Febriyan Lukito

3 Kesalahan Orang Tua Dalam Mempersiapkan Dana Pendidikan & Cara Mengatasinya

Guest Post kali ini adalah dari Mas Rio Quiserto, owner Duwitmu.com. Beliau membahas soal mempersiapkan dana pendidikan anak, satu hal yang penting menurut saya (walau masih jomblo galau).

***

Bagi orang tua, dana sekolah anak adalah salah satu tujuan keuangan yang paling penting. Selain karena itu menyangkut masa depan anak, jumlahnya juga tidak sedikit sehingga perlu dipersiapkan dengan matang. Namun, kenyataannya banyak orang tua kerap melakukan kesalahan dalam mempersiapkan dana pendidikan. Apa saja kesalahan tersebut ?

Buat yang sudah jadi orang tua pasti tahu betapa uang sekolah itu sangat ‘menakutkan’. Ya karena biaya sekolah senantiasa meningkat setiap tahun.

Sementara, setiap orang tua pasti ingin pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Sekolah yang bagus biasanya berbiaya mahal, sedangkan yang murah umumnya memiliki persaingan sangat ketat untuk masuk.

Kesalahan Dalam Mempersiapkan Dana Pendidikan Dan Cara Mengatasinya

Menghadapi tuntutan biaya pendidikan yang tinggi ini, salah satu cara mengatasinya adalah mempersiapkan dana pendidikan sejak jauh – jauh hari. Sejak anak baru lahir, orang tua sudah mulai menabung untuk membentuk simpanan dana pendidikan.

Ini langkah yang bagus dan paling realistis. Karena tanpa persiapan akan sulit mencapai dana pendidikan yang memadai, mengingat kenaikkan biaya pendidikan cukup tinggi setiap tahun.

kesalahan dalam mempersiapkan dana pendidikan
3 kesalahan dalam mempersiapkan dana pendidikan dan cara mengatasinya

Namun, kami menemukan beberapa kesalahan fatal yang dilakukan orang tua ketika mempersiapkan dana pendidikan ini. Apa saja kesalahan tersebut dan bagaimana memperbaikinya?

#1. Tidak Tahu Berapa Target Dana Pendidikan

Untuk bisa menyusun dana pendidikan yang tepat dan sesuai, orang tua harus tahu dulu apa tujuan keuangannya. Dalam hal ini berapa biaya sekolah yang menjadi target yang harus dicapai.

Kebanyakkan orang tua yang kami tanya bilang bahwa mereka yang penting menabung untuk biaya sekolah anaknya nanti. Namun, mereka tidak tahu berapa biaya yang dibutuhkan untuk pendidikan anak-anaknya.

Tidak tahu tujuan keuangan dana pendidikan menyebabkan masalah sebagai berikut:

● Tidak tahu kapan dana tersebut harus dicapai. Sehingga tidak tahu berapa lama waktu untuk berinvestasi atau menabung.
● Tidak tahu jenis instrumen apa yang paling tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Pemilihan instrumen investasi sangat penting dalam menentukan keberhasilan mencapai tujuan keuangan
● Tidak tahu berapa dana yang harus disisihkan untuk mencapai tujuan keuangan tersebut. Resikonya, tujuan menjadi tidak tercapai.

Oleh karena itu, orang tua perlu melakukan estimasi dan survei soal berapa dana pendidikan yang diperlukan untuk masing- masing jenjang pendidikan. Berapa biaya untuk masuk SD, SMP, SMA dan Kuliah.

Kebutuhan biaya tersebut harus diestimasi pada saat nanti anak masuk sekolah. Kebutuhan dana nanti tersebut yang menjadi target dana pendidikan.

[Tweet “Salah satu kesalahan dalam mempersiapkan dana pendidikan adalah tidak ada target dana”]

Ini salah satu contoh website yang menyediakan Survey Dana Pendidikan Terbaru yang bisa dijadikan referensi buat orang tua. Idealnya, orang tua melakukan survey sendiri untuk tahu berapa target dana pendidikan yang perlu dicapai.

#2 Salah Memilih Instrumen Investasi

Menurut survey salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia, hampir 80% masyarakat menyimpan uang mereka di tabungan. Apapun tujuannya, simpanan di tabungan.

Memang betul bahwa tabungan itu aman karena dijamin pemerintah. Namun, tingkat bunganya sangat rendah sehingga pencapaian tujuan keuangan dengan Tabungan akan sulit dicapai.

Sebagai ilustrasi, bunga tabungan hanya 6% setahun sementara kenaikkan biaya pendidikan mencapai 10 sd 15% setahun. Berbeda sekali gap antara kenaikkan biaya dan return instrumen investasi, sehingga keberhasilan tabungan untuk mencapai tujuan tersebut akan sulit diwujudkan.

Oleh sebab itu, penting menentukan instrumen investasi yang paling tepat untuk mencapai masing masing tujuan keuangan. Misalnya, uang sekolah untuk sekolah dasar akan berbeda dengan untuk kuliah karena jangka waktu pencapaiannya berbeda.

Tidak bisa semuanya digabung dengan menggunakan tabungan. Karena masing – masing instrumen keuangan memiliki tujuan dan kekuatan yang berbeda-beda.

Misalnya, saham bagus digunakan untuk jangka panjang dan berbahaya untuk jangka pendek. Lalu, Reksadana akan menghasilkan investasi yang bagus untuk dana pendidikan.

[button-white url=”https://www.febriyanlukito.com/guest-post/” target=”_blank” position=”center”]Baca juga Guest Post lainnya di sini[/button-white]

#3 Tidak Ada Proteksi Jiwa

Fokus orang tua adalah bagaimana mengumpulkan uang untuk biaya sekolah anak. Namun, yang perlu dipikirkan adalah bagaimana jika orang tua yang mencari nafkah meninggal dunia.

Siapa yang akan membiayai dana pendidikan anak ? Bagaimana biaya sekolah jika orang tua kena musibah sehingga tidak bisa bekerja kembali?

Ini resiko yang riil, nyata ada tetapi jarang dipikirkan oleh banyak orang tua. Mereka fokus solely bagaimana mencapai tujuan keuangan.

Karena itu, punya asuransi jiwa adalah hal wajib ketika menyusun dana pendidikan. Tidak hanya bagaimana investasi dilakukan tetapi juga bagaimana memproteksi investasi tersebut.

Baca juga: Tips Memilih Asuransi yang Cocok

Kesimpulan

Dana pendidikan adalah hal yang penting dalam rencana keuangan keluarga. Semua orang tua ingin anaknya mendapatkan pendidikan terbaik dan hal tersebut harus didukung oleh persiapan pendanaan yang baik.

Namun, ada 3 kesalahan yang kerap dilakukan orang tua yang menyebabkan persiapan dana pendidikan menjadi tidak optimal. Semoga penjelasan ini bisa membuka mata para orang tua dan membantu mereka membuat persiapan dana pendidikan yang lebih baik.

Ingin tahu informasi lebih lanjut, bisa baca ‘Cara Mempersiapkan Dana Pendidikan Mudah dan Murah’.

Exit mobile version