Kutipan ini saya ambil dari judul blog yang saya sukai:
BILA TELAH KUAT SEBUAH TUJUAN, AKAN JELAS JALAN MENCAPAINYA
Judul tulisan kali ini agak-agak diinspirasi dari tokoh kartun Disney. Si penemu hebat Lang Ling Lung kalau dalam versi Indonesianya (saya kurang tahu versi aslinya siapa namanya). Kalau baca nama karakter ini saja, kebanyakan orang sudah mengerti. Pasti si penemu ini suka linglung sendiri. Bingung sendiri. Ya.. memang karakter si penemu diciptakan demikian, suka bingung sendiri – apalagi kalau tidak ada si lampu yang menemani.
Ling Lung
Sering kita mendengar kata-kata itu dan sudah paham maksudnya. Orang yang linglung adalah orang yang bingung dengan apa yang dikerjakannya, ke mana dia harus melangkah, siapa yang harus dihubunginya, dan lainnya.
Kita mungkin termasuk si Linglung dalam hidup kita tanpa disadari. Kita melangkah perlahan-lahan ataupun cepat-cepat dalam kehidupan kita sehari-hari untuk beraktivitas, entah sebagai ibu rumah tangga, anak sekolah, manager perusahaan besar, dan lainnya.
Kita mungkin memang melangkah… namun kenyataannya, kita sendiri bingung alias ling lung dengan arah tujuan kita. Jadi seringkali kita mempertanyakan di mana kita? Mau ke mana kita? Dan bagaimana kita melangkah? Itu hanya sedikit pertanyaan yang muncul tapi sangat sulit dijawab.
BILA TELAH KUAT SEBUAH TUJUAN, AKAN JELAS JALAN MENCAPAINYA
Seperti quote di atas dan artikelnya di sini, kalau sudah kuat tujuannya, jelas jalan mencapainya. Linglung atau kebingungan yang dihadapi oleh kebanyakan dari kita selama ini adalah dikarenakan kita sendiri tidak tahu arah yang dituju.
Sebagai contoh kita coba lihat bagaimana kereta bekerja.
Kereta berjalan dari satu stasiun ke stasiun berikutnya memang sudah ada jalannya, tidak mungkin dia keluar dari jalur kan? Tapi jalur kereta itu tentunya ada juga persimpangan-persimpangan yang dapat dipindahkan ke jalur lainnya. Bisa saja, kereta dalam kota, karena dipindahkan jalurnya, menjadi kereta luar kota.
Tapi kenyataannya kan tidak. Kenapa bisa demikian? Karena dari awal keberangkatannya, kereta telah memiliki tujuan. Ke mana sih kereta ini akan berangkat. Stasiun mana yang harus dituju dan stasiun mana saja yang dilewatinya atau disinggahinya. Serta jalur mana yang harus diambil.
Semua sudah ditetapkan di awal. Itulah yang membuat kereta dapat berjalan dengan baik.
Saya tuh tidak bosan menggunakan analogi kereta ini.. (blog sebelumnya juga pernah saya menulis dengan analogi ini). Karena memang tepat sekali untuk menggambarkan hidup sebaiknya. Hidup ini haruslah dengan tujuan di awal. Ke mana kita mau bergerak dan bagaimana kita mengarah ke sananya.
TONGGAK
Kalau kita ibaratkan lagi dalam proses pembangunan rumah. Kita mulai dengan sebuah gambaran tentang bagaimana bentuk rumah itu nantinya. Berapa lantai. Bahannya apa. Kemudian mulai, siapa yang mengerjakan. Kapan harus selesai. Kapan harus dimulai. Berapa biaya yang disiapkan. Semua itu sudah diketahui di awal. Dengan tujuan agar semua dapat dilakukan dengan baik dan lancar serta sesuai dengan yang diinginkan.
Jadi… kalau awalnya kita membangun rumah, kita sendiri tidak tahu bagaimana bentuk rumah yang kita inginkan, bagaimana kita memulainya? Seperti itulah kejelasan dalam hal tujuan.
Tujuan/arah/goal hidup merupakan tonggak dalam menjalani hidup ini. Begin with the end of mind begitu kalau dalam 7 Habits for Highly Effective People karya Stephen R. Covey. Kita memulai segala sesuatu dalam hidup ini dengan sebuah tujuan akhir yang telah kita tetapkan terlebih dahulu di awal.
Setelahnya…
Setelah memiliki tonggak akhir berdiri kokoh di ujung sana, sedangkan kita berdiri di sini, kita bisa menetapkan jalan mana yang diambil. Perhentian berapa kali yang perlu dilakukan (karena kita perlu istirahat juga kan?). Berapa lama perhentian dilakukan setiap tempatnya. Siapa yang akan kita ajak.
Perencanaan… itu yang dapat kita lakukan dalam hal menjalani hidup. Dengan tujuan akhir (tonggak) yang sudah terpancang jelas itu, kita dapat mulai membuat rencana-rencana yang dapat dilakukan.
Ibaratnya kita ingin berlibur. Kita sudah tetapkan di awal mau liburan ke mana dan kapannya kan? Setelah itu kita bisa merencanakan ke mana saja kita menghabiskan waktu kita. Backpacker sekalipun sudah ada dalam pikirannya tempat-tempat yang dapat dikunjunginya dalam liburan nanti kan? Jangan sampai kita akhirnya menghabiskan waktu dan uang dalam liburan itu untuk sesuatu yang tak perlu kan?
Jadi…
Mau hambur-hamburkan uang dan waktu?
ataupun menjadi Ling Lung di dalam hidup?
the choice is yours…
Ryan
091012 1600