Tips Memilih Asuransi Yang Cocok – Kehilangan itu Berat Kawan

memories what is memory for

Tips Memilih Asuransi Yang Cocok – Kehilangan itu Berat Kawan

Ketidakpastian itu PASTI ADA, tapi KAPAN munculnya, tidak ada yang tahu
Ketidakpastian itu PASTI ADA, tapi KAPAN munculnya, tidak ada yang tahu

Proteksi ini penting loh, atau yang istilah kerennya sekarang sih asuransi. Bagaimana cara memilih asuransi yang bagus/cocok? Sebelum ke sana, saya mau coba singgung dikit tentang postingan saya selama beberapa hari belakangan ini ya. Seminggu ini bahasan saya gak jauh dari masalah Goodbye kan ya. Nah salah satu yang terkait juga dengan hal ini adalah jika kita kehilangan orang yang selama ini kita jadikan pegangan untuk keluarga kita. Seperti yang Dani tuliskan dalam bahasannya dia soal asuransi hari Senin lalu.

Kenapa sih saya membahas soal kehilangan mulu? Hahaha, tak lain dan tak bukan karena kebetulan doang. Seriusan deh. Tapi yang namanya kehilangan itu adalah satu hal yang pasti, yang gak pastinya itu kapannya. Inilah yang sebenarnya dicover oleh asuransi. Jadi dia mengambil celah antara sebuah kepastian dan ketidakpastian itu. Berikut adalah hal yang menunjukkan pentingnya asuransi dalam kehidupan.

JAMINAN

Saya bahas dikit bisnis asuransi di sini ya sepengetahuan saya, jadi monggo dikoreksi kalau ada yang lebih paham. Namanya usaha atau bisnis, pasti akan digeluti kalau menguntungkan perusahaan itu. Itu dah pasti, coba saja tanya teman saya si entrepreneur itu. Keuntungan yang didapat dari perusahaan asuransi adalah dari memutarkan (baca: mengelola) uang yang diterima dari nasabah hingga akhirnya nanti uang itu dikembalikan ke nasabah dengan besaran return tertentu.

Terus kalau perusahaannya yang untung, buat apa kita membuat asuransi? Kepikir gitu gak? Karena kalau kita buka asuransi, pasti hanya membantu menguntungkan perusahaan itu doang kan? Nah sebenarnya gak. Kenapa, seperti yang saya bilang di atas. Ada celah nih antara kepastian (akan kehilangan) dengan ketidakpastian (waktunya). Inilah yang sebenarnya dijual oleh asuransi itu – Jaminan. Jaminan di mana saat terjadinya ketidakpastian atas kepastian itu, perusahaan asuransi akan membayar sejumlah uang yang diberikan *tentu dengan syarat dan ketentuan berlaku ya.*

Coba misalkan tidak ada asuransi, dalam hal ini misalnya Asuransi Jiwa. Seorang kepala rumah tangga yang selama ini menjadi tiang keluarga tiba-tiba mengalami kecelakaan di tempat kerjanya, mengakibatkan dia tidak lagi bisa bekerja (alias meninggal dunia). Bagaimana dengan kebutuhan harian keluarga? Di sinilah asuransi memberikan sebuah “Jaminan” akan tertutupnya biaya kebutuhan bulanan keluarga ditinggalkan.

Jika memang sayang, lakukan sesuatu
Jika memang sayang, lakukan sesuatu

Contoh lainnya misalnya dalam Asuransi Kesehatan, misalnya diri kita mendapatkan asuransi dari kantor kita dan karenanya tidak terpikir untuk ikut asuransi kesehatan. Di sini kita harus jeli dalam melihat, apa saja yang dicover oleh kantor. Tidak semua dicover loh. Biasanya kantor mengcover sebagian saja. Saya sendiri pernah mengeceknya. Ada baiknya kita teliti lagi asuransi kantor yang diberikan ke kita seperti apa dan seberapa sudah menutup kebutuhan kita nantinya. Jika belum, kembali lagi, pentingnya asuransi terlihat di sini.

Tapi ingat ya…. Pentingnya sebuah Asuransi itu dirasakan ketika “sesuatu” itu sudah terjadi, bukan sebelumnya. Inilah yang seringkali membuat banyak orang enggan membeli asuransi. Mahal. Tapi kenyataannya, biaya kesehatan sendiri selalu meningkat tiap tahunnya (coba saja cek harga kamar di rumah sakit atau harga obatnya) dan saat “sesuatu” itu terjadi, perusahaan Asuransi jarang mau menerima atau mau menerima dengan biaya yang lebih besar lagi.

