Berikut ini sebenarnya post lama, cuma saya update lagi. Tidak sedikit pengguna kartu kredit berakhir dengan jeratan hutang yang melilit. Semua karena seakan lupa bahwa Kartu Kredit Adalah Hutang.
Jadi saya share dalam tulisan ini adalah tips mengatasi hutang kartu kredit, berdasarkan pengalaman saya dan juga beberapa tips tentang kartu kredit dari teman blogger lainnya.
Baca juga: Tips Menggunakan Kartu Kredit Dengan Bijak
Ilustrasi dari Kehidupan Nyata:
Puluhan wajah sumringah memenuhi salah satu mall yang sedang menggelar acara Late Night Sale di bilangan Sudirman Jumat kemarin. Beragam busana, aksesoris, parfum, gadget dan masih banyak lagi tersenyum menyapa.
Sepertinya tahu bahwa hari itu adalah waktu yang tepat memanjakan mereka dengan daya tarik mereka. Satu per satu para pengunjung mall itu mulai memasuki ruangan-ruangan dan sibuk memilih mana yang akan dibelinya.
Bagi para pengunjung, THR baru saja cair jadi tidaklah masalah. Jadi waktunya memanjakan diri. Let’s have a good time. Gitulah kira-kira yang tampak di mall itu Jumat kemarin. Sale hingga hari Minggu itu sepertinya memang ditujukan untuk memanjakan mereka yang baru saja mendapatkan THR.
Nah… yang jadi masalah adalah setelah berbelanja itu, tak sedikit yang kemudian mengeluhkan: ‘THR-nya kurang.’ Apakah kamu termasuk di dalam yang mengeluh itu?
Mungkin gak kalau, sebenarnya bukanlah THR-nya yang kurang, karena diberi berapapun THR itu, hasilnya akan tetap sama saja.
Dirasakan kurang, termasuk juga gaji bulanan, bonus tahunan, dan pendapatan lainnya yang diterima selama ini.
Apa Masalah Utama dalam Keuangan?
Pengelolaan Keuangan – inilah yang menjadi kendala sebagian besar orang. Tidak sedikit yang tidak berhasil dalam melakukan pengelolaan keuangan yang baik.
Berapa banyak dari kalian yang memiliki tabungan yang cukup untuk masa depan kalian dan keluarga?
Apakah gaji yang diterima selama ini sudah dialokasikan dengan baik?
Kalau kalian termasuk yang menjawab tidak (seperti saya), artinya masih salah dalam mengelola keuangan yang baik. Saya sendiri bukan ahli keuangan ataupun financial planner yang keren itu, tapi saya mengalami dan paham kesulitan dalam mengelola keuangan.
Along Came Kartu Kredit
Ditambah lagi dengan adanya kartu kredit dan kemudahannya – yang seharusnya membantu orang dalam mengelola keuangan namun seringkali menjadi batu pemberat, seperti yang pernah saya alami.
Yup… saya pernah mengalami masalah dengan kartu kredit yang bukannya menolong, malah menambah beban keuangan saya dari waktu ke waktu. Pernah dong punya kartu kredit bank A, dan kemudian ditawari bank B, bank C, dan seterusnya.
Hingga rasanya kok dompet itu kurang kalau tidak koleksi semua bank yang ada, apalagi dengan promo masing-masing bank yang berbeda-beda.
Ada yang seperti saya kah?
Satu yang saya ingin katakan di sini…
Kartu kredit hanya untuk mereka yang MAMPU mengendalikan diri untuk belanja dan MAMPU mengelola uangnya dengan baik. Kalau setuju, klik dan share ya… #TipsKeuangan Share on XKarena pada dasarnya kartu kredit hanyalah sebuah alat untuk menambah beban jika kita tak pintar dalam menggunakannya.
Kartu kredit hanyalah menunda pembayaran yang seharusnya dilakukan di bulan ini ke bulan berikutnya.
Hanya itu… bukanlah penghapus beban pembayaran. Ini yang harus diingat semua yang memilikinya. Jangan kayak salah yang gak seperti ini sampai terlilit hutang kartu kredit banyak.
Baca juga: Syarat & Ketentuan Berlaku
Pengalaman Pribadi Terbelit Hutang Kartu Kredit
Bagi yang sudah memiliki dan mendapatkan masalah dengan kartu kredit ini, saya akan bagi pengalaman untuk memperbaiki yang ada. Saya memiliki 4 rekening kartu kredit saat itu.
Masing-masing memiliki limit yang tidak sedikit. Dan memegangnya membuat saya gesek, gesek, gesek dan gesek tanpa berpikir mengenai pembayarannya nanti.
