Sekuat apapun ombak yang menyapu, karang yang kuat dan teguh akan tetap berdiri kokoh, hingga memang waktunya untuk mundur
Dua minggu lalu, saya dan keluarga menghabiskan waktu kami untuk liburan. Liburan pertama kami sebagai keluarga utuh, sayangnya Papa dah meninggal. Menyenangkan. Sebagai anak, saya dan kakak-kakak saya merasa sangat senang dapat membawa mama liburan ke Bali (ya.. masih di Indonesia kok).
Melihat bagaimana mama tertawa senang dari awal pertama kali menapakkan kaki di Bandara Ngurah Rai sampai akhirnya harus berangkat balik ke Jakarta lagi. Hari pertama kami habiskan dengan berangkat menuju Tanah Lot sebagai destinasi utama kami. Setibanya kami di Bandara Ngurah Rai, kami sudah ditunggu oleh tour yang kami sudah pilih sebelumnya.
Menikmati Tanah Lot Bali & Mendapat Inspirasi dari Mama
Dari sana, kami langsung berangkat menuju Tanah Lot – well, sebenarnya kami masih mampir-mampir dulu untuk makan siang, diikuti dengan perjalanan ke Monkey Forest di Ubud hingga akhirnya menjelang sore kami ke Tanah Lot.
Sebuah tempat menakjubkan… apalagi dengan sunset yang ada. INDAH!
Tidaklah rugi kalau kita berkunjung ke sana, walaupun ramai, tapi tetap keindahan Pura di tengah laut itu sangat menggoda. Apalagi dengan sunset indah di belakangnya.
Tapi yang mau saya share di sini bukanlah keindahannya. Namun apa yang dikatakan Mama saat di sana.
Sekuat apapun ombak yang menyapu, kalau kitanya kuat, kita takkan goyah. Karang tegar pun, kalau digoyang ombak terus menerus, memang akan terkikis perlahan, namun kalau pondasinya kuat, akan lama terjadi.
Sungguh… saya sendiri kaget mendengar Mama menjadi filsuf seperti itu… Tapi kata-katanya sangat benar dan sangat dalam untuk dimaknai. Sungguh keindahan saya hari itu terlengkapi dengan perkataan Mama.
Pembelajaran tentang Hidup
Kita, manusia, dalam hidup ini bagaikan karang di tengah lautan. Kita berdiri di sebuah lautan luas bernama kehidupan yang tentunya memiliki banyak ombak yang dibawanya ke pantai setiap saat.
Ombak yang menerpa kita, yang berada di tengah lautan ini, berkali-kali. Setiap saat. Setiap hari. Tanpa henti bahkan.
Ombak itu adalah permasalahan demi permasalahan yang dihadapi oleh kita dalam hidup ini. Entah permasalahan pribadi (personal) ataupun yang melibatkan orang lain (lautan).
Ombak tak mengenal lelah dalam setiap harinya. Dia berkejaran ke pantai untuk menghujani pantai dengan aliran airnya.
Kita, ibarat karang yang berdiri tegar di tepi pantai ataupun di tengah lautan, juga turut tersapu oleh ombak yang terus menerus menghantam. Masalah demi masalah seakan mengejar kita.
Perlahan. Ataupun tergesa-gesa, semua terserah pada ombak itu sendiri.
Setegar Karang, Kita pun Akan Terkikis
Sekuat apapun karang, pasti ada yang terkikis jika ditempa ombak terus menerus. Hal inilah yang terjadi pada diri kita. Seringkali kita terkikis perlahan oleh tempaan masalah yang menghajar diri kita perlahan demi perlahan ataupun yang hadir sekaligus.
Namun…
Jika kita sudah memiliki pondasi yang kuat, seperti karang yang kokoh, tempaan ombak hanya akan mengikis kita kecil. Tak sampai menjatuhkan diri kita dan menyebabkan kita terjatuh.
Itulah sebabnya… pondasi yang kuat dalam diri kita sangat dibutuhkan. Pijakan yang kencang dalam hidup, menjadi patokan seberapa berharga dan kuatnya seseorang dalam menghadapi hidup.
Kenyataan Hidup… Masalah akan Selalu Ada
Adalah kenyataan bahwa hidup tak semudah yang diharapkan. Akan banyak masalah yang datang menghampiri ataupun mendekati kita. Mencoba diri kita sebagaimana ombak tadi.
Karenanya…
Pondasi dalam diri kita, seperti nilai-nilai yang menjadi prinsip dalam hidup kita, sangat dibutuhkan agar kita dapat bertahan dalam hidup ini.
Bagaimana pun juga…
Nilai kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, adalah beberapa dari pondasi yang diperlukan oleh kita agar dapat terus bertahan dalam hidup yang penuh dengan godaan dan cobaan ini.
Keinginan Belajar terus menerus menjadikan kita semakin kokoh dan kuat menghadapi segala yang ada.
Semua akhirnya kembali lagi ke diri kita sendiri… bagaimana kita ingin menghadapi lautan yang ada di sekitar kita. Bagaimana pondasi kita dalam menghadapi jutaan ombak yang menghadang atau mendekati kita.
Tegarkah kita setegar karang?
Ryan
081012 1200
1 Comment
[…] Baca juga tentang Pembelajaran tentang Hidup dan Batu Karang […]