Ada dua hal penting di hari ini, yaitu siklus empat tahunan kembali muncul – 29 Februari 2016 dan Leonardo DiCaprio memenangkan Oscar. Finally! Saya menonton siaran langsungnya di HBO Asia sambil deg-degan. Mengamati timeline juga deg-degan. Menang gak ya kembaran saya, Leonardo DiCaprio lewat film The Revenant ini.
Apalagi pas menonton pengumuman kategori Pemeran Wanita Pembantu Terbaik (Best Actress in Supporting Role). Jagoan saya, yang juga dah mendapatkan Golden Globe untuk peran yang sama, Rachel McAdams (The Spotlight), tidak menerima penghargaan ini. Jadi mikir, walaupun biasanya yang menang Golden Globe juga akan menang Oscar, gimana nasib akang Leo.
Penantian Setelah Sekian Puluh Tahun
Seperti yang disebut dalam review film The Revenant oleh teman saya itu, kalau kali ini Leonardo DiCaprio gagal menang Oscar lagi, sepertinya akan tertutup kesempatan menang lagi nantinya. Dan banyak yang bilang, kalau gagal yang kali ini, bisa jadi harapan mendapatkan Oscar untuk dia adalah melalui Lifetime Achievement Awards di Oscar.
Kebayang Gak?
Kalau jadi Leo, kebayang gak rasanya? Sejak muda loh, pertama kali dia masuk nominasi oscar itu pas dia berperan di film What’s Eating Gilbert Grape di tahun 1993, saat dia berusia 19 tahun. Memang saat itu baru “supporting role” belum jadi pemeran utama.
Tapi kemudian, dia dinominasikan tahun 2005, 2007, 2014 untuk Pemeran Utama Pria Terbaik dalam 5 film yang dibintanginya. Untuk tahun 2014 sendiri, dia juga masuk nominasi sebagai Sutradara dalam film The Wolf of Wall Street.
Kalau menjadi dia, 5 nominasi tapi tidak memenangkan satu pun, mungkin kita akan merasa dunia ini runtuhnya luar biasa ya. Apalagi dalam beberapa kesempatan, dia sering mendapatkan pujian untuk akting yang dalam berbagai film yang dibintanginya itu.
O iya, untuk daftar lengkap pemenang Oscars 2016 bisa dicek di sini ya.
Kalau Jadi Leo – Jatuh Atau Bangun
Yang saya terpikir itu bukan bagaimana euforia saat Leo dinobatkan sebagai pemenang pemeran utama pria terbaik di Oscar 2016. Tapi apa yang dia rasakan selama 5 nominasi sebelumnya yang tidak berhasil membawanya sebagai pemenang.
Oscar itu ibaratnya tujuan akhir para pemain di bidang film Amerika. Dan gagal mendapatkannya, rasanya itu dunia gak indah lagi. Gelap. Kita pun, entah sebagai seorang anak, karyawan ataupun wirausaha, pasti pernah merasakan.
Nah kalau dalam hal kita sebagai karyawan – misalnya ada satu posisi yang kita idamkan, yang kita inginkan sejak lama tapi tidak pernah berhasil mendapatkannya setelah berkali-kali mencoba mengajukan diri untuk itu, apa yang kita rasakan.
Seperti yang pernah saya tuliskan sebelumnya, di saat terburuk saya, untungnya saya masih ditemani oleh banyak orang yang baik dan peduli. Mereka tetap mendukung saya dan berusaha membangkitkan semangat saya untuk terus bangkit.
Dan saya yakin, Leo sendiri juga memiliki banyak sahabat yang terus mendukungnya untuk terus berkarya. Dan itulah yang ditunjukkan. Dia bangkit dan akhirnya penantian itu tidak lagi mengerikan, tapi menyenangkan – apalagi saat dirinya naik ke atas panggung tadi menerima Oscar 2016.
Semua Dukungan Tidak Berarti…
Jika Leo sendiri menyerah. Yup, sama saja seperti kita juga. Ketika kita terpuruk, sebanyak apapun sahabat yang setia dan mendukung kita untuk bangkit lagi, akan tidak berarti sama sekali, kalau kita menyerah. Semua balik lagi kepada diri kita sendiri juga.
