Untuk memulai review film Smurf 2 ini, ada satu kutipan yang saya ingin sampaikan duluan:
love is unconditionally
Siapa sih yang gak kenal dengan si biru kecil berkepala jamur yang tinggal di sebuah desa bernama Smurfville dan semua kata menggunakan smurf di dalamnya, seperti “I smurf you”. Karakter yang diciptakan oleh Peyo ini sudah sangat dikenal oleh seluruh dunia melalui komik-komiknya. Saya ingat membaca komik ini di perpustakaan sekolah saat kecil atau dari pinjaman.
Nah saat diangkat ke layar lebar oleh Sony Pictures Animation – yang menurut saya menjadi saingan berat Pixar dan Dreamworks – pertama kalinya tahun 2011 kemarin, banyak yang menyukainya dan seperti kebanyakan film Hollywood yang masuk BO, dibuatlah sequelnya.
Smurf 2 – ini masih disutradari oleh Raja Gosnell dan dengan kru yang masih sama seperti film pertamanya (yang tidak saya review), seperti Katy Perry (Smurfette), Hank Azaria (Gargamel), Frank Werkel (Azrael), Neil Patrick Harris (Patrick Winslow), Jayma Mays – si guru BP di serial Glee (Grace Winslow) dan Jonathan Winters (Papa Smurf).
Gargamel – si penyihir jahat yang mengincar sari Smurf sejak awal, kini sudah menjadi penyihir terkenal (di Smurf pertama, Gargamel memang ditinggal di New York setelah gagal mendapatkan sari Smurf bersama sang kucing Azrael). Dia kembali membuat The Naughty (TN) – Vexy (Christina Ricci) dan Hackus (J.B. Smoove) seperti dulu dia membuat Smurfette – yang akhirnya berhasil dirubah Papa Smurft menjadi biru.
Kali ini, Gargamel memanfaatkan kedua TN itu untuk menangkap Smurfette dan mengorek resep rahasia untuk berubah jadi smurf, agar dia dapat menciptakan banyak TN yang lainnya dan merubahnya menjadi biru untuk didapatkan sarinya yang menjadi sumber kekuatan sihirnya. Smurfette yang sedang berulang tahun, menyendiri di sungai (sedang berusaha mengusir kegalauan hatinya tentang keberadaan dirinya di Dunia Smurf) dengan mudah diculik oleh Vexy.
Petualangan para Smurf yang kali ini diwakili oleh Papa Smurf, Clumsy, Grouchy dan Vanity di dunia manusia ini pun dimulai. Mereka mendatangi Patrick dan Grace yang telah membantu mereka di petualangan pertama dulu. Kali ini team Patrick juga ditambah dengan Victor Doyle, ayah tiri dari Patrick, berusaha menemukan Smurfette sebelum semua terlambat dan rahasia ramuan itu jatuh ke tangan Gargamel. Lanjutannya? Nonton sendiri ya… nanti jadi spoiler lagi.
Review Film Smurf 2: It’s About Family
Yang menarik dari film ini adalah masalah keluarga. Itulah inti dari film ini. Bagaimana Smurfette merasa galau tentang dirinya dan siapa keluarganya. Bagaimana Patrick tidak bisa menerima keberadaan Victor sebagai ayah tirinya. Di sinilah film ini kembali bermain.
Saya sendiri merasa agak lucu. Karena nilai kekeluargaan yang biasanya saya dapatkan dari film-film keluaran Disney kini malah saya temukan dalam film non Disney – dan film Disney yang baru-baru ini malah mulai menjauh dari nilai-nilai ini. Apakah ini suatu kemunduran? *angkat bahu*
Satu kutipan yang saya suka dari film ini sudah saya tuliskan di awal – love is unconditionally. Itulah keluarga. Cinta keluarga – tak peduli siapapun mereka, darah siapa yang mengalir, seperti apapun karakter yang ada – keluarga akan selalu menjadi keluarga. Inilah cinta sejati yang akan selalu ada bagi kita.
Secara keseluruhan saya memberi film ini 3,5 bintang dari 5, untuk sebuah film keluarga, film ini cocok untuk dinikmati bersama keluarga kita.
Oiya… Di akhir film, kita akan menemukan bahwa film ini dibuat In Memoriam to Jonathan Winters – pengisi suara Papa Smurf. Sedih juga membacanya.
*lucu juga baca review film Smurf 2 yang sudah lama saya bikin ini. Dulu format review film saya seperti ini ya.*
38 Comments
cuma pernah nonton film serinya… waktu itu kurang suka 😀
nggak tahu kenapa
wah…
coba nonton yang ini mas. it’s about family.
Aku udah nonton juga neh mas, dan lucu banget. Sampai hari ini aku masih tergila-gila sama Smurfette dan hunting bonekanya. I smurf you! 😀
hahahaha…
di M*D ada kan…
Udah mas, dapat papa smurf tapi kecil bangeeeet. Gak kaya minion yang agak gede & bagus.
wah… termasuk hunter nih ya. 😀
Hihi gak juga sih lagi seneng aja. Eh tapi ujung-ujungnya nyari juga sih. 😀
Hehehehe. Yg minion lengkap gak?
If it’s not unconditional, it’s not love, eh? 🙂
Happy days, Ryan.
yep… it is not love Jamie.
Papa Smurf teaches us that… how he welcome Smurfette is the example of love..
Wah, dulu pas masih kecil saya suka banget baca komik-komiknya. Ceritanya orisinil dan gambarnya bagus-bagus. Tapi belum pernah nonton filmnya nih….
Ayo nonton…
Aku belum nontooon…. ada yang mau ngajakin gak ya
btw read email ya mas…
Dah balas ya Asmie. Nanti ya dikirim.
pasti ada dong.. 😉
Seeep
Oh, ada Smurf 2 ya 🙂 . Saya belum nonton, yang pertama sudah pernah saya tonton.
Oh ya, kutipannya manis 🙂
Makasih ya. Dibilang manis.
😀
Wah menarik ya Mas, sayang aku belum sempat nonton nih 🙁
Ayo mas. Tonton bareng keluarga. Mumpung liburan.
Azrael are you dead ????
wah sudah ada yg kedua y Mas…
suka banget Mas. yang film pertama saja saya tonton lebih dr dua kali… 🙂
Hahahaha…
Dia jg ngomong gitu lagi kok di yg kedua ini. Plus ikutan fb dia.
Kmrn pas sebelum ntn diputar yg pertama di HBO
Gargamel aslinya perannya norak… tapi cocok sama film ini… hehee
Wah.. Jadi kepingin euy…
ayo nonton…
Mau ah nontonnya, pasti lucu kan ya
Pasti…
smurf itu film sy pas kecil. sy udah lupa karakter smurf, clumsy, grouchy, vanity kayak apa. bisa untuk membangkitkan kenangan kalo nonton ini lagi
maaf ya. commentnya masuk spam. jadi baru buka nih.
dah ditonton belum mas?
kalo yg ini belum. cuman dulu film kartunnya doang.
Gak mau ntn mas?
mau seh. pasti. tunggu filmnya beredar di bioskop di sini dulu, sob.
Belum main d sana ya?
belum. maklum lah agak lola ketimbang kota besar lainnya
Ooo gitu.
Lihat trailer nya sudah tak menarik gitu.
Yang pertama belum nonton dan ga niat menontonnya.
Mending Pixar / dreamwork.
gak menarik ya???
kenapa tuh yang gak bikin menariknya?
ga tertarik saja..