
- Perhatikan aturan main di website tempat kita akan mengambil foto/media lain terkait dengan hak cipta, pahami aturan yang berlaku di sana. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran.
- Selalu… ingat SELALU mencantumkan sumber terkait foto atau tulisan atau media yang kita gunakan dalam postingan kita. Hargailah hasil kerja keras mereka sebagai mana kita ingin dihargai.
Thanks to:
1. Mas Andi Sucirta yang telah mengijinkan saya memposting tips memasang fotonya di sini.
2. Mas Ari Murdiyanto yang telah mengijinkan juga memposting kisahnya tentang Hak Cipta.
3. Mas Hadi yang telah berbagi curhatannya tentang copas tulisan.
4. Ko Arman yang menunjukkan cara baik dalam mengelola blog dan Hak Cipta.
NB: Tulisan ini awalnya ditulis pada 19 Juli 2013, namun semalam ada seseorang yang WA ke saya tanya soal Hak Cipta, saya teringat postingan ini, jadi saya update deh beberapa. Moga bisa membantu dan saya masukkan kategori blogging.
Saya termasuk suka menggunakan foto-foto di internet, dan kadang saya hanya menulis di properties foto “sumber internet.”
Tapi intinya saya tidak mengklaim itu foto karya cipta saya, itu saja. Dan apa yang sudah ada di internet menurut saya menjadi milik umum selama tujuannya tidak profit (foto/video milik orang lain diambil, diperbanyak, lalu dijual) dan tidak mengklaim itu karyanya.
Menjadi milik umum kayaknya masih agak rancu. Karena sekarang, post foto di Instagram ataupun di facebook kita sendiri akan bisa muncul saat kita cari di google loh. Kalau sudah seperti itu agaknya repot kan?
Betul mas, izin dari pemilik sumber asli memang harus ada (Kalau yang bersangkutan ga terima bisa malu he he) Tapi saya pernah mencobanya sekali dan percobaan ini saya langsung memberanikan diri minta izin ke orangnya langsung yang WN Spanyol. Dengan bahasa Inggris belepotan..tapi saya akhirnya diizinkan karena memang artikelnya sangat bagus. Beberapa minggu kemudian agaknya link tersebut menjadi sangat “membengkak” yang baca dengan sumber link aslinya punya beliau tadi. Wah akhirnya dia malah berterima kasih karena tulisan aslinya dia juga banyak yang baca..itu kesan saya mas, belum sampai hak cipta sih tapi meminta izin ke penulis asli dan itu sebuah Penghormatan yang sangat tinggi.
Selanjutnya, Seperti gayung bersambut..dia nulis artikel lanjutan bahwa dia heran,,dia nulis di Spanyol tapi diterjemahkan oleh seseorang di belahan dunia lain (Indonesia) dan banyak yang baca karena tulisan itu saya share ke salah satu media di Citizen6 SCT** dan itu membuat penulis aslinya terheran karena antusiasme membaca artikel aslinya.
Itu sekedar pengalaman sederhana saya mas…
Sekelumit tentang yang saya tulis tadi:
Dr. Alex Iñiguez asal Valencia Area, Spanyol ini membagikan 7 alasan kenapa mesti membaca dan menulis tentunya. Tulisan ini merupakan terjemahan dari tulisan aslinya yang berjudul : Why We Read ( 7 Reasons, Reserved for Readers and Writers)
This article was originally written by Dr. Alex Iñiguez and published on Linkedin in 2014:
Tulisan ini diterjemahkan dari tulisan berbahasa Inggris :
Dr. Alex Iñiguez
Creative Entrepreneur / P&SR Manager / Consultor /
International Speaker / Inspirational WriterManager at P&B
group
Ah keren Mas. Baca komen mas ini bikin merinding banget. Rasanya itu wah banget yakkk.
Bookmark halaman ini. Gw sampe sekarang juga belom kasih disclaimer inih di blog. Btw penasaran trafficnya postingan ini Yan. Hehehehe. You’ve got so many comments 😀
Dikit Dan. Ini kan banyak yang comment dr publishan sebelumnya. Karena ini republish dg edit sedikit.
