Siapa yang suka galau soal uang? Pernah terpikir untuk membuat akun di fintech pinjaman online yang katanya gampang dan tanpa perlu agunan itu. Kalau ada yang galau boleh japri aja ke penulis ya… #Eh
Ngomong-ngomong soal galau, apa yang kalian tahu mengenai Fintech? (Nggak ada nyambung-nyambungnya sama galauu wooee!)
Sebelum membahas lebih jauh tentang Fintech (pinjaman online) ini, aku mau flashback dulu di hari Sabtu, 24 November 2018 lalu. Di hari nan mendung tersebut, aku semangat sekali untuk bangun pagi. Singkat cerita aku yang tinggalnya di daerah Kebon Jeruk ini sudah ada di Intro Jazz BSD (untung ada teknologi mutakhir yang bernama Commuter Line, jadi cepat sampai.. hehehee).
Baca juga: Tips Keuangan: Mencari Asuransi yang Tepat
Ngapain sih bangun pagi-pagi, terus buru-buru ke daerah BSD? Tidak lain dan tidak lain karena ada acara BLOGGER X FINTECH DAY.
Sejujurnya, aku sendiri termasuk orang yang awam mengenai Fintech dan literasi keuangan. Namun, Alhamdulillahnya aku diberi kesempatan untuk mengulik tentang Fintech terutama tentang Fintech Pinjaman Online.
Sudah mulai nyambung yaa.. hihihihi
BloggerXFintectDay Event
Aku sangat senang karena sudah diberi kesempatan untuk hadir di acara ini. Acara ini berlangsung di Intro Jazz BSD, Sabtu, 24 November 2018, jam 9 pagi sampai jam 2 siang. (Ulang aja terus bosquue)
Apa sih yang dibahas?
Banyak Kali! Cukup banyak! Banyak Kali! Terutama edukasi tentang sebenarnya Fintech itu tidak jahat. Yah paling tidak, nggak sejahat mantanmu yang ninggalin kamu pas lagi sayang-sayangnya. #apasi
Sudah gitu, pembicaranya nggak main-main..
CEONYA YANG TURUN TANGAN LANGSUNG! We O Wee! Omaigaat! Kagum akutu sama mereka.. Undang aku lagi yaaa! *Dasyar penjilaat *Plaaak
Pembicara dalam Blogger X Fintect Day
Buat yang penasaran siapa pembicaranya, cekidoot yaa:
• Pak Sunu Widyatmoko – Wakil Ketua AFPI & CEO Dompet Kilat
• Pak Kuseryansyah – Ketua Harian Fintech
• Ibu Asri – CEO Cash Wagon
• Pak Bimo – Komisaris Utama Rupiah Plus
• Pak Tofan – COO Aktivaku
• Pak Kevin Nathanael – Taralite
• Ibu Asri Anjarsari – CEO CashWagon
• Pak Tommy Yuwono – Direktur Pin Duit
• Adelheid Helena Bokau – CEO Kredit Pro
Banyak kan pembicaranya.. Sudah gitu, ada Mas Dani Rachmat (Panoetanquewh), Mas Andhika DIskartes (Asli ni nama catchy banget, Diskartes.. Siapanya Socrates yaa?) dan juga Mas Tofan dari Catatan Keluarga Muda, yang turut meramaikan merupakan orang di balik Ruphiah, penyelenggara acara.
Pada tulisan kali ini, aku akan lebih banyak membahas mengenai apa sih Fintech Pinjaman Online itu? Karena masih banyak sekali orang yang awam dan tidak memiliki informasi mengenai Fintech Pinjaman Online (termasuk saya sebelum mengikuti acara BloggerXFintechDay).
Mari kita kupas tuntas!
Sekilas Tentang Fintech – Financial Technology
Di jaman now, industri Fintech atau yang biasa disebut Financial Technology ini sedang hangat-hangatnya. Bagai jamur yang semakin banyak di kala hujan.. Banyak sekali perusahaan Fintech bermunculan. (Mantuun Pak Hajiii??)
[Tweet “Perusahaan Fintech ini bertujuan agar masyarakat bisa lebih mudah bertransaksi, mengakses produk-produk keuangan, dan meningkatkan literasi keuangan (Tujuannya mulia sih).”]
Simpelnya Fintech ini teknologi yang diciptakan untuk mempermudah masyarakat bertransaksi (Katanya sih begitu.. Kata siapa? Baca terus makanya sampai habis).