Saya sendiri mengalami saat kemarin kerja. Dalam kontrak disebut bahwa semua ditanggung perusahaan, namun sedetail apakah, saya tidak dapat memperoleh keterangan sama sekali, bahkan kartu asuransi pun tidak saya pegang. Memang kemarin tidak terjadi apa-apa. Namun yang terpikir oleh saya adalah bagaimana kalau sampai terjadi *amit-amit deh – ketok meja*. Bagaimana nasib mama saya nantinya? Karena itulah akhirnya saya memutuskan mengambil asuransi sebelum semua terlambat tentunya.

TIPS Memilih Proteksi

Seperti yang dijelaskan oleh Dani dalam postingannya, ada banyak sekali jenis asuransi yang ditawarkan, apalagi juga sekarang ini banyak yang menawarkan unit link. Harus diingat bahwa ketika kita enggage dengan asuransi, sebenarnya kita ini pembeli yang berhak memutuskan membeli atau tidaknya, sama ketika membeli barang lainnya. Yang mana tentunya akan ada banyak pertimbangan di dalamnya. Salah satunya adalah sesuai kebutuhan atau tidak. Berikut tips dari saya saat membeli asuransi, yang saya terapkan sendiri saat saya memutuskan membeli kemarin:

1. Sesuaikan dengan kebutuhan

Kebutuhan yang saya maksud di sini adalah dalam hal tipe asuransi yang kita ambil. Jangan beli asuransi properti kalau kamu belum punya properti yang mau dilindungi – kasarnya kayak gitu deh. Sama halnya kalau membeli smartphone sesuaikan dengan kebutuhan kita kan? Kalau kamu belum punya asuransi jiwa – beli ini dulu. Jenis asuransi paling dasar yang “harusnya” dimiliki tiap orang. Lalu misalnya di kantor sudah ada asuransi kesehatan – gak serta merta harus beli asuransi kesehatan lagi sih. Tapi seperti yang saya bilang, coba cek seberapa asuransi dari kantor dapat menutupi.

Klik Untuk Tips Berikut

76 Comments

  • Memilih asuransi juga seperti memilih barang dagangan ya Mas, harus dipilih betul-betul supaya tidak salah. Intinya dalam berasuransi kita mencari proteksi, bukan investasi. Okay…
    Kripik pedes saya banyak Mas, tadinya. Tapi sekarang sudah habis dimakan semua :hoho.
    Lengkap euy, pembahasannya. Kayaknya kalau saya mau tanya-tanya soal asuransi bisa nih :)). Terima kasih.

    • Monggo kalau mau tanya. Siap jawab sebisa aku jawab. Kalau gak bisa aku cari contekan dulu. Hahahaha.
      Ya balik ke tujuan Gar. Mau cari proteksi ataukah cari investasi? Bagi saya unit link bagus krn memberi “bonus” gitu.

      • Unit link asuransi itu apa Mas?

      • Asuransi plus. Jd sebagian dr yang dibyrkan akan dikonversi dlm bntk investasi. Tp ini investasi utk cover premi.

      • Aah, ooh… demikian. Jumlah yang kita bayarkan juga lebih besar dong ya Mas.

      • Tergantung pilihan sbnrnya Gar. Makanya semua balik ke kebutuhan dulu.

  • Malah aku yang ikut asuransi n suami aku blum bagi aku memang penting n penting buanget.

    • Kenapa belum Mbak?

      • tauk tu atau aku dulu ya hahahahha

      • Mgkn mbak dulu.

      • Ditunggu aja kalau gitu ya Mbak. Sambil diingatkan

      • HAhahhahahahaah STREEES tapi tak apa berarti amal aku di dunia sudah cukup Amin.

      • Amin.

  • Di jerman wajib asuransi mas, jadi pilihan asuransinya banyak

    • Wahh. Malah wajib yak?
      Itu asuransinya pemerintah punyakah?

