Sebuah tulisan lama di blog ini – tayang pertama di Feb 13th, 2012. Kayaknya masih bisalah untuk diedit dan dipublish ulang. Tentang kehilangan dalam hidup, siapa pun pasti pernah merasakannya. Bagaimanakah kita hendaknya menyikapi kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidup kita?
Apakah kita siap menghadapi perginya seseorang dalam hidup? Apalagi pacar tahu-tahu meninggalkan kita. Seringkali, yang ada kitanya jadi gagal move on.
***
Dalam salah satu episode How I Met Your Mother season 6, Marshal lost his dad. Ayah dari Marshal meninggal dunia. Dan hal ini membuat Marshal sangat down. Karena dia dekat dengan sang ayah, sahabatnya.
Tapi dia tak dapat bertemu bahkan berbicara dengan sang ayah di hari-hari terakhirnya.
Hal inilah yang membuatnya semakin sedih. Tidak ada kata-kata terakhir dari ayahnya. Sedangkan saudara-saudaranya semua memilikinya. Dia hanya punya sebuah voice mail di handphonenya dari sang ayah, yang ternyata adalah sebuah telepon yang salah tekan. Kecewa… Itulah yang dirasakannya.
Tentang Kehilangan dalam Hidup ini…
Kita baru merasakan betapa berharganya seseorang ketika kita kehilangan dirinya. Sadly but true. Kebanyakan dari kita menganggap remeh arti diri seseorang dalam hidup kita karena kita tak merasakan ‘sesuatu’ darinya (kalau boleh meminjam istilah Syahrini).
Tapi.. Saat orang itu perlahan menghilang, barulah kita sadar bahwa orang itu ternyata sangat berarti dalam hidup kita.
Teman itu Adalah Harta Berharga loh… Jangan Biarkan Mereka Pergi dan Menghilang
Contohnya adalah kehilangan seseorang yang selalu siap mendengarkan kita dalam setiap kondisi. Kita mungkin tak menyadari betapa berharganya hidup kita ini karena kehadirannya. Tanpa kita sadari, setiap ada masalah, kita lari kepadanya.
Curhat dan dia selalu ada. Hingga suatu hari, dia menghilang. Saat itulah kita merasa adanya lubang besar di dalam hidup kita.
Merindukannya…
‘We never know what we have until we lost it’ itu pepatah yang sering diungkapkan. Apakah hal itu benar?
Menurut saya benar adanya. Seperti uraian di atas. Sebagai contoh lainnya adalah mengenai budaya Indonesia. Kita mulai pontang-panting berusaha ‘menyelamatkan’ budaya kita seperti batik, angklung, dll saat negara tetangga kita mengklaim.
Ramai saat itu kalau kita coba ingat-ingat. Semua berteriak negara tetangga sebagai maling. Tapi sekarang? Euphorianya sudah kembali berkurang. Nah.. Itulah ciri hampir semua orang di dalam hidup.
Berteriak saat kehilangan, tak menghargai saat dalam genggaman, seperti 3 kata yang sudah mulai jarang diucap ini.
Bersyukur Dalam Hidup – Be Grateful
Menghargai apa yang kita miliki dalam genggaman atau yang ada di sekitar kita. Jangan sampai kita kehilangan baru kita sesali. 🙂 itulah kuncinya. Be grateful for our life and what’s in it.
Hari ke hari, kita menjalani hidup kita dengan kelebihan dan kekurangan kita semua. Namun beberapa dari kita menjalaninya bukan sebagai hadiah yang diberikan kepada kita, melainkan beban yang harus kita pikul dari waktu ke waktu.
Beban, sudah barang tentu berat untuk dipikul – apalagi sendirian. Mulailah ‘memperhatikan – noticing‘ sekitarmu. Lihatlah keindahan hidupmu. Betapa banyak orang yang mengasihimu. Dan siap membantumu ‘memikul’ beban itu. Tapi, lebih dari itu, mereka siap membawamu ke dalam keindahan hidup.
Bersyukurlah atas hidup kita… Apa yang diberikan kepada kita selama ini. Apa yang ada dalam genggaman kita. Terutama bersyukurlah atas kehidupan itu sendiri – kehidupan adalah anugerah terindah yang diberikan kepada kita.
Bersyukur atas kehidupan bukanlah hanya dengan #TGFTD – Thank God For The Day dalam ucapan saja. Bukan hanya dalam doa saja. Tapi juga dalam tindakan kita sehari-hari.
Saying thank you to God is necessity but… Doing good in life also the form of it. Dalam tindakan kita, seperti berbagi dengan sesama dengan senyum, cerita, tawa, uang, tenaga, dll, merupakan bentuk pernyataan bahwa kita berterima kasih/bersyukur atas kehidupan yang diberikan kepada kita.
Menghargai apa yang kita punya saat ini dan berbagi dengan orang lain yang membutuhkannya… That’s the meaning of life. Isi waktu demi waktu yang kita dapatkan di dalam hidup ini dengan membahagiakan orang lain, membuat kita merasa lega… Bahkan di saat kita kehilangan.
Kehilangan yang berharga dalam hidup memang berat. Terkadang sangat berat. Tapi jika kita menghargai hidup kita dengan baik, rasa kehilangan itu mampu terganti dengan rasa bahagia telah berbagi itu.
Melihat mereka (whom we shared to) tertawa lepas saat mendengarkan kisah kita atau saat kita mendengar kisah mereka, rasanya kesedihan karena kehilangan mampu terganti.
So, let’s be grateful of our life. In your own way. Lakukanlah dengan caramu sendiri.
CLOSING
Sebagai penutup saya ingin menambahkan bahwa, merasa kehilangan bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Berdukalah saat kau berduka. Tertawalah saat kau bahagia. Menangislah saat kau bersedih. It’s ok to do that.
Lakukanlah semua…. Hingga kau merasa tak bisa lakukan lagi… Dan melangkahlah. Hidup tak berhenti di sana.
Grief as much as you want, but when it’s gone, let it go. Move forward.
Ryan
130213 0800
Best Regards,
Febriyan Lukito