Apa itu menghirup dunia? Pakai mengecap segala pula. 😀 Bagi yang penasaran, mengecap dunia itu adalah mewarnai tembok di rumah. Ah ngelantur banget yakkk. Postingan kali ini adalah posting Review Buku Menghirup Dunia. Akhirnya setelah sekian lama gak bikin review buku, saya pun berhasil menyelesaikan dan membuat review buku dari travel blogger ini.
Mari #MenghirupDunia #morning #Jakarta #book
A photo posted by febriyan lukito (@ryanluki24) on
Pertama kali dengar soal buku ini adalah dari Mbak Noni, salah satu penulis buku ini. Seperti yang saya bilang, buku ini adalah kumpulan tulisan dari 6 travel blogger Indonesia yang dah pada keliling-keliling itu. Penulisnya adalah (not in particular order ya… *ala2 pageant*):
Di antara semua, yang paling sering saya ikuti, baca dan komen-komenin ya Mbak Noni. Jadi pas baca bukunya pun paling bisa nebak kalau yang bagian dari Mbak Noni. Eh tapi bukan berarti kalau tulisan yang lain jelek dan gak dibaca loh. Salah besar. Justru dibaca bangetttt… sampai-sampai beli buku Menghirup Dunia – Kumpulan Kisah Perjalanan Dalam Aneka Rasa di awal bulan Juni gitu baru selesai dibaca awal Agustus 2015 kemarin *alasan beud sih*
Kisah Perjalanan Menghirup Dunia
Bagi saya pribadi yang memang jarang jalan-jalan, jangankan ke luar negeri, ke luar rumah aja jarang kalau lagi males daerah di Indonesia aja banyak belum saya jalani, membaca buku ini seru abiezzz. Berasa kayak lagi bener-bener di tempat yang diceritain. Jadi kalau dikasih judul Menghirup Dunia sih kayaknya ya tepat aja gitu, abisnya baca bukunya kayak beneran lagi menghirup dunia lain yang diceritain di buku.
Buku setebal 237 halaman ini berisikan kisah perjalanan cinta dari masing-masing penulis ke beberapa tempat. Mulai dari yang lokal di Indonesia seperti Lasem dan Danau Toba hingga sampai ke luar negeri seperti Jerman dan Yunani. Kita diajak mengenal satu demi satu hal menarik dari masing-masing perjalanan yang lakukan oleh setiap penulis yang sudah barang tentu gaya menulisnya pun beda-beda.
Yang saya suka dari buku ini adalah buku ini ditulis berdasarkan kisah perjalanan menghirup dunia dari masing-masing, lengkap dengan foto, keterangan tempat yang detail termasuk budaya atau aturan setempat yang mungkin jarang kita temukan di buku lainnya. Selain itu informasi tentang lokasi, cara ke tempat wisata dan berapa harga yang harus disiapkan juga diberikan di setiap akhir kisah perjalanan mereka.
Termasuk tipe Visa yang diterima di masing-masing negara dan juga lokasi pengurusan Visa ke masing-masing negara juga dituliskan di buku ini. Ada juga do’s and don’ts di masing-masing tempat wisata yang dikunjungi mereka, walau tidak secara langsung dituliskan point demi point. Masing-masing, seperti saya bilang menuliskannya dengan writing style masing-masing di setiap kisah perjalanannya.
Misalnya, kapan sih waktu yang tepat ke Santorini (membayangkannya saja saya dah mupeng banget deh…. tebakan saya sih ini tulisannya Mbak Febi, cuma gak tahu juga sih :P), terus juga harus siap uang tunai kalau mau menginap di salah satu villa di Pulau Samosir – Danau Toba karena ATMnya jauh. Kalau beruntung seperti Mbak Noni sih bisa transfer setelah pulang, tapi gak semua seperti di penginapan yang ditulis di buku ini kan?
Kisah Perjalanan Mencari Inspirasi
Nah yang menarik lainnya dari buku ini adalah bahwa gak semua kisah merupakan kisah perjalanan yang menceritakan hari ini ke mana besok ke mana. Tapi juga terselip beberapa inspirasi yang mereka dapatkan dari perjalanan itu sendiri.
Misalnya saja mendapatkan pelajaran berharga dari seorang TKW Indonesia di pesawat sehingga membuat kita berpikir dan berpikir ulang. Seriusan, pas baca yang ini, saya tuh udah mulai mau nangis aja. Berasa banget, apalagi pas waktu itu bacanya di Airport Soekarno Hatta Terminal 3, di kios Starbuck Coffee Lantai 2 (lah detail bener yakkk). Jadi kepikiran juga sih, pengalaman sang Ibu TKW itu bikin bersyukur akan hidup banget. Dan penulisannya pun mengajak kita saya berpikir yang sama.
Kisah perjalanan itu memang bukan masalah tujuan akhirnya saja, tapi perjalanannya itu sendiri, pertemuan dengan orang-orang lain selama perjalanan. Saya suka menyebutnya dengan perjalanan mencari inspirasi, karena dari orang-orang yang ditemui bisa banyak inspirasi didapatkan (gaya banget yakkk kayak dah sering jalan-jalan aja).
Nah… menikmati perjalanan dari kacamata ke-6 penulis (blogger kece) ini juga menuangkannya dalam kisah perjalanan aneka rasa (sesuai tagline buku Menghirup Dunia inspirasi ini), sangat menginspirasi. Pertemuan mereka dengan orang-orang super selama dalam perjalanan itu membuat kita banyak belajar.
Ah… pokoknya, kalian gak akan nyesel deh membeli dan membaca terus dibaca lagi lagi lagi dan lagi. Buku Menghirup Dunia – Kumpulan Kisah Perjalanan Dalam Aneka Rasa ini. Saya aja nyesel kok… nyesel bacanya ditunda-tunda kemarin itu. 😀 Nah, Review Buku Menghirup Dunia inspirasi dari 6 blogger ini saya tutup dengan mengucap menyampaikan bahwa saya merasa gagal dalam menebak siapa yang nulis masing-masing bagian, memang disengaja ya tidak dicantumkan siapa yang nulis chapter 1 dan seterusnya?