Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya jatuh dalam hidupnya. Entah jatuh dari sepeda, jatuh dari tempat tidur dan juga yang jatuh dari “kenyataan” hidup. Saya tidak akan bahas soal jatuh dari sepeda atau jatuh dari tempat tidur. Tapi jatuh dari “kenyataan” hidup yang saya ingin tulis di sini. Kenapa “kenyataan” dengan tanda kutip?
Sebelum membahas ke sana, adakah yang tahu serial Benched? Serial ini baru ditayangkan di Starworld beberapa minggu. Berkisah tentang Nina Whitely, seorang pengacara yang sedang naik daun. Di episode awal serial ini, kita dikenalkan dengan Nina yang sedang depresi karena baru saja ditinggalkan oleh tunangannya. Kemudian kita dibawa ke salah satu ruangan di kantor Nina, di mana akan ada pengumuman rekan kerja baru di perusahaan itu. Calonnya adalah Nina dan satu orang gadis lagi. Nah… yang dapat adalah bukan Nina.
Kebayang gak sih perasaannya dia?
Yang pasti kalau saya yang mengalami, saya akan drop banget. Mungkin kita semua pernah mengalaminya. Coba deh lihat kembali yang pernah terjadi dalam hidup. Ada gak? Kita sudah mengharapkan begitu banyak hal indah dalam hidup kita, akan tetapi tiba-tiba saja semua hilang. Begitu saja.
Tak Ada Yang Abadi
Semua yang ada di dunia ini, memang tidak ada yang kekal. Kita, sebagai sosok manusia pun tidak abadi. Tidak ada yang bersosok 20 tahun selamanya. Setiap saat berubah. Inilah kenyataan hidup kawan. Semua berubah. Setiap saat, dari detik ke detik. Apa yang kita miliki sekarang ini, bisa saja hilang seperti yang dialami Nina di atas dalam waktu singkat. Atau justru apa yang kita tidak miliki sekarang ini, bisa menjadi milik kita besok.
Dan saat kita menghadapi kehilangan ini, kita sering kali mendapati diri kita langsung down. Sangat terpukul hingga terkadang terpikir hal-hal aneh dan mengerikan yang bisa dipikirkan (yep… bunuh diri). Beberapa dari kita mungkin akan terpukul sesaat dan kemudian menyadari bahwa hidup harus terus berjalan dan akhirnya kembali melangkah dengan diri yang baru.
Namun tak sedikit juga yang memilih untuk terus dalam keterpurukan itu. Ini yang bahaya. Karena semakin dalam kita di dalam lubang keterpurukan, akan semakin sulit bagi kita untuk keluar dari lubang itu. Lubang yang mungkin sebenarnya kita gali sendiri. Semua yang ada juga dianggap tidak benar, tidak ada yang baik di dunia ini.
Seperti dalam hidup Nina di atas, pertanyaan sebenarnya bukanlah siap atau tidak siap mengalami kejatuhan ini, karena seperti yang sudah saya sebutkan di atas, semua tidak ada yang abadi dan kita tidak tahu kapan waktunya ketidakabadian itu menghampiri kita. Yang menjadi pertanyaan sebenarnya adalah “apa yang dilakukan setelah mengalami kejatuhan itu.”
Pilihan
Satu hal yang perlu disadari ketika menghadapi masalah kehilangan ini adalah bahwa hidup tidak akan berhenti, dengan segala kejutan di baliknya dan bahwa hidup selalu membawa satu hal bersamanya, PILIHAN. Yup, pilihan. Semua itu akan kembali lagi pada diri kita sendiri untuk memutuskan. Apa langkah selanjutnya yang akan kita lakukan.
Misalnya saja Nina. Saat dia mengalami hal itu, bisa saja dia memilih untuk mengubur dirinya dalam kesedihan terus menerus dan tidak mencoba kembali. Namun dia memutuskan untuk kembali, walau harus mencoba kembali dari bawah. Contoh lainnya adalah Rachel Berry, si tokoh utama dalam serial Glee (maaf ya contohnya dari serial) yang telah berhasil menjadi bintang Broadway, seperti yang diimpikannya selama ini.
Di episode awal season 6, season terakhir serial ini, dikisahkan Rachel mengalami gagal besar dalam proyek serial tvnya. Dia harus kembali ke rumah dan mengetahui bahwa sang ayah bercerai. Sebelum kembali ke rumah (Ohio), dia menghilang. Ini adalah pilihannya. Dan kemudian saat kembali ke Ohio dan bertemu dengan teman-temannya, dia pun akhirnya memutuskan untuk menjadi pengajar di Glee Club sekolahnya dulu, yang mana dihapuskan oleh Sue.
