31 Desember 2015, hari terakhir di tahun ini. Gak berasa ya, tahu-tahu udah penghujung tahun. Apa rencana tahun baru kalian?...
Apa yang diharapkan dari sebuah website photography? Pertanyaan ini saya lontarkan di Path saya beberapa waktu lalu karena saya ingin...
Tetap menjadi karyawan ataukah menjadi wirausaha? Apa sih wirausaha itu? Apa saja tips memulai usaha,...
Apa kamu termasuk yang menantikan sekuel The Avengers yang dirilis tahun 2012 lalu? Ini dia,...
Pernahkah mendengar buku berjudul di atas? Sebuah buku karya Dave Pelzer, menggambarkan penyiksaan terhadap seorang...
Siapakah kita? Untuk apa kita di sini? Kenapa semua terasa berat untuk dijalani? Untuk apa...
4 Comments
kebeneran matematis sebenernya sifatnya mutlak. tapi jadi gak mutlak kalo pada situasi tertentu, apalagi dalam situasi antara hidup mati kayak di contoh ini ya 🙂
Iya ko. Ada hal2 yang gak bisa dijadikan mutlak ya
kasihan sekali sibodoh, telah tersesatkan dengan jawaban sang guru karena dia tetap dalam kebodohan keyakinan, (dengan catatan cerita, sang guru tidak mencerahkan sibodoh)
bukankah lebih baik mengetahui kebenaran walaupun pada akhirnya harus berkorban nyawa tetapi dia sudah mengetahui ‘kebenaran’.. wallahu’alam
kebenaran memang pait….
mungkin kelanjutannya akan ada. tapi memang, sebaiknya, seburuk apapun itu, kebenaran tetap harus diberitahukan kepada si bodoh.