Tadinya saya sedang menulis review film yang baru saja saya tonton. Sambil nulis review ini saya menonton salah satu acara reality show yang saya ikuti – Asia’s Next Top Model Season 4. Di season terakhir ini, ada Yu Tsai yang biasa di America’s Next Top Model. Para peserta kali ini pada takut sama Yu Tsai karena suka teriak. Dia bilang:
I yell because I care and I want to show the world that Asia has great models
Yes, para peserta merasa ketakutan akan sikap Yu Tsai, salah satunya Angie (peserta dari Singapura), mengatakan isi hatinya secara lantang. Tapi itulah jawaban Yu Tsai.
Teriak Sesukamu – Pernah Alami?
Saya tiba-tiba sih teringat kejadian demi kejadian dalam pekerjaan saya, selama ini sih belum pernah mendapatkan bos yang suka teriak-teriak dan bikin saya takut. Tapi apa yang terjadi kalau saya mengalaminya ya? Bos yang suka teriak ke bawahan – bahkan mungkin teriak marah-marah di depan yang lain. Ada yang pernah alami gak?
Mungkin saya boleh dibilang beruntung, setidaknya dibandingkan beberapa orang yang pernah curhat ke saya mengenai masalah bos ini.
Yang pernah saya alami adalah di mana saya diwanti-wanti berkali-kali sebelum ke Liberia, bahwa (calon) bos saya itu orangnya keras. Suka marah-marah. Saya ya ngeper duluan – mungkin seperti yang Angie dan model rasakan terhadap Yu Tsai. Tapi levelnya lebih rendah.
Selama dalam perjalanan ke Liberia (yang mana seorang diri pula), saya sudah dum tek tek aja. Gimana kalau bos saya marah-marah mulu. Gimana kalau…. Gimana kalau… Ternyata. Semua beda. Sampai di sana, bos saya ini ramah dan seiring berjalannya waktu, saya malah dekat sama beliau. Dia ini orangnya memang agak keras dalam mempertahankan pendapatnya kalau dia yakin benar, tapi sebenarnya baik kok.
Makanya, seperti yang dikatakan Yu Tsai, bahwa dia marah-marah karena dia sayang – di apeduli, mungkin ada benarnya kali ya. Pas saya browsing ketemu ini dong. Saya langsung – wowwww ada ya: “I Yell because I Care“.
Tips Menghadapi Bos Pemarah di Kantor
Gak sedikit dari yang curhat ke saya, ternyata ujung-ujungnya adalah karena memang dirinya salah. Terkadang memang atasannya juga salah dan sedang ada masalah, tapi masalah teriak sesukamu ala si bos di kantor ini rupanya gak sedikit terjadi. Terus gimana dong kalau menghadapi bos pemarah di kantor? Beberapa tips menghadapi bos pemarah di kantor ini adalah pengalaman saya pribadi ya… siapa tahu bisa dipakai
1. Cari Tahu Dulu Kenapa Bos Marah
Biasanya, kalau bos sudah marah, kita sebagai bawahan sudah ketakutan duluan dan gak jarang juga kalau kita langsung diam. Tapi beberapa kali saya coba dan berhasil adalah mencari tahu dulu kenapa si bos marah. Apakah memang karena kesalahan kita atau tidak.
Ingat, bos kita itu juga manusia, yang bisa emosi. Siapa tahu dia marah-marah karena lagi ada masalah pribadi. Eh tapi, jangan langsung: “Bos lagi ada masalah sama istri ya… marah mulu.” Kecuali memang sudah dekat banget sama dia.
2. Kalau Bos Marah Karena Kita Salah…
Minta maaf segera. Beneran. Jangan pernah berusaha berkelit ataupun lari dari tanggung jawab yak. Kalau memang kita salah ya kita minta maaf. Seringnya kejadian kalau sudah salah langsung berkelit pula. Saya tuh pernah marah sama yang kaya gitu.
Yang pernah saya cerita di sini, belum apa-apa sudah bilang saya gak bisa. Coba dulu baru bilang gitu. Dah gitu pas saya agak marah itu dia malah mengeluarkan jurus ular. Kanan kiri atas bawah – berkelit sebisanya.
Pastinya ya jadi makin marah….
3. Kenali Atasan Lebih Baik Sebagai Personal
Tapi ini tergantung dari tipe atasan ya. Kalau dia tipe yang sebenarnya baik dan punya gaya kepemimpinan yang approachable, jangan takut untuk mendekat pada dirinya. Tetap pasang batasan atasan bawahan. Tapi kalau kita kenal dirinya sebagai manusia, hal ini akan lebih baik loh.
