Saya mendapatkan broadcast dari salah seorang kawan. Sangat indah dan menarik untuk dibaca dan dipahami. Karena itulah saya share juga di sini. Tentang kesederhaan ini dikisahkan melalui sebuah kisah tentang anggur – minuman bukan buah ya.
***
Kisah Minuman Anggur dan Bejana Emas
William seorang penasihat kerajaan yang disegani karena kebijaksanaannya, raja sangat memperhatikan perkataan & nasihatnya. Wajah buruk & tubuhnya yang bongkok membuat Putri Raja iri & bertanya sambil mengejek:
Jika Engkau bijaksana, beritahu aku mengapa Tuhan menyimpan kebijaksanaanNya dalam diri orang yang buruk rupa & bongkok.
William balik bertanya: “Apakah ayahmu mempunyai anggur?”
“Semua org tahu ayahku mempunyai anggur terbaik, pertanyaan bodoh macam apa itu”, putri raja menyahut sinis.
“Di mana ia meletakkanny ?” William bertanya lagi.
“Yang pasti di dalam bejana tanah liat.” ucap sang putri.
Mendengar itu William tertawa. “Seorang raja yang kaya akan emas & perak seperti ayahmu menggunakan bejana tanah liat?”
Mendengar itu putri raja berlalu meninggalkannya dengan rasa malu, ia segera memerintahkan pelayan memindahkan semua anggur yang ada di istana dari dalam bejana tanah liat ke dalam bejana dari emas & perak.
Suatu hari raja mengadakan jamuan bagi para tamu kerajaan, alangkah kagetnya ia karena anggur yang diminumnya rasanya sangat asam. Lalu dengan geram ia memanggil semua pelayan istana yang kemudian menceritakan bahwa anggur yang disuguhkan tadi berasal dari bejana emas & perak atas instruksi putri raja sendiri, lalu raja menegur keras perilaku putrinya itu.
Putri raja berkata kpd William, “Mengapa engkau menipu aku, aku memindahkan semua anggur ke bejana emas tapi hasilnya semua anggur jadi terasa asam.”
Dengan ringan William menjawab: “Sekarang engkau tahu mengapa Tuhan lebih suka menempatkan kebijaksanaan dalam wadah yg sederhana, kebijaksanaan itu sama seperti anggur. Ia hanya cocok dlm bejana dari tanah liat.”
Tentang Kesederhanaan – Pentingkah Sederhana – Apa adanya?
Di akhir broadcast di atas, dituliskan seperti ini:
Ketika Tuhan mencari sarana yg ingin dipakaiNya, Ia tidakharus mencari yang terbuat dari emas, tapi dari tanah liat yang sederhana.
Apa sebenanrya kesederhanaan itu? Gak neko-neko kalau kata beberapa orang. Dalam kisah di atas, sang Putri yang memang keturunan orang kaya, bersikap sebagaimana biasanya mereka berperilaku.
Saya punya kemampuan, kenapa gak saya tunjukkan?
Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan sikap sang Putri itu. Kenapa? Karena dia memang memiliki kemampuan itu. Dia punya dan dia bisa menunjukkan kelebihannya itu – gak harus merana dalam kesederhanaan.
Tapi…. adalah bahaya buat mereka yang tidak memiliki kemampuan tapi menggunakan pakaian terindah dalam hidupnya seakan memiliki kemampuan itu.
Saya tidak jarang menemui orang-orang seperti itu.
Haruskah Menampilkannya?
Kira-kira itu sih pertanyaan dari diri saya yang sering saya ungkap. Saya pribadi merasa jengah. Kalau seseorang memang memiliki “KEMAMPUAN” itu, bolehlah dia menanggalkan kesederhanaannya itu. Tapi juga janganlah sampai dia menjadi pongkah dan besar kepala.
Ibaratnya dalam dunia marketing itu adalah branding sedemikian rupa melalui kata-kata manis dan penuh bujuk rayu tapi sebenarnya tidak ada apa-apanya.
Jujur, saya bukan tipe yang menyukai yang seperti itu. Saya akan lebih suka menyingkir dari keramaian penuh pertunjukkan seperti itu dan menonton dari kejauhan – dan menikmati kesederhanaan – kepolosan anak kecil lebih menyenangkan.
Hidup dalam Kesederhaan – Melarat?
Apakah dengan hidup dalam kesederhanaan artinya sama dengan kemiskinan? Melarat? Bagi saya sih gak.
Kesederhanaan adalah kombinasi dari sikap, perbuatan, sifat dan perilaku serta tampilan luar (bisa dalam pakaian, aksesoris dan lainnya).
N Justru mereka yang hidup dalam kesederhaan ini adalah mereka yang lebih bahagia serta memiliki kekayaan terbesar dalam hidup.
Dalam kisah Putri dan Anggur dalam bejana tanah liat di atas pun menurut saya menunjukkan hal itu. Kekayaan segelas anggur bukan pada bejana emas yang menampungnya. Jadi… apa arti kesederhanaan menurut kamu?