Nilai manusia bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup; bukan apa yang ia peroleh, melainkan apa yang telah ia berikan; bukan apa pangkatnya, melainkan apa yang telah diperbuat dengan tugas yang diberikan Tuhan kepadanya.
Buka-buka file di komputer dan menemukan quote ini…
Saya sendiri lupa mendapatkan kutipan ini dari mana dan kapan tepatnya. Namun, saya merasa kutipan di atas itu bagus dan masih sangat cocok untuk dituliskan sekarang ini.
Nilai Seorang Manusia Terletak pada…
Kekayaan?
Jabatan?
Kekuasaan?
Atau non of the above?
Saya pribadi merasa, nilai seorang manusia itu bukan pada hal-hal di atas. Sekaya apapun orangnya, jika tidak pernah memberi, tidak akan ada artinya.
Ambil contoh saja apa yang diamini oleh perusahaan otomotif terbesar di Indonesia itu melalui nilai-nilai yang ditanamkan dalam perusahaan. Mereka tahu bahwa keuntungan itu penting bagi sebuah perusahaan, tapi jauh lebih berarti lagi jika mereka bisa berkontribusi terhadap masyarakat sekitarnya (Indonesia).
Baca juga: Peran Astra Terhadap Kesadaran Berkendara
Atau dalam film Emak Ingin Naik Haji, yang sudah lama saya tonton tapi masih ingat beberapa adegannya. Bukanlah kekayaan yang membuat orang bisa tidur nyenyak di malam hari. Melainkan amalan yang telah dilakukannya selama hari itu.
Itulah nilai seorang manusia yang sebenarnya. Apa yang telah diperbuat sepanjang hidupnya dari hari ke hari. Dan memberi makna pada orang sekitarnya.
Emak dalam film ini dikisahkan sangatlah miskin, tidak punya apa-apa. Namun semua itu tidak menghentikannya untuk membantu orang lain yang kesusahan. Emaklah manusia yang sejati. Karena Emak tahu, hidupnya hanyalah sementara, demikian juga apa yang dimilikinya saat itu.
Kekayaan, Kekuasaan, Jabatan… Semua Hanya Sementara
Yep… semua itu tidak kekal. Hanya sementara saja. Boleh saja jika kita mengejar semua itu dalam hidup ini. Namun jangan sampai kita lupa dan menjalani hidup bagai robot setiap harinya.
Bagaimana kita menikmati perjalanan hidup kita dan mengisi hidup kita dengan hal-hal yang bisa memberi manfaat kepada masyarakat. Tidaklah perlu hal yang besar ataupun ke masyarakat luas. Sekitar kita pun juga boleh.
Lakukan satu hal kecil… Lakukan SEKARANG JUGA
Seperti yang dilakukan oleh para peraih SATU Indonesia Awards… semua memulai dengan pemikiran, menjadi manfaat bagi sekitar. Bahkan yang mereka lakukan kadang kita anggap remeh. Bukan hal yang penting, tapi nyatanya, mereka berhasil dan maenjadi inspirasi sekarang.
Hidup itu memang perjuangan.
Namun mendapatkan sesuatu dengan perjuangan dan bahkan bisa mengajak banyak orang berbahagia bersama adalah jauh lebih menyenangkan.
Baca juga: Inspirasi dari Peraih SATU Indonesia Awards
Gak Mau Panjang-Panjang Ah…
Kali ini saya memang gak mau bahas panjang kali lebar untuk semua. Saya cuma mau share aja kutipan yang saya temukan ini.
Kalau menurut kalian sendiri, nilai seorang manusia itu sebenarnya apa? Setuju gak sama kutipan di atas?
Tereeeaaaaa banget deh baca quotesnya. Narik dan ngelemparin gue ke masa awal mau ngubah fokus blog. Huhuhui. Bagaimana gue bisa ninggalin sesuatu dalam masa hidup gue.
Thanks Yan.
Uihh… masa sampai segitunya Dan?
Moga gak bikin down ya…. cemumudh
Nilai manusia terletak di hubungannya pada sesama manusia ( dan pada Yang di Atas -tapi ini kan dia dan Yang di Atas sendiri yg tahu yah). Pertanyaan yang bagus mas.
bukan pada yang dipunya ya?
pertanyaan yang mana? 😀
Quote-nya bagus banget
iya mas. saya juga suka.. tapi lupa dari mana
sekali berarti setelah itu mati.
maksudnya gimana mas?
itu kata chairil anwar. Dalam hidup, manusia itu hanya sekali berarti. Setelah itu mati.
oooo gitu maksudnya…
bener tuh mas. hanya hidup sekali. masa sia2kan