Dalam tulisan menggunakan kartu kredit dengan bijak kemarin, saya menulis mengenai *) yang sering diabaikan. Nah kalian termasuk yang baca syarat dan ketentuan berlaku ini gak? Atau yang cuek bebek aja?
Gimana dengan kepesertaan kalian di asuransi yang ditunjuk kantor kalian? Baca gak ketentuannya? Apa saja yang kalian dapat, limitnya, prosedur klaim pengobatan, dan lainnya? Termasuk juga Kepesertaan JKN dari BPJS yang wajib diikuti. Atau jangan-jangan peraturan perusahaan pun gak dibaca ya? Bahaya tuh kalau kayak gitu. Karena di sana yang penting-penting dituliskan.
Syarat Dan Ketentuan Asuransi Kesehatan
Sebenarnya saya bahas ini sih karena semalam saya ngobrol dengan petugas mini mart dekat rumah saya. Mini mart ini dah famous banget. Pokoknya di mana saja ada si merah ini. Saya tanya soal jaminan kesehatan oleh kantornya. Dan dia bilang ada kok. Pakai BPJS. Saya pun lega. Kasihan kan kalau gak ada kan? Setidaknya dah dicover perusahaan kan?
Baca juga kisah sedih berdasarkan kisah nyata seorang ibu.
Nah masalahnya pas saya tanya detail lagi dia gak tahu. Yang saya tanyakan simpel (jangan-jangan bagi saya doang simpelnya). Saya tanya beberapa hal ini nih:
Dipotong berapa tiap bulannya
BPJS Kesehatan ini kan pada dasarnya program yang hampir sama dengan Jamsostek dulu ya. CMIIW please. Jadi ada porsi potongan dari Perusahaan dan juga yang dipotong dari gaji karyawan. Semua harus dilaporkan kan. Saya jadi ingat pas dulu urus salary karyawan.
Pusing juga urus Jamsostek, apalagi kalau ada karyawan baru dan juga karyawan resign. Kita harus isi form lagi, setiap bulan. Lumayan sih kalau dari sisi perusahaan, tapi worth lah. Setidaknya bisa menolong karyawan kan dalam hal kesehatan mereka (dan juga Jaminan Hari Tua mereka – akan ada post lain soal JHT ini nanti ya).
Nah yang bikin makin ribet adalah kita harus memastikan potongan ini masuk dalam slip gaji karyawan dong. Biar mereka tahu ke mana saja uang itu lari. Kita gak mau dong diduga motong uang bukan miliknya. Eh tapi pas denger karyawan ini bicara seperti itu kok rasanya sedih ya.
Apa dia gak dapat slip gaji? Atau jangan-jangan slip gajinya gak menggambarkan potongan ini? Atau memang dianya aja yang gak perhatikan ya? Kalau kalian gimana? Perhatikan gak sih setiap potongan yang ada di slip gaji?
Berapa Limit Klaim Asuransi Kesehatan Kalian?
Nah yang berikutnya saya tanya ya berapa limit klaim kalau dia mengalami sesuatu. Tapi ternyata dia sendiri juga gak tahu. Entahlah…. ini kok saya jadi berasa dianya gak perhatian banget kali ya. Tuh kan jadi pikiran jelek lagi. Siapa tahu dia sendiri juga gak dikasih tahu kan ya sama kantornya?
Saya ingat pas masuk kantor, pasti ikutan masa orientasi untuk mengenalkan perusahaan. Nah, pas dulu ikut masa ini, saya sendiri jarang dengar tentang penjelasan masalah program kesehatan yang ada di kantor sih. Mungkin ini juga masalah yang dialami orang itu kali ya.
Gak ada yang kasih tahu dia kali ya soal jaminan kesehatan yang ini. Fungsinya apa saja, besaran klaim dan lainnya yang saya tanyakan berikutnya. Tapi soal limit klaim ini penting kan ya? Jangan sampai pas kita sampai ke tempat pas lagi perlu malah ditolak karena di luar limit atau di luar tanggungan.