Itu yang saya tuliskan beberapa hari lalu di path saya. Dan itu memang kenyataannya. Jika saja Leo menyerah dan tidak mau bangkit lagi, dia tidak akan ada di posisi ini. Sama seperti kita, semua akan sia-sia saja, kalau orang yang kita harapkan berubah, tidak punya niatan berubah. Padahal…
Semua Penantian Panjang Itu Berbuah Indah
Seperti yang sekarang dirasakan oleh Leonardo DiCaprio saat ini mungkin, semua penantian panjang itu kini berbuah dan sangat indah bagi dirinya. Seperti dalam ucapan terima kasihnya, dia bisa mengajak semua untuk lebih menghargai alam.
Coba kalau beberapa tahun lalu dia memenangkan Oscar ini, mungkin tidak akan didengarkan. Semua ada waktunya dan ada jalannya. Tapi yang terpenting adalah: Apakah kita mau berubah dan terus berusaha dalam kondisi apapun? Karena di saat kita berpikir menyerah, semua yang indah itu tidak akan kita rasakan.
saya gak pernah ngikutin tentang piala oscar, saya taunya dari meme yang beredar di sosmed, lucu juga
Iya banyak banget Meme yang beredar yang bikin ngikik
Ikut seneng Kang Leo menang. Hehe
Sama mbak. Saya juga senang
Oscar sering dianggap sebagai “kesialan” Leonardo Dicaprio. Film-filmnya selalu moncer, laris di bioskop. Tapi, Oscar belum sempat mampir di genggamannya. Nah, sepertinya memang butuh waktu hampir 23 tahun yaaa untuk memenangkannya…
Iya mbak Memez. Akhirnya setelah sekian lamaaa.
Om Febri,, saya suka kata-katanya..
Penantian akan selalu berbuah manis. Itu uda dijanjikan Sang Pencipta..
Saya sendiri setelah beberapa kali gagal berbisnis tetap yakin akan kuasa Tuhan. Yang penting jangan menyerah..Hehehe
Salam
Wahh. Hebat mas. Dah mulai usaha. Saya selalu kagum sama yang sudah berani melangkah.
Jangan menyerah!
kisahnya menginspirasiku tuk slalu berprestasi..
Sama mas Wahid. Saya juga terinspirasi dia
Pas tau Leo menang aku seneng banget sampe mau nangis. Anuh, aku kasihan banget soalnya bolak-balik masuk nominasi tapi kok ya nggak menang-menang 😛 sempet mikir ada jurinya pada sentimen ya. Hehehe. Congrast Leo!
hahaha. Mbak Eka termasuk yang dalam video lompat2an sampai nangis gak? Emang gregetan. Degdegan. waktu nonton live lgs diem sayanya. Pas menang untung gak banting hape di tangan
Setiap oscar saya selalu nebak-nebak, ini kapan dapat oscarnya. Ternyata sekarang! Nonton The Revenant memang pantas jika om leo dapat oscar. Aktingnya edan-edanan.
Iya mas Ef. Apalagi di Revenant ini boleh dikata separuh film adalah dia doang sendirian ya. memang pantas dia menang
Semuanya akan indah pada waktunya. Termasuk jodoh juga #eehh
Eh juga…. amin Mbak. Moga semua akan indah pada waktunya
Salut akang Leo, kalau jadi dia aku sudah menyerah dari kapan tahun dech. Dan semua film nya dia peranin itu hampir semua bagus dan prediksi semua orang selalu meleset tiap kali pemilihan aktor terbaik oscar. Tapi beneran oscar kemaren semua mata hanya menanti kang Leo seorang. Dan bahagia bangat pas tau dia menang. Hidup kang Leo.
Banget Lin. Pada menantikan banget itu kemenangan dia kemarin. Akhirnya setelah sekian lama.
Kalau gw juga mungkin dah nyerah duluan.
Bravo Leo. Finally ya Leo dapet oscar
Finally mbak Lid.
“Let us not take this planet for granted. I do not take tonight for granted”. OMG closing speech nya aja kereeeennnn bgtttttt ya mas! ?
Iyaa… pas yang itu mah udah meleleh dah… sedih karena banyak yang take for granted apa yang ada di dunia ini. meleleh seneng karena “I do not take tonight for granted”
Bagaimana dengan penantianku?
Akankah berbuah indah?
Padahal film nya dari dulu selalu bagus dan peran nya selalu OK. The Great Gatsby tuh paling suka saya 🙂
Selamat!
