Loha, balik lagi nih sama Travel Angkoters, kali ini adalah share terakhir dari dia soal Jalan Jalan Sehari Ke Cirebon. Di sharing terakhir ini traveler angkoters ini ke Gua Sunyaragi dan juga menikmati makanan khas Cirebon – Nasi Jamblang. Ikuti kisahnya yuk. Bagi yang belum baca tulisan sebelumnya, bisa klik link di bawah ini.
Travel Angkoters – Jalan Jalan Keliling Seharian Di Cirebon
Travel Angkoters – Keliling Keraton Kanoman Cirebon
Travel Angkoters – Ke Keraton Kasepuhan Cirebon
Ada Apa Di Gua Sunyaragi
Setelah puas mengelilingi area Keraton Kasepuhan Cirebon, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Sari Gua Sunyaragi. Rute dari keraton Kasepuhan ke Gua Sunyaragi relatif mudah ditempuh dengan angkot. Keluar dari pintu keraton, kami berjalan kaki ke arah tadi kami datang.
Melewati Masjid Cipta Rasa kami terus menuju perempatan jalan, kira-kira 100 meter dari keraton. Di perempatan itu kami menyeberang jalan, dan menunggu angkot D2 untuk ke Gua Sunyaragi dari seberang jalan itu. Hanya menunggu tak sampai semenit datanglah angkot D2. Sebelum naik kami memastikan kepada supir angkot bahwa angkot akan menuju ke Gua Sunyaragi.
Perjalanan dengan angkot dari keraton ke Gua Sunyaragi lumayan jauh juga ternyata. Hampir 40 menit kami menempuh perjalanan, dan cukup tersendat ketika melewati beberapa jalan yang agak padat. Supir angkot menurunkan kami di putaran jalan yang dekat dengan Gua Sunyaragi.
Ternyata rute angkot D2 tidak melewati depan Gua Sunyaragi persis, namun jarak dari putaran balik jalan tadi ke Gua sangat dekat, sekitar 50 meter saja, sudah terlihat kok Gua Sunyaragi dari putaran balik jalan tersebut.
Tips kami: ketika naik angkot D2 beritahukan kepada pengemudi angkot bahwa kita akan ke Gua Sunyaragi agar kita diturunkan di titik yang terdekat antara rute angkot dengan Gua. Tarif angkot D2 ini ternyata juga Rp. 4000, padahal rutenya menurut kami cukup jauh.
Tiket masuk Gua Sunyaragi sebesar Rp. 10.000 per orang. Memasuki area Taman Sari Gua Sunyaragi kita akan melihat bangunan-bangunan menyerupai candi dari batu karang. Menurut cerita penduduk setempat, Gua Sunyaragi ini dulunya tempat ini merupakan tempat meditasi dan tempat istirahat keluarga kerajaan keraton Kasepuhan yang dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, ruang rias, ruang ibadah, dan dikelilingi oleh taman dan kolam-kolam. Di kompleks Gua Sunyaragi ini banyak ditemui terowongan-terowongan dan saluran air yang saling terhubung.
Saya jadi ingat pertama kali ke Gua Sunyaragi ini bersama si Travel Angkoters ini dan dua orang teman lainnya. Di sana kami mendengarkan kisah yang super wow. Pemandu kami bilang, terowongan itu ada yang ke Cina. Ah, kalau saja benar adanya, bisa ke Cina dengan mudah yak. 😀 Terus pemandu waktu itu juga cerita asal muasal motif batik khas Cirebon, Mega Mendung.
Makan Makanan Khas Cirebon – Nasi Jamblang
Setelah puas menikmati Gua Sunyaragi, kami melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya: Nasi Jamblang Bu Nur yang terletak di pusat kota. Untuk menuju ke pusat kota, dari pintu keluar Gua Sunyaragi kita cukup menyeberang jalan dan menunggu angkot dari seberang jalan tersebut.
Tak lama menunggu, angkot D4 datang menghampiri. Kami meminta kepada pengemudi angkot untuk diturunkan di perempatan yang terdekat dengan Grage Mall. Pengemudi angkot menurunkan kami di perempatan jalan Kartini, tepat di depan Hotel Tryas.
Lokasi Dan Ongkos Becak Ke Nasi Jamblang Bu Nur
Untuk menuju Nasi Jamblang Ibu Nur, dari perempatan jalan tempat turun angkot kami menyeberang jalan menuju ke Hotel Tryas. Terus saja jalan menyusuri Jl. Kartini, sekitar 100 meter di seberang kanan jalan kita akan melihat Jl. Cangkring II, masuk saja ke Jl. Cangkring tersebut, sekitar 300 meter di sebelah kanan akan kita temui Nasi Jamblang Ibu Nur yang sangat ramai pengunjung.