Apakah yang dipilih, baik oleh Nina maupun Rachel adalah hal yang mudah? Tidak. Bukanlah hal yang mudah. Memulai sesuatu kembali dari awal, di saat kita sedang berada di atas, adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. Namun mereka juga tetap melakukannya. Kenapa? Karena mereka tahu bahwa hidup akan terus berputar. Sekarang masalahnya, apakah mereka mau melanjutkan hidup mereka ataukah membiarkan hidup mereka berhenti di situ, saat itu juga.
Eventually
Setelah memilih untuk meneruskan hidup, apakah semua akan baik-baik saja? Banyak dari kita pasti mengharapkan demikian. Namun kenyataan lain yang perlu kita ketahui adalah bahwa tidak ada yang instant di dunia ini. Semua membutuhkan proses. Proses memulai dari bawah lagi. Proses belajar kembali tentang keadaan sekarang ini.
Proses yang membuat kita semakin kuat. Karena kita tahu bahwa kita telah memilih jalan yang terbaik menurut kita, yup… menurut kita. Saya tidak menganjurkan untuk mengikuti apa yang orang lain katakan. Kenapa? Karena yang akan menjalaninya adalah kita sendiri. Tapi, tetaplah membuka telinga kita, mendengarkan masukan yang diberikan kepada kita dari orang-orang yang menyayangi kita. Namun, pilihlah yang terbaik menurutmu, jangan memilih karena orang lain memintamu untuk memilih itu.
Seorang teman saya berkata, setiap saya sedang ada masalah, ataupun dia yang ada masalah, “It will be ok…. eventually.” Mungkin bagi kalian kalimat itu kok rasanya tidak ada semangat sama sekali. Seakan pasrah pada keadaan. Tapi kalimat itu bagi saya justru kalimat yang sangat memotivasi saya.
Apapun masalah yang sekarang ini saya hadapi, seberat apapun, dan apapun yang telah saya pilih pada akhirnya akan memberikan sesuatu yang lebih indah kepada saya. Pada waktunya nanti. Karena memang kita tidak tahu apa rencana hidup terhadap kita ke depannya. Dan tak akan pernah tahu kalau kita tidak mencobanya. Percayalah. This too shall pass.
83 Comments
Semacam konsep “Cakra Manggilingan.” Hidup itu seperti roda yang berputar, kadang di atas, namun juga ada masa di bawah. Cuma apesnya kadang saat di bawah rodanya keganjal batu hingga susah naik lagi… 😀
*morning joke*
Iya. Roda berputar.
Semua bisa di atas, bisa juga di bawah. Sayangnya kalau sudah di atas suka lupa. Kalau di bawah suka mengutuk. hehehe.
Bisa sih.
ya… saya pernah mengalaminya
yang penting bangkit lagi
gimana mas cara bangkitnya lagi. ini yang banyak susah ditemukan orang kan. Sharinglah mas. 😀
intinya seh…. mengambil pelajaran dari masa lalu sebagai bekal masa depan dan meyakini bahwa masa depan bisa lebih baik
Merdeka!
Merdeka
Haha gila
Setiap orang punya masalah sendiri dan harus bangkit berubah. Setuju sekali bang Ryan. Tulisan yang inspiratif dengan contoh yang menarik. Terima kasih
Makasih mas Bakri dah mampir dan baca.
Wah, postingan yg keren mas bro…
Saya pernah ngalamin sendiri…
Bahkan saya jg pernah terpikir utk mengakhiri hidup…
Untunglah masih ada cahaya yg berkenan singgah di hatiku 🙂
Semangat !
Wah. sampai terpikir gitu juga mas? Terus gimana cara menghadapinya mas?
Iya…. serius…..
Cara menghadapinya?
hehe….
Mungkin apa yg pernah dikatakan oleh beberapa penceramah/kyai ada benarnya… kebetulan saya dulu slh satu aktivis musholla 🙂 jd sering ikut beberapa pengajian… ya namanya jg panitia… hehhee…
Salah satu perkataan yg saya ingat bahwasanya salah satu hal yg bisa menjadikan kita panjang umur adlh silaturahmi…
Nah, disaat saya sdg terpuruk spt itu, slh satu kebiasaan saya selain melamun dan ingin bunuh diri tentunya, adalah keluar malam bertemu dg beberapa teman…
Baik di posko (sebutan kami utk markas tongkrongan kami), maupun datang langsung ke rumah teman…
Naahh… di posko itu kebetulan ada teman yg usianya lbh tua dr saya…
dan hampir tiap sore saya jg datang ke rumahnya/silaturahmi.
darinyalah saya belajar ttg arti keterpurukan….
Dia pernah terpuruk dari saya….