Nah, untuk lebih jelasnya lagi, berikut merupakan penjabaran dari Bapak Sunu mengenai Peer-to-Peer Lending atau peminjaman online.
Fintech Pinjaman Online = Biro Jodoh Plus Plus
Diawali oleh opening yang berkharisma dari Bapak Sunu, langsung membuat semua mata terpaku (Jilaat teroos.. :p). Beliau menjelaskan bahwa kita semua harus paham kalau Fintech ini hadir untuk memperkuat industri keuangan.
Payung hukum dari Fintech ini adalah dari POJK 77/POJK.01/2016 Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (Yang ini googling karena kepo. Pak Sunu cuma nyebut POJK 77.. hihi). Penasaran isinya? Klik aja langsung ya.
Intinya bahwa Fintech itu esensinya adalah platform, bukan Bank.
Lalu apa itu Fintech P2P Lending dan Kenapa Biro Jodoh – Plus Plus pula?
Bapak Sunu memberikan istilah P2P Lending/Peminjaman Online sebagai Biro Jodoh Plus Plus..
Waduh.. Sudah biro jodoh, pake plus plus. Jadi pengen! Pengen tau apa maksudnyaaa.. *Elaaah
Maksudnya biro jodoh dalam hal ini, Fintech merupakan platform, yang mirip dengan biro jodoh, untuk mempertemukan antara peminjam dan yang meminjam.
Kenapa Plus Plus, karena disini Fintech tidak hanya mempertemukan. Tetapi juga memverifikasi kepada calon penerima pinjaman. Jadi, keputusan itu tergantung dari kedua belah pihak.
Selain itu Fintech juga diatur oleh OJK.
Ketentuan Terkait Fintech yang Diatur OJK
Jadi, sebenarnya, Fintech ini sudah resmi diawasi oleh OJK, guys. Berikut merupakan penjelasan dari Bapak Sunu:
1. Fintech dibatasi hanya boleh masuk pada satu debitur tidak lebih dari 2 Milyar.
2. Proses pemberian pinjaman dan penerima pinjaman harus dilakukan melalui Perbankan (Rekening Bank, tidak boleh cash)
Apa yang membuat Fintech booming?
Fintech saat ini sedang ramai diperbincangkan.
Kenapa?
Selain karena banyaknya kasus terkait pinjaman online yang ramai diomongin, juga karena Fintech dapat menjangkau pasar yang sebelumnya tidak terjangkau atau belum terjangkau secara optimal oleh perbankan atau institusi keuangan.
Fasilitas pinjaman yang sebelumnya tidak ada, kini ada berkat fintech. Lalu, yang sebelumnya sulit dan susah, kini menjadi mudah. Seperti banyak tagline pinjaman online – langsung cair (walaupun sebenarnya tidak juga karena ada verifikasi data peminjam).
[Tweet “Fintech pinjaman online ini telah membuat prosesnya menjadi semakin mudah, cepat, praktis dan sesuai dengan kebutuhan ataupun bisnis.”]
Fakta Tentang Perkembangan Industri Fintech – Pinjaman Online: Emang beneran booming?
Buktinya apa?
[Tweet “Dari ke 73 Fintech, selama 9 bulan (Desember 2017 – September 2018) pertumbuhannya 440%. Hanya dalam waktu 9 bulan, loh!”]
Warbyasaaak sekali yaa…
Lalu dari sisi debitur jumlahnya sekitar 2.6 juta, dan pemberi pinjaman sekitar 130-an.
Ini merupakan dunia Fintech yang saat ini sedang berkembang.
Tapi menurut penulis, fenomena ini cukup miris. Ini membuktikan bahwa masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang kesulitan ekonominya dan memilih untuk berhutang. (Berhutang itu sebaiknya disesuaikan dengan penggunaan dan kemampuan untuk membayar.. Jangan Konsumtif!)
Bagaimana Fintech Pinjaman Online Tanpa Agunan Verifikasi Calon Penerima Pinjaman?
Salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh para pelaku fintech pinjaman online selama ini adalah mereka tidak membutuhkan agunan (walau ada juga yang butuh ya). Hal ini memudahkan para peminjam uang yang selama ini tidak diakomodasi bank. Lalu, bagaimana proses verifikasi pengajuan pinjaman online langsung cair selama ini?
Ternyata, proses verifikasinya itu melalui:
- Data pribadi yang dikirimkan melalui aplikasi pengajuan kredit online.
