Kehilangan… suatu hal yang biasa kita alami dalam hidup ini kan? Saya sih yakin kalau setiap orang yang baca ini pasti juga pernah mengalami kehilangan dalam hidup masing-masing. Entah kehilangan barang ataupun orang yang disayangi.
Jadi.. ceritanya, sejak awal bulan ini saya mengalami yang namanya kehilangan barang. Yang pertama adalah barang yang sudah ada sama saya sekian lama – kurang lebih 8 tahunan. Tapi kalau yang kehilangan ini sih memang sudah direncanakan.
Terus minggu kemarin, saya kembali kehilangan barang. Baru beli. Pas jalan pulang, eh malah satu kantong belanjaan itu hilang di jalan. Saya titip kantongnya di supir ojek online – ditaruh di depan. Pas mau turun, ternyata dah gak ada. Jatuh di jalan.
Mengatasi Kehilangan Dalam Hidup – Pilihan Kita
Bisa aja sih saya marah-marah ke si supir ojek online itu. Tapi dengan marah-marah doang gak akan mengembalikan barang saya kan? Akhirnya kembali menyusuri jalan yang tadi dilewati. Ketemu? Gak.
Sedih? Pastilah… namanya juga manusia yang lagi kehilangan barang kan? Pastinya sedih. Apalagi barang itu dibeli dengan hasil kerja selama ini. Dalam agama saya sendiri memang diajarkan kalau tidak ada yang abadi di dunia ini. Bahwa kita harus siap mengalami yang namanya kehilangan itu.
Jangan melekatkan diri pada hal-hal duniawi yang ada di hadapan.
Ya.. namanya juga ajaran dalam agama. Walau gimana pun, sebaik apapun itu, kita sendiri, yang menjalaninya, masih aja merasa susah melakukannya.
Terus kalau kita mengalami hal seperti itu – kehilangan barang atau bahkan lebih parah, kehilangan orang yang kita sayangi, gimana dong? Setidaknya ada dua opsi yang bisa kita lakukan sih.
1. Berduka alias Sedih dan Hanya Merenung
Kenapa semua ini terjadi?
Kenapa kejadiannya ke saya?
Bahkan tidak jarang berpikir kalau Tuhan itu gak adil. Saya,… yang sudah bekerja keras. Yang selalu taat, kok harus mengalami ini.
Bisa! Bisa banget kita berpikir seperti itu dan itu memang wajar kok. Bersedih dan kemudian berpikir macam-macam. Bahwa hidup itu gak adil terhadap kita. Bahwa Tuhan itu gak adil ke kita. Tapi pertanyaannya adalah:
Apakah hanya bersedih dan berpikir seperti itu akan membuat hidup kita berputar 180 derajat?
Gak kan? Kita gak akan ke mana-mana kalau kita hanya seperti itu. Been there, done that. Karena itu ada opsi kedua.
2. Bersedih karena Kehilangan itu dan…
Kemudian kembali melangkah!
Menghadapi hal-hal baru kembali.
Menganggap kehilangan itu sesuatu yang umum terjadi dalam hidup siapapun. Menyadari bahwa kita mengalami ini karena ada “sesuatu” untuk kita ke depannya.
Bukanlah bagaimana menggapai kesuksesan yang terpenting, tapi bagaimana kita mengatasi kegagalan dan bangkit kembali.
Itu kira-kira kutipan yang pernah saya baca dan saya yakin, kalau semua yang terjadi dalam hidup pada akhirnya adalah bagian dari skenario lebih besar lagi.
Gak Mudah Mengalami Kehilangan
Memang gak mudah kok yang namanya mengalami kehilangan dalam hidup. Bahkan sekelas motivator dunia pun pasti akan merasa down. Hingga akhirnya menemukan titik balik di mana kita semua merasa kalau hidup gak boleh kayak gini doang.
Yang terpenting bukan lagi yang sudah hilang itu.
Tapi adalah yang akan datang.
Bagaimana menghadapi hidup kembali setelah semua kehilangan itu dan move on. Kembali menyongsong mentari yang akan terbit esok hari dan menikmati hidup kita.
Toh… hidup itu hanya sekali kan? Kehilangan barang bisa kita ganti ke depannya. Tapi semua itu gak akan kita dapatkan kalau kita gak lakukan sesuatu.
Menyesali kehilangan, gak akan membawa kita ke mana-mana. That’s for sure.
Your Turn….
Tulisan ini hanya tulisan random karena mengalami banyak hal beberapa minggu terakhir – termasuk kehilangan rekan kerja secara tiba-tiba.
Kalau kamu sendiri pernah mengalami kehilangan dalam hidup kamu gak? Gimana cara kamu mengatasinya? Adakah tips mengatasi kehilangan dalam hidup yang bisa kamu bagi di sini?