      • Yang punya bukan pemerintah mas, swasta jadinya banyak pilihan. Mau travelling kesini aja kudu punya insurance, awalnya sih mikirnya ribet, eh tapi keuntungannya kerasa pas sakit ketika baru sampai sini ga usah bayar apa apa pas ke Klinik

      • Nah itu. Masih kurang pengetahuannya di sini ya. Bahwa asuransi utk sesuatu yang baik.

  • aku belum ikut asuransi apa2 selain bpjs. he

    • Ada pertimbangan khususkah Mbak?

      • Ih mas Jampang idem doang

    • Akhirnya apa mas’e?

      • akhirnya mulai dehh, menjual dan menjual. hahahaha. kan kita competitor 😀

      • Hahahaha. Gak kok. Ini mah tulisan murni non jualan. Hahahaha

      • Dasar napa mas

      • Udah nanti kita bahas di secara tajam, setajam golok. Btw ada kelanjutan yg DIgi kemarin ya?

      • Hahaha. Jangan main golok mas. Hehe.

        Kelanjutan apa nih?

  • wah, bahasnya ttg goodbye terus, nih. Kehilangan apa, sih, Ryan? hayo ngaku. 😀 *kepo
    Asuransi ternyata bagus jg ya, dulu aku cuma ikut2an aja.

    • Ikut2an tapi masih aktif kan polisnya Grant?

      • iya Ryan, masih aktif 🙂

      • Good kalau gt. Syg kalau gk dilanjutkan.

      • ho-oh. haruslah itu. walopun ada perasaan taku ntar kalo sakit kira2 pihak rs mempersulit nggak urusan asuransinya, soale ada teman yg nakut2in gitu. tapi mudah2an nggak gitu. 😀

      • Gaklah Grant. Coba kontak agen asuransi kamu yang waktu itu. Dia akan bantu kok. Aku yakin.

      • agennya sudah berhenti jual asuransi. :'(

      • Jika dia berhenti, hrsnya polismu diurus sama atasan atau group asuransi yang dia ikuti.

      • Iya, Ryan. Semoga saja urusannya tidak ribet karena teman itu agen dan atasannya di Jakarta. 😀

      • I see. Bisalah. Kan dah digital skrg. Angkat telepon. Hehehe.

      • Hehehe… Betul juga. Thanks ya Ryan. 🙂

      • Seep. Moga bantu yak. Kl ada lg kbri aja Grant. Ada kenalan d bbrp asuransi. Sapa tahu mereka bs bantu

      • Oke sip Ryan. 🙂

  • Klo sy asuransi kesehatan udah di kaver sm kantor. Klo asji blm ada, blm ad tanggungan jg, hha. Smpet mikir jg, kyx klo milih asji yg termlife aja. Ga pake yg embel2 link diblkgx.

    • Sudah coba cek yang kantor seberapa covernya mas? Utk asji memang dianjurkan utk yang term life murni. Link itu hanyalah bonus.

      • Sebatas bpjs doang.. kyanya lyman juga sih. Tp klo mengkaver peny.kritis dll kynya msih kurang.
        Smoga aja ga pernah sakit berat hhe. Tp perlu jg beli asuransi tambahan yg lbh lngkp.

      • Nah. Kalau mang dikira butuh lagi. Coba dipertimbangkan utk tambahan asuransinya.

  • Saran gw sih hitung dulu kebutuhan bulanan berapa, trus sampai kapan bakalan perlu itu kebutuhan untuk dihitung biar bisa dapet uang perlindungan yang dibutuhkan. Baru setelah itu pilah pilih yang sesuai dengan budget. Jadi jangan budgetnya dulu 😀

    • Nah. Pakarnya turun.
      Problem yang dihadapi pastinya ada needs vs ability kan Dan. Gmn atasinnya?

  • pengennya asuransi jiwa dan keseahtan

    • Belum ada ya?

      • Kenapa blm ayo?

  • aku masih harus beli lagi nih 🙁 yang lama udah diputus haha

    • Diputus kenapa Non?

