Sebenarnya gak rencana nonton film ini, pengennya nonton Goosebump. Tapi ternyata jadwal Goosebump di bioskop baru itu gak cocok banget. Setelah berpikir masak-masak film mana yang ditonton (opsi lainnya adalah film horror), saya pun memutuskan menonton film ini. Apalagi mbak cantik penjaga counter tiket bilang kalau film ini bagus. Seperti biasa Review Film 99 Homes ini dengan format yang sama, plot, cast dan review ala saya dengan SPOILER ALERT ya.
Plot Film 99 Holmes
Nash yang harus menghidupi anak dan ibunya itu pun mencari pekerjaan, namun rupanya salah seorang pekerja Carver mengambil peralatannya saat pengusiran terjadi. Dia pun mendatangi kantor Carver dan meminta peralatannya itu yang berakhir dengan Nash bekerja memperbaiki rumah Carver. Kemudian Carver pun meminta Nash untuk bekerja padanya dengan bayaran yang tidak sedikit. Apakah Nash berakhir kaya raya dan bahagia bersama keluarganya seperti Carver?
Cast & Crew
Film ini menampilkan Peter Parker dalam film The Amazing Spiderman, Andrew Garfield sebagai Dennis Nash. Sedangkan Rick Carver diperankan oleh Michael Shannon yang bermain sebagai Zod di Man of Steel (2013). Sang sutradara sekaligus masuk dalam jajaran penulis film 99 Homes ini adalah Ramin Bahrani.
Review Film 99 Homes – Pilih Keluarga Atau Uang?
Saya sendiri tertarik pada film ini karena ucapan manis mbak penjual tiket Andrew Garfield. Saya penasaran kalau dia bermain drama akan seperti apa, dan juga ingin tahu sih seperti apa cerita film 99 Holmes ini. Karena saat saya baca sinopsisnya itu gak terlalu jelas. Kalau dari sisi sutradara dan penulis, jelas saya pun tidak kenal orang itu.
Film dibuka dengan adegan di mana polisi menemukan seorang pria bunuh diri di kamar mandi saat Rick Carver akan mengusirnya dari rumah yang sudah disita itu. Sedangkan Dennis Nash menghadapi kehilangan pekerjaannya sebagai buruh bangunan dan harus menghadap pengadilan berusaha agar rumahnya tidak disita.
Secara keseluruhan, film ini memang benar film keluarga dan penuh drama. Yang mungkin akan membuat bosan penonton yang berharap ada banyak aksi seperti dalam film Amazing Spiderman ataupun film Man of Steel (yang mana juga agak lebih banyak story than action).
Satu hal yang membuat saya heran adalah kenapa Andrew Garfield mau mengambil peran di film yang saya yakin gak akan booming dan dicari banyak orang. Buktinya? Film ini adalah film 2014 tapi baru tayang sekarang di sini, gak seperti film superhero yang tayang lebih awal di Indonesia kan?
Dan ternyata ini alasan Andrew Garfield memutuskan bermain dalam film ini, selain tentunya dia juga tidak terpilih sebagai Spiderman dalam film Superhero Marvel berikutnya:
99 Homes illustrates something I’ve always noticed about American society but rarely see portrayed onscreen, which is how the upper class convinces lower-income people to vote against their own best interests. – Sumber: Vulture.com
Film ini sendiri menurut saya sih menarik karena menggambarkan kondisi kalangan menengah ke bawah di Amerika sana. Bagaimana mereka berjuang untuk hidup dan membayar hutang kredit rumah (saya banget nihhhh) dari hari ke hari sampai akhirnya korporat yang gila laba itu mengambil alih dan mengusir mereka sehingga mereka semakin terpuruk.
Selain itu, film ini juga mengetengahkan perjuangan dalam batin Nash. Apakah memang uang segalanya ataukah keluarga itu segalanya? Saya agak spoiler di sini ya…. pada akhirnya dia memilih yang seharusnya sejak awal dia perjuangkan dengan baik, namun sayangnya dia terlambat. Dia memutuskan itu ketika anak dan ibunya pergi meninggalnkannya seorang diri di rumah elit.
Saya pun juga akan bingung sendiri kalau dihadapkan pada situasi yang dihadapi oleh Nash, mungkin. Saya menyayangi keluarga saya, just like him – you can tell it. Tapi di sisi lain, yang namanya uang itu sangat dibutuhkan. Betul??? Ya semoga saja sih kalau sampai mengalami harus memilih antara kedua itu, saya *dan semua orang lainnya* mampu mengambil keputusan yang tepat dan tidak menyesal di kemudian hari.
Secara akting pun saya harus akui, saya lebih suka Andrew Garfield dan Michael Shannon di film ini. Mereka benar-benar all out, terlihat karakter yang mereka mainkan ini sama kuatnya. Jadi berdasarkan kisah yang diangkat dan akting para aktornya, saya beri film ini 4 dari 5 bintang.
Di IMDB sendiri film 99 Homes ini mendapat rating 7.3 dan di Rotten Tomatoes 90% (dengan audience scores: 84% yang menyukai film ini).
Tadinya saya mau mengakhiri Review Film 99 Homes ini dengan kutipan dari film itu, tapi kok gak nemu yang gak terlalu kasar ya di IMDB. Hehehe. O iya, buat yang lebih suka film komersil, saya sih gak sarankan untuk menonton film ini. Tapi buat yang suka film segala, boleh deh nonton film ini.
NB: foto diambil dari IMDB.com