Banget mas Sandi. Film2nya dia itu bagus2 banget. Hehe. Saya suja yang catch me if you can
catch me if you can kayaknya blom nonton… padahal dah lama banget ya … yang sama matt damon kan ya ..
bukan. yang sama Tom Hanks.
kembaran?
kembaran dari mana? hihihihi
hikks hiksss.. pagi2 baca tulisan ini, jadi semangat lagi untuk menanti sesuatu 🙂
padahal, dari semalam udah down, gara2 tulisan bapak ini, optimis lagi, hehehe
thanks 🙂
Duh. Jgn panggil bapak dong.
Makasih ya sudah baca mbak Ery. Ditunggu loh post reviewnya
akhirnya pecah telor ya si leo… dapet juga oscar. hehehe.
Iya ko. Akhirnya pecah telor juga. Yayyy
Aku pas nonton Oscar tadi malem ikutan tahan nafas. Lega pas dia menang. Kasian soalnya gak menang2. Meskipun berkesan cuek tapi tetap aja piala itu sangat berarti, buktinya pas menang wajahnya Leo sumringah banget. Kamu ikutan party gak ntar malem dirumahnya Leo? Ketemu disana ya! 😛
Sayangnya gak ikutan party nya b
Aku rasa mungkin Leo memang diciptakan untuk memberikan inspirasi kepada kita semua, bahwa:
1. Sebuah keberhasilan itu ada jalan dan waktunya,
2. Tugas setiap manusia itu cuma berusaha dan selalu memberikan kerja yang terbaik,
3. Nyaris itu bukan gagal, dan itu adalah kemenangan yang tertunda,
4. Proses menuju berhasil adalah jauh lebih penting daripada hasil yang didapat,
5. Keberhasilan yang didapat melalui perjalanan panjang akan menciptakan pribadi yang humble, daripada yang didapatkan secara instant.
Dan tugas kita sebagai “pengamat” Leo, untuk belajar darinya.
Btw khusus tentang Academy Awards dengan Oscar nya, aku merasa tidak pernah ada kata terlambat untuk mendapatkannya. Dan para aktor/aktris yang tidak pernah mendapatkannya atau selalu gagal bukan berarti mereka kurang baik, cuma mereka bersaing di saat yang kurang tepat saja.
Aku teringat Jessica Tandy yang memenangkan Oscar sebagai aktris utama terbaik melalui film Driving Miss Daisy, pada usia 80 tahun. Dan Christopher Plummer sebagai aktor pendukung terbaik melalui film Beginners pada usia 82 tahun. Kemenangan mereka juga sangat inspiratif.
Meskipun aku belum nonton The Revenant secara utuh, aku percaya Leo memang pantas untuk mendapatkannya, karena dia telah membuktikan kapasitas yang mumpuni selamat ini.
Selamat ya mas Riyan, kembaranmu sudah menang. Ditunggu traktirannya! 😀
*ujung2nya gak enak*
Beuhhhh. Baca dari atas ke bawah eh ujungnya… Hiks.
Komen yang inspiratif banget om. Suka.
Selamat, kembarannya dapet piala Oscar! Haha.
Saya ga terlalu paham sepenting apa piala Oscar buat seorang aktor, atau mungkin sineas. Penghargaan, jelas, itu keniscayaan, karena setahu saya publik menganggap penghargaan Oscar ini adalah penghargaan dengan gengsi termahal di dunia perfilman. Eh, bener ga sih? Haha.
Tapi, di luar itu. Nampaknya kembaranmu ini ga terlalu peduli dan ga terlalu menanti piala Oscar ya? Setidaknya, tanpa ada penghargaan ini pun, dia akan tetap berkarya di bidang perfilman. Beberapa kali jadi nominator di Oscar, dan namanya ga keluar sebagai pemboyong piala, Leo tetap selaw memukau layar lebar. Jadi, mungkinnnn, penghargaan yang sesungguhnya buat Leo dan orang-orang lain bukan sekedar bentuk fisik dari penghargaan, tapi bisa memboyong hati dan dukungn dari para penonton.
Selamat, sekali lagi, Mas! ???
Hahaha… bener sih mas. Saya sering dicurhatin kalau dia gak terlalu, tapi kalau dapat sih rasanya tetap saja ruarr biasa mas. 🙂
Kayaknya analogi saya kurang pas ya kali ini. hahaha