      • karena aku lupa bayar setahun hahaha. DUlu itu auto debit ke rekening trus entah kenapa gak terdebit dan mereka gak kasih tau. Akhirnya nilainya berkurang, ya udah aku tutup aja

      • Oooo. Sayang ya.
        Dah setahun gitu. Tapi kok gak da notifikasi ya. Aku aja gak kedebet dikejar2 sms. Hahaha

      • karena sebenarnya cuman 5 tahun nah setelah selesai 5 tahun kan sebenarnya bisa trus jalan masalahnya di tahun ke 8 kalau gak salah 🙁 akhirnya daripada duitnya ilang trus yah udah di putus aja

      • ooo gitu. ya lebih baik diputus dan buka baru Non sekarang sih

  • setujaa…sampai saat ini masih milih-milih sih tapi, belum nemu agen yg tepat. Dan memang betul, harus baca polis banget, kadang calon pembeli itu cuma inget enak2nya aja tapi skip baca detil, apalagi kalo ditambah agen yg careless..pasti deh ujungnya ngerasa rugi berasuransi. Yang kayak gitu biasanya yg bikin org melihat asuransi itu gak menjanjikan.

    • Nah itulah. Dr kmrn makanya ingetin temen yang krj di salah satu perusahaan asuransi sbg trainer. Agent harus care dan fokus pada nasabah.

  • aku dari dulu pengen ikut asuransi yg begitu begitu tapi gtw kenapa belum terlaksana sampai sekarang, dan sekarang cuma ikut bpjs doang itupun karena dipaksa kakak buat ikut kalo gak mah gak ikutan huhuhu…

    • Bpjs juga bagus kok. Dia bisa atasi most of the problems.
      Kenapa ayooo gak terlaksana dari dulu ikutan asuransinya sampai dipaksa?

      • gtw nih cuma omdo aja aku, ngomongnya pgen tp actionnya gak ada wkwkkw…*jitak*

      • Ayooo. Direalisasikan. Hehe.

  • Thanks for sharing, Bang..

    Aku pun lagi bicarain ini sama Febri, meski ngga ngerti-ngerti amat.. Rasanya memang uda penting banget ya, sebagai antisipasi.. 🙂

    • Penting Beby. Makin awal kamu join makin murah biaya yang dikeluarkan. Sooner is better kalau dalam asuransi. Ayo bikin.

  • Mantap pembahasannya mas,mau nambahin aj berdasarkan pengalaman pribadi,dulunya gw anti insurance karna alm bokap,gw jadi banyak baca ttg insurance yg ternyata mmg perlu,mau sudah nikah or belum yang terpenting sebetulnya insurance itu dibeli karena masih ad orang di sekitar kita yg kita sayang n cintai bukan memikirkan kita ga dpet ap2 dari insurance,tetapi orang yang disayang ttp harus hidup ad atau tanpa adanya kita. Thx jadi belajar banyak.

    • Setuju. It is for our love ones. Bukan hanya untuk kita sendiri.

  • Oiya satu hal lagi, yang wajib perlu asuransi jiwa itu adalah yang punya tanggungan, alias si pencari nafkah dalam keluarga. Supaya nafkah nggak terputus kalo terjadi apa2 (ya moga2 enggak ya)
    Kadang di sini ada yg salah kaprah, anak dibeliin unit link.. Padahal kan kalo anaknya knapa2 masa mau ambil untung.. Kecuali asuransi kesehatan yaa…

    • Yup spt yang Dani tulis. Asuransi ya buat proteksi si yang pencari nafkah. Setidaknya itu sih.

  • Saya sempet mau ikut mas, tp premi termurah yg ditawarkan msh blm tercover pendapatan hahah..alhmd skrg nge BPJS dulu lah..

    • Knp premi termurah mbak?
      Syukurlah kl udah ikut bpjs

  • Asuransi itu penting. Kalau saya baru ambil untuk kesehatan alias BPJS. kalau yang lain masih belum paham.

    • Febriyan

      Toss mas. Penting ya.
      Yang belum paham apanya mas?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Lainnya

Digital Life

[Adv] 5 Hal Penting Saat Nongkrong

Siapa yang suka nongkrong dengan teman? Rasanya sih hampir semua suka nongkrong seru bareng ya? Apalagi pas weekend. Tempatnya? Di...

review 2016 blog febriyan lukito

Review 2016 Blog Febriyan Lukito

2016 dah berlalu. Tahun baru 2017 sudah hadir. Apa yang terjadi di 2016 - review 2016 blog Febriyan Lukito ini...

Artikel Lainnya
menutup tahun dengan

Menutup Tahun Dengan…

31 Desember 2015, hari terakhir di tahun ini. Gak berasa ya, tahu-tahu udah penghujung tahun....

subscribe now

Daftarkan email kamu dan dapatkan update terbaru di email.

Subscription Form