Tulisan ini adalah Guest Post dari rekan blogger Indonesia. Tentang yang namanya menghargai hasil karya orang lain. Entah itu hasil karya secara fisik ataupun di dunia maya. Apalagi yang sudah menyangkut dunia sosial media. Simak langsung aja yuk…
***
Setiap orang memiliki takaran rasa kecewa masing-masing. Termasuk ketika tulisan atau karya yang telah diterbitkan, ternyata mendapatkan reaksi yang tidak terduga. Publikasinya itu dihina dan dicaci oleh segelintir netizen yang sangat dangkal menggunakan otaknya dalam ber-media sosial.
Memang, banyak orang yang mampu bertahan dari cacian atau kritikan, termasuk yang malah lebih condong ke penghinaan sebuah karya. Namun lebih banyak lagi orang yang merasa kecewa dengan tulisan yang ia buat karena hinaan dan cacian netizen.
Termasuk saya pada beberapa tahun yang lalu.
Kritik Boleh… Namun, Menghargai Hasil Karya Orang Lain Jangan Sampai Seperti Ini Ya!
Saya sempat menghapus blogspot yang saya miliki hanya karena tanggapan negatif yang berlebihan dalam karya tulis di blog itu. Merasa tidak percaya diri dengan karya tulis itu, akhirnya blog wwww.monziart.blogspot.com harus saya hapus.
Selang beberapa tahun, saya berani menulis lagi dan sampai saat ini mencoba memberi tulisan yang bermanfaat dalam blog baru anesalman.blogspot.com. Dalam blog baru itu, saya memberikan bacaan-bacaan seperti cerpen, sajak/puisi dan lain-lain.
Bayangkan kalau hal ini terjadi pada mereka, para penulis baru. Mereka langsung dapat hujatan. Bisa jadi mereka tak akan bisa move on dari hujatan itu. Kemudian tak mau kembali menjadi penulis atau kreator apapun itu karena banyaknya hujatan.
Bisakah Hentikan? Stop Berperilaku Buruk di Internet
Coba kita sebagai pengguna media sosial, apapun medsosnya itu, lebih bijak dalam menggunakan internet dengan baik.
Bayangkan jika seseorang yang baru saja terjun pada dunia sastra atau karya lainnya. Lalu mendapat cacian dan hujatan dengan ganas oleh tangan-tangan tak kasat mata, bagaimana perasaan mereka?
Pastilah hancur.
Memilih menyudahi berkarya dari pada harus dihujat – mungkin itu yang mereka pikirkan. Jika ada, mungkin sedikit orang yang mampu bangkit dan menunjukkan karya-karyanya kembali.
Jika pemuda-pemuda berhenti berkarya, bagaimana nasib para pemuda ke depannya.
Ayolah, lebih bijak dalam menggunakan internet dan media sosial apapun itu. Jangan pernah menghujat karya seseorang, sekalipun salah dalam membuat karyanya.
Beri semangat, kritik mereka yang salah dengan baik dan beri mereka solusi, dengan begitu mereka merasa bahwa karyanya telah dihargai.
Menghargai Karya Orang Lain Tidak Akan Merugikanmu Kok…
Pandangan saya sebagai orang yang suka menulis dan orang yang hobi menggambar, saya sangat-sangat tidak setuju dengan orang-orang yang penuh kebencian dalam menggunakan internet.
Contohnya saja menggunakan kolom komentar dalam sebuah postingan sebagai alat meluapkan kata-kata kebenciannya.
Saya mencoba mengajak kalian menjadi orang-orang yang mampu memberi masukan. Membimbing para kreator baru di dalam semua bidang; entah itu sastra, lukis, pahat, dan apapun itu. Kita menghargai hasil karya orang lain dengan saran dan kritik serta memberi solusi ataupun masukan, bagaimana sebaiknya karyanya dibuat.
Jangan malah membunuh karya seseorang dengan menghujatnya, menyebar kebencian atas karyanya dan hal-hal negatif lainnya.
Febriyanlukito.com:
Saya sendiri setuju untuk hal ini – Jangan biasakan diri untuk caci maki, hujat sana hujat sini. Kalau memang sebuah karya dirasakan masih kurang baik, berikan kritik yang membangun. Jangan lupa kasih masukan pada mereka dengan baik.
Berikan pujian yang memang menjadi hak mereka dan berikan kritik dan masukan yang mereka butuhkan. Menghargai hasil karya orang lain juga berarti:
Baca juga: Terinspirasi atau…
Sosial Mediamu adalah Harimaumu
Jangan sampai juga apa yang kamu lakukan lewat sosial media itu suatu hari berbalik pada dirimu sendiri. Bahkan bisa merugikan karir kamu. Menghargai hasil karya orang lain itu gak susah kok. Kalau memang dirasakan apa yang kamu sampaikan bermanfaat:
Sampaikan dengan cara yang baik – di waktu yang baik – di tempat yang baik.
Tentang Penulis
Salman Faridzi adalah blogger asal Sidoarjo. Beliau adalah seorang desainer yang salah jalan. Hobi menulis menjadi
bagian dalam hidupnya untuk menginspirasisekitarnya. Entah dalam bentuk sajak/puisi/tulisan lainnya. Memiliki moto:
Menutupi kesalahan dengan bercanda
Jadi kalau dia lagi becanda, coba dicek ya… apa dia ada salah? Hehehe (kidding ya mas). Kalian bisa cek tulisan-tulisannya di http://anesalman.blogspot.com/
Mantap Ini blognya bermanfaat..
Terima kasih mas Tri
izin share om, ini peringatan untuk diri sendiri, n teman-teman di dunia maya juga
Monggo mas. Moga bermanfaat