Inilah kesalahan pertama saya. Hingga akhirnya tagihan membengkak ke limit tertingginya.
Nah di sinilah masalah keuangan saya mulai tumbuh. Setiap bulannya saya membayar hanya sebesar tagihan minimum – which is only about 5 – 10% of the total, jadi kapan akan selesai semua tagihan itu? Nah, seperti yang saya tuliskan di tips menggunakan kartu kredit dengan bijak, jangan pernah membayar minimum payment only.
Adakah yang mengalaminya juga? Sekarang? Saya sudah bebas dari 3 kartu, saya hanya menyimpan 1 kartu yang memberi saya kelebihan karena diskon saat membeli buku (tetep ya…).
Tips Mengatasi Hutang Kartu Kredit – 5 Cara Mengatasinya
Ok… ini tips mengatasi hutang kartu kredit dari saya untuk yang mungkin sedang mengalaminya:
1. Gak Usah Bawa Kartu Kredit di Dompet
Hal paling pertama yang harus dilakukan adalah: keluarkan semua kartu kredit dari dompet kamu… sekarang juga. Jangan pernah bawa kartu kredit lagi dan kalau bisa potong semua.
Terutama buat yang sudah memiliki banyak hutang kartu kredit ya. Segera tinggalkan dan gunting saja kartu kreditnya. Ini langkah awal paling mujarab sih, biar tangan gak gatel lagi buat belanja.
2. Telepon Customer Service dan Restrukturisasi Hutang Kartu Kredit Kamu
Telepon customer service kartu kredit yang kamu punya dan ajukan restrukturisasi (ceilah istilahnya) hutangmu. Jadikan semua cicilan tetap selama jangka waktu yang kamu mampu bayar.
Tapi ingat. Di sini butuh komitmen! Setiap bank yang menerbitkan kartu kredit, restrukturisasi hutang kartu kredit ini pasti ada dan bagi mereka, hal ini lebih ok daripada hutang kita tidak dibayarkan sama sekali. Jadi teleponlah sekarang juga.
Sebenarnya, setiap bank penerbit kartu kredit punya kebijakan soal restrukturisasi hutang kartu kredit kok. Gunakan itu, tapi harus #Komitmen ya. #TipsKeuangan Share on X3. Set Prioritas dalam Berbelanja
Mulailah memilah semua kebutuhan bulanan dan kebutuhan tambahan. Bayar secara tunai. Untuk kebutuhan tambahan (non pokok, seperti gadget, liburan, dan lainnya), menabung.
Baca juga: Manajemen Waktu
Jika memang kamu termasuk orang yang susah menabung, cicilan kartu kredit diperbolehkan tapi selalu hitung seberapa kemampuanmu setiap bulan. Jangan pernah sekali pun mengeluarkan uang lebih dari 1/3 gajimu.
4. Pinjam Kartu Kredit Teman
Cicillah barang yang kamu mau menggunakan kartu kredit temanmu. Kalau kamu menggunakan kartu kredit temanmu, tanpa kamu sadari, kamu akan berusaha untuk tidak menunggak kan?
Dengan demikian kartu kreditmu aman dan kamu selalu membayar cicilanmu. Ingat sekali lagi, bahwa cicilan rutinmu itu harusnya jangan melebih 1/3 gajimu.
5. Gunakan Hanya untuk Darurat
Kartu kredit hanya digunakan untuk kebutuhan darurat. Ini yang penting. Contohnya untuk biaya rumah sakit. Jangan gunakan kartu kreditmu jika memang tidak diperlukan. Kembali ke nomor 3 – pilah kebutuhanmu.
Mudah-mudahan tips dari saya di atas dapat membantu mengatasi hutang kartu kreditmu. Jujur, saya gak bangga kok pernah terlibat dengan hutang kartu kredit.
Tapi sekarang, saya lebih tenang dan senang dalam menjalani hidup ini dengan gaji saya. Setidaknya lebih tenang menjalaninya.
Mau tips keuangan lainnya? Tunggu ya… mudah-mudahan bisa posting lagi dalam waktu dekat. O iya… kalau ada yang mau berbagi tips tentang kartu kredit ini – monggo, ditunggu komennya.
Update – Tips Mengatasi Kartu Kredit dari Pembaca dan Teman
1. Berikut ini tips dari Indah
Nabung, memposting masing-masing pengeluaran. Belajar me-manage keuangan. Tapi ini juga gak mudah sih, mas. Saya pun gak pernah bisa nabung rutin tiap bulannya. Adaaa aja yang dipake buat macam-macam.