- Digital Data Footprint – Rekam Jejak Digital.
Kedua poin di atas akan menghasilkan yang namanya Digital Scoring. Kalau di perbankan mungkin setara dengan Credit Scoring.
Untuk data pribadi, rasanya tidak ada masalah ya. Namun, apa sebenarnya digital footprint yang digunakan untuk verifikasi pinjaman online ini? Untuk jelasnya, aku uraikan di bagian berikutnya ya.
[Tweet “Setelah melakukan verifikasi digital scoring tadi, jika nilai si peminjam itu baik, maka terjadilah proses pinjam meminjam. Semua ini dilakukan secara online.”]
Itulah yang membuat banyak fintech pinjaman online lebih cepat dalam proses hingga dana cair ke rekening peminjamnya.
Di sini ada tambahan yang ditekankan oleh Bapak Sunu mengenai penagihan. Penagihan dilakukan dari pihak Fintech, bukan dari pemberi pinjaman. Karena bisa kacau kalau si pemberi pinjaman yang menagih langsung.
Jadi ini yang membedakan antara Fintech dengan Financial Institution yang lain.
Apa sih Rekam Jejak Digital/Digital Footprint – Yang Menjadi Faktor Verifikasi Pinjaman Online ini?
Rekam Jejak Digital merupakan track record/bukti/data yang dikumpulkan melalui proses digital. Tujuannya untuk mengetahui dan menganalisa apakah peminjam dana dapat dipercaya atau tidak (Faktor Trust). Selain itu, rekam jejak digital berfungsi untuk mengetahui karakteristik atau behavior seseorang.
Secara teknologi kita bisa mengidentifikasi potensi pendapatan dari seseorang. Berikut merupakan contoh kecil mengenai Rekam Jejak Digital:
1. Rekam Jejak Digital melalui SMS
Melalui rekam jejak digital yang bisa membaca sms, kita bisa melihat Top Up Pattern si peminjam. Jika melakukan top up pulsa mingguan, berarti dia mendapatkan pendapatan mingguan. Kalau top up pulsa bulanan, berarti mendapatkan pendapatan bulanan.
Dari jumlah top up pulsa, kita bisa memiliki estimasi berapa jumlah pendapatan seseorang.
[Tweet “Lalu untuk mencegah penerima pinjaman yang berisiko gagal bayar, di rekam data SMS itu akan terbaca jika calon penerima pinjaman menerima tagihan yang overdue.”]
Rekam Jejak Digital dari Contact List
1. Daftar Kontak Gagal Bayar
Dari daftar kontak itu kita bisa membuktikan dua hal. Jadi di dalam Credit Scoring 101, Kalau ada dua orang yang pernah gagal bayar berkaitan langsung dengan peminjam, akan ada besar kemungkinan, si peminjam juga akan gagal bayar.
Juga jika di kontak peminjam ada banyak sekali daftar orang yang gagal bayar walau tidak berkaitan secara langsung, secara rumus besar juga kemungkinan peminjam untuk gagal bayar.
2. Emergency Contact tidak dicantumkan
Emergency Contact dalam pinjaman online menjadi sangat sangat penting untuk diketahui untuk mencegah penipuan.
[Tweet “Jika seseorang tidak mencantumkan Emergency Contact atau Emergency Contactnya tidak ada di daftar kontaknya, kemungkinan besar penipuan.”]
Hal ini sudah pernah dicoba oleh Bapak Sunu dan terbukti benar kemungkinan besar penipuan
Rekam Jejak Digital melalui Lokasi
Mengetahui rekam jejak digital melalui lokasi dapat dicari menggunakan biotech atau koordinat. Hal ini juga penting untuk mengetahui apakah alamat di ktp penerima pinjaman sama dengan lokasi yang dicantumkan.
[Tweet “Informasi lokasi ini juga bisa berguna untuk mempertimbangkan apakah penerima pinjaman dapat dipercaya untuk diberikan pinjaman.”]
Selain itu, lokasi itu juga berguna untuk mengkategorikan daerah-daerah berdasarkan seberapa sering suatu daerah terjadi penipuan (Black List Area, Grey List Area – bukan Grey’s Anatomy ya, dan White List Area)
Apa Saja Tantangan Terbesar yang Dihadapai Fintech Pinjaman Online?