Sejak ganti ke dotcom gue juga udah pasang disclaimer , Ryan. Buat larangan copas content n penggunaan foto. Dan emang paling aman ya pasang foto karya sndiri jadi gak kena pelanggaran karya orang lain.
Untuk watermark sebenernya dulu juga pernah aku buat ditiap foto tapi ternyata masih bisa diedit atau diapus.
Iya Nis. Watermark msh bs diedit sm dia. Cm gw sih mikir kalau mang smp edit dah gk bener niat itu org.
Eh tp psg disclaimer kadang suka diabaikan juga ya sm org lain.
Jadi makin hati2 pasang foto pinjeman. Makasih sharing-nya, Ryan….
Iya mba. Hrs hati2.
Ik
Lah maap mas ryan kepencet pas keasikan baca komen2nya.. Huhu
Dimaafkan gak ya.
Yannn…baru kejadian..foto gue dicomot ama tribunnews…. errrrrr!
Aihhhh. Gak ijin ke lo Jo?
Komplain aja. Foto yang mana?
Udah. Dari bbrapa bulan lalu yan . Dan dibalas email permintaan maaf doank masa?
Dia gak cabut gambarnya atau bikin pengumuman gt?
Nggak! :((( bete gak lo?
Ish. Gitu banget ya. Td sih Mba Nella ada komen soal komplain pakai link di google tuh Jo. Coba aja.
masalah hak cipta ini udah darurat memang..,lahwong yg diwatermark aja dicrop / diblur,gimana nasib yg dapet dari hasil googling 🙁
soalnya masih ada paradigma gini: “kalo fotonya gak mau dipake orang,ya jangan diupload ke dunia maya lah” huft 🙁
Nah bener masbro. Yang watermark aja bisa dihapuskan ya. Banyak sih yang bilang memang kalau sudah di web, ya milik umum. Padahal nyatanya sih gak ya.
yg ngencess tuh liatin foto online shop yang watermarknya di blur trus di tiban pake nama olshop yg lain :”
Tapi kalau saya sndiri sih oke oke aja, brrti karya kita emang layak buat d pajang 😀
Ada ya yang gitu?
Beneran gak apa? memang sih di satu sisi spt itu anggapannya. Namun di sisi lainnya ya…. nyeseknya di sini *nunjuk hati*
waduh, aku sering copas gambar dari google nih. sering juga nggak sebutin sumbernya. tapi aku copasnya pakai url. jd kalo rog klik fotonya masuk di url.
apa perlu gambar2 yg sudah dipost itu dihapus ya?
btw thanks udah sharing ya Ryan.
Ada baiknya mulai sekarang hindari yang seperti itu Grant. Ini aku lg baca2 web utk foto.
Ooh oke sip. Baiklah. Thanks ya Ryan. 🙂
Duh! Brarti aku sering melanggar hak cipta foto dong #tepokjidat
Soalnya selama ini, setiap pakai foto dari pihak lain, memang selalu mencantumkan sumber, tapi ga pernah minta ijin dulu (kecuali klo sudah kenal)
Makasih sharingnya ya Ryan
Paling ekstrimnya sih memang tetep kena masalah hak cipta Mba. Saya sendiri sempat lupa masalah ini sampai ada yang tanya bbrp hr lalu.
Tapi kalau di web yang fotonya dipake gak mention soal disclaimer sih bisa aja tetap pakai dg mention sumber.
tentang hak cipta itu emang ngeri-ngeri sedap.. makanya aku kalo gak ada gambar di blog, ku cari stok foto yang sekiranya ada lah kaitannya ama postingan. soalnya ya, tiba2 dituntut perkara hak cipta itu gak enak..