Sekarang sih pola pikir aja yang diubah, mindsetnya yang mesti diganti. Saya mulai bikin skala prioritas, hal-hal apa yang mesti didahulukan. Barang apa yang memang penting dan harus dibeli terlebih dahulu.
Gak mudah sih karena akan ada suara kecil yang bilang “duh, sayang kalo gak beli, diskonnya gede banget” tapi, ya, lagi-lagi diri sendiri harus kejam buat bilang “Gak bisa”. It’s hard but hey, it’s work for me.
Karena kalo gak kejam, bulan depan akan ada pengeluaran untuk menutupi kelebihan pengeluaran bulan sebelumnya. Duh, sayang banget.
Jadi bijaksanalah dengan uangmu. Jangan terlalu konsumtif. Kelilit hutang itu bikin gak bisa tidur. *curhat*
2. Tips dari Jonas:
Gini, utang itu wajar. Pebisnis besar pun utangnya juga miliaran, semua orang punya utang. Yang perlu diperhatikan adalah cara bayarnya musti elegan. Jangan semua gaji dipake bayar utang, salah satunya ya nelpon callcenternya minta diubah jadi cicilan tetap.
Trus pake CC satu aja usahakan diterbitkan oleh bank yg sama, misalnya punya rekening BCA ya udah pake CC BCA aja, jangan pakai mandiri dll supaya bisa autodebet bayar tagihannya. Dengan begitu kita bisa disiplin.
3. Tips dari Mas Teguh:
Untuk hal-hal yang berbau konsumtif, seperti pembelian gadget atau yang sejenis. Boleh dibilang pengeluaran yang dikeluarkannya bisa jadi jauh lebih besar, apalagi di saat memiliki kartu tanpa batas – kredit.
Sulit memang mas, karena me-manage uang agar pemasukan dan pengeluarannya tertata baik itu susah-susah gampang. Hehe.
Bagusnya sepertinya memang untuk barang-barang tertentu, instead of buying it with card, we save at least 10% of our income, and buy it when we have enough number to get that.
Ya ampyun, gw br engeh ini post edisi jadul ternyata. Thn 2013, bow. Haha. Tapi gak apa2, tips keuangan slalu bguna dan tak lekang dimakan waktu.
Btw, gw skarang berusaha disiplin nabung dengan buka tabungan rencana di tiap akun bank yg gw punya. Sedikit2 nabung biar bs punya kolam uang kayak paman gober 😀
Iya. Post lama. Kmrn bongkar2 n update. Pdhl dah di hide pas update. Sepertinya gagal. Hahaha.
Tabungan berencana cocok banget buat yang susah nabung kayak gw sih Rin.
Lah..ngapain di update kalau terus di-hide?? Mending dibuat open-publik biar ilmunya bguna bwat yg lain 🙂
Iya, tabungan rencana lumayan membantu krn langsung di debet dr rek setelah tgl gajian. Jd gak mungkin ada alasan lupa nabung! Hehe.
Hahaha. Takut menuh2in reader Rin. Hahahaha.
Apalagi kalau tabungannya kasih hadiah juga ya. Haha
Saya mungkin belum termasuk ‘manusia kekinian’ karena gak punya CC. Dan untuk saat ini blm tertarik punya CC :p
Kalo lg jalan ama suami, dia sering bgt ditarik tarik buat ditawarin CC, cuma saya slalu nolak.
Pernah sih, butuh suatu barang. Pinjem CC nya kakak. Dan bayarnya kudu tepat waktu, krn yg pny CC galak bener :)))
saya paling takut sama yang namanya utang mas 😀 , kartu debit aja 😀
Kalau bisa debit sih memang lebih baik mas. Saya pun mulai mengurangi penggunaannya. Lagi pakai untuk yang penting aja
Bahaya kartu kredit untuk orang yagn konsumtif …
urusan mbayar pasti digampangin
Betul mas. Sebenarnya bagus sih kartu kredit. Bagi yang bisa manage dengan baik. Karena kan sebenarnya dg kartu kredit kita delayed payment free.
+ bonus tambahan bunga mas… ini yang bikin tambah nggak baik
Kalau kita byr sblm jatuh tempo sih gak kena bunga.
Untung saya tidak pernah tertarik dengan Kartu Kredit 😀
Kenapa tidak tertarik?
Sya sptnya tipe org yg tak pandai mengelola uang shg memang tak mau gambling dgn memiliki credit card.
Thx utk postingannya !
Saya sarankan memang tak perlu mas.
