Ada yang fans berat seri film Terminator? Saya sih bukan penggemar berat, tapi saya mengikuti saja. Ingat aja sih pas nonton film Terminator pertama itu kaget dengan badan gedenya Arnold Schwarzenegger – yang sampai sekarang susah bener ngeja nama satu orang ini. Sama Linda Hamilton, mungkin bad ass woman pertama yang saya nonton. 😀 Bagaimana dengan film Terminator terbaru ini? Berikut Review Film Terminator Genisys versi saya.
Jadi sebenarnya gak ada niat khusus untuk nonton film ke-5 Terminator ini, tapi berhubung mendapatkan berkah, nonton gratis di Cinemaxx MaxxBox Lippo Karawaci, ya saya ikut aja deh. Pertama kali main ke daerah sana dan juga pertama kali nonton di Cinemaxx Ultra XD. Saya review nontonnya di post lain ya. Kali ini review filmnya aja.
Plot Terminator Genisys
Perang antara manusia dan mesin sudah hampir berakhir. Serangan ke pusat dunia mesin kali ini harusnya adalah serangan terakhir. John Connor, sang pemimpin, berhasil menerobos masuk hingga ke mesin waktu berada. Namun ternyata mesin, Sky Net sudah tahu kalau dirinya akan kalah. Jadi dia mengirimkan terminator ke tahun 1984 untuk membunuh Sarah Connor, ibunya John.
Karena itulah, John Connor akhirnya mengirim Kyle Reese ke tahun 1984 untuk menolong ibunya itu. Namun saat Kyle tiba di tahun itu, ternyata Sarah tidaklah seperti Sarah yang diceritakan selama ini oleh John Connor. Sarah di tahun 1984 kali ini sudah siap melawan terminator yang dikirimkan. Bahkan T-1000 – si makhluk cair itu berhasil dikalahkan dengan perangkap yang sudah disiapkan.
Jadi, untuk apa Kyle Reese kembali ke masa lalu? Bagaimana kisahnya?
Cast dan Crew Terminator Genisys
Para pemain di film ini adalah deretan orang-orang baru. Jason Clarke adalah pemeran John Connor dalam seri kali ini. Kemudian Sarah Connor diperankan oleh Emilia Clarke, yang terkenal di serial Game of Thrones. Berikutnya, Kyle Reese kali ini diperankan oleh Jai Courtney, yang belakangan memang sepertinya naik daun dengan film-film aksinya seperti Divergent, Insurgent dan juga Die Hard serta serial Spartacus.
Eh ada deh pemain lama di franchise film Terminator ini. Yup… tak lain dan tak bukan adalah si Arnold “I’ll Be Back” Schwarzenegger. Dia akhirnya kembali di Terminator Genisys ini sebagai… ya sama seperti dulu, The Guardians of Sarah Connor. Dan di sini muncul juga J.K. Simmons – itu tuh yang main di Whiplash.
Kursi sutradara kali ini bukan lagi dipegang oleh James Cameron yang menyutradari Terminator, melainkan dipegang oleh Alan Taylor. Ada yang kenal? Yup, dia sutradara Thor: The Dark World.
Review Film Terminator Genisys: Old, But Not Obsolete
Kalau saya kasih judul review film Terminator Genisys ini dengan I’ll Be Back kayaknya dah terlalu biasa ya. 😀 Jadi kita pakai saja “Old, But Not Obsolete.” Kalimat itu diucapkan oleh Arnold (yang sudah sebut nama belakangnya tapi lebih susah lagi nulis nama belakangnya) ke Kyle Reese dalam film ini. Ada yang tahu kenapa?
Tak lain dan tak bukan adalah karena dia diceritakan sudah tua banget. Terminator tapi tua? Jadi ceritanya dia adalah malaikat pelindung Sarah Connor sejak kecil. Makanya Sarah Connor jadi siap menghadapi Terminator kiriman SkyNet, musuh besar manusia di Terminator ini. Pops, panggilan Sarah untuknya, memiliki daging yang menua selayaknya manusia biasa.
Di dalam film ini, kita akan diajak bernostalgia sejenak sih. Nostalgila dengan tampang super muda Arnold pas dulu membintangi Terminator pertama. Iya… seriusan, bahkan kalau mau lihat doi naked juga ditunjukin tuh tampak belakang. Di sini ceritanya Terminator yang dikirim ke tahun 1984 itu tetap diperankan oleh Arnold – young Arnold. Tapi sudah dinanti oleh Old Arnold. Jadi ada pertarungan antar Arnold muda dan Arnold tua. Penasaran? Nonton aja ya.
Secara keseluruhan, film Terminator Genisys ini adalah film aksi dari awal sampai akhir. Secara cerita film reboot Terminator ini mengangkat cerita yang mirip dengan Terminator pertama dan juga Terminator 2: The Judgement Day. Ada beberapa yang mengingatkan kita. Misalnya saja si T-1000 yang menjadi polisi.
