Kemarin, saya ngobrol dengan kakak saya. Jujur saja, belakangan memang saya jarang ngobrol dengan kakak yang ini. Ada masalah pribadilah. Dari obrolan singkat itu, kakak bilang seperti yang saya twit kemarin.
Obrolan hari ini:
"kalau org dah gak suka sama kita… Apapun yg kita lakukan dianggap salah."Makjleb buat gw krn I did that to him before. I am so sorry… 😢🙇
— Febriyan Lukito (@feb_ryan24) November 11, 2017
Saya pun jadi berpikir… memang ya, kalau kita sudah benci dengan seseorang, apapun yang orang itu lakukan, sebaik apapun, akan dianggap jelek. Padahal, yang dia lakukan itu baik. Tapi kebencian kita itu menutup mata kita untuk melihatnya. Makanya….
Jangan Membenci Seseorang Sampai….
Kita menjadi buta!
Saya pun teringat kembali sebuah kutipan yang kira-kira kalau diterjemahkan seperti ini: “Jangan menyimpan dendam karena dia akan membakarmu.”
Memang itu kenyataannya sih ya. Kalau kita cenderung menyimpan dendam, benci apapun lah sebutannya, kita seringkali terbakar begitu mendengar namanya.
Saya pun juga termasuk yang melakukan itu. I’m no saint!
Sepertinya ada beberapa kejadian yang memang kalau dipikir-pikir, seperti yang kakak saya bilang itu. Atau seperti apa yang dikatakan oleh kutipan hidup di atas tadi. Tanpa kita sadari, kita menjadi terlalu fokus pada hal-hal yang kita benci dari sosok itu.
Menghabiskan Waktu!
Hingga pada akhirnya, tanpa kita sadari pula, kita telah menghabiskan seluruh waktu kita hanya untuk hal-hal tak bermanfaat itu.
Cobalah tengok haters para artis. Apapun yang dipost oleh sang artis, mereka akan selalu menemukan celahnya. Mereka akan “membabi buta” mencemoohnya.
Saya sih yakin, untuk menemukan celah itu, mereka tidak menggunakan semenit dua menit waktu mereka. Bisa jadi menghabiskan waktu seharian hingga baru akhirnya menemukan. Scrolling timeline social media sang artis dari waktu ke waktu… hanya untuk bisa menemukan “sesuatu” untuk bahan mereka. Padahal….
Kalau saja mereka itu mau memaafkan.
Memaafkan itu Menyenangkan
Ada kutipan lain yang bagus menurut saya (lagi-lagi lupa baca di mana), bahwa dengan memaafkan, kita itu memberikan ketenangan pada hati kita sendiri. Dan memaafkan bukan berarti kita kalah, justru sebaliknya, menunjukkan siapa diri kita sebenarnya.
Setidaknya, dengan memaafkan, beban kita sendiri juga menguap begitu saja. Tidak perlu kita memikirkan hal-hal tak penting itu.
Kita pun bisa mulai memikirkan prioritas dalam hidup kita.
Menyimpan Dendam Gak Ada Guna… Menurutmu Gimana?
Lagipula, dengan mendendam, kita tidak dapat apa-apa kan dari dia? Yang ada kita doang yang merugi kok. Untuk apa?
Menurut kamu gimana? Pernah gak membenci seseorang hingga sedemikian rupa?
Dulu pernah benci banget satu iklan yang tayang ditengah-tengah acara TV. Karena keseringan dan berulang-ulang saat lagi seru2nya. Ea jingle iklan itu sampai sekarang nancap dikepala wkwkwk….Sejak saat itu bagaimanapun sebel berusaha nggak ambil pusing…
Hahahaha… sampai segitunya ya. Sampai sekarang masih inget? Jadi penasaran nih, jingle nya seperti apa. hehehe.
semoga deh jangan sampai ke penyakit benci, apalagi sama saudara sendiri
Amin. Semoga aja gak mas Gusti.
Benar mas, tapi kadang hati dan mulut tidak bisa berhenti nyinyir :’D. Tapi sebagai orang yang lebih dewasa, harus bisa segera memaafkan dan melupakan saja ya..
Setuju mbak Tane…. moga bisa memaafkan dan move on. 😀
Membenci yang berlebihan menjadikan buta, menyempitkan ruang gerak dan dunia, rugilah diri sendiri. Nice reminder, Mas.
Setuju banget mas Ahmad dengan yg dirimu tulis. Sama-sama mengingatkan
eh.. sama nih pengalamannya. Beberapa waktu yang lalu aku juga sempat gak ngobrol sama kakak, jadi aku ada di posisi yang tidak termaafkan… sumpah, ini beban banget buat aku. Aku pun jadi nginget2 keburukan kakakku. Tapi alhamdulillah, semua kembali berpelukan setelah masing2 menyimpan ego, saling memaafkan dan akhirnya tak ada dendam antara kami
Syukurlah mbak Orin kalau sudah tidak menyimpan dendam lagi… memang gak enak ya mbak. beban banget.
Setuju Mas, dendam itu ga ngenakin kita sendiri. Tapi untuk beberapa orang yang selalu wanprestasi tentang kerjaan, ga dendam tapi harus dihindari biar ga interaksi lagi, Kalau hubungan personal baeknya maapin aje 😀
Kalau masalah wanprestasi sih beda lagi ya Nia. hehehehe… itu kan sudah ada “aturannya”… hehehehe.
Moga gak dendaman deh kita.
Bener kok itu. Kalo udah ga suka ya mau apapun juga salah. Itu kalo ikutin emosi ya. Kalo pake logika sih harusnya kita mikir juga dari sisi yang lain.
Cuma biasanya emosi mengalahkan logika ya. hehehehe.
Kalau di agama saya ada ajaran, jangan membenci, menyakiti (pokoke yang jelek-jelek) orang lain, kelak di hari perhitungan, amalamu akan digerogoti oleh perbuatan burukmu.
Mungkin ya gitu ya, mas, secukupnya saja jika nggak suka dengan orang lain. We’re not perfect anyway
Bener banget mbak. We are not perfect.
Andai semudah itu menahan kebencian pada seseorang ya mbak. Ada tipskah?
bener banget ya mas, ternyata banyak banget waktu kita yang terbuang sia-sia cuma karena kita membenci seseorang, dari pada terlalu sibuk membenci orang lain mending waktunya difokuskan untuk hal-hal yang positif aja ya 🙂
Betul betul betul….
Lebih baik kita mengarahkan diri pada hal-hal lain ya mbak Yesi.
Setuju banget ini kak .. kadng kalo udah benci yang ad kita jadi ngebuat hidup kita nggak makna . Orng benci sama kita yah itu urusan mereka cuma kalu kitanya , semoga jangan sampe deh
Amin… moga jangan ya.
Haters will always there ya… asal kita jangan jadi haters juga.