Namun krn kegigihannya, ia bisa mjd pribadi yg sukses…
Darinyalah aku belajar, darinyalah pula aku belajar ttg sebuah hikmah dr keterpurukan….
Silaturahmi, belajar dr orang lain, dan secepatnya bergerak memutar haluan, tentu saja kepada haluan yg membangkitkan kembali semangat yg pudar..
wah panjang banget komenku…
bisa utk posting … hihihihi….
wah. makasih banyak mas.
jadi kalau terpuruk ada baiknya kita bicara dengan yang lain juga ya. diskusi.
iya mas. kalau mau posting dan link back ke sini ga apa loh. saya menerima. :d
yupz….
Saling terbuka.. dan aku pikir, seorang pria lebih memiliki sifat keterbukaan dibanding wanita 🙂
Sip 🙂
Kebanyakan gitu mas. tapi gak semua juga. banyak juga yang masih “simpan” dengan lebih baik.
hahahaa…
betul betul betul…
memang ada lelaki yg sgt pandai menyimpan “sesuatunya”… hehehe…
tapi usahakan, jika kita sdg berada di titik nadir, ungkapkanlah…
🙂
Iya mas. Ini juga pernah ngalamin sendiri. ada baiknya kita keluarkan semua. lega. dan bebas abis itu rasanya.
True. Give a limit for the sadness. 🙂
Jangan terlalu banyak dalam kesedihannya ya
Tetep semangat walaupun jatoh2 ya Ryan 🙂
Iya Non. harus tetap semangat.
Cakep kakak… Ini aku 2014 bingits.. Ditemani oleh slogan ‘Hello adulthood’ Hahaha.. Tp aku malah bersyukur mengalami itu krn lwt proses itu bisa sampai ke keadaan yang ini.. 😀
Syukurlah. Bisa melewatinya dengan baik Nit. Jadi lebih baik kan?
Share lah dikit biar orang bisa ada gambaran gimana caranya.
Udah bbrp.. Post2ku di sept-okt 2014 kyknya..
Share tipsnya. hehehehe. 😀 linkback ke sini.
Gak ada tips kakaaak, cm curhat aja.. Hahaha.. Tp brsan jd punya ide utk nulis ttg time line therapy..
link back ya. ke sini. hahaha
Haha.. Apa yg di link back? Ttg TLT?
apa aja deh. biar nambah link back aja. hahaha
“apa yang dilakukan setelah mengalami kejatuhan itu.”
ya bangkit.
Jangan menyerah.
kalau mengalami jatuh lagi gimana?
bangkit lagi…
Bener banget nih. Ini mantra pegangan aku, This too shall pass 🙂
Yup Christa. Mantra paling keren so far menurut gw yang bisa jawab semua.
Hidup itu ibaratnya kaya batu dalam genggamanya si ketapel. harus ditarik mundur dulu sebelum bisa melesat maju.harus berantakan dulu, sedih2 dulu, pokoe gak karuan dan gak enak bangetlah. tapi selama mental or tekad kita kuat buat bangkit lagi dan Wussss!! satu tarikan bakal buat hidup jauh lebih baik. been there. tapi harus sabar. semangat !! 😉
Wah. really nice to said. Setuju banget nih soal ketapel. Makasih ya Nisa.
time will heal what cannot be fixed now, a day will come when the hurt will fade 🙂
I’ve been there done that too, Ryan
Eventually, time does help. Right Dita?
Thank you for reading this and commented.
Everything will be okay at the end. If it’s not okay, that’s not the end. Quote by siapa ya : lupa haha
Sama. Pernah baca juga tuh quote itu.
Saya setuju banget sama ini ‘Memulai sesuatu kembali dari awal, di saat kita sedang berada di atas, adalah sesuatu yang sangat menyakitkan’. Tapi ya, seperti yang udah Mas Ryan tulis, kita harus memilih antara jalan terus atau gugur saat itu juga.
Makasih Prita dah mampir baca dan komen.
Mari berjuang….
Kalo saya pernah lihat acara nya Oprah Winfrey. Biar gak gampang down, dia nyaranin pake aja 15 days or any number of days rule. Dengan ambil suatu angka, percaya aja kalo angka itu terlewati semuanya bakalan baik-baik saja…
O ya? Belum pernah lihat Dan. Gimana caranya?
Just keep it in mind aja mas. Sesedih apapun kasih waktu sekian hari buat diri sendiri. Karena waktu adalah obat terbaik. Katanya gitu
Oooo. Jadi kasih batasan, mau sampai kapan sedihnya gitu ya. Abis itu… that’s it.
