Ohh I wanna fall in love again but this time
But this time with no regrets
I wanna give it all again but this time
But this time with no secrets
I don’t want just anyone. Not anyone new
I wanna fall in love again with you
With you. With you
I wanna fall in love again with you
With you.
Lirik lagu di atas adalah penggalan lirik “In Love Again” dari Colbie Calliat yang menjadi salah satu soundtrack dari film the Best of Me. Lagu ini, menjadi salah satu lagu favorit saya dari film ini, walaupun lagu-lagu lainnya juga bagus-bagus. Kenapa yang ini jadi spesial? Karena liriknya itulah… 😀
Film ini sendiri merupakan film yang diadaptasi dari novel Nicholas Sparks, dibintangi James Marsden (si mata laser di X-Men) dan Michelle Monaghan sebagai sepasang kekasih jaman SMA yang terpisah dan kemudian bertemu kembali setelah hampir 21 tahun. Ya… temanya memang tak jauh dari cinta kok, seperti kebanyakan film adaptasi Nicholas lainnya, seperti The Notebook, A Walk to Remember, Message in a Bottle, dan lainnya (sumber: http://nicholassparks.com/work/films/)
Film ini dimulai dengan sebuah adegan di rig tengah laut, di mana Dawson (James Marsden) bekerja mengalami kecelakaan. Dia pun ‘dipaksa’ loncat dari sana dan selamat tanpa cedera satu pun. Namun kejadian itu justru membuat Dawson berpikir mengenai kehidupannya selama ini, tujuan hidupnya. Sedangkan, jauh di sana, seorang wanita, bernama Amanda, sedang berbicara dengan anaknya yang sebentar lagi lulus SMA. Beberapa hari kemudian, keduanya mendapatkan telepon dari seorang pengacara.yang mengabarkan kepergian sahabat mereka.
Keduanya pun bertemu di kota kecil tempat mereka menghabiskan masa sekolah dulu dan mengulang beberapa kisah cinta di antara mereka. Amanda adalah gadis nan enerjik dan penuh dengan masa depan. Walaupun dia adalah anak orang ternama di kota kecil itu, dia tak segan menaruh hati pada Dawson, anak seorang begundal di kota itu, karena Amanda yakin bahwa Dawson berbeda dari keluarganya.
Pada saat kencan pertama mereka, Dawson tidak datang. Ketidakhadiran Dawson tak lain dan tak bukan adalah karena dia berkelahi dengan keluarganya dan kemudian melarikan diri. Dia kemudian menyelinap masuk ke salah satu rumah, yang ternyata dihuni oleh mantan perwira laut, Tuck. Pria tua inilah yang menjadi pelindungnya dari keluarganya. Pria tua ini juga yang menyadari dalamnya cinta Dawson dan Amanda. Kepergian Tuck-lah yang kemudian mempertemukan keduanya kembali.
Kisah cinta Dawson dan Amanda memang tidak mulus. Dimulai dari usaha sang ayah Amanda yang kaya raya untuk ‘membayar’ Dawson agar menjauhinya. Hingga dipenjaranya Dawson karena tak sengaja menembak sepupunya yang berusaha melerai perkelahian antara Dawson dan ayahnya itu. Dawson saat itu marah besar karena ayahnya dan kakak-kakaknya melukai Tuck, di hari kelulusan mereka. Apa dinyana, pistol yang ditujukan untuk ayahnya itu malah mengenai sepupunya yang baik.
Dawson ditahan tak ingin menemui Amanda sedikitpun, dengan pertimbangan agar Amanda pergi dan melanjutkan hidupnya, dibandingkan menunggunya untuk 4 tahun. Sebulan pertama, Amanda terus datang setiap harinya, kemudian setiap minggu selama setahun pertama, dan selalu ditolak oleh Dawson. Hingga akhirnya Amanda melanjutkan kuliahnya dan tak lama kemudian menikah karena hamil dan menjadi istri, bukannya pengacara, seperti impiannya.
Yang menarik dari film ini adalah bagaimana Amanda berubah seratus delapan puluh derajat, dari saat dia remaja hingga menjadi dewasa – menjadi seorang ibu. Saat remaja, dia sangat percaya akan takdir, suratan dari yang Kuasa untuk hidup manusia. Namun berjalannya waktu, dia mulai tak mempercayainya sama sekali. Berbanding terbalik dengan Dawson. Dawson remaja sama sekali tidak mempercayai takdir dan lainnya. Namun semakin lama dia mempercayainya.
Kisah cinta ini memang tak jauh beda dengan kisah-kisah romantis lainnya. Namun satu yang membuat saya ‘agak’ tersentuh adalah saat mereka mengatakan bahwa cinta mereka adalah cinta yang mendorong satu sama lain untuk menjadi yang terbaik. Dan juga saat Amanda marah besar dengan tindakan Dawson menolaknya saat di penjara itu, bahwa Dawson tak berhak melakukannya, dia tak tahu apa yang terbaik untuknya tapi Dawson memutuskannya sepihak begitu saja.
Kenapa ‘agak’ tersentuh, karena pada dasarnya kita semua seperti itu. Kita merasa memahami seseorang dan kemudian ‘memutuskan’ sesuatu untuk mereka, padahal bukan hal itu yang terbaik bagi mereka. Benar kan?
Mau tahu endingnya? Nonton sendiri ya… moga sih masih ada di Blitz (tidak tayang di 21). Secara keseluruhan saya beri nilai film ini 3,5 dari 5 bintang.