Makasih dah mampir dan baca
Setujuuu. Kalo ada kartu kredit mah bawaannya pengen gesek terus aja. Alhasil pas udah butuh banget duit jadi stres sendiri. Hahaha.
Anyway, baru pertama kali kesini nih. Salam kenal ya. :D/
Salam kenal juga. Makasih ya sudah mampir.
Aku kembali… dengan link blog baru :p etapi btw, ini bagus banget tips CC nya 😉
wah… rumah baru. si dot com sekarang.
selamat ya mba….
makasih masih mau mampir ke sini. 😀
huks.. akan selalu mampir laahh… aku padamu pokoknyaa 😀
hahahah.
kok bisa sama sih mba. aku juga padamu. 😀
kartu kredit disimpan tapi masih ada kartu debet di dompet kayaknya efeknya sama aja *pengalaman pribadi. kalo saya lebih baik menghindari ke mall dan unfollow sementara beberapa akun yg promosi diskon. hehehe
hahahaha. itu bener juga sih mas. 😀 menghindari mall memang dapat sangat-sangat mengurangi pengeluaran. 🙂
kalau saya sih masih belum bisa mas tanpa kartu debitnya.
Bener banget mas! Punya kartu kredit kadang-kadang bikin nggampangin belanja ya 🙁 Suka banget sama poin 1 😀
hahahaha. syarat utama ya. 😀
kalau tidak gitu, suka gatel sendiri tangan untuk gesek.
Saya biasa pake VCC (Virtual Credit Card) aja, mas, lebih aman. Sudah komitmen soalnya .. untuk terbebas dari segala bentuk hutang. Kuatir kalo besok mati duluan sebelum dilunasi.
VCC seperti yang disebutkan Arip di blognya kemarin ya mas?
Betul, buat bayar-bayar belanja online yg membutuhkan paypal atau CC.
utk VCC tidak perlu punya CC kan ya mas?
saya agak lupa nih.
Gak perlu, mas. Kita tinggal setor uang (misalnya) Rp 500ribu, maka kita bisa membelanjakan VCC tadi selayaknya CC.
Saya bilang VCC lebih aman karena:
(1) Bisa kontrol limit sesuai kemampuan belanja, sehingga gak mungkin besar pasak daripada tiang;
(2) Saat ini banyak sekali kasus kejahatan CC, misalnya si pemilik CC gak pakai, tapi datang tagihan yg gede banget sampai mendekati limit. Teman kerja saya pernah ngalami, ia kaget, tiba – tiba ada datang tagihan di CC-nya atas pembelian buku di Amazon. Ia sendiri gak merasa beli/order. Mau mengelak, juga gak bisa, karena ada bukti transaksi.
Biasanya pembobolan CC tsb melalui program malware yg menyelusup saat kita menjelajah internet, tanpa sadar malware tadi mencuri data-data rahasia kita.
wah… dah separah itu ya ancaman malware-nya mas. saya belum pernah menduga sampai ke sana loh.
berarti malware ini menyimpan data transaksi si pemilik saat online ya?
Kronologi singkatnya gini:
Ketika kita mengakses bank online atau melakukan transaksi pake CC via internet, kita akan memasukkan login & password. Virus Malware yg menyelusup ke komputer kita itu akan mencuri data2 penting spt login, password, no.rekening, dll. Itulah bahayanya malware/phising.
Transaksi via internet harus dipastikan bahwa PC kita aman dari malware/phising, atau setiap selesai menggunakan itu di clear cache/history
Walaupun kita txn di website yg sudah menyatakan bahwa mereka aman dr threat apapun?
Bukan soal website transaksi-nya yg problem, tapi kelemahan PC/komputer user yg data di dalam memorinya bisa dicuri keluar saat aktif internet. Makanya pasang anti-malware itu penting sekali.
anti malware kalau gak diupdate juga percuma kan mas.
Betul, sebab virus/malware itu selalu update bentuknya, body serangannya, body pertahanannya.
Kalo pemegang CC itu tidak pernah bersentuhan dg dunia online, maka akan lebih aman. Tapi dalam dunia tanpa batas sekat & waktu ini rasanya orang seperti itu sedikit sekali 🙂
mengenal sih mungkin kenal mas. tapi tahu detail mungkin masih gak ya.
