No need to learn English….
Siapa sih yang mau belajar bahasa asing apalagi kalau ujung-ujungnya gak digunakan. Bagi sebagian besar orang, belajar bahasa di luar Mother Tounge menjadi momok. Enggan sekali rasanya mempelajarinya. ‘Toh, nantinya gak akan dipakai…’ tak sedikit yang membatin seperti itu sebagai alasan menolak mempelajarinya.
Jujur, saya sih suka belajar Bahasa Inggris sejak SD. Tapi… karena jarang praktik, akhirnya apa yang didapatkan dari sekolah akhirnya lama-lama hilang. 16 tipe kalimat dalam bahasa Inggris menjadi momok sangat menakutkan dalam hidup saya. Kenapa? Saya selalu saja salah dan kurang paham kapan digunakan.
Kini?
Karena sekarang bekerja di Luar Negeri, akhirnya saya merasakan betapa pentingnya Bahasa Inggris ini sebenarnya. Dan tak hanya terbatas pada Bahasa Inggris saja, tapi juga beberapa bahasa penting di dunia, seharusnya saya mempelajarinya dan memahaminya dengan baik. Apalagi saya sebagai WNI keturunan Cina, orang-orang menganggap saya memahami Chinese. Sedangkan kenyataannya… saya tidak paham.
Oke… dulu saya seringkali menganggap orang yang mengajarkan dan mengajak anaknya yang masih SD untuk bicara dalam Bahasa Inggris adalah hal yang norak. Jujur ini yang saya rasakan. Kesannya sok banget, tinggal di Indonesia ini, pake bahasa Inggris segala.
Tapi sekarang, saya justru salut dan kagum dengan orangtua yang seperti itu. Membiasakan anaknya berbicara dalam bahasa Inggris bukanlah hal yang salah. Dan sekarang saya justru sangat mendukungnya. Kenapa? Karena Bahasa Inggris itu bahasa internasional. Siapapun nantinya memahami bahasa Inggris dan berkomunikasi menggunakannya, apalagi di perkembangan dunia yang makin mengglobal ini.
Susah
Susahnya belajar bahasa Inggris tentu dirasakan oleh kita-kita yang Mother Tounge-nya bukanlah Inggris. Tapi… saya ingat kembali kutipan yang pernah saya dapatkan.
Impossible is made by I’m Possible
So? Sesulit apapun, jika memang kita mau dan berusaha, pasti bisa.
Dalam hal bahasa Inggris, WNI banyak yang paham dan mengerti. Namun yang saya lihat kekurangan dari kita, termasuk saya kok… Kurang berani. Kurang berani dalam mempraktekkannya. Ya salah satunya karena adanya pikiran-pikiran negatif dalam orang-orang di sekitar jika menggunakan bahasa Inggris dalam pergaulan sehari-hari, seperti yang saya punya dulu.
Di keluarga saya, untungnya kakak-kakak sering mengajak diskusi dalam bahasa Inggris. Dan cukup membantu saya. Sedikit demi sedikit, pikiran terbuka dan memahami pentingnya bahasa Inggris itu. Dan saat menjejakkan kaki di sini, setidaknya memiliki pegangan, walaupun tidak seberapa.
Yah… memang kita harus berani! Siapa tahu nanti kita kuliah atau kerja di luar negeri. Kenapa malu berbahasa inggris?
O iya… saya nih masih, sampai sekarang, kesulitan dalam hal grammar… ada yang bisa bantu gak?
Ryan
Grand Kru, Liberia, 140714
Random thoughts…