Kali ini diperankan oleh Byung-Hun Lee ini mirip banget dengan musuh di Terminator lama. Namun seperti yang saya bilang, Sarah Connor dah siap kali ini, jadi T-1000 ini munculnya hanya sebentar saja. Dan twist cerita di Terminator terbaru ini adalah…. perjalanan dengan mesin waktu ke 2017.
Jadi selain Sarah Connor yang sudah paham apa yang akan terjadi, termasuk kalau dia akan jadian dengan Kyle Reese, film ini memberikan kita twist lainnya yaitu di tahun 2017, ada terminator jenis baru yang lebih super yang mana sangat jauh dari cerita awalnya. Karena ternyata… musuhnya adalah…. ah saya gak mau spoiler tapi yang pasti dia ini tokoh penting dalam setiap seri Terminator.
SkyNet, musuh besar di setiap seri Terminator dikisahkan membuat Genisys – ini alasan menggunakan kata ini dalam judul film, sebuah aplikasi yang menghubungkan setiap orang secara online. Sepertinya tema konektifitas secara online dalam kehidupan manusia memang sudah menjadi tema utama ya. Coba aja lihat kisah Fast & Furious 7 yang mengangkat Mata Dewa. Konsepnya sama kan.
Bedanya, kali ini Genisys memang sengaja dibangun SkyNet untuk membentuk masa depan yang lebih baik untuk dirinya menguasai dunia. Dia merancang semuanya agar di tahun 2017, aplikasi atau program Genisys ini menjadi aplikasi online. Makanya dilakukan perjalanan ke tahun 2017.
Bagi yang gak mengikuti seri Terminator, mungkin akan agak bingung saat menonton ini. Tapi mungkin ada baiknya juga bagi yang gak ngikutin. Jadi gak membandingkan dengan film lamanya. Saya sendiri, walau bukan fans berat, membandingkan film ini dengan yang versi sebelumnya. Dan frankly speaking here, I hate the story of this one. Karena ceritanya itu jadi muter-muter gak keruan.
Bahkan jadi semakin bingung kalau kita terapkan pikiran kita dengan logika pemikiran Butterfly Effect yang diagungkan itu. Bahwa satu perubahan kecil di masa kini bisa membawa dampak perubahan yang sangat besar di masa depan. Nah dalam film ini, perjalanan dengan mesin waktu sebanyak dua kali sepertinya mengabaikan hal ini. Bagaimana mungkin dan bagaimana nantinya itu masa depan karena efek yang sudah dilakukan Kyle Reese, Sarah Connor dan Guardian di masa sekarang ini?
Dan ternyata saya gak sendirian. Kebingungan ini banyak juga diangkat oleh reviewer luar. Saya coba browsing tadi sebelum menulis ini dan mereka pun tampak kurang suka dengan film ini. Satu-satunya yang membuat film ini lebih wow adalah kehadiran Arnold Schwarzenegger kembali setelah di Terminator Salvation kita tak lihat dia.
Kekakuan dan kekonyolan Arnold di film ini justru membawa film ini lebih sedikit menarik. Saya setuju akan hal ini. Seperti dalam kutipan dari IMDB ini:
Sarah Connor: I’ve been trying to teach him to blend in.
Guardian: Hello Kyle Reese. It is nice to meet you.
[the T-800 “smiles”]
Kyle Reese: Are you kidding me?
Sarah Connor: I know it needs work.
Mungkin dialah satu-satunya atraksi yang berhasil membuat saya bertahan menonton film ini sampai habis. Terminator adalah Arnold Schwarzenegger. Itu benar-benar tak bisa dipisahkan. Seperti juga James Cameron dengan Terminator, yang mana, hak film Terminator ini akan dipegang kembali oleh dia 3 tahun lagi.
Secara keseluruhan, karena efek cerita yang bagi saya cukup njelimet saya kasih score film ini
3 dari 5 bintang
ini pun juga karena adanya Arnold dalam film ini, si Old but not obsolete ini. Tapi saya sendiri masih menantikan lanjutan dari Terminator Genisys ini. Saya penasaran, akan dibawa ke mana nantinya film ini sama siapa yang ngirim si pops itu sebenarnya.
O iya… buat para orang tua, seperti biasa nih, rating film ini adalah PG13 – artinya banyak adegan kekerasan, ada adegan naked (Arnold dan juga Jai Courtney). So, pikir masak-masak ya kalau mau mengajak anak menonton film ini. Segini aja ah Review Film Terminator Genisys saya kali ini (segini aja??? dah panjang banget kaliiii).
Menurut kalian, gimana film ini atau ada kenangan gak dengan film ini?