Perkembangan pesat industri fintech pinjaman online (dana tunai) ini memang bukan tanpa kendala ataupun tantangan. Seperti hidup, ada beberapa hal yang menjadi tantangan bagi para pelaku industri ini, yaitu:
1. Pentingnya literasi keuangan
Karena banyak calon peminjam menggunakan kelemahan yang ada di Fintech.
Contohnya: Fintech belum berkomunikasi satu sama lain secara elektronik. Jadi satu orang bisa pinjam sebanyak-banyaknya dari Fintech yang satu ke Fintech yang lain. Tapi mereka lupa bahwa mereka tidak mampu untuk mengembalikan pinjaman.
Baca juga: Tentang Asset Hidup
2. Masyarakat belum bisa membedakan mana Fintech yang legal dan ilegal
Membuat platform pinjaman online itu mudah, banyak orang yang mampu lakukan. Namun, untuk mendapatkan ijin usaha, fintech pinjaman online haruslah terdaftar dan terverifikasi oleh OJK. Inilah yang membedakan fintech legal dan ilegal.
Padahal, masyarakat bisa membedakannya dengan mudah. Tinggal lihat daftar Fintech Pinjaman Online di OJK. Kalau ada, pasti legal.
3. Fintech belum mendapatkan Full Support dari Pemerintah
Karena Fintech belum punya akses ke Dukcapil dan SLIK. Belum seperti bank yang sekarang sudah memiliki akses ke Dukcapil hingga mempermudah proses administrasi perbankan. Seperti dalam memperbaiki KEY BCA yang terblokir, nasabah bank tersebut tidak perlu lagi ke cabang buka rekening karena adanya Dukcapil ini.
Daftar Fintech Pinjaman Online yang Ada di Indonesia – yang Ada di Acara
Nah, buat kamu yang ingin melakukan peminjaman online, pilih Fintech yang kamu butuhkan dengan bijak yaa…
Berikut merupakan Fintech Peminjaman Online yang bisa jadi bahan pertimbangan kamu:
1. Cash Wagon
Cash Wagon merupakan platform yang sudah terdaftar di OJK sejak November 2017. Platform ini berfungsi untuk mempertemukan secara digital antara Peminjam dan Pemberi Pinjaman (P2P Lending) yang mengharapkan return yang kompetitif dan baru mempunyai 95.000 user dan total loan yang sudah dikucurkan yaitu 190.000 loan.
Cash Wagon menyediakan akses mudah, cepat, transparansi, dan profesional untuk solusi keuangan Indonesia di 10 Propinsi, dan 28 Kota Besar di Indonesia. Cash Wagon mempunyai produk Zero Biaya.
Setelah proses lengkap, customer bisa tahu hasilnya dalam hitungan menit, either di approve, atau di reject.
Kenapa memilih Cash Wagon?
1. Karena Kami memiliki sistem yang sudah teruji dan terdepan.
2. Memiliki manajemen resiko yang mendetail karena mempunya credit scoring sendiri.
3. Mengutamakan kepuasan Nasabah. Customer Service yang melayani nasabah 24 jam baik secara online, telepon, dan email.
4. Dengan hanya minimum salary per bulan yaitu 1.500.000 sudah dapat meminjam di Cash Wagon.
2. Rupiah Plus
Rupiah Plus terdaftar di OJK sejak 26 February 2018.
Rupiah Plus merupakan platform pinjam meminjam tanpa jaminan dengan fokus untuk membantu wiraswasta mikro, dan mendorong perkembangan ekonomi Indonesia.
Approval pinjam meminjam tersebut dapat dikonfirmasi hanya dalam waktu 20 menit saja (tergantung data yang nasabah submit) dan hanya membutuhkan data pribadi saja.
3. Aktivaku
Sebuah financial technology platform beragunkan aset, sebagai partner dalam mengembangkan investasi.
Aktivaku adalah platform fintech berbentuk peer to peer lending beragunan. Aktivaku mempertemukan pemilik agunan/aset (pribadi ataupun entitas) yang membutuhkan pendanaan dengan para pemilik dana di luar sistem perbankan.
