Apa yang diharapkan dari sebuah website photography? Pertanyaan ini saya lontarkan di Path saya beberapa waktu lalu karena saya ingin...
Dalam blogging, terutama jika WP user, widget adalah tools serba guna yang bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin. Bagaimana setting dan...
Ada yang tahu namanya groufie? Itu loh… group selfie. Sekarang kan ya jamannya gitu ya, selfie dan juga groufie. Dan...
Blogging world is always evolving from time to time. This post is meant to be...
Disclaimer: tulisan ini merupakan tulisan yang saya update dari tulisan asli di blog saya pribadi,...
Bingung gak sama judulnya? Yang bingung angkat tangan ke atas dong, terus nanti pegangan sama...
Dah lama banget ya kayaknya gak nulis di blog ini. Lagi agak ribet sama kerjaan...
Kembali lagi bersama Travel Angkoters nih, masih dalam jalan jalan keliling Cirebon seharian, setelah kemarin...
4 Comments
kebeneran matematis sebenernya sifatnya mutlak. tapi jadi gak mutlak kalo pada situasi tertentu, apalagi dalam situasi antara hidup mati kayak di contoh ini ya 🙂
Iya ko. Ada hal2 yang gak bisa dijadikan mutlak ya
kasihan sekali sibodoh, telah tersesatkan dengan jawaban sang guru karena dia tetap dalam kebodohan keyakinan, (dengan catatan cerita, sang guru tidak mencerahkan sibodoh)
bukankah lebih baik mengetahui kebenaran walaupun pada akhirnya harus berkorban nyawa tetapi dia sudah mengetahui ‘kebenaran’.. wallahu’alam
kebenaran memang pait….
mungkin kelanjutannya akan ada. tapi memang, sebaiknya, seburuk apapun itu, kebenaran tetap harus diberitahukan kepada si bodoh.