Banget. Saya skrg jd sering pake foto2 lama walau gak watermark. Jgn sampai bermasalah soal ini. Eh tapi ada jg yang pakai dr shutterstock sekarang ni.
shutterstock kan berbayar.. kecuali kalo ada watermarknya shutterstock 😀
Selalu ada nih watermarknya pas save foto. hihihi
soal hak cipta, ide yang jadi sumber inspirasi produk itu nilainya tak tentu dan gaib. nilai yang tak tentu itu diwujudkan dalam royalti dan dijadikan pasif income. itu keuntungan buat pembuatnya.
tapi hal itu membatasi penggunannya. orang lain jadi tidak bisa menggunakannya kalau tidak bayar. hanya orang kaya yang punya uang dan bisa bayar buat penggunaan produk. yang miskin jadi tidak bisa pakai. orang-orang miskin juga tidak bisa eksprimen ilmiah karena harus berpikir apakah produk dan penemuannya sudah dipaten orang lain atau belum. mereka jadi waswas. contohnya ada penemu benih dari ITB yang menemukan benih transgenik tapi ditolak pemerintah dan dunia karena perusahaan pertanian internasional sudah mempaten penemuan itu.
hak cipta memberi keuntungan bagi pembuatnya lewat pasif incomenya. dia jadi malas lagi buat penemuan lagi sebab untungnya banyak. dia bisa saja tertarik penemuan lagi karena mengejar keuntungan banyak, bukan peduli pada orang lain.
jadi hak cipta di dunia sains dan teknologi bisa menghambat perkembangan iptek masyarakat melalui pembatasan produksi.
Wah. nice info Winterwing. Saya baru tahu.
Kalau kondisinya seperti itu memang agak susah ya. Kasihan padahal dia yang sudah capai meneliti.
Pernah denger sih soal sekelompok orang tertentu mendaftarkan semua hak paten untuk jenis barang apa saja, termasuk yang belum dihasilkan. Jadi kalau ada yang benar-benar menemukan tidak bisa menggunakannya. Entah ini benar atau hanya hoax.
jadi setiap pake foto harus mencantumkan sumbernya?
Iya. Pakai sumber dari mana, dan kalau bisa baca dulu website yang kamu pakai fotonya. Ada disclaimer soal hak cipta gak? Mereka bilang harus ijin dulu apa gak. Gitu.
Ada banyak aliran dalam hukum penggunaan foto di internet, kalau kata Oom Arbain, foto yang sudah masuk di internet ya harus diiklaskan kalau dipakai orang lain.
Bisa juga seperti itu Mba Ai. Saya sih nganut seperti itu, cuma kadang sakit hati juga sih kalau lihat foto hasil kita dipakai tanpa bilang2.
Aku sudah belajar cuek dan gak terikat. Mungkin terbawa dari kantor yang punya kebijakan semua dokumen bisa diakses gratis.
Kalau foto kita sih bisa aja Mba Ai kita cuek. Tapi kalau ternyata kita yang dituntut. 😀
Bener juga sih banyak yang ribut karena fotonya dipakai gak permisi ya.
Iya mba. Setidaknya ijin dulu gt. Kan enak. Kayak namu ke rumah org.
bagus, jd belajar juga 🙂
Makasih mba. Sama-sama belajar kita.
eh… ini publikasi ulang atau nambahin postingan yang lama, mas?
akhirnya bisa bikin pagination juga. mantap!
Akhirnya mas. Akhirnya. Makasih mas. Dr dirimu. Dani n mbah Andik nih. Jd makin penasaran n berhasil.
Ini publikasi ulang mas. Rubah tanggal dll. Sekalian nyoba. Kmrn abis baca soal republish. Haha. N lg kehabisan ide soal blogging related.
Doh, mesti buat disclaimer nih :hehe.
Sip, terima kasih tips-tipsnya! Paling tidak saya sudah mulai terang tentang apa yang harus saya lakukan untuk foto-foto lukisan itu. Sekali lagi terima kasih.
Sama2 Gara.
iya intinya tuh kita harus menghargai hasil karya orang lain. kalo kita gak pengen karya kita dicuri orang, ya jangan mencuri. ya gak 🙂
dan emang hak cipta content blog/website (baik tulisan, video, foto) itu otomatis terlindungi hak ciptanya pada saat dipublish di blog/website tersebut. jadi emang harus hati2…
lagian udah etika umum ya kalo emang mau pake foto/tulisan orang lain ya harus mencantumkan link sumbernya.
satu lagi yang gak kalah penting… google itu bukan sumber! google hanyalah mesin pencari…
Nah… yang terakhir itu yang sering salah kaprah. Hehehe.