Gak semua bos itu galak dan gak mau kenal anak buah kok. Cuma sering dianggap berbeda. Saya sendiri beruntung beberapa mantan bos selalu mengajak saya dan rekan untuk mendekat. Jadi bukan lagi atasan bawahan tapi rekan kerja.
Dengan mengenal atasan dengan lebih baik, kita bisa menilai sendiri sebenarnya bos ini marah karena masalah pribadi atau masalah kerja. Tapi jangan juga berasumsi langsung ya.
Ya Gitulah
Gitu deh tips mengatasi bos pemarah yang teriak sesukamu ala saya. Ini bukan tulisan berdasarkan riset yak. Mungkin bisa berhasil diterapkan, mungkin juga gak. Jangan lupa sharing dong kalau ada tips lainnya. Saya pribadi sih yakin, pemarah sekali pun masih manusia yang bisa didekati.
Tips mengatasi bos pemarah itu sebenarnya saya gunakan secara diam-diam ketika dikasih tahu bos di Liberia saya seperti itu. Deketin dia pelan pelan dan kenali dia secara personal, kenapa dia dikenal sebagai pemarah. Dan akhirnya teriak sesukamu gak keluar deh.
Tips buaat memahami penyebab bos ketika marah bagus juga mas, nah kalo yang teriak-teriak itu istri gimana yah, hehehe…
apa tipsnya sama aja atau ada tambahannya?
Wahh. Kalau utk itu blm ada ilmunya mas saya. Blm nikah hahaha
latar belakang boss penting juga itu…
apalagi kalau dia orang yang dulunya tinggal dekat laut…mereka biasanya ngomong keras2 karena harus bertanding dengan bunyi ombak…:))
Nahhhh. Bener juga tuh yak hahahaha
Nakutin juga ya kalo bosa marah, alhamdulillah selama ini bosnya gak pernah marah sampek teriak-teriak… cuma pas evaluais aja ngomongnya sedikit nyelekit
sebeneranya sih mendingan jangan dibikin menakutkan mbak. :d kasihan sendiri kitanya
Satu lagi mas kalo ngadepin si bos yang lagi marah…
Ajak dia makan..segala sesuatu pasti beres di meja makan
Boleh juga tuh mas idenya… hmmm gak kepikir sih.
Eh aku tipikal yang suka triak triak kalo pagi..wkwkwk.
Maklum lah yahh buibu..
Waduhhh…. biasanya teriak karena apa mbak Inayah?
Bosnya manusia, Bawahannya juga manusia.. Bedanya Bos puas menyalurkan emosi ke mana saja, kalau Bawahan harus tahu kondisi dan situasi, gak bisa asal meluapkan emosi, hehe.. (IMHO)
Sama2 manusia ya mas. Cuma beda kondisi berarti ya
Memang nakutin sih kalau punya bos pemarah. Bos sebelah di kantor saya juga orangnya suka teriak-teriak–yah tapi dia memang tabiatnya begitu, mau bilang apa kan kitanya. Paling tidak, toh si bos juga nggak makan orang :hehe. Masuk kuping kiri keluar kuping kanan saja, minta maaf kalau kita salah, dan jangan sok merasa benar, karena boleh jadi kita harus akui kalau teriakan si bos juga tidak sepenuhnya salah :)). Santai sajalah :hehe.
Hahahaha. Itu tuh bahaya. Krn kebiasaan teriak, yang denger jd kebal Gar. Pas bnr2 ada masalah n marah jd dianggap angin lalu. Imho. Gmn mnrtmu
ini dulu pernah ada bos di unit tetangga, suka marah2 dan teriak2 ke stafnya. teriaknya yg sampe kenceng bangeeet, sampe kedengeran dari loby rektorat. serem
Betuuuuul bangeeet..
kalau bos saya teriak2 gak jelas, sy biasanya diam dan memahami hasil teriakannya itu. Kalau emang bisa diluruskan sy mencoba meluruskan. Tapi terkadang juga bos menggonggong sesukanya. Ngata2in bawahannya yg hanya tamatan S6 itu,nyakitiiiiin banget.
seharusnya kalau ada masalah pribadi jangan bawa2 ke kantor lah yaaa, kesihaaan bawahan yang gak tau apa2 kena cipratan. Sukur cipratannya duit,hihihihihi..
Ya memang sebaiknya gak gabungkan masalah pribadi ke ktr ya. Tapi atasan pun kan manusia. Mgkn sudah sedemikian kesalnya jadi lupa.
paling sebel kalau belum apa-apa bilang gak bisa ya
Iya mbak. Sebel banget itu.
Bisa dijadikan pengetahuan tambahan buat yang sebentar lagi memasuki dunia kerja ????
Wahh. Semangat mbak. Moga dunia kerja menyenangkan utk mbak. Moga jg bermanfaat