Salah satu serial TV kesayangan saya adalah Friends. Jaman dulu banget ya? Hehehe. Serial ini bagus banget menurut saya, seperti judulnya, berkisah tentang persahabatan beberapa orang. Ada 6 orang yang masing-masing punya karakter beda-beda.
Ada Monica, si perfectionis. Rachel, si anak orang kaya yang manja. Phoebe, anak broken home yang harus menjalani hidup keras sejak kecil. Ada Chandler, akuntan yang slengean dan demen bercanda. Ada Joey, aktor opera sabun yang “agak” gimana gitu. Dan terakhir ada Ross, kakaknya Monica, yang super serius.
Unik kan? Masing-masing punya karakter sendiri-sendiri. Namun sekalipun mereka berbeda, mereka bersahabat. Persahabatan dan perbedaan….
Baca juga: Pro dan Kontra Aturan Baru Youtube 2018
Sekarang, saya lihat banyak sitkom yang juga mengangkat keunikan ini. Sebut saja Two Broke Girls. Dua gadis yang sangat bertolak belakang. Max yang sudah biasa hidup keras dan slebor dengan Caroline yang anak orang kaya namun kena musibah dengan latar belakang pendidikan tinggi.
Persahabatan Bukan Tentang Kesamaan Saja
Sering banget saya mendengar kalau seseorang bersahabat dengan yang lain karena adanya kesamaan di antara mereka. Dan mereka itu klop banget. Entah itu ada kesamaan hobi – seperti ngeblog ini misalnya, atau kesamaan jenis film. Ataupun kesamaan lainnya.
Namun….
Tidak jarang juga yang memiliki banyak kesamaan tapi tidak tahan lama. Justru yang berbeda malah tahan lama – persahabatannya. Eh ini mungkin bisa juga dalam hal percintaan – bener gak?
Sama Terus Bisa Bosan – Bener Gak?
Kenapa banyak juga yang mengalami persahabatan dengan orang yang setipe banget – alias mirip habis – malah cepat “putus“?
Kalau menurut saya sih karena bosan.
Ya gimana gak bosan….
Apa-apa sama mulu. Bahkan mungkin bisa jadi pakai baju yang sama – kalau diperbolehkan.
Ke mana-mana pasti barengan terus. Sampai-sampai dianggap kembar siam.
Pokoknya 4L banget deh – Lo Lagi Lo Lagi.
Hanya saja, masalah bosan apa gak, ya sebenarnya balik ke masing-masing pribadi ya.
Perbedaan Bukan Berarti Tidak Bisa Sahabatan
Di sisi lain, sama seperti dalam serial yang saya sebutkan, perbedaan bukan berarti gak bisa temenan dan jadi sahabat. Bahkan perbedaan ini malah membuat persahabatan itu makin menarik.
Ada banyak adegan dalam serial Friends ataupun Two Broke Girls yang menggambarkan ini.
Misalnya saja…. salah satu adegan di mana Caroline (TBG) dan Max memutuskan kerja di sebuah perusahaan (intern). Caroline yang dasarnya punya latar pendidikan lebih, bekerja dengan super wow… sebaliknya Max malah santai aja. Nonton video di Youtube mulu.
Hingga akhirnya… Caroline dipromosikan.
Di akhir episode itu, Max-lah yang akhirnya menyadarkan Caroline bahwa mimpi mereka untuk membuka usaha cupcake gak boleh dilupakan. Hanya karena gagal sebelumnya dalam membuka toko.
Max dan Caroline ini saling mengisi.
Begitu juga masing-masing karakter dalam Friends. Contoh saja, Monica dan Chandler yang akhirnya menikah. Yang satu super clean freak, yang satu slebor. Yang satu lebih suka semua terorganisasi, yang satunya spontan. Justru keduanya makin menikmati kehidupan pernikahan mereka karena saling mengisi dan mengingatkan satu sama lain.
Perbedaan itu Indah
Banget malah kalau menurut saya…. perbedaan pandangan dalam suatu masalah justru membuat hidup makin menarik.
Misalnya saja dalam ngeblog, kalau semua mengambil niche yang sama – gak ada yang beda, kita akan baca semua tulisan yang mirip satu sama lain. Mana enak? Tul gak?
Namun…
Seringnya adalah perbedaan ini dijadikan masalah dan diperbesar-besarkan. Jadi bahan untuk pertikaian. Beda sudut pandang tentang politik, tentang agama, dan lainnya.
Ujung-ujungnya jadi bahan untuk politisasi. Jadi bahan untuk “mengeruk sesuatu” dari pihak-pihak terlibat.
Untuk menjadi dewasa dalam hidup.
Karena Beda, Kita Jadi Belajar
Saya sendiri pernah bekerja di Liberia. Menjadi yang berbeda di negeri orang… Ya, walaupun gak sendirian ya, ada beberapa orang dari Indonesia juga di sana. Namun, rasanya sih tetep, gak enak menjadi beda.
Tapi bukan berarti gak bisa bergaul kan?
Itu malah bikin seru.
Di mana kita saling mempelajari satu sama lain.
Seperti apa kebiasaan orang sana. Seperti apa kebiasaan kita. Perbedaan ini justru membuat saya menjalani masa-masa di sana itu dengan enak. Jadi banyak belajar hal-hal baru.
Persahabatan dan Perbedaan Itu…
Membuat hidup kita semakin menarik. Serius. Gak kebayang kalau misalnya semua orang di sekitar saya itu setipe dengan saya semuanya. Gak ada yang beda.
Karena justru dari merekalah saya belajar. Karena persahabatan dan perbedaan satu sama lain dengan sahabat itulah saya menjadi seperti sekarang ini.
Belajar menerima bahwa perbedaan itu ada. Bahwa perbedaan sudut pandang dalam hidup adalah wajar. Namun reaksi kita terhadap perbedaan itulah yang menentukan. Apakah hidup kita akan menarik ataukah menakutkan.
Ya semua sih kembali ke kitanya aja. Kalau menurut kamu gimana? Perbedaan itu bagus gak? Apakah persahabatan dan perbedaan itu wajar?