Tapi kalau baca artikel yang ada di link itu, walau dah cantumkan sumber tanpa ijin, masih bisa dituntut. Bener gak ya?
Man tp gw sakit hati loh kalau ada yg copas artikel2 berkebun gw, dari huruf pertama sampai akhir, foto2 dan video di copas abis, walaupun yg punya blog sudah mencantumkan blog gw, tetap ga terima 🙁 . Gw Lagi ngaduin 1 blog ke dmca lg proses, tp males laporin yg lainnya krn harus isi2 form pelaporannya hahaha.
Tetep berasa sakit ya Mba Nella?
Dia cantumkan tapi gak ijin ke Mba ya?
DMCA apa tuh Mba?
Biar minta izin juga ga akan aku izinkan klo semuanya copas habis 🙁 .
DMCA buat ngelaporin blog yg copas artikel kita https://support.google.com/legal/contact/lr_dmca?product=blogger
Dia copas total semua Mba? bukan mengutip ya?
Dmca itu apa ya nel?
Ilmu yg oj ini, TFS ya Ryan
thank you Non…
Hmmmmmmm…
Ribet. pake foto sendiri aja deh 😉
walau gk nyambung gpp hehe…
thanks Mas…
jangan gak nyambung dong mas. :d
Uppst.. Maaf 🙁
Memang HC penting Mas, yang main comot tanpa permisi itu gk sopan.
Selain mencantumkan alamat sumber. Meminta ijin bisa menambah semangat yang punya 🙂
banget mas. 🙂
penghargaan bagi para penulis, fotografer dan lainnya.
waduh. saya sering pake foto orang mas. lain kali musti lebih hati2. terima kasih infonya ya.
sama2.
kita lebih waspada aja.
kalau mau cari gambar di stock photo. biasanya memang utk disebar itu
pic yisha kadang pake gogle sih tapi yisha pilih yang biasa alias ngga jelas milik siapa….
plus, yisha males pake pic, abis berasa ngga ada pic yang cocok. nah pic ilja, yisha tuh ijin nge save aja, pas yisha post in, yisha kasih tau ke dia, dan dia sih kayak ngga masalah……
ya. gitu sih lebih enak Yisha. setidaknya kita dah bilang ijin ke dia.
hihi, artikel menarik mas. 🙂
maka dari itu sebisa mungkin saya ambil foto dari stok yg ada di hardis.
sebisa mungkin minimalisir penggunaan foto orang lain. 🙂
makasih mas dah baca.
memang sebisa mungkin ambil foto pribadi. Dan berdoa kita tidak jadi korban HC ini juga 🙂
wah, kl saya malah ga pernah izin kalo pasang foto, tapi saya selalu sebut sumbernya..saya pikir ga masalah selama ga digunakan untuk komersil dan ga saya akui sebagai milik sendiri..tapi makasih eniwei mas, jadi lebih berhati2
saya juga berpikir gitu mas.
Tapi ada kejadian di US sana. Dituntut karena tidak pernah meminta ijin walau link disertakan dan gak pernah mengakuinya.
Memang hukum di Indo berbeda dengan di sana. Tapi tak ada salahnya untuk selalu lebih berhati-hati.
waduh…. seringnya main ngambil aja 🙁
kalau sumber yang free itu di web apa yah buat nambahin ilustrasi tulisan?
seperti yang disebutkan Ilham mas di komentar bawah. atau googling stock photo website. terus pas dah ketemu, baca dulu disclaimer untuk isi websitenya.
baiklah…. kalau bisa seh saya make ilustrasi foto sendiri, kalau nggak ada yg cocok ya googling 😀
betul itu mas. saya juga belakangan lebih banyak pakai foto sendiri.
kalaupun ambil, mulai lebih hati-hati sih baca dulu masalah HC ini.
agak ketar ketir juga, jdi dri beberapa minggu yg lalu mengambil dri i stock
tpi ya dibaca disclaimernya, krn ada yg minta dicantumin sumber ketika ambil foto dia.
ya menghargai karya sesorang, gk asal comot aja 😀
harusnya gitu.
rasanya gak sopan dan gak menghargai orang itu kan kalau langsung comot aja.