Kalo yang satu ini cara kasar, gak main jebakan malware, tapi langsung nge-hack pemilik PC atau server yg berisi bank data, kasusnya baru aja 5 hari yang lalu:
http://tekno.kompas.com/read/2013/07/26/1741128/Kisah.5.Hacker.Pembobol.160.Juta.Kartu.Kredit
harus pinter2 menahan diri ya.. saya belum pernah pakai kartu kredit.
iya. harus benar2 pintar mengelolanya (diri sendiri dan juga memakai kartu kreditnya).
whuooo… jadi inget dulu mamah ku juga punya masalah sama kartu kredit. dan pada akhirnya, itu semua kartu kredit dibelah jadi dua. so, sekarang gak ada kartu kredit di keluarga ku 🙂
Nah itu bagus tuh. Jadi gak salah pakai lagi
Minta THR dooooong *nadahin tangan* hehehe
hahahahaha…
masa minta ke saya…
aku lebih suka kartu debit dari pada kartu kredit 😀
kenapa gitu?
karena aku ga suka ngutang…
daripada ntar bikin pusing, begitu belanja mending langsung bayar kalau ga ada duit tinggal gesek pake kartu debit… gito loh
eehh satu lagi … kalau ga ada uang mending ga belanja..
pemikiran sederhana yang menyenangkan tuh mas. 🙂
semoga banyak yang berpikiran sama dengan mas.
untuk keperluan darurat, belanja online apalagi yg sering bepergian ke luar negeri, kartu kredit memang perlu, bro.
betul mas. memang masih perlu kok.
hanya perlu pandai dalam pengelolaannya
Untunglah saya nggak punya kartu kredit:d
kenapa gak punya mas bro?
Nggak punya aja. Nggak suka ngutang. Saya sukanya isi kutang. Ehhhhh!
huahahahaha.
Duh makin tambah alasan untuk tak memiliki kartu kredit.
alasan2 lainnya apa Abi?
sebenarnya jika memang mampu mengelolanya dengan baik, kartu kredit itu baik kok.
Dulu pernah temen satu kost dikejar-kejar DC. Kebetulan yg tercatat no tlp rmh ibu kost, sampai akhirnya dia diusir dari kosan gara2 ibu kos keganggu tlp2 dr DC.
nah itu kalau salah penggunaan dan gak bisa kelola dengan baik.
Nah mungkin saya belum banyak tahu tentang manfaatnya aja 🙂
menurut mas apa manfaatnya?
Justru itu saya taunya cuma kartu ktedit bisa buat ngutang doank 🙂
oooo…
menunda pembayaran sih lebih tepatnya. 🙂
Alhamdulillah, gak pernah kena setan kredit….hehehehhe 😆 (Lebih giatkan menabung) 😀
http://potretbikers.wordpress.com/2013/07/30/harga-murah-kemampuan-wow/
hahahaha…
betul tuh… menabunglah banyak2. biar cepat menikah #loh?
Lochhh, menikah….heheheheh #calonnya mana, calonnya??? bingung… 😀
hahahahaha… calon? ini… *sodorin katalog wanita*
WOW, pakai katalog…..hahahahha jadi keInget salah satu gang terkenal seAsia Tenggara yang ada diSurabaya,mas….xixixixixi
hahahahaha. pernah ke sana ya? sampai tahu gitu. 😀
namanya juga tetangga’an,mas….#Loch….xixixiixi 😆
hahahahaha
Pak Potret jangan disebutkan lho ya, puasa pak puasa…. qi qi qi 😉
upppsss.
Wah punya 4 kredit banyak banget Ryan 😀 . Banyak orang berpikir gpp bayar bunganya aja, pdhl utang lama-lama numpuk dan byk yg terbelit utang dan benar spt yg kamu bilang ko ga selesai-selesai?.
Ryan aku mau nanya dong, entah di Indo begini atau tidak. Di Jerman bisa bebas biaya tahunan kartu kredit klo kartunya digunakan dalam 1 thn paling sedikit klo dirupiahkan 25 juta. Kira.kira oke ga nih penawaran dari kartu kreditnya? selama ini sih kita lebih prefer bayarnya cash, klo ga ada duit ya dirumah aja 😆 .
iya mba… keblinger jadinya. Saya termasuk di dalamnya kan. Akhirnya ya saya rubah semua jadi cicilan dan selesaikan satu demi satu. Dengan pengajuan restrukturisasi ini, bunga dan pinalti bisa dihilangkan.
Nah mengenai bebas biaya tahunan, pas awal penawaran, kita sering mendapatkan promo seperti itu mba. Misalnya: belanja di XXX (biasanya adalah supermarket yang satu group dengan bank penerbit kartu kreditnya) minimal Rp 250rb sebulan akan free biaya tahunan – tapi untuk tahun pertama saja.
