hidup itu kita yang tentukan… bukan orang lain. Mereka dapat mengharapkan sesuatu untuk hidup kita, tapi balik lagi adalah KITA yang menentukannya – ryan
Ya… saya mungkin egois, karena menganut bahwa hidup ini milik saya, saya yang menentukannya. Tapi saya hanya ingin hidup sebagaimana saya menginginkannya. Bukan berarti saya tidak menghargai masukan orang lain dalam hidup saya, tapi saya yang menjalaninya. Jadi saya yang menentukannya. Ke mana saya ingin membawa hidup saya ini.
Saya tahu… kedua orang tua dan saudara saya menginginkan saya untuk bahagia dalam hidup ini. Karena itulah saya memutuskan untuk menjalani hidup sesuai keinginan saya sendiri. Yah… keinginan saya. Yang mana tentunya tak lepas dari keinginan membuat keluarga bahagia. Karena merekalah saya bahagia.
Banyak orang yang menginginkan hidup yang kaya. Yang sukses. Yang macam-macam. Tapi mereka tidak menikmati hidup ini sebagaimana mereka inginkan. Mereka menjalani hidup yang telah digariskan oleh orang tua mereka. Oleh sekitar mereka melalui omongan-omongan mereka. Jadi kenapa saya harus seperti mereka? Tidak menikmati hidup?
Hidup itu hanya sekali… JUST ONCE.
Kenapa harus kita tak menikmatinya? Jalanilah hidup sebagaimana kau inginkan. Tapi jangan sekali-sekali merugikan orang lain dalam prosesnya. Karena saya percaya akan hukum Karma – jangan rugikan orang lain atau mereka akan kembali ke dalam dirimu sendiri.
Perjalanan hidup saya kini sudah memasuki kepala 3. Dan ke manakah hidup saya ini berjalan? So far ke arah yang saya inginkan selalu. Mama selalu mendukung apapun yang saya putuskan. Kakak-kakak, walau kadang menyebalkan, selalu mendukung. 🙂
Jadi… Sudah mencari hidup?
Hidup seperti apa yang kau inginkan???