Jatuh cinta…?? Ngga bisa tidur, bawaan ngelamun..senyum2 sendiri… Makan jadi enak dan ngga enak.. kadang nangis sendiri jugaaa…hihi
Yang namanya jatuh ya sakit sih…tp jadi pelajaran juga sih kenapa bisa jatuh, Keledai saja ndak jatuh dua kali di lubang yang sama.. Konon Keledai itu binatang bodoh …kasian ya…
Mengatasi sakit..?? menangis ..? warum nicht..? Why not..? Tp tak usah berlama-lama… Allah mungkin sedang mengingatkan kita, saat belum jatuh, mungkin kita terlena, melupakan kewajiban dan hak Allah…
Sooo jadiii saat kita kembali ke atas, kita akan selalu menjadi orang yg bersyukur dan bersabar. Karena sesungguhnya sabar dikala bahagia itu sulit..:
Tulisan yg cakep.. Ich Danke dir…
Ah teteh… komenmu… bikin aku deg-deg ser bacanya.
Makasih ya teh.
Selalu bersyukur ya intinya.
Lagi jatuh cinta…?? Cieeeee…cieeee…
*nunggu undangan*
jatuh cinta… berjuta rasanya…
biar siang biar malam… *nyanyiajaah*
Kebetulan saya lagi terpuruk, kebetulan saya baca tulisanmu ini.
Ah, tapi bukankah di dunia ini tidak ada yang namanya kebetulan?
Terima kasih untuk inspirasinya.
This will pass too, right? 😀
This too shall pass Gara. 🙂 Makasih sudah baca ya.
Mudah-mudahan masalahnya cepat bisa diselesaikan.
Siap, terima kasih kembali 🙂
Setuju…. Segala sesuatu di bawah langit ada waktunya… Apapun yang terjadi ada masanya… 🙂
Waa aku penggemar Benched dan Glee haha. Iya sih salut ngeliat Nina udah dipermalukan gitu masih bisa bangkit, mencoba bangkit. Don’t give up on what we trust. Harus selalu persistent 😀
Penggemar juga ya. Bagus tuh Benched. Cuma sepertinya Happy Ending dah gak da lagi. Dan Glee season akhir kan.
Setuju. Harus bisa bangkit ya.
Iya Glee udah season finale hiks. Harus berani bangkit!!!!!!! Semangat
Semangat!
So far sih nilai dr kritikus msh pada bagus soal season akhir ini. Moga aja memang akan akhir yang bagus.
Iya kalo akhirnya ga bagus sayang banget 😀
Iya. Memang season 4 n 5 kayak hilang arah sih.
Setuju mas hehe
Badai hanya lewat dan pasti berlalu… Ketika jatuh ya bangun lagi ketika jatuh lagi ya bangun lagi sampai badai pergi kemudian kita bisa berdiri dan berlari hehee
Good d(^_^)
Mantap mas. Setuju.
serasa dapet suntikan semangat saat baca postingan ini mas Ryan 🙂
Makasih Ira dah baca dan komen.
Senang kalau bisa jadi suntikan semangat.
terus aku penasaran sama tv seriesnya 😀
Hahaha. Ayo ditonton. Setiap senin di star
Kasihan si Nina sudah jatuh tertimpa tangga pula, beitu ungkapan yg pas 😳 .
Iya mba. Tapi dia trs maju.
[…] karena isinya banyak yang malu-maluin.. hhee.. Tulisan pendek ini memang enggak nyambung dengan tulisan beliau, tapi biarin aja, saya pengen […]
Betul sekali, Mas. Masalah adalah bagian dari hidup kita, datang dan pergi. Masalah adalah peluang, begitu kata seorang penulis. Sebab lewat masalah kita berkembang dan mencari solusi serta cara terbaik meningkatkan diri. Dan memang setiap kesulitan pasti berlalu, menjadi warna bagi hidup kita. Membentuk kita semakin kuat dan kaya. Semangat!
Makasih mas atas komennya.
Memberi semangat….
Justru manusia hidup itu perlu terjatuh
Perlu terjatuh ya mas. Biar menjadi manusia seutuhnya?
Makasih mas Edi dah mampir, baca dan komen.
i will rise, so please show me the way please! i need the way to get out from the hole.
just get up and out from it. find any tools you can use to get out. any friends who can help you get out.
thanks. it is like in films. many main characters have problems and enemy. so they find friends and collect some informations about the enemy and problem. they have plan and do it till success whatever happen.
yes. indeed. But real life… just find those true friend of yours. be happy with them. they will gladly help you every time you are in trouble.
true friend will show in suffering, they are someone that listen, come and help when we need them and call them.
yes
ini tulisan ngena bangeeeeet hehehe, kalimat yang selalu saya ingat kalau lagi down, “semuanya akan baik-baik saja” karena tak selamanya awan selalu mendung hihihi 🙂
Aseeeek…
Tak selamanya awan selalu mendung. :d