hidup itu kita yang tentukan… bukan orang lain. Mereka dapat mengharapkan sesuatu untuk hidup kita, tapi balik lagi adalah KITA yang menentukannya – ryan
Ya… saya mungkin egois, karena menganut bahwa hidup ini milik saya, saya yang menentukannya. Tapi saya hanya ingin hidup sebagaimana saya menginginkannya. Bukan berarti saya tidak menghargai masukan orang lain dalam hidup saya, tapi saya yang menjalaninya. Jadi saya yang menentukannya. Ke mana saya ingin membawa hidup saya ini.
Saya tahu… kedua orang tua dan saudara saya menginginkan saya untuk bahagia dalam hidup ini. Karena itulah saya memutuskan untuk menjalani hidup sesuai keinginan saya sendiri. Yah… keinginan saya. Yang mana tentunya tak lepas dari keinginan membuat keluarga bahagia. Karena merekalah saya bahagia.
Banyak orang yang menginginkan hidup yang kaya. Yang sukses. Yang macam-macam. Tapi mereka tidak menikmati hidup ini sebagaimana mereka inginkan. Mereka menjalani hidup yang telah digariskan oleh orang tua mereka. Oleh sekitar mereka melalui omongan-omongan mereka. Jadi kenapa saya harus seperti mereka? Tidak menikmati hidup?
Hidup itu hanya sekali… JUST ONCE.
Kenapa harus kita tak menikmatinya? Jalanilah hidup sebagaimana kau inginkan. Tapi jangan sekali-sekali merugikan orang lain dalam prosesnya. Karena saya percaya akan hukum Karma – jangan rugikan orang lain atau mereka akan kembali ke dalam dirimu sendiri.
Perjalanan hidup saya kini sudah memasuki kepala 3. Dan ke manakah hidup saya ini berjalan? So far ke arah yang saya inginkan selalu. Mama selalu mendukung apapun yang saya putuskan. Kakak-kakak, walau kadang menyebalkan, selalu mendukung. 🙂
Jadi… Sudah mencari hidup?
Hidup seperti apa yang kau inginkan???
mensyukuri yg ada dulu 🙂
Iya mba.
memperjuangkan kebahagiaan untuk diri sendiri itu yang memperkaya hidup ya mas. harus mengambil keputusan yang paling tepat supaya nggak rugi dan nyesel di kemudian hari.
hai mas ryan saya pilih sebagai salah satu penerima award Moonshine Blogger Award. silahkan diambil di akhir postingan ini: themoonhead.wordpress.com/2013/08/17/hut-ri-ke-68-the-moon-head-2nd-anniversary/ 🙂
Iya. Harus pintar2 milihnya.
Makasih ya awardnya. Masih pending juga awardnya Arip. Hiks.
Saya sepakat kalau hidup itu mesti dijalani tanpa beban. Apapun yang kita inginkan, ya lakukan, selagi mampu melakukannya serta tak melanggar etika. Melanggar pun, walau terpaksa-itu tak masalah, sebab itu bagian dari skenario hidup. Thanks, om.
Ya kalau bs jgn melanggar dong. Tapi kalau terpaksa melanggar… harus tanggung jawab.
Ha. Pasti, tapi tak semua orang bertanggungjawab masalhnya. Mudah2an dijauhkan dr hal demikian..
Amin.
Moga.
minimal bisa hidup yg bermanfaat bagi keluarga dulu… baru bermanfaat bagi orng lain 🙂
Manfaat bagi keluarga kan juga dah bagi orang lain mba. 🙂
hidup yg bermanfaat bgi orng lain.. #Aseeek
masih suasana lebaran khan,
jadi nggak apa2 kan kalo aku mohon dimaaafkan lahir batin kalau aku ada salah dan khilaf selama ini,
back to zero again…sambil lirik kiri kanan nyari ketupat….salam 🙂
wah mas, maaf nih. comment-nya ternyata masuk spam.
mohon maaf lahir dan batin juga mas.
hidup yang selalu lebih baik dari hari ini..
Dalam hal apa mas? Ada yang spesifik gak?
dalam segala hal kalau bisa.. kalau dalam bahasa agama (welehh kementhus,Nal…) disebut hidup yang barokah..
hidup yang selalu menuju ke arah yang lebih baik, to be excelent..
Nice… gak mudah ya mas. Tapi bisa dilakukan.
Setiap manusia bertanggungjawab atas dirinya sendiri:)
Iya mba.
Tapi senengnya nyalahin org lain. Hihi
YUp, sangat setuju, hidup kita, kita lah yang menentukannya . . . mau lurus, belok kanan, belok kiri, atau bahkan mudur, kita semua yang putuskan. pokoknya lakukan saja apa yang kita inginkan. 😀
Seeep. Jangan sampai nabrak tembok ya mas.
bagi saya, ketika bersyukur maka akan bahagia 😀
Setuju mas. Bersyukur awal bahagia.
make your own happiness..
bahagia masing-masing orang itu gak sama. 🙂
Setuju…
Baca blog ini lama lama asmie jadi semakin pintar, uiii..uii… terima kasih buat yang punya blog.. 🙂
Hahaha. Pintar apa nih Asmie?
pinter untuk nampar diri sendiri he he he *wake up call, maksudnya* 😉
Aduhhh….
kok cuma terima kasih? makan2 dong..
ah pasti dunk, nanti klo GA nya sudah selesai, khan ditraktir Mas Ryan, mau ikut Pak Bakul?
Uihhh. Gossip… gossip…
ikuutt…
*all night long
hidup itu pilihan…. dan pilihannya di tangan kita sendiri 🙂
Tulll.
hidup itu sebuah pilihan …bahagia itu kita yang tentukan jdi gak ush dibawa ribet……….karna bahagia itu dr hati………
Mantappp… setuju
Hidup yang bahagia dan kebahagiaan itu ditentukan oleh kita sendiri.. 🙂
Yup… banget tuh Dan.
Jadi cari hidup menurut kita sendiri kan?