Nah…
kalau pintar mengelolanya (alias tidak ada tunggakan) seperti teman kerja saya, untuk tahun-tahun berikutnya, banyak bank yang akan memberikan free biaya tahunan berikutnya setelah diancam untuk tutup rekening kartu kreditnya. Walau ada beberapa bank yang tidak peduli dengan ancaman seperti itu. 😀
Ooo begitu ya. Terima kasih Ryan buat penjelasannya yang mendetail 🙂 .
sama-sama mba.
aku dikasih kartu Kredit sama suami malah nggak pernah kupakai bro, malas aku
kenapa malas mba?
eh mba El, gtalk gak aktif ya?
@ kakak ely:
pake ajah kak beliin aku apa kek yang khas jerman **dikeplak..kabuurr
beliin Wiend klepon aja mba El… 😀
THR? belum uiii…*bosku mayags* 🙁
CC? nop nop nop… gak ah… pilih aman saja…
duh belum dapat THR??
tapi pasti dapat kan? gpp kalau belum. jadi nanti pas yang lain dah gigit jari kehabisan, kamu masih punya banyak THR. 😀
selain alasan kamu itu wanita yang tak tahan godaan (belanja) apa lagi alasannya Asmie gak punya kartu kredit?
betul mas, yang lain sudah habis, asmie masih punya ha ha ha…. [eeiitss,,, dilarang pinjam] wk wk wk…
perhitungan bunganya rumit [ssstt… soale asmie gak pintar itung2an 😆 ] . trus mending hidup apa adanya sajalah, rejeki sekian ya pintar ngaturnya biar “cuku” ada lebih ya di saving, basic nya sie I’m a simply women *cuit cuit…* 😉
simple woman… walking down the street *nyanyi*
lebih enak sih gak pakai kartu kredit. 😀
susah sih yaa… banyak teori2 soal CC ini yg ngasih tahu begin begitu, cuma kalo pas lagi butuh.. tetep aja gesek dan gesek.. masalahnya kudu dipikirin sejauh mana “butuhnya” 🙂
TFS Mas Ryan
masalahnya gampang sih mba… tinggal gesek doang. ditambah sekarang kemudahan dan gencarnya penerbit kartu kredit untuk menjual kartu kredit ini. 🙂
setuju mba. harusnya berpikir soal BUTUH bukan INGIN. 🙂
Kuncinya sebetulnya disiplin diri sih Mas. Kalau ini bisa dipegang, aku rasa punya kartu kredit justru menguntungkan karena banyak fasilitas yang bisa kita pakai, mulai dari discount sampai cicilan tanpa bunga. Yang selalu aku lakukan selama ini adalah memperlakukan credit card sebagai charge card, dengan demikian urusan tagihan selalu aman sesuai dengan kemampuan 🙂
betul mas. jika memang dapat mengelolanya sih memang KK ini membantu.
gimana mas caranya memperlakukannya sebagai charge card? gimana tuh maksudnya.
Maksudnya setiap tagihan datang langsung dibayar full sebesar tagihannya, Mas. Memang untuk demikian kitanya harus teliti + disiplin dalam penggunaan. Jadi fungsi credit card betul-betul untuk mempermudah pembayaran saja.
Lebih enak lagi klo minjam ke nyokap. :p
hahahaha. masa minjam ke nyokap terus.
belum punya kartu kredit, hmm… perlu punya nggak ya 😀
dipikir baik2 sebelum apply ya. 😀
beneran deh. pikirnya masak2… *sambil masak ayam goreng, kupat sayur juga boleh*
Mbak e… mending gak punya seperti asmie aman, damai, sentosa *haalaah*.. 🙂
soal e kita khan wanita jujur saja suka gak tahan klo lihat barang bagus dikit, klo punya kartu kredit wadeew… bisa repot *versi asmie sie*, mending apa adanya punya duit dibeli gak punya ya ngiler dikit gak papa sie he he he…
hahahaha…
gak tahan ya mau gesek, gesek, gesek ya…
mending sih gak punya memang Asmie. lebih tentram
kudu kuat iman kalo masuk ke mall2..
yaaaaa… puasa shoping dah :D…
hahahaha. harus itu.
tapi gimana kalau setiap sudut tertulis: Sale up to 70%. 😀
Bacain surat yasin wae.. biar ga ada godaan syetan :D.. wkwkwk
hahahahaha…
jadi Sale itu nama lain dari syetan ya?
credit cards, bring tomorrow today… 🙁
bring tomorrow today? maksudnya gimana bro?
ya dengan kartu kredit kan bisa mewujudkan impian kita dengan cepat. Pengen sekarang, tapi belum gajian.. ya pake cc.. dapat deh
betul itu… betul sekali…
tapi kalau belanjanya melebihi gaji… yang ada..
hehheh biasanya sih itu terjadi sama pemegang kartu kredit newbie.. wajar, saya dulu gitu.
sama ya?
terus gimana kiatnya keluar dari kondisi seperti itu? bagi2 tipsnya bro
Gini, utang itu wajar. Pebisnis besar pun utangnya juga miliaran, semua orang punya utang. Yang perlu diperhatikan adalah cara bayarnya musti elegan. Jangan semua gaji dipake bayar utang, salah satunya ya nelpon callcenternya minta diubah jadi cicilan tetap.