Pada sore itu kaki kami sudah terasa cukup pegal dan perut sudah terasa lapar J sehingga untuk menuju Nasi Jamblang Ibu Nur kami tidak berjalan kaki, namun naik becak yang tersedia di depan Hotel Tryas. Ongkos becak menuju ke nasi Jamblang menurut penduduk setempat sekitar Rp.5000- Rp.7000, namun saat itu kami tidak menawar ongkos yang diminta penarik becak yaitu Rp 10.000, rasa lapar yang sudah mendera membuat kami ingin cepat-cepat menuju Nasi Jamblang Ibu Nur J.
Menu di Nasi Jamblang Ibu Nur bervariasi, dan yang lebih penting: harganya murah J Berbagai macam lauk dan sayur dibanderol harga mulai dari Rp. 1.000 s.d. Rp. 10.000, rasanya pun menurut kami enak. Perut kenyang, kantong aman J
Selain nasi jamblang Ibu Nur, ada juga nasi jamblang yang cukup terkenal di Cirebon yaitu Nasi Jamblang Mang Dul. Letak nasi jamblang Mang Dul di depan Grage Mall, tidak terlalu jauh dari nasi jamblang Ibu Nur.
Berpisah Dengan Cirebon (For Now)
Dari nasi jamblang Ibu Nur kami menuju ke Stasiun Cirebon (St. Cirebon Kejaksan) dengan menggunakan becak. Ongkos becak dari Nasi Jamblang Ibu Nur ke stasiun Rp. 10.000. Tidak jauh sebetulnya jarak dari nasi jambalng Ibu Nur ke stasiun, bisa juga ditempuh dengan berjalan kaki.
Keluar dari nasi jamblang Ibu Nur berjalan saja ke arah kiri (kembali ke Jl. Kartini), sampai jalan Kartini kita menyeberang dan berjalan ke arah kanan, sekitar 200 meter sebelum rel akan kita temukan jalan ke kiri menuju pintu masuk stasiun yang berjarak kira-kira 200 meter juga.
Kami tiba di stasiun tepat saat azan magrib berkumandang. Setelah sholat magrib dan sedikit bersih-bersih diri di toilet stasiun, kami pun menunggu kereta api yang akan membawa kami ke destinasi berikutnya: PURWOKERTO. Tunggu cerita untuk rute wisata angkot berikutnya di kota Purwokerto.
Jalan Jalan Seharian Di Cirebon
Membaca tulisan teman saya, travel angkoters ini, mau tidak mau membawa pikiran saya sendiri ke kota yang pernah menjadi bagian hidup saya kurang lebih untuk 2,5 tahun itu. Nasi Jamblang Bu Nur misalnya, dulu tidaklah seperti yang disampaikan oleh teman saya.
Letak Nasi Jamblang Bu Nur saat itu masih di pinggir jalan Tentara Pelajar dan hanyalah warung kecil biasa. Buka dari jam 4 sore sampai jam 12 malam atau sehabisnya makanan. Perkembangan luar biasa di Cirebon ini. 😀
Terima kasih Ri buat Jalan Jalan Sehari Ke Cirebon ini ya. Moga nanti bisa ke Cirebon juga, setidaknya kalau mau seharian ke Cirebon sekarang dah ada beberapa tempat yang harus dikunjungi nih:
Empal Gentong Krucuk
Keraton Kanoman Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon
Gua Sunyaragi
Nasi Jamblang Bu Nur
Selain itu masih banyak tempat wisata lain di Cirebon dan sekitarnya, seperti Kampung Batik Trusmi, Permandian Air Panas di daerah Kuningan. Tuh kan jadi pengen ke sana lagi deh. Hiks… Kapan ya? Kamu sendiri pernah ke Cirebon gak? Share dong apa yang kamu kunjungi kalau ke Cirebon?
12 Comments
asiek juga traveler angkoters keliling Cirebon…asal sdh tau desstinasi dan tujuan angkotnya supaya gak salah naek anggkot
Kalau dah tahu sih emang enak mas. Tp kl blm, kayak di Cirebon gampang kok
Ntar kalo mau jalan ke Cirebon lagi buka serian postingan ini. 😛
Ajak2 yang anak bec juga dong Dan. Hahaha
Kak … kalo ongkos angkot nya dah murah. Kasih bonus kecup basah dong sopir angkot nya hahaha
Kecup basah kayak gmn ya om? *sayakanlugu*
Nasi jambalangnya sepertinya enak banget itu ya mas, hehehehehe
Enak mas. Beneran enak kok.
Wah jadi tambah pengen ke cirebon deh ..
seru banget apa lagi naik angkot keliling kota..
Ayo mbak Indah…. ke Cirebon. Keliling dengan angkot. Serulah pokoknya.
[…] https://www.febriyanlukito.com/jalan-jalan-sehari-ke-cirebon-part-akhir/ […]
keren kak petualangannya, keknya seru juga nih ya jalan jalan naek angkottt
Ayo dicoba mas/mbak.