Keunggulan Aktivaku Bagi Pemberi Pinjaman
• Imbal hasil menarik, mulai dari 14% per tahun
• Aman dengan jaminan berbentuk aset tetap
• Proses mudah dengan nilai minimum pendanaan yang terjangkau
Keunggulan Aktivaku Bagi Peminjam
• Bunga kompetitif, mulai dari 14% per tahun
• Proses mudah dan cepat secara online
• Semua biaya disajikan dengan transparan
4. Taralite
Taralite membantu ribuan Merchant Online untuk mengembangkan bisnisnya. Berikut merupakan benefit yang dihadirkan oleh Taralite:
Proses mudah dan cepat
Waktu adalah uang, oleh karenanya kamu berhak mendapatkan proses pengajuan pinjaman yang begitu mudah
Persyaratan mudah
Kamu hanya membutuhkan KTP, KK, dan NPWP untuk mengajukan pinjaman**Tiap-tiap partner memilik persyaratan tambahan
Bunga rendah dan terjangkau
Kami menyediakan bunga yang terjangkau untuk meringankan biaya pinjaman kamu
Didukung institusi ternama
Kami bekerja sama dengan berbagai institusi keuangan terkemuka untuk mempermudah pencairan dana kamu
5. Pin Duit
PinDuit merupakan Fintech yang cukup unik karena fokusnya untuk mendorong pendidikan yang ada di Indonesia.
6. KreditPro
KreditPro sebenarnya merupakan Fintech P2P Lending yang sama dengan Fintech yang lain. Yang membedakannya yaitu produknya yang bernama Dana Komunitas.
Dana Komunitas ini menghubungkan usaha peminjam modal dengan solusi akses pendanaan dengan transparansi dan cepat, sehingga pemberian modal menjadi lebih mudah.
Akhir Kata tentang Fintech Pinjaman Online
Gimanaa? Masih bingung nggak? Kalau masih bingung, kamu bisa tinggalkan pertanyaan di kolom komentar yaa..
Penulis tidak menyarankan kamu untuk meminjam tanpa pertimbangan! Baik itu dari Bank ataupun Fintech. Pertimbangan apa saja yang perlu diketahui terlebih dahulu, sebelum mengajukan pinjaman (online ataupun gak):
- Apa tujuanmu melakukan pinjaman? Konsumsi? Jika konsumsi, cek pertanyaan berikut
- Apakah HARUS mengajukan pinjaman online dari fintech ataupun ke bank untuk kebutuhan itu? Adakah opsi lain?
- Sudah tahu syarat dan ketentuan yang berlaku di setiap fintech pinjaman online yang kamu ingin ajukan belum? Berapa biaya admin, bunga, dan lainnya.
- Apakah kamu MAMPU melunasi hutang tersebut?
Banyak sekali hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum mengajukan pinjaman onine ataupun bukan online. Sekali lagi.. Jika memang keadaanmu mendesak dan memang betul-betul memerlukan pinjaman..
Pilihlah dengan bijak!
Ketika berurusan dengan ini, pilihlah fintech yang diatur OJK!
Bukan tentang memilih capres aja yang harus bijak, dalam hal pinjaman online ini juga kita harus bijak. Setuju gak?
Selain itu, pelajari betul-betul sistem Perbankan atau Fintech Peminjaman Online tempat kamu ingin meminjam.
Setelah membaca penjelasan di atas apakah kamu semakin tertarik untuk menggunakan Fintech Peminjaman Online? Atau malah lebih baik mengoptimalkan penggunaan uang dari penghasilan kamu sendiri tanpa berhutang?
It’s your choice.
8 Comments
Waw, liputannya lengkap banget dari awal sampai akhir. Thanks uda mention kami ya, semoga sukses..
Terima kasih banyak mas atas komentar dan dukungannya..
Wih, lengkap banget. Makasih banyak ya atas tulisannya, keren…
Terima kasih banyak juga Pak Tofan karena sudah diberikan kesempatan buat datang ke acara tersebut..
Sorry ralat dikit masbro. Utk mas Bimo,beliau adalah komisaris utama Rupiahplus. Disini ditulisnya sekretaris utama 🙂
Oke masbro. gw edit. Sorry yak.
Keren sih ini tulisannya 🙂
Yang bagian akhir penting banget tuh.
Gara-gara mudah meminjam, yang lain jadi lupa. Lupa tujuan meminjam. Lupa kalau meminjam tanpa anggunan sudah pasti bunganya besar. Lupa mengembalikan uang. Wong meminjam sama orang dikenal bisa lupa, apalagi yang tidak pernah ketemu.
Ngomong-ngomong, kalau meminjam di fintech, tercatat di Bank Indonesia ga ya profile si peminjam?
Betul mas. Karena mudah jadi banyak yang suka dan kemudian minjam uang tanpa memenuhi kewajibannya.
Untuk sekarang, data peminjam online ini masih belum msk data BI mas. Sedang dalam proses katanya.