Trus pake CC satu aja usahakan diterbitkan oleh bank yg sama, misalnya punya rekening BCA ya udah pake CC BCA aja, jangan pakai mandiri dll supaya bisa autodebet bayar tagihannya. Dengan begitu kita bisa disiplin.
bener bro. utang wajar selama kita mampu membayarnya ya.
Keren nih tips-nya. jadi sekarang ini pakai autodebet ya?
iya.
ijin masukkan dalam postingan juga ya bro tipsnya.
silahkan…
aku gak suka kartu kredit, dan gak niat bikin,,. alhamdulillah 😀
syukurlah… 😀
saya belum punya kartu kredit. takut ga bisa bayar. hehe
yah lebih baik sih jangan punya. 😀
masih banyak yang terjebak dengan KK..
iya mba…
ayo dong mba, bagi tipsnya. sebagai yang pernah di bank 😀
all the points is true..
kembali ke pasal 3 ini mirip dengan pasal 1 senior selalu benar 😀
cara yang paling aman sih ga usah punya kartu kredit karna gimanapun juga kartu kredit itu hutang,bahasa inggrisnya yah credit card biar keren 😀
like me i never have credit cards dont like it…
just save the money,and buy what i have to buy..tapi bisa kalap klo uda di toko buku *tutupmuka*
huahahahaha… yang terakhir sama tuh. suka kalap memang kalau dah di toko buku. 😀
memang lebih baik sih jangan pakai kartu kredit, ataupun KTA-KTA-an, walau kalau bagi yang benar-benar dapat mengelola dengan baik, keduanya benar-benar bermanfaat. Tapi bagi yang pola konsumtif – lebih baik menjauhhhhh.
Kalau ada yang iming2i kartu kredit dengan diskon buku sampai 50% gimana? 😀
aah no way tetep ga mau cuma disc 50% doang maah.. ogaaah say no way for credits card
ato bisa juga ambil dulu trus beli bukunya abis itu close that CC bilang aja sory i cant use it so i will close it, bisa kan?
hahahaha…
ada cara lain… cari yang punya kartu kredit tersebut, pinjam aja. kasih tunai ke orang itu… gak pusing kan. 😀
ogaah aah..thats better wait the book until discount 😛
intinya ga akan pernah pake CC never ever..so bli dengan tunai aja,untuk buku tahan sampe ada IBF 😆
hahahaha. pasti ngeborong deh di IBF.
saya nggak pernah punya kartu kredit. tapi punya kartu debit 😀
nah itu bagus mas… sekarang juga lagi lebih banyak gunain kartu debit dan e-money gitu saya. 😀
so true mas. 🙂
apanya Dan yang so true?
Saya pernah dan itu memang memalukan yah. Hiks. Ini pas masa-masa setahun kerja, khilaf, anak muda pengen seneng-senengnya aja. Eh gak sadar malah menumpuk hutang dan masalah. Ya, karena pemakaian cc yg tidak bijak sama sekali. Alhamdulillah sekarang udah selesai semua. Sudah sekitar 3-4 tahun ini saya gak pakai dan belum minat lagi untuk apply CC. Masih sedikit trauma dengan habit sendiri.
Saya mesti belajar mengendalikan kebiasaan diri sendiri dalam masalah keuangan, karena itu masih jadi masalah besar buat saya. Sering khilaf. 😛
nah itu… sama tuh sama saya. gak bangga sih tapi setidaknya mengalami mengajarkan ya.
sekarang juga mulai menata dikit-dikit. mulai lebih lega kok setelah kartu kreditnya ditutup satu per satu.
ada tips lain gak untuk yang lain agar gak pakai kartu kredit?
Nabung, memposting masing-masing pengeluaran. Belajar me-manage keuangan. Tapi ini juga gak mudah sih, mas. Saya pun gak pernah bisa nabung rutin tiap bulannya. Adaaa aja yang dipake buat macam-macam.
