Febriyan Lukito

How Much is Enough

have you done trying? Or do you still want it more?

Apa hubungan kutipan di atas dan judul post kali ini? Tak lain dan tak bukan adalah membahas berapa kali sih batasan kita mencoba kembali – menggapai mimpi kita?

Baru saja saya menonton Masterchef US season 4 (saya menulis ini tanggal 8 September 2013), dan beberapa calon peserta yang ada di season kali ini memiliki kisah yang sama. Yaitu… berusaha kembali menggapai mimpi mereka.

kapan kita harus menyerah menggapai mimpi
Kapan kita harus menyerah – how much is enough for reaching dreams

How Much is Enough – Menyerah Gitu Ajakah Atau Mencoba Berulang-ulang?

Salah seorang adalah Luca – di tahun sebelumnya, dia pernah mencoba MC tapi gagal. Dan tahun ini dia kembali lagi dan mencoba. Lolos? Iya… lolos. Kemudian ada satu orang lagi, Eddie seorang mantan pemain NFL yang cedera, kini dia mencoba mengejar mimpinya di dunia masak. Lolos? Iya… lolos juga.

Pertanyaan sama kepada kita – apakah kita sudah mencoba dan mencoba segalanya untuk meraih mimpi kita? Ataukah hanya sedemikian saja usaha kita? Dan akhirnya kita sudahi?

Cobalah kita lihat kembali perjuangan kita selama ini apakah sudah cukup hingga kita dapat mengatakan: ‘This is it… i’ve tried my best and this is the final ending

Ataukah seperti Luca – yang bocorannya bisa lolos sampai ke 4 besar season ke-4 ini. Gagalnya dia di audisi tahun sebelumnya, membuat dia berpikir kembali apa yang salah dan memperbaikinya. Apakah langsung berhasil? Tidak. Tapi begitu kesempatan di tangan – dia tak menyia-nyiakannya.

Berusaha, Gagal, Menyerah, Lanjut

Beberapa hal yang saya sering dapatkan pada akhirnya berpulang pada ke-4 hal di atas.

[Tweet “Manusia berusaha, gagal, menyerah atau lanjut – itu pilihan masing-masing #GiveUp”]

Berusaha

Setiap orang pasti sudah berusaha sebisa mungkin dalam setiap hal. Ketika dihadapkan pada satu situasi tertentu, masing-masing dari kita pasti berusaha dan berusaha menyelesaikan semua keadaan itu.

Namun, setelah berusaha itu, apakah semua akan mendapatkan yang diinginkannya? Tidak!!!

Di sinilah yang membedakan orang yang menginspirasi dan orang yang biasa saja.

Gagal

Setiap orang yang menginspirasi sering mengalami kegagalan kok dalam usaha mereka. Berkali-kali bahkan. Namun mereka tidak menyerah.

Satu kalimat yang selalu saya dengungkan saat membicarakan passions dan dreams di dalam postingan TGFTD saya adalah “Never give up

Apapun yang terjadi dalam menggapai mimpi – hanyalah sebuah rintangan yang diberikan kepada kita karena kita bisa mengatasinya.

Baca juga: Kisah Inpirasi Orang Terkaya di Indonesia

Menyerah

Bertolak belakang dari mereka, banyak yang mengalami kegagalan dan akhirnya menyerah. Hanya menyerah!

Padahal sukses itu ada di 1 langkah tambahan ketika dia memutuskan menyerah tersebut. Pernah lihat gambar ini?

Dalam menggapai mimpi – how much is enough on trying things? Sumber: ifunny.co

Saya suka sekali gambar di atas itu. Mengingatkan saya berulang kali bagaimana satu langkah – keputusan bisa merubah semua dalam sekejap. Atau misalnya pernah dengar kisah 7 Up hingga menjadi terkenal?

Saya sering memposisikan diri sebagai si pencipta ramuan 7 Up itu. Berulang kali mencoba, gagal dan akhirnya menyerah. Entah apa yang terjadi bila saya terus lanjut, mungkin menyesal seperti si pencipta awal ramuan itu.

Kita akhirnya hanya bisa bertanya-tanya saja… apa yang terjadi kalau saja… what if

Lanjut

Nah, daripada kita hanya bertanya-tanya. Cobalah setidaknya 1 kali untuk lanjut terus berusaha dan berjuang, walau ketika masalah menghadang dan menghimpit rongga paru kita hingga sesak nafas.

Cobalah untuk melangkah kembali. Jangan hanya bengong dan baper.

Always push yourself to the limit. Lakukan hal yang memang menurut kita boleh dicoba. Apalagi kalau sudah membicarakan tentang mimpimu dalam hidup. Jangan pernah sekalipun mencoba setengah-setengah.

Eh… tapi…

Kita juga harus siap dengan jawaban: “How much is enough on trying things ?”

Kita harus bisa menentukan juga bahwa INI SAATNYA UNTUK BERHENTI. Jangan sampai kita menghabiskan waktu sana sini dan akhirnya menyianyiakan semua potensi yang ada. Kalau dalam membangun bisnis, seperti kata sangentrepreneur, hal ini adalah EXIT PLAN.

Kita membuat rencana, strategi bisnis, perhitungan feasibility dengan pikiran usaha kita akan sukses. Tapi, kita juga harus punya exit plan, di mana kita harus berhenti dan mungkin menjual usaha kita. Semua sudah harus dipikirkan sejak awal dalam membangun bisnis.

Terus jadinya… seberapa sih batasan kita dalam mencoba menggapainya?

Jadi Kapan Waktu Kita Harus Berhenti Berusaha?

Menggapai mimpi, mengejar cita-cita. Seperti kata pepatah: “Kejarlah mimpimu ke negeri Cina.” Tapi sampai di mana kita harus berusaha mengejarnya? How much is enough ketika kita mengejar mimpi dan mengejarnya lagi dan lagi. Kita sendiri yang punya jawabannya. Setiap orang akan memiliki jawaban berbeda-beda dan tak ada satupun yang salah. Kalau menurut kamu gimana?

Exit mobile version