lebih hati-hati baca disclaimer dalam satu website sih menurut saya, biar gak melanggar.
that’s why ryan, saya sedapat mungkin pake foto jepretan sendiri walaupun jelek hehehehe… kecuali ga ada foto yang sesuai tulisan ya kepaksa searching di google buat ilustrasi, itupun saya tuliskan courtesy of bla bla bla hehehehe
harus itu mas.
tapi kalau baca link yang saya cantumkan di awal2 posting ini. Kita gak hati–hati masih bisa dituntut loh.
alasannya: kita gak pernah meminta ijin kepada yang punya walau mencantumkan linknya.
Ini yang membuat saya bengong pas baca. Memang itu di US sana – tapi kalau bicara blogging dan dunia maya, batas negara kan sudah menjadi ruang tak berjarak.
mas kalo dari situs stock photo yang royalty-free begitu gimana ya? saya selalu ambil dari situ untuk blog blogspot saya. dan saya cuma kasih satu link di sidebar untuk menunjukkan saya selalu ngambil gambar dari situ. kira2 melanggar gak ya.
untuk stock photo itu gpp karena memang para member dah ngerti bahwa stock photo itu free.
kamu pakai yang di web apa?
saya pake dari jupiterimages
coba kamu cek di web itu, rules-nya seperti apa.
untuk stockphoto, biasanya sudah dicantumkan mengenai copyright ini.
Waduh ternyata seserius itu ya?
kalau dibilang serius sih serius. kalau dibilang gak sih ya gak juga.
🙂 hanya perlu lebih hati-hati aja sih dan menghargai karya orang lain.
Masalahnya kalo udah msk ke ranah pengadilan kan repot banget tuh apalagi buat yg awam hukum
betul mas.
kalau gak mengerti, yang benar bisa saja akhirnya jadi yang salah.
sya termasuk yg sering ambil gambar via google.. hrs hati2 ya !
thx for sharing !
sama-sama.
yah, harus lebih seksamalah untuk mengambil.
Kadang-kadang serba salah. Kalau membuat foto sendiri entar diambil pihak lain, kalau ambil dari pihak lain entar dianggap melanggar hak cipta
🙂 iya mas. agak serba salah memang.
salah satunya ya itu. akali dengan ukuran foto yang kecil sehingga orang pun kalau mau lakukan apa2 bingung karena fotonya kecil.
Walaupun sdh dikasih watermark, banyak loh yg hapus atau nutupin watermarknya. Pasrah sajalah dg tipe penilep spt ini 😆 .
kalau yang seperti itu dah angkat tangan deh mba. memang niatnya dah gak bener itu mah. 🙁
yang penting kitanya sebagai blogger tidak melakukan hal yang serupa.
Kalau saya, terserah sihlah mau dipake orang. Bebas:d. Hitung hitung amal. Biar masuk surga. Lhaaaaaa. Ngarang.
hahahaha…
kalau fotomu dipakai di salah satu majalah tanpa ijin, seperti mas Arif di postingan gimana mas?
kalau saya sih jujur agak kesal juga. :d
Nggak apa apalah. *asal transfer lima juta buat beli lensa*
Hhahahaha! Prehh!
hahahaha…
kalau kayak gitu sih mau jugalah saya. 😛
Nahhhh:d
Yang penting pokoknya ditransfer deh. *matre*
kalau gak transfer gpp deh, yang penting dikirimin tiket plus akomodasi 5 hari di Bali (PP).
Amiinnnnnn
Kata Roni Loren:
It doesn’t matter…
– if you link back to the source and list the photographer’s name
– if the picture is not full-sized
– if you did it innocently
– if your site is non-commercial and you made no money from the use of the photo
– if you didn’t claim the photo was yours
– if you’ve added commentary in addition to having the pic in the post
– if the picture is embedded and not saved on your server
– if you have a disclaimer on your site
– if you immediately take down a pic if someone sends you a DMCA notice (you do have to take it -down, but it doesn’t absolve you.)
apalagi di Indonesia, mau nuntut?
makanya mas. lebih hati-hati aja.
pas baca juga yang langsung… degh.
susah juga. tapi sebagai blogger, ada baiknya kita sama-sama saling menghargai hasil karya satu sama lain.
walaupun tak ada tuntut2an, sebaiknya kita mulai dari diri kita sendiri untuk menghargai Hak Cipta ini.
gimana mas?
setuju!