Saya sendiri belum terlalu paham soal JKN dari BPJS ini sih – apakah full cover atau tidak ya. Tapi pas om saya pakai sih, sepupu masih harus bayar sebagian juga sih. Jadi kayaknya gak dicover secara penuh kali ya. Ada batasan juga. Ada yang bisa kasih info gak?
Kalau sakit, harus ke mana? Tahu Rumah Sakit Mana Yang Menerima BPJS?
Nah terus yang saya tanya berikutnya adalah kalau sakit jadi ke mana saja yang bisa diterima oleh JKN? Dan lagi-lagi dia gak tahu juga. Aduh… saya langsung pusing pala Ken (bukan Ken Arok ya… lirik seseorang). Ini kok bisa sih sampai kayak gini. Gak tahu semuanya.
Lagi-lagi pengen gak pikiran jelek, jadi mungkin belum ada sosialisasi yang baik dari kantor kali bukan salah orangnya. Lah tapi ini napa jadi pikiran jelek soal kantor ya? Duh maafkan. Abis gimana dong. Menurut kalian apa coba sampai hal ini juga dia gak tahu.
Sedangkan kalau kata teman dan kakak saya yang urus BPJS di kantor mereka, untuk didaftarkan JKN ini, karyawan dimintakan alamat Puskesmas terdekat dengan rumah atau yang mereka mau. Jadi kalau sakit ya ke sana doang bisanya. Nanti kalau diperiksa dan butuh dirujuk ke RS baru deh dikasih surat rujukannya.
Kebayang dong kalau sampai ada kejadian amit-amit dan kita bingung karena gak tahu ke mana harus melangkah (seperti kalau abis putus dari seseorang). Kasihan kan kalau sampai makin parah di jalan karena harus cari tahu dulu di mana dia bisa dirawat dan lainnya.
Gimana proses klaimnya?
Nah terus saya juga tanya, kalau proses klaimnya seperti apa? Dia pun gak tahu. Bener-bener ya. Gak tahu juga soal ininya. Eh tapi saya dulu juga sambil jalan sih cari tahunya. Ya berhubung sudah ada web untuk karyawan jadi saya browsing di web itu buat tahu prosedurnya.
Nah kalau kayak dia di toko, ada gak ya web untuk dia lihat tata caranya? Saya gak tanya ini sih kemarin. Tapi dianya sepertinya masih tenang aja coba. Duh kok jadi saya yang khawatir ya. Masalahnya pengalaman dengan mama saya bulan lalu aja bikin saya panik loh. Mama saya kan sakit.
Jadi saya bawa ke rumah sakit. Memang tidak pakai kartu apa-apa sih – walau sebenarnya dia terdaftar juga di JKN ini. Tapi karena sayanya dah agak khawatir banget dan panik dikit, jadi langsung bawa ke rumah sakit yang dekat yang saya tahu aja.
Pas di sana pun ternyata yang panik saya gak sendirian. Banyak yang panik melihat anggota keluarganya sakit. Nah gimana kalau diri sendiri yang sakit. Kepikiran gak sih? Atau orang di sekitar kita juga gak tahu cara yang harus dilakukan kalau kejadian ketok meja lagi.
Ya kan sayang aja kalau kita gak tahu cara yang seharusnya. Dan apa saja yang termasuk tanggungan asuransi itu atau tanggungan kita sendiri. Bisa-bisa kita makin pusing nantinya.
Please Baca Lagi Deh
Nah… saya sih berharap semua membaca syarat dan ketentuan yang berlaku untuk setiap produk yang kalian pakai ya. Seperti BPJS ataupun asuransi kesehatan lainnya seperti yang saya sebut di atas. Atau juga kalau punya kartu kredit, please baca lagi deh itu syarat dan ketentuan berlakunya apa aja – apalagi pas Promo Kartu Kredit tuh.
Related articles across the web
- New chipped credit cards offer more protection