Sekarang sih pola pikir aja yang diubah, mindsetnya yang mesti diganti. Saya mulai bikin skala prioritas, hal-hal apa yang mesti didahulukan. Barang apa yang memang penting dan harus dibeli terlebih dahulu. Gak mudah sih karena akan ada suara kecil yang bilang “duh, sayang kalo gak beli, diskonnya gede banget” tapi, ya, lagi-lagi diri sendiri harus kejam buat bilang “Gak bisa”. It’s hard but hey, it’s work for me.
Karena kalo gak kejam, bulan depan akan ada pengeluaran untuk menutupi kelebihan pengeluaran bulan sebelumnya. Duh, sayang banget.
Jadi bijaksanalah dengan uangmu. Jangan terlalu konsumtif. Kelilit hutang itu bikin gak bisa tidur. *curhat*
mantap nih tipsnya… boleh dimasukkan ke dalam postingannya gak?
setuju tuh. harus kejam. kalau gak kita sendiri kan yang celaka nantinya. 😀
Boleh mas, silakan. Mudah-mudahan bermanfaat. 😉
Hiks, karena tau susahnya keluar dari jerat kartu kredit.
amin. moga bermanfaat. makasih ya.
Untuk hal-hal yang berbau konsumtif, seperti pembelian gadget atau yang sejenis. Boleh dibilang pengeluaran yang dikeluarkannya bisa jadi jauh lebih besar, apalagi di saat memiliki kartu tanpa batas – kredit. 😀
Sulit memang mas, karena me-manage uang agar pemasukan dan pengeluarannya tertata baik itu susah-susah gampang. Hehe.
Bagusnya sepertinya memang untuk barang-barang tertentu, instead of buying it with card, we save at least 10% of our income, and buy it when we have enough number to get that. 😀
agree mas.
kenyataannya memang orang cenderung konsumtif – karena juga kita diajarkan tanpa sadar untuk konsumtif melalui iklan, sale dan lainnya.
Makanya sekarang sih lebih baik mengurangi kartu kredit. Inginnya bereskan yang satu juga biar gak pakai sama sekali. 😀
Tips dari mas boleh tuh… 10% of our income.
Iya, mas. Kemudahan yang ditawarkan itu bisa jadi senjata makan tuan. Salah pakai kita juga yang celaka. Hehe
Saya pribadi masih ngotot pingin punya dslr mas, cuma kalau sistemnya bayar pakai kredit. Barangnya memang terbeli, tapi ‘beban’ dan ‘tanggungan’-nya terkadang malah jauh lebih besar. Hehe. Padahal kan kalau bisa sabar dikit, kan itu memudahkan kita juga nantinya. 😀
hahaha…
sama dengan nasib saya ya mas. salah satu yang dibeli ya dslr juga sih. 😀
tapi memang sih masih bisa bilang – ada bentuk barang yang berguna dari kk itu.
tapi mas… baru teringat. yang mas bilang mengenai nabung – untuk barang2 elektronik, mungkin akan agak sulit bagi mereka yang gila teknologi terbaru (walaupun sebenarnya beli hanya karena gengsi daripada fungsi). Bagi mereka mungkin menabung 10% tidak akan menjawab keinginan (bukan kebutuhan) mereka akan gadget terbaru. Menurut mas gimana?
Ada sebagian yang memang melihatnya dari segi fungsi dan memang ada juga yang dari sisi gengsi.
Kalau dslr untuk saya pribadi masih saya pilih karena fungsinya yang ‘menjawab’ beberapa kebutuhan saya.
Nah, untuk masalah yang membeli karena gengsi, saya pikir jatuhnya malah jadi sia-sia saja mas. Pun kalau akhirnya mereka merasa yakin kk bisa membantu mereka, di kemudian hari mereka akan kerepotan lagi mas. Gali lubang tutup lubang lagi jadinya. Meskipun income besar, kalau pengeluarannya menjadi tiga kali lipat, bunuh diri itu mas namanya. Hehehe.
setuju mas. itu yang terjadi sama saya kemarin-kemarin. belanjanya gak kekontrol.
mas, ijin post tips-nya di postingannya ya.
Monggo mas. Silakan. 😀
makasih ya mas. dah saya update duluan sebelum baca ini. 🙂
Mas, aku mau minta bantuan mas sebagai juri dan tim penilai giveaway. Kira-Kira bersedia apa ndak mas? 😀
wah… kebanggaan buat saya mas. tapi mas yakin dengan saya? *gakterlalupede*
Hihi. Kalau ndak yakin, ndak akan saya minta mas. :p
Bagaimana mas? Ada whatsapp mas? Teknisnya saya jelaskan di sana.
boleh mas. WA-nya saya email ya.
Email-nya teguhpuja@gmail.com