Wah… baru kayak gini. Saya harus segera bikin Disclaimer juga kayaknya. krena kmrn baru saja ada yang kutin postingan. Sakit hati rasanya terkadang kalau tidak disebutin sumber kita…
Makasih infonya, mas Ryan 🙂
ijin komen ya bang #eh
monggo bu.
mau komen apa aja boyeh kalo di sini
Saya juga sering ambil gambar dari google tapi tulis sedikit penjelasan sih..
kren tipsnya..
thank you. tipsnya dari blog yang tercantum kok. saya hanya cantumkan ulang.
sama, dulu saya juga langsung ambil-ambil aja. mungkin sekarang dah perlu lebih hati-hati baca mengenai Hak Cipta ini. Toh kita sendiri gak mau kalau digitukan kan.
hmmm. mengheningkan cipta dimulai.
Hmm..baru tahu tentang perijinan ini, biasanya saya juga cuma kasih link di bawahnya. thank infonya
sama-sama. saya juga baru menyadarinya.
Aaaaakk! di Blog saya banyak foto-foto, udah diwatermark sih, semoga tidak dicuri deh. 🙂
amin. semoga.
mantabh Mas. Thanks yaaa. 🙂
sama-sama Dan.
ada yang bisa ditambahkan mungkin?
akhirnya di publish juga artikel yang satu ini
akhirnya…
terlalu lama ya? hehehehe
Iya om makasih infonya…
Tapi denger-denger hak cipta itu hanya milik Tuhan dan Microsoft…
Hahahaha. Baru denger soal ntu mbah. Coba dong jelasin mbah.
Ah… itu hanya plesetan buat Microsoft jaman dulu yg suka menggeledah windows bajakan…
Hahahahaha. Iya yak.
Jd inget instal bajakan. Wkwkwkwk
Hahahahahahaha.
kok cuma ketawa aja om?
aku blom pasang disclaimer di blog, lupa mulu
tapi untuk foto resolusi dikecilin dan dikasih watermark tetap aja masih ada yang copas, terus watermarknya dihapus. sekarang pasang watermarknya di tengah2 kali yeee 😉
tfs
kalau baca ketentuannya sih, kita bisa aja tuntut.
Di US sana, banyak yang menuntut karena masalah ini.
tapi balik lagi ke masing-masing. rela atau tidak kalau fotonya diakui oleh orang lain. jujur sih saya gak rela, wong saya dah foto susah-susah. 🙁
sekarang saya udah nggak pakai foto dari mana-mana. kecuali kalau bikin review. heuheu
lebih aman sih gitu ya.
tapi katanya kalau postingan disertai foto lebih enak dibaca.
pastinya sih. nggak capek dibaca karena ada gambar-gambar. tapi daripada kenapa-kenapa. hehe
iya sih. sama. sekarang lebih banyak foto sendiri yang dipasang. kalau sampai menemukan digunakan lagi sama orang lain… :'(
jadi kita sebaiknya pasang sumber link aja ya?
terus sekarang aku harus pasang teks “dilarang copas konten winterwing tanpa izin pemilik.”
terus gini mas Ryan. aku nggak bisa menggambar dan memotret sendiri dengan bagus. kameraku kurang bagus. jadi aku lebih baik cari foto-foto di google. ini gimana?
Kalau saya sih sekarang selalu usahakan minta ijin dari yang punya, entah untuk foto ataupun tulisan yang ada. Dan selalu cantumkan credit to: …. di akhir posting kalau ambil dari tempat lain.
Kalau foto, kamu bisa bermain di beberapa web yang memang menyediakan foto2 ini untuk umum. kalaupun kamu ambil dari google, bisa juga kamu cek dulu sebelum save dan post di blogmu. cek di web yang menampilkan foto itu, apakah ada ketentuan hak ciptanya.
Mungkin yang lain ada yang bisa menambahkan.