Road Map Kesuksesan
People with goals succeed because they know where they’re going – Earl Nightingale.
Orang yang memiliki tujuan-tujuan akan berhasil karena mereka tahu tujuannya – Earl Nightingale.
Berapa banyak dari kita yang ‘iri’ melihat orang lain sukses. Pernahkah pelajari kesuksesan mereka itu dikarenakan apa?
Kalau kita lihat lagi… mereka sukses karena mereka sudah merencanakan untuk sukses.Mereka merencanakan arah hidup mereka sejak dulu.Itulah yang membedakannya. Sukses bukanlah tanpa proses. Dan proses itu pun bukanlah proses yang singkat, melainkan proses yang panjang dan melelahkan sekali.
Seringkali selama perjalanan/proses itu, seseorang merasa kelelahan dan berhenti di tengah jalan sehingga tidak menggapai sukses itu.Mari kita coba analogikan dengan sesuatu yang kita kenal.
Kereta Api
Naik kereta api…Siapa yang tidak tahu kereta api? Cobalah lihat bagaimana sebuah kereta api bergerak. Dia bergerak lurus (walau kadang berkelok-kelok) di atas sebuah rel menuju stasiun akhir tujuan mereka. Sepanjang perjalanan, kereta api akan melalui begitu banyak stasiun-stasiun antara. Mereka berhenti sejenak namun tak lama kemudian melanjutkannya.Sampai benar-benar mencapai tujuan akhirnya.
Apakah perjalanan kereta api bisa mulus? Bisa.Mulus hingga tiba di stasiun akhir sesuai dengan jadwal.Tapi ada kalanya banyak gangguan. Gangguan-gangguan yang sering dialami kebanyakan adalah karena rel yang rusak, adanya tabrakan di jalur yang akan dilewati. Semua itu adalah gangguan eksternal.
Apakah tidak ada gangguan internal? Ada. Tapi tidak banyak.Di antaranya adalah gangguan bahan bakar.Pengisian bahan bakar yang tidak optimal membuat kereta itu tidak dapat bekerja dengan maksimal menggapai tujuan akhirnya.Karena itulah kadang dia harus berhenti di stasiun antara untuk mengisi ulang bahan bakarnya.
Apa????
Apa sih hubungan antara kereta api dengan proses menuju kesuksesan?
Bayangkan proses menuju kesuksesan adalah sama dengan proses kereta api menuju stasiun tujuan. Bisa??? (kalau belum jangan teruskan baca… hahahaha). Stasiun akhir adalah SUKSES. Perjalanan kereta api itu adalah perjalanan (proses) menuju sukses dalam hidup kita.
Sama seperti sebuah kereta api, agar kita sukses, kita harus merumuskan terlebih dahulu stasiun akhir kita (SUKSES kita). Dalam setiap perjalanan kereta api, stasiun akhir sudah ditetapkan.
Misalnya: kereta api CirebonExpress – sudah menetapkan Stasiun Kejaksan Cirebon ataukah Stasiun Brebes yang akan menjadi tujuan akhirnya.
Seperti itu juga kita harus mendefinisikan terlebih dahulu tujuan sukses kita. Harus dapat diukur dan ditetapkan. Bagaimana kita bisa mengatakan bahwa kita sukses bila kita tidak tahu apa yang akan kita capai.
Contohnya… kita ingin sukses dalam bidang pekerjaan. Pekerjaan seperti apa? Posisi apa? Dari gajikah? Ataukah dari nama perusahaannya? Banyak sekali ukuran sukses yang dapat ditetapkan dari sukses di bidang pekerjaan. Kita harus terlebih dahulu mendefinisikannya.
Setelah menetapkannya… barulah kita buat perencanaan stasiun antara kita. Untuk mencapai sukses itu..tidak mungkin kita akan langsung menggapainya. Tapi kita harus berhenti dan istirahat sejenak – mengembalikan daya tahan kita untuk melanjutkan hidup kita sedikit demi sedikit. Karena itulah kita harus menetapkan stasiun-stasiun antara kita. Dengan time limit. Jangan sampai kita kebablasan.
Setelah menetapkan stasiun antara itu… yang perlu kita lakukan adalah menyiapkan bahan baku (termasuk bahan bakarnya). Dalam cerita kereta adalah menyiapkan keretanya. Kalau dalam hal kita menggapai sukses pekerjaan..artinya menyiapkan kitanya. Apa yang dibutuhkan untuk menggapainya. Skill apa yang dibutuhkan agar dapat menggapai stasiun antara dan menggapai stasiun akhir kita.
Saya akan coba ilustrasikan sedikit dalam contoh sebagai berikut:
Stasiun akhir : Menjadi pekerja professional yang spesialis di bidang Akuntansi dalam waktu 5 tahun.
Stasiun antara :
- Menjadi staff akuntansi di perusahaan kecil kurang lebih selama 1 – 2 tahun.
- Menjadi SPV akuntansi di perusahaan menengah maksimal tahun ke 3.
- Menjadi Asisten Manajer/Manajer Akuntansi maksimal tahun ke 5.
Bahan:
- Kuliah di Universitas ternama – fakultas ekonomi jurusan Akuntansi
- Ikut pelatihan-pelatihan sehubungan dengan akuntansi
- Membaca peraturan-peraturan sehubungan akuntansi dan juga perpajakan.
Dengan demikian kita sudah tahu apa saja yang kita inginkan dalam kehidupan kita dan bagaimana mencapainya. Termasuk juga kapan kita harus mencapainya satu demi satu. Nah seperti dalam quotes di atas…
Jika ingin sukses marilah kita susun road map kita agar kita menjadi sukses dalam artian kita.
NB: kesuksesan bisa dalam artian luas, sukses pekerjaan, kekayaan, spiritual, dan lain sebagainya. Yang perlu dilakukan adalah mendefinisikannya.Setiap orang pun dapat memiliki beberapa road map.Jika sudah selesai menggapai satu kesuksesan, kita dapat membuat sukses kita yang lainnya.
Yah kadang sukses itu belum tentu sesuai dengan harapan awal qta.
Mungkin dengan bekerja di awalnya qta udah sukses ternyta di tengah jalan qta mau jadi pengusaha yang kenyataannya lebih banyak memiliki pendapatan, waktu, dan kesempatan menjalankan hidup.
Hahahaha… *curcol ala pegawai yang udh suntuk ama pekerjaan*
Rubah haluan gpp kok. Tapi hrs jelas jg arah barunya.
Kayaknya hampir semua ingin rubah haluan jd pengusaha kalau bosan jadi karyawan ya.
jd sukses itu relatif ya? 🙂
Relatif mudah ya mba? Haha.
Relatif dalam arti gmn nih mba.
ya sukses buatku belum tentu sama sukses versi kamu khan? jadi relatif tergantung orgnya 🙂
Hehehe. Iya mba. Beda masing2 orang.
Tapi rata2 punya kesamaan.
karena untuk sukses menuju tempat tujuan, seseorang harus menempuh perjalanan………….
betul mas…
perjalanan panjang atau singkat tapi tetap sebuah perjalanan. 😀
Semoga kita semua bs sukses yaaaa. Amin
Amin.
semangka…
melon… jeruk… *lha kok ada yang jualan buah ya* 😀
Jadi semacam batu loncatan gitu ya Mas….?
Keren uii.. Mas Ryan langkahnya sudah mantap..
batu loncatan gimana maksudnya Asmie?
dari posisi yang bawah, naik lagi naik lagi terus… itu yang asmie maksud dengan batu loncatan.
oooo…
i see now.
yep. you can say that.