Tak selamanya perjalanan itu mulus, ada kerikil-kerikil di antaranya
Tentang kerikil kehidupan dan cara menghadapi kerikil dalam hidup kita.
Saat berlibur dengan keluarga beberapa minggu lalu, kami berencana ke salah satu pantai yang disarankan oleh tour guide kami, yaitu Bluepoint Beach di daerah Ungasan. Pantai yang sangat menakjubkan. Begitu turun dari mobil, kami sudah disuguhkan dengan udara pantai yang khas.
Dari atas, kami bisa melihat betapa indahnya pantai ini. Pantai ini terkenal karena spotnya yang cocok untuk surfing. Banyak cottage yang telah berdiri di sana. Tak sabar rasanya untuk segera turun dan menikmati pantai itu dari dekat.
Dan benarlah… setibanya di bawah, keindahan pantai yang masih ‘alami’ terhidang di hadapan. Jernihnya air pantai terlihat di pandangan mata. Gak rugi kalau datang!
Terus???
Lah terus?? Gw musti bilang wwoww gitu soal liburan lo? *ala-ala anak gaol jaman sekarang* mempertanyakan apa hubungannya liburan sama judul artikelnya.
Jadi.. karena semangat melihat pemandangan indah itu secara langsung, saya dan keluarga segera menapak turun ke pantai itu. Ternyata… perjalanan yang tidak mudah loh. Mulai dari menuruni tangga yang cukup curam dan kecil, yang juga harus berpapasan dengan turis yang hendak kembali ke atas.
Ditambah lagi, saat kaki menginjak pada pasir pantai itu, pasir pantai ini bukanlah pasir pantai seperti di Kuta. Tapi lebih besar jadi agak sakit jika kita menginjaknya (gak sebesar batu ya…).
Nah… saat ingin kembali ke atas untuk menuju tempat berikutnya juga tidak mudah. Tanjakan justru semakin membuat kita merasakan lelahnya perjalanan.
Kerikil Kehidupan – Akan Selalu Ada
Inilah kenyataan hidup kita… dalam menggapai sesuatu, kita seringkali dihadapkan pada kerikil-kerikil dalam hidup kita. Kerikil kehidupan ini akan ada dalam perjalanan kita untuk menguji kita. Apakah kita siap untuk mendapatkan yang lebih ataukah hanya sebatas itu saja.
Kerikil dalam hidup ini bisa berupa apa saja….
Bisa macam-macam bentuknya. Mulai dari sikap rekan kerja yang sepertinya ‘jutek’, macetnya perjalanan (bisa perjalanan ke kantor ataupun perjalanan karir), bisa juga dalam bentuk kemalasan dari dalam diri kita sendiri.
[Tweet “Kerikil Kehidupan itu ada dan bukan untuk dirutuki saja”]
Tapi untuk dihadapi dan dilewati, perlahan demi perlahan. Kenapa? Karena kerikil-kerikil ini akan membuat kita semakin kuat dari waktu ke waktu. Dan… seperti perjalanan menuju Bluepoint itu, kita akan mendapatkan keindahan setelah berhasil melewati kerikil-kerikil itu.
Tapi yang namanya melewati kerikil-kerikil dalam hidup itu tidaklah mudah, butuh pengorbanan (waktu dan tenaga) untuk melewatinya dengan baik.
Cara Menghadapi Kerikil Kehidupan (baca: Masalah dalam Hidup)
Kalau mau menghadapi kerikil dalam kehidupan ini, saya selalu menggunakan cara ini:
1. Seberapa pentingkah kerikil ini dalam hidup saya.
Maksudnya adalah seberapa penting bagi saya melewati kerikil itu. Apakah dengan melewatinya, saya akan mendapatkan apa yang saya idamkan selama ini?
Kenapa begitu? Karena pada dasarnya, akan ada banyak kerikil yang menghadang kita. Dan kita memiliki keterbatasan dalam hal waktu untuk mengatasinya.
Karenanyalah kita perlu memilah-milah. Manakah kerikil yang perlu kita atasi terlebih dahulu – fokus pada yang lebih penting baru yang lain… ingat manajemen waktu kan?
2. Bertemanlah dengan kerikil itu
Maksud saya di sini adalah kenali kerikil yang kita hadapi dengan baik. Dengan mengenalinya sebaik mungkin, kita akan tahu apa saja kelemahannya dan juga bagaimana cara mengatasinya.
3. Never give up – Jangan Menyerah
Menghadapi kerikil itu tidaklah semudah yang dibayangkan. Akan banyak sekali kerikil dan mungkin akan hadir sekaligus. Satu hal yang harus diingat… atasi dan jangan pernah menyerah. Sekali menyerah, kita takkan pernah bisa merasakan apa yang ada di balik kerikil itu.
Baca juga: This Too Shall Pass, Mantra Menghadapi Masalah Hidup
4. Berdoa
Di saat semua cara telah kita lakukan… kita harus selalu ingat… DIA kan selalu ada di sisi kita untuk melewati semua ini. Berdoalah kepadaNya.
Itu Cara Saya…
Setiap orang pasti memiliki cara sendiri dalam menghadapi kerikil kehidupan mereka masing-masing. Kamu pun juga pasti punya. Boleh dong dishare di sini, cara kamu menghadapi masalah dalam hidup kamu selama ini.
Ryan
240513 1401
23 Comments
Sepakat 🙂
*toss*
klepon mana?
*toss!!*
klepon beli aja langsung di sana 😛
ah kan nungguinnya yang buatan Mba.
coba deh lihat kleponku di sini
duh… gak mau foto doang mba. mau yang asli buatan mba *tetep*
Mengumpulkan sejuta kerikil untuk membangun sebuah monumen kesuksesan.
uih… mantabs.
menjinakkan kerikil2 adlh pntu kesuksesan pd akhirnya.. 🙂
setuju… 🙂
selain pengorbanan waktu dan tenaga, kadang perasaan juga …
TFS mas
curhatan nih sepertinya mas. 😀
ha.ha.ha.
Weleh! Tulisannya berat yah. Ga surfing di sana?:d
berapa beratnya mas?
😀
gak. gak surfing..
terkdang kita tersandung bukan karena batu yg besar, tetapi justru oleh kerikil-kerikil itu………..
iya mas.
kecil tapi kadang sangat menyakitkan 🙂
Do agree..
tanpa krikil gak akan wujud jalan tol. eh…
hahahaha.
sama seperti tanpa 100 gak ada 1 juta ya? 😀
gak ada yang gratis mau bahagia ya mau kerikilnya 🙂
hahaha. iya tuh bener…
[…] yang namanya foodgasm atau kalau gak, klik ini aja dah. Nah itulah enaknya kalau makan dengan save the best for last. Klimaksnya berasa. Nah gimana kalau dikaitkan dengan kehidupan atau kerja misalnya? Yang […]
Your comment is awaiting moderation.
[…] di inginkan ga semudah dan ga selalu gampang kaya yang lo pikirin dan lo rencanain, yang namanya kerikil hidup itu pasti ada. Jangan pernah bengong dan jangan pernah